• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV. Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.2 Hipotesis Penelitian

Indikator tersebut dijabarkan dalam beberapa butir pernyataan dalam instrumen kuesioner penelitian sebagai berikut (Desmayanti, 2012):

a) Saya menggunakan e-filing saat ini.

b) Saya berkehendak untuk melanjutkan menggunakan e-filing di masa depan.

2.2 Hipotesis Penelitian

Bagian ini membahas mengenai rumusan hipotesis dari penelitian yang merupakan konstruk dari dasar teori dan kajian empiris.

2.2.1 Pengaruh Persepsi Kegunaan pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-Filing

Teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Task Technology Fit (TTF) menjadi dasar hipotesis pertama yaitu pengaruh persepsi kegunaan pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. Persepsi kegunaan pada Teori Technology Acceptance Model (TAM) merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi pengguna menentukan sikap dalam penggunaan suatu sistem atau dapat diartikan menentukan individu berniat tidak menggunakan sistem e-filing. Task Technology Fit (TTF) menyatakan bahwa jika sistem e-filing dirasakan memberikan manfaat positif bagi para pengguna maka wajib pajak akan menggunakan sistem e-filing. Hal inilah yang akan menentukan individu berniat atau tidak menggunakan e-filing secara berkelanjutan.

Persepsi kegunaan adalah persepsi individu yang mempercayai bahwa kinerja individu akan meningkat dengan penggunaan suatu teknologi tertentu (Tjini, 2012). Wibowo (2008) menjelaskan bahwa persepsi kegunaan merupakan

29

persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana individu mempercayai penggunaan suatu teknologi memberikan manfaat bagi yang menggunakannya.

Ada beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh pada intensitas penggunaan teknologi. Wang (2002) menemukan bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. Nugroho (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan Online Banking. Laihad (2012) dalam penelitiannya juga menemukan hasil bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-filing. Hasil yang sama ditemukan pada penelitian Puspa (2012) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filing oleh wajib pajak sebagai sarana penyampaian SPT masa secara online dan realtime (kajian empiris di Wilayah Kota Semarang). Begum dan Jahangir (2008) dalam Desmayanti (2012) mendapatkan hasil bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada sistem perbankan elektronik. Firmawan (2009) juga mendapatkan hasil bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan internet banking.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah semakin wajib pajak menganggap e-filing memberikan manfaat pada peningkatan produktivitas maka wajib pajak akan mempunyai keinginan untuk menggunakan e-filing untuk melaporkan SPT di masa sekarang maupun masa depan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

30

H1 : Persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

2.2.2 Pengaruh Persepsi Kemudahan pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-Filing

Teori Technology Acceptance Model (TAM) menjadi dasar hipotesis kedua mengenai kemudahan teknologi e-filing yang akan menentukan niat individu untuk menggunakan e-filing secara berkelanjutan atau tidak. Persepsi kemudahan dapat diartikan sebagai kepercayaan individu bahwa penggunaan suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami (Tjini, 2012).

Ada beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi kemudahan mempunyai pengaruh pada intensitas penggunaan teknologi. Penelitian yang dilakukan oleh Laihad (2012) meneliti mengenai pengaruh perilaku wajib pajak terhadap penggunaan e-filing di Kota Manado. Hasil yang didapat bahwa persepsi kemudahan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-filing. Pikkarainen et al. (2004) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan sistem online banking oleh pelanggan pada perusahaan perbankan di Finlandia. Hasil penelitian menunjukan variabel kemudahan mempunyai pengaruh positif pada penerimaan sistem online banking. Wang et al. (2003) meneliti tentang faktor-faktor yang memperngaruhi user acceptance sistem internet banking di Taiwan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel kemudahan mempunyai pengaruh positif pada user acceptance sistem internet banking. Amijaya (2010) menemukan juga bahwa variabel

31

kemudahan dalam penggunaan mempunyai pengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking.

Kemudahan penggunaan akan mempengaruhi penggunaan sistem e-filing. Jika pengguna menganggap bahwa sistem e-filing mudah digunakan maka sistem e-filing akan menjadi pilihan dalam melaporkan SPT. Jika pengguna sistem memiliki kemampuan untuk usaha yang terbaik (baik waktu dan tenaga) maka pengguna sistem berpotensi akan dilakukan secara terus-menerus sehingga intensitas perilaku dalam pengguna e-filing dapat meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

H2 : Persepsi Kemudahaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

2.2.3 Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-Filing

Teori Task Technology Fit (TTF) menjadi dasar hipotesis pengaruh keamanan dan kerahasiaan pada intensitas penggunaan e-filing. Hal ini diartikan bahwa keamanan dan kerahasiaan merupakan aspek positif yang ada di dalam sistem e-filing yang mempengaruhi perilaku wajib pajak sebagai pengguna dalam penggunan secara berkelanjutan.

Rasa aman dan adanya jaminan kerahasiaan data pengguna merupakan alasan mengapa pengguna memilih untuk menggunakan Teknologi Informasi (TI). Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada sikap penggunaan teknologi. Hasil penelitian Wahyuni, dkk. (2015) menyatakan bahwa variabel keamanan dan

32

kerahasiaan mempunyai pengaruh yang positif pada intensitas perilaku penggunaan e-filing. Hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Poon (2008) bahwa variabel keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh yang positif pada tingkat penggunaan e-banking. Hasil penelitian Wibisono dan Agus (2014) menyimpulkan bahwa keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada minat Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing di Surabaya.

Keamanan sistem e-filing ditandai dengan adanya e-FIN yang merupakan nomor unik untuk dapat memperoleh akses ke aplikasi e-filing. Wajib Pajak dapat membuat username dan password yang bisa diganti secara periodik untuk mengakses laman e-filing sehingga keamanan data bisa diandalkan. Pelaporan dengan menggunakan e-filing wajib pajak akan memperoleh digital certificate (DC). DC merupakan sertifikat yang digunakan untuk proteksi data SPT dalam bentuk encryption (pengacakan) sehingga benar-benar terjamin kerahasiaannya. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

H3 : Keamanan dan Kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

2.2.4 Pengaruh Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Terhadap Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-Filing

Pengaruh kesiapan teknologi informasi wajib pajak pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing didasarkan oleh Theory of Planned Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior (TPB) ini memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi minat pada penggunaan sistem. Salah satunya adalah faktor

33

keyakinan perilaku. Keyakinan perilaku ini diartikan sebagai individu siap atau tidak siap untuk melakukan perilaku. Ini dapat diartikan bahwa dalam hipotesis keempat ini bahwa setiap individu yang siap menerima teknologi informasi wajib pajak maka individu ini akan memutuskan untuk menggunakan sistem e-filing secara berkelanjutan.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kesiapan teknologi wajib pajak mempunyai pengaruh pada sikap penggunaan teknologi. Desmayanti (2012) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filing oleh wajib pajak sebagai sarana penyampaian SPT masa secara online dan realtime (kajian empiris di Wilayah Kota Semarang). Hasil yang didapat bahwa variabel kesiapan teknologi informasi wajib pajak mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

Kesiapan teknologi mempengaruhi keinginan dalam menggunakan sistem informasi. Muncul minat untuk menggunakan sistem e-filing apabila pada dasarnya pribadi seseorang tersebut bersedia menerima sebuah teknologi baru dalam pelaporan pajak. Dapat disimpulkan jika tingkat kesiapan teknologi tinggi maka minat pengguna semakin meningkat. Peningkatan minat ini akan mempengaruhi intensitas pengguna sistem informasi secara berkelanjutan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

H4 : Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak mempunyai pengaruh positif pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-filing.

Dokumen terkait