• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.2 Hipotesis Penelitian

2.2.1 Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Audit Report Lag

Perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya (Hilmi dan Ali, 2008). Kantor Akuntan Publik dengan reputasi yang baik dinilai akan lebih efisien dalam melakukan proses audit dan akan menghasilkan informasi yang sesuai dengan kewajaran dari laporan keuangan perusahaan. Indikator tersebut dapat dinilai dengan penggunaan jasa Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Big Four (big 4) atau bukan (Wulantoro, 2011 dalam Sutikno 2015). Menurut Yuliana dan Ardiati dalam Aditya dan Anisyukurillah (2014), KAP big four umumnya memiliki sumber daya yang lebih besar, baik itu dari segi kompetensi, keahlian, dan kemampuan auditor maupun fasilitas, sistem dan prosedur pengauditan yang digunakan dibandingkan non big four sehingga auditor big four dapat menyelesaikan pekerjaan audit lebih efektif dan efisien.

Penelitian Ayushabrina (2014), Angruningrum dan Wirakusuma (2013), serta Kartika (2011) menguji pengaruh reputasi auditor terhadap audit report lag. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sutikno (2015), Tambunan (2014), Aditya dan Anisyukurillah (2014), Arifa (2013), dan Saputri (2012) menunjukkan bahwa reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H1: Reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap audit report lag.

2.2.2 Pengaruh Tenure Audit terhadap Audit Report Lag

Berdasarkan penelitian Ashton et al., (1987) atas perusahaan-perusahaan yang diaudit oleh U.S Offices of Peat, Marwick, Mitchell & Co., menghasilkan simpulan bahwa salah satu penyebab perusahaan mengalami audit report lag yang lebih panjang adalah karena memiliki tenure audit KAP yang lebih pendek. Signifikansi pengaruh tenure audit KAP terhadap audit report lag kemudian dibuktikan kembali oleh Lee et al., (2009). Dalam penelitian Lee et al., (2009) mengajukan argumen bahwa tenure yang lebih panjang akan meningkatkan efisiensi audit. Peningkatan efisiensi tersebut memungkinkan auditor untuk menyelesaikan audit lebih cepat, yang disebabkan oleh adanya peningkatan dalam pengetahuan auditor atas bisnis perusahaan klien. Selain itu, Habib dan Bhuiyan (2011) membuktikan bahwa perusahaan dengan tenure audit yang lebih pendek menghasilkan audit report lag yang lebih panjang. Hasil penelitian Dewi (2014)

mendukung hasil penelitian dari Lee et al., (2009) dan Habib dan Bhuiyan (2011) yang menyatakan bahwa tenure audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Rustiarini dan Sugiarti (2013) meneliti pengaruh tenure audit terhadap audit report lag dengan menunjukkan hasil bahwa tenure audit tidak berpengaruh terhadap report lag. Sedangkan penelitian Wiguna (2012) dan Ardianti (2013) menunjukkan hasil bahwa tenure audit berpengaruh positif terhadap audit report lag. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H2: Tenure audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag.

2.2.3 Pengaruh Komite audit terhadap Audit Report Lag

Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris dengan tugas dan tanggung jawab utama untuk memastikan prinsip-prinsip good coporate governance terutama transparasi dan disclosure diterapkan secara konsisten dan memadai oleh para eksekutif dan juga mengawasi proses pelaporan akuntansi dan audit atas laporan keuangan perusahaan (Ardianti, 2013).

Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 pada tanggal 24 September 2004, anggota komite audit wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang memadai, sesuai latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik dan salah seorang anggota komite audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Komite audit yang anggotanya memiliki keahlian keuangan sangat penting dalam rangka menangani efektifitas kinerja auditor eksternal. Hal ini dikarenakan tugas komite audit sebagai mediator antara pihak manajemen dengan

auditor eksternal (Hashim dan Rahman, 2011). Selain itu, komite audit yang memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan dipandang dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan perusahaan dalam hal ini kaitanya dengan audit report lag.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hashim dan Rahman (2011), Wijaya dan Rahardja (2012), Rianti dan Sari (2014) menyatakan bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Sedangkan penelitian Rachmawati (2008), Angruningrum dan Wirakusuma (2013) tidak mempengaruhi audit report lag. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H3: Komite Audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag.

2.2.4 Komite Audit Moderasi Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Audit Report Lag

Besarnya ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) diperlihatkan oleh tingginya kualitas yang dihasilkan dari jasanya yang selanjutnya akan berpengaruh pada jangka waktu penyelesaian audit. Waktu audit yang cepat merupakan salah satu cara KAP dengan kualitas tinggi untuk mempertahankan reputasi mereka. Menurut Kartika (2011) Kantor Akuntan Publik yang bereputasi baik diperkirakan dapat melakukan audit lebih efisien dan memliki fleksibilitas yang lebih besar untuk menyelesaikan audit sesuai jadwal. Sehingga informasi dapat lebih cepat diterima pengguna laporan keuangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi. Bursa Malaysia mengindikasikan bahwa salah satu mekanisme Corporate Governance yaitu komite audit berperan penting di dalam pencapaian tujuan dari Bursa Malaysia agar ketepatan waktu pelaporan keuangan

dapat tercapai (Hashim dan Rahman, 2011). Komite audit merupakan salah satu komponen corporate governance yang berperan penting dalam proses pelaporan keuangan dengan cara mengawasi pekerjaan auditor independen dalam proses pelaporan keuangan serta membantu tugas-tugas dari dewan komisaris. Rahayu dalam Widosari dan Rahardja (2012) menyatakan dengan kontribusi yang diberikan oleh komite audit diharapkan dapat membantu proses audit yang dilakukan oleh auditor dan akhirnya dapat mempercepat penyelesaian laporan keuangan auditan. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H4: Komite audit memperkuat pengaruh reputasi auditor terhadap audit report lag.

2.2.5 Komite Audit Moderasi Pengaruh Tenure Audit terhadap Audit Report Lag

Efraim (2010) memandang bahwa tenure audit yang panjang akan mendorong terciptanya pengetahuan bisnis bagi seorang auditor. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk merancang program audit yang efektif dan menciptakan laporan keuangan yang berkualitas tinggi. Semakin panjang tenure audit mengakibatkan auditor akan semakin banyak memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai karakteristik klien serta operasional bisnis kliennya. Hal ini akan menciptakan efisiensi yang semakin meningkat sehingga waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian audit atas laporan keuangan akan semakin lebih cepat diselesaikan dengan kata lain audit report lag (ARL) semakin pendek (Dewi, 2014).

Pembentukkan Komite Audit dan Dewan Komisaris pada perusahaan go public merupakan salah satu cerminan pelaksanaan GCG yang dapat membantu mengawasi operasi perusahaan terutama dalam rangka penyusunan laporan keuangan sehingga dapat menghasilkan kualitas laporan keuangan yang baik. Hal tersebut diharapkan dapat mengefisiensikan proses audit oleh pihak eksternal. Menurut Andi (2010) komite audit berfungsi untuk memberikan pandangan mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan kebijakan keuangan, akuntansi dan pengendalian internal. Kalbers (1992) menyebutkan terdapat tiga faktor pendukung keberhasilan tugas komite audit, yaitu kewenangan formal, kerjasama manajemen, dan kualitas/kompetensi anggota komite audit. Dengan kompetensi yang dimiliki anggota komite, fungsi dan peran dari komite audit lebih bisa berjalan efektif dan mempermudah proses audit dari auditor independen, sehingga laporan audit dapat selesai lebih cepat (Rianti dan Sari 2014). Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H5: Komite audit memperkuat pengaruh tenure audit terhadap audit report lag.

Dokumen terkait