• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian

G. Teknik Analisis Data

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji beda (Independent Sample T-Test). Uji t digunakan untuk analisis hipotesis dari dua kelompok data yang tidak saling berpasangan. Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari variabel terikat yaitu keterampilan berkomunikasi dan penguasaan konsep IPA. Hasil uji Independent Sampel T-Test apabila taraf sig (2-tailed) < α atau sig (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya (Imam Ghozali, 2011: 66). Dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah:

Ha1: Model pembelajaran reciprocal teaching efektif dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa SMP dalam pembelajaran IPA

H01: Model pembelajaran reciprocal teaching tidak efektif dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa SMP dalam pembelajaran IPA

Ha2: Model pembelajaran reciprocal teaching efektif dalam menngkatkan penguasaan konsep IPA siswa SMP dalam pembelajaran IPA

H02: Model pembelajaran reciprocal teaching tidak efektif dalam menngkatkan penguasaan konsep IPA siswa SMP dalam pembelajaran IPA

Keputusan yang dapat diambil dari hipotesis ini yaitu apabila taraf signifikansi sig (2-tailed) < α atau sig (2-tailed) < 0,05, maka H01 dan H02 ditolak yang berarti model pembelajaran reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan konsep antara kelas yang menerapkan model pembelajaran reciprocal teaching dengan kelas yang menerapkan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran IPA.

Kemudian untuk menguji hipotesis yang kedua yaitu uji efektifitas model pembelajaran dilakukan dengan analisis gain score pada pembelajaran pertama dan pembelajaran kedua. Perhitungan gain score menggunakan rumus sebagai berikut.

(Hake, 1998: 1)

Kemudian untuk memperlihatkan adanya perbedaan secara nyata peningkatan kemampuan berkomunikasi serta penguasaan konsep siswa pada kedua kelas dilakukan analisis independent sample t-test. Dari kedua langkah analisis ini sudah dapat terlihat efektifitas pembelajaran sehingga dapat

menentukan model pembelajaran yang lebih efektif yang dilihat dari hasil peningkatan yang signifikan kemampuan berkomunikasi maupun penguasaan konsep IPA antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Model pembelajaran Reciprocal Teaching dalam penelitian ini dikatakan efektif apabila memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditunjukkan oleh hasil peningkatan yang signifikan aspek kognitif melalui kegiatan pretest-posttest dan aspek aktivitas siswa yang ditunjukkan dengan hasil peningkatan yang signifikan keterampilan berkomunikasi yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi keterampilan berkomunikasi selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui besar ukuran efek yang diberikan model yang efektifitasnya lebih baik diperoleh melalui analisis ukuran efek atau effect size. Menurut Cohen (Dali S. Naga, 2005: 2), besarnya effect size adalah selisih rerata yang dinyatakan dalam simpangan baku.

̅ ̅

Keterangan: d : ukuran efek

̅ : rata-rata gain score kelas 1

̅ : rata-rata gain score kelas 2

sd : rata-rata standar deviasi kelas dan kelas kontrol Kriteria besar kecilnya ukuran efek adalah sebagai berikut:

0 < d ≤ 0,2 efek kecil

0,2 < d ≤ 0,8 efek sedang

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz. (2007). Metode dan Model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta.

Abdul Majid. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Ain Zaelan. (2005). Pengembangan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Fisika di SMA. Bandung: FMIPA UPI.

Arends, Richard I. (1997). Classroom Instructional and Management. New York: Mc Graw Hill Comapanies.

. (2001). Exploring Teaching: An Introduction to Education. New York: Mc Graw Hill Comapanies.

Arif Zulkifli. (2014). Dasar-dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta: Salemba Teknika. Arni Muhammad. (2005). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Asis Saefuddin & Ika Berdiati. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT. Remaja Indonesia.

Budiman Chandra. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Campbell, Neil A & Reeche, Jane B. (2004). Biologi Edisi Kelima Jilid III. (Terjemahan Wasmen Manulu). Jakarta: Erlangga.

Cangara Hafied. (2002). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Carin, Arthur A., dan Sund, Robert. (1993). Teaching Science Through Discovery.

Ohio: Merrill Publishing Company.

Dahar, Ratna W. (1991). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dali S. Naga. (2005). Ukuran Efek dalam Laporan Hasil Penelitian. Diakses dari http://dali.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/399/4861-aARCHE.doc. Pada tanggal 15 April 2016, jam 09.00 WIB.

Darsono. (2014). The Application of Reciprocal Teaching on the Subject of Straight Line Equation in Second Grade of Junior High School. Jurnal of Education and Practice. Vol.5, No.24.

Devito, J.A. (1997). Komunikasi Antarmanusia, Kuliah Dasar, Edisi Kelima. Jakarta: Professional Books.

Dewi Padmo. (2004). Peningkatan Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Teknologi Komunikasi Dan Informasi Pendidikan.

Diantana Putra. (2013). Pengaruh Model Reciprocal Teaching terhadap Penguasan Konsep IPA Siswa Kelas V SD di Gugus 7 Kecamatan Penebel Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi: Universitas Pendidikan Ganesha.

Dick dan Reiser. (1989). Planning Effevtive Instruction. Boston: Allya and Bacon. Dudung. (2015). Pengertian, Dampak, dan Proses Terjadinya Hujan Asam. Diakses

dari http://www.dosenpendidikan.com/5-pengertian-dampak-dan-proses-terjadinya-hujan-asam/. Pada tanggal 6 Januari 2016, Jam 11.00 WIB.

Ernasit Awang. (2010). Upaya Peningkatan Keterampilan Berkomunikasi dan Pemecahan Masalah Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw pada Materi Pokok Struktur dan Fungsi Tumbuhan di Kelas XA SMA N 1 Gamping. Skripsi. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Eva Fransiska. (2015). Pengaruh Model Reciprocal Teaching Terhadap Kemamuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi: STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Evans, R & Russell, P. 1992. Manajer Kreatif. Jakarta: Binarupa Aksara.

Hake, Richard R. “Analyzing Change/Gain Scores” dalam

www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf, diakses tanggal 15 Februari 2016.

Hamid Darmadi. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Hashey, J M & Connors, D J. (2003). Learn From Our Journey: Reciprocal TeachingAction Research. Reading Teacher, 57(3). 224-233.

Hendro Darmodjo & Jenny R.E Kaligis. (1992). Pendidikan IPA. Jakarta: Depdiknas.

I Gusti Ayu Tri Agustina. (2014). Konsep dasar IPA: AspekBiologi. Yogyakarta: penerbit ombak.

James William. (2014). Pengertian Efek Rumah Kaca. Diakses dari http://www.jendelasarjana.com/2014_02_01_archive.html. Pada tanggal 6 Januari 2016, Jam 12.00 WIB.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Jakarta: Depdiknas.

Kardi, S. dan Nur, M. (2000). Pengajaran Langsung. Surabaya: University Press. Kemmis, S dan Mc Taggart, R. (1992). The Action Research Planner. Australia:

Deakin University Press.

Kemp, Jerrold E. (1994). Designing Effective Instruction. New York: Macmillan. Michael, P. (1990). Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.

Jakarta: UI Press.

Mulyana Deddy. (2001). Ilmu Komuikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Munifah Sri Fajarwati. (2010). Penerapan Model Reciprocal Teaching sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI Akutansi RSBI di SMK Negeri 1 Depok. Skripsi: Univesitas Negeri Yogyakarta.

Muslimin Ibrahim. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya: University Press.

Muslimin Ibrahim dan Nur Muhammad. (2007). Pembelajaran kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nur Muhammad. (2005). Pembelajaran Kooperatif. Jawa Timur: Depdiknas.

Nurul Zuriah. (2007). Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara

Palinscar, A. & Brown, A. (1984). Reciprocal Teaching. of Comprehension Fostering and Comprehension-Monitoring Activities. Cofnition and Instruction. Vol 1 No 2, Hal 117-175.

Patta Bundu. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalamPembelajaran Sains. Jakarta : Depdiknas.

Puwanti Widhy. (2013). Integrative Science Untuk Mewujudkan 21st Century Skill

dalam Pembelajaran IPA SMP. Diakses dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/puwanti%20widhy%20hastut i,%20SPd.%20MPd/integrative%20science .pdf pada 15 Maret 2016 pukul 11.00 WIB.

Puskur (2007). Kurikulum KTSP. Jakarta: Balitbang Depdiknas.

Rustaman, N.Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press. Silver, Harvey F., Richard W. Strong., & Matthew J. Perini. (2007). Strategi-strategi

Pengajaran. Jakarta: PT. Indeks.

Solihin dan Darsati S. (1993). Air. Bandung: FMIPA, IKIP Bandung.

Sugihartono., Kartika N.F., & Farida Harahap. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sujati. (2005). “mengenal reciprocal teaching sebagai salah satu model pembelajaran”. Majalah Ilmiah Kependidikan. Volume VI, Nol, Juli 2005. Sujdana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Suryosubtoro. (2001). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno Hadi. (2004). Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta : Andi.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implentasinya dalam Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Triton Prawia Budi. (2006). SPSS 13. Yogyakarta: Penerbit Andi

Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Van Garden, Delinda. (2004). “Reciprocal teaching as a comprehension strategy for

understanding mathematical word problems”. Reading and writing quarterly. New York: Taylor & Francis Group.

Wahyana. (1986). Pengelolaan Pengajaran Fisika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wardhani, IGK. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Winkel. (1991). Pengertian Belajar. Diakses dari

http://www.blogspot.com/1991pengertian belajar/. Pada tanggal 25 Maret 2016, jam 11.00 WIB.

Wisnu Arya Wardhana. (1999). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset Yogyakarta.

Dokumen terkait