• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Intelletual

Capital

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor penting dalam pengungkapan intellectual capital. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan terhadap pelaporan aset tidak berwujud salah satunya adalah pengungkapan intellectual capitalnya, dengan mengungkapkan informasi lebih banyak, perusahaan bisa mengisyaratkan bahwa kinerja perusahaan dalam keadan baik. Pengungkapan terhadap intellectual capital ini juga bisa sebagai acuan pihak berkepentingan untuk pengambilan keputusan. Karena perusahaan sendiri tidak bisa hanya dilihat dari besar kecilnya saja, tetapi juga oprasionalnya dan intelectualnya.

Perusahaan besar cenderung memiliki banyak investor atau kreditor. Para principle tersebut tentunya ingin mendapatkan keuntungan dengan mempercayai apa yang perusahaan lakukan dengan pengungkapan-pengungkapan informasi yang dilakukan oleh perusahaan. Disisi lain perusahaan juga ingin menarik banyak investor atau kreditor. Perusahaan besar cenderung berusaha untuk mengeluarkan pengungkapan informasi yang diharapkan akan berguna untuk para

23 pemangku kepentingan dengan mengeluarkan pelaporan bersifat sukarela yang lebih luas termasuk pelaporan Intellectual capital.Sedangkan pada perusahaan kecil, intellectual capital tidak disajikan karena kurangnya tekanan dari para investor atau kreditor sehingga pengungkapan intellectual capital masih belum maksimal.

Penelitian yang dilakukan Henny dan Adayani (2017) mengenai pengaruh kinerja intellectual capital, leverage, dan sizeterhadap pengungkapan intellectual capital, Ukuran perusahaan (Size) memiliki pengaruh terhadaptingkat pengungkapan intellectual capital, karena semakin besar perusahaan makaperusahaan semakin membuka informasi mengenai intellectual capital yang dimiliki untukkebutuhan informasi investor dan menangkap perhatian investor potensial.Perhatian dari investor akan semakin tinggi sesuai dengan besarnya ukuran perusahaan.

Ukuran perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif terhadap pengungkapan intellectual capital karena semakin besar sebuah perusahaan maka perusahaan tersebut dituntut atau secara sukarela melaporkan informasi lebih banyak kepada pihak berkepentinggan sehingga mengurangi terjadinya simetri Informasi antara perusahaan dan pihak principal.

Penelitian yang dilakukan oleh Suwartiet al (2016) Ukuran Perusahaan (size) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapanintellectual capital pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sampai 2014.

24 Penelitian yang dilakukan oleh Setianingrum (2015)Ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital , hal ini menandakan bahwa besar kecilnya ukuran

yang dimiliki perusahaan tidak dapat memberikan dampak positif terhadap pengungkapan modal intelektual. Struktur kepemilikan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital.

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan Intellectual capital

2.3.2 Pengaruh umur perusahaan terhadap Intelletual Capital Disclosure

Umur perusahaan yang lebih tua mencerminkan tetap eksis dan mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. Umur perusahaan bisa menjadi indeks untuk mencerminkan sejauh mana perusahaan tersebut bisa bertahan dan seberapa besar perusahaan memanfaatkan peluang bisnis. Perusahaan dengan umur lebih muda lebih mementingkan kualitas pelaporan laporan keuangan, karena untuk menarik minat pihak berkepentingan (investor, kreditur, dll) untuk pengambilan keputusan terhadap perusahaan tersebut. Perusahaan dengan umur yang lebih besar umumnya memiliki reputasi yang baik, itulah kenapa perusahaan yang lebih besar cenderung meningkatkan oprasional perusahaannya.

Perusahaan yang berumur lebih tua diharapkan mendapat pengalaman lebih banyak mengenai pengungkapan. Perusahaan yang

25 memiliki pengalaman lebih banyak tentunya sudah tau pengungkapan informasi apa saja yang digunakan oleh para penggunanya.

Menurut Nugroho (2012), umur perusahaan merupakan awal perusahaan melakukan aktivitas operasional hingga dapat mempertahakan going concern perusahaan tersebut atau mempertahankan eksistensi dalam dunia bisnis. Semakin lama umur perusahaan semakin terlihat pula eksistensi perusahaan, sehingga makin luas pula pengungkapan yang dilakukan yang berkaitan untuk menciptakan keyakinan pada pihak luar dalam kualitas perusahaannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Suwarti et al (2016), Ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu ukuran perusahaan (size) berpengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu Intellectual Capital Disclosure (ICD). Hasil ini menggambarkan bahwa perusahaan yang

lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak dan biasanya memiliki banyak unit usaha dan memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar melakukan aktivitas lebih banyak dari pada perusahaan dengan ukuran kecil. Hal ini menjadi pusat perhatian para investor untuk mengambil keputusan. Semakin besar ukuran perusahaan, semakin tinggi pula tuntutan terhadap keterbukaan informasi dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.

Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2012), umur perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan informasi dalam laporan tahunan, karena semangat adanya reputation driven, yaitu

26 motivasi untuk mendongkrak citra perusahaan dan menjadi perusahaan ternama dalam perdagangan pasar saham meskipun perusahaan mereka tergolong baru di kancah dunia pasar modal.

H2 : Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap Intellectual

capital disclosure

2.3.3 Pengaruh Leverage terhadap Intellectual Capital Disclosure

Leverage yang berarti besarnya aktiva yang diukur dengan

pembiayaan hutang, dimana hutang disini bukanlah dari investor atau pemegang saham tetapi dari kreditor (Nugroho, 2012).

Leverage perupakan cara perusahaan menggunakan utang dengan

bijak dalam pembiayaan investasi suatu perusahaan. Perusahaan yang

memiliki leverageyang tinggi akan mengurangi

pengungkapanperusahaantermasuk intellectual capital disclosure. Dengan kata lain utang perusahaan yang digunakan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual.

Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Andayani (2017) menyatakan Variabel Leverage tidak berpengaruh terhadap variabel pengungkapan intellectualcapital.Penelitian yang dilakukan oleh Suwaeri et al (2016) leverage tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu

Intellectual Capital Disclosure.

Sutanto (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap tingkat pengungkapan informasi

27 intellectual capitalpada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2009. Penelitian ini menggunakan 25 item pengungkapan intellectual capital. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwaleverage tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.

H3 : Leverage berpengaruh negatif terhadap Intellectual capital

disclosure

2.3.4 Pengaruh Profitabilitas terhadap Intellectual Capital Disclosure

Profitabilitas merupakan salah satu cara untuk mengukur kinerja perusahan Karena profitabilitas merupakan salah satu sumber informasi tentang laba yang diperoleh perusahaan, semakin tinggi tingkat profitabititas suatu perusahaan, semakin banyak pula pengungkapan informasi yang dilakukan perusahaan termasuk Intellectual Capital.

Penelitian yang dilakukan oleh Aprisa (2016), menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap intellectual capital disclosure.Kemungkinan hasil ini disebabkan karena perusahaan akan

tetap mengungkapkan informasi modal intelektualnya terlepas dari tinggi atau rendahnya profit yang mereka miliki. Hal ini dikarenakan perusahaan memandang pengungkapan modal intelektual sebagai suatu kebutuhan.

Penelitian yang dilakukan oleh Faradina (2015), menyatakan bahwa profitabilitas tidak mempengaruhi pengungkapan intellectual

28 capital karena rasio profitabilitas perusahaan yang rendah justru akan

berusaha meningkatkan modal sebaik mungkin, dengan lebih banyak melakukan pengungkapan informasi dalam laporan tahunannya.

H4 :Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Intellectual capital

disclosure

2.3.5 Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Saham terhadap Intellectual

Capital Disclosure

Konsentrasi kepemilikan saham dalam penelitian ini dihitung pada jumlah pemegang saham terbesar pada perusahan, yang mana para pemegang saham memiliki tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dalam hal ini perusahaan mendapatkan tuntutan atas pengungkapan intellectual capital dari para pihak yang berkepentingan. Para pemegang

saham menerapkan strategi yang selanjutnya akan diimplementasikan dengan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Suwartiet al (2016) konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pengungkapanIntellectual Capital. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan yang

tinggi dapat menyebabkan kebijakan atau keputusan sepihak karena adanya voting right (hak suara) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Keadaan tersebut akan menyebabkan govermance dalam perusahaan menjadi kurang optimal sehingga perusahan berjalan kurang baik serta kurang luasnya pengungkapan atas intellectual capital.

29 Penelitian yang dilakukan oleh (Wahuyuni dan Rasmini, 2016) menunjukkan bahwa variabel konsentrasi kepemilikan tidak mempunyai pengaruh pada pengungkapan modal intelektual.

H5 : Konsentrasi Kepemilikan Saham berpengaruh positif terhadap

Intellectual capital disclosure

2.3.6 Pengaruh Komisaris Independen terhadap Intellectual Capital

Disclosure

Sebagai pihak netral pada perusahaan, Komisaris Independen diharapkan dapat mejembatani asimetri informasi yang terjadi antara pemegang saham dan manajer perusahaan. Komisaris independen diharapkan dapat memberi pengawasan terhadap informasi dan ketidakpastian investor berkenaan dengan Intellectual capital. Semakin luas komisaris Independen diharapkan semakin baik pula pengungkapan informasi perusahaan.

Komisaris independen juga bertugas untuk mengawasi pihak berkepentingan sehubungan dengan jalannya aktivitas perusahaan dan mengatur perilaku manajemen dalam menjalankan aktifitas perusahaan tersebut sehingga bisa meminimalisir terjadinya asimetri informasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Hartrianto dan Sjarief (2017), menyatakan bahwa pengaruh yang terjadi antara proporsi komisaris independen dan pengungkapan intellectual capital adalah pengaruh positif. Nilai parameter positif mengindikasikan bahwa semakin besar

30 proporsi komisaris independen maka semakin luas pengungkapan intellectual capital dan sebaliknya semakin kecil proporsi komisaris

independen maka semakin sedikit pengungkapan intellectual capital. Penelitian yang dilakukan oleh Reskino dan Margie (2014), komisaris independen tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital secara parsial karena tingkat konservatisme.

Eksistensin komisaris independen nampaknya baru sekedar pelengkap dalam perusahaan atau hanya untuk memenuhi kebutuhan formal semata.

H6 :Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Intellectual

31 Intellectual Capital Disclosure (Y) Ukuran Perusahaan (X1) Umur Perusahan (X2) Leverage (X3) Komisaris Independen (X6) Profitabilitas (X4) Konsentrasi Kepemilikan (X5)

Dokumen terkait