• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hipotesis merupakan kesimpulan teoretis atau sementara dalam penelitian. Dan dalam penelitian, hipotesis mempunyai berbagai macam fungsi penting, diantaranya adalah 1) sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian, 2) memberikan batasan apa yang akan diteliti, 3) mengarahkan bentuk desain penelitian yang paling sesuai, 4) menjelaskan hubungan atau pengaruh variabel, 5) memberikan kerangka untuk

Struktur Corporate Governance

X1 X2 X3 X3 X4 X4 Komisaris Independen Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional Komite Audit Audit Tenure

Spesifikasi Kantortan Audit

Integritas Laporan Keuangan

menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan, dan stimulasi penelitian selanjutnya.38

Hipotesis juga bisa diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.39 Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat Pengaruh Signifikan Komisaris independen Terhadap Integritas Laporan Keuangan.

Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good

corporate governance. Selain itu, keberadaan komisaris independen

dalam sebuah perusahaan dapat menjadi penyeimbang dalam pengambilan keputusan ekonomi khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham dan pihak-pihak yang terkait.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ocktavia Nicolin dan Arifin Sabeni tahun 2013 mengatakan bahwasanya komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H1 : Komisaris Independen berpengaruh signifikan terhadap

integritas laporan keuangan.

2. Terdapat Pengaruh Signifikan Kepemilikan Manajerial Terhadap Integritas Laporan Keuangan.

Kepemilikan perusahaan juga terkait dengan pengendalian operasional perusahaan. Semakin besar kepemilikannya, maka manajer dapat lebih leluasa dalam mengatur pemilihan metode akuntansi. Dengan demikian, manajer cenderung memiliki tanggungjawab yang lebih besar dalam menjalankan perusahaan dan mengurangi resiko

38

Muhamad, Op.Cit, hlm.76

39

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

manipulasi laporan keuangan, sehingga menyajikan laporan keuangan dengan jujur dan benar.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Vivin Aulia Putri, Ponny Harsanti dan Aprilia Whetyningtyas tahun 2014 mengatakan bahwasanya kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap

integritas laporan keuangan.

3. Terdapat Pengaruh Signifikan Kepemilikan Institusional Terhadap Integritas Laporan Keuangan.

Persentase saham yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan. Tindakan pengawasan yang dilakukan oleh investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan. Sehingga dapat mengurangi perilaku opportunistic (tindakan yang suka mengejar keuntungan dengan akal bulus). Investor institusional merupakan pemegang saham yang memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan karena kepemilikan sahamnya lebih besar. Dalam hubungannya dengan fungsi monitoring, investor institusional dianggap memiliki kemampuan untuk memonitor tindakan manajemen sehingga investor institusional diasumsikan dapat menganalisa dengan baik sehingga tidak mudah diperdaya oleh manipulasi manajemen dalam penerbitan laporan keuangan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Pancawati Hardiningsih tahun 2010 mengatakan bahwasanya kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H3 : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

4. Terdapat Pengaruh Signifikan Komite Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan.

Dalam hal pelaporan keuangan, komite audit bertugas untuk memonitor serta mengawasi audit laporan keuangan, memeriksa ulang laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan standar dan kebijakan tersebut dan apakah telah konsisiten dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota komite audit. Keberadaan komite audit bermanfaat untuk menjamin transparansi, keterbukaan laporan keuangan serta pengungkapan semua informasi yang dilakukam oleh manajemen meski ada konflik kepentingan. Dengan demikian, komite audit dalam perusahaan dapat menjadi salah satu upaya dalam mengurangi manipulasi dalam penyajian informasi akuntansi sehingga keintegritasan laporan keuangan dapat meningkat.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ocktavia Nicolin dan Arifin Sabeni tahun 2013 mengatakan bahwasanya komite audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H4 : Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap integritas

laporan keuangan

5. Terdapat Pengaruh Signifikan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan

Jangka waktu perikatan auditor dengan klien seringkali dikaitkan dengan independensi auditor. Masa perikatan yang lama antara auditor dengan kliennya berpotensi untuk menciptakan kedekatan antara mereka sehingga mengurangi independensi dan kualitas audit serta objektivitas dalam menilai laporan keuangann dimana auditor cenderung untuk menyesuaikan dengan berbagai keinginan pihak manajer dan pemegang saham. Peningkatan KAP ini pula yang menyebabkan penurunan integritas laporan keuangan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ocktavia Nicolin dan Arifin Sabeni tahun 2013 mengatakan bahwasanya audit tenure berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H5 : Audit tenure berpengaruh signifikan terhadap integritas

laporan keuangan.

6. Terdapat Pengaruh Signifikan Spesifikasi Kantortan Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan.

Setiap perusahaan memiliki spesifikasi auditor sesuai dalam bidang usahanya. Spesifikasi kantortan audit berkontribusi pada kredibilitas yang diberikan oleh auditor. Pengetahuan yang dimiliki oleh auditor tidak hanya pengetahuan mengenai pengauditan dan akuntansi saja melainkan juga industri perusahaan klien. Pengetahuan lebih mendalam yang dimiliki oleh auditor memberikan kualitas audit laporan keuangan yang lebih baik pula.. kecenderungan perusahaan yang memiliki resiko yang tinggi memaksa auditor untuk memberikan audit yang lebih berkualitas untuk menghindari adanya kecurangan atas laporan keuangan. Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan memiliki tingkat keintegritasan yang lebih tinggi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ocktavia Nicolin dan Arifin Sabeni tahun 2013 mengatakan bahwasanya spesifikasi kantortan audit tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H6 : Spesifikasi Kantortan Audit berpengaruh signifikan terhadap

Dokumen terkait