• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TAFSIRAN BEBERAPA KUTIPAN DARI KITAB HOSEA

H. Hosea 12:1-15

I. Hosea 14:2-9

Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. 3. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami. 4. Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim." 5. Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. 6. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. 7. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. 8. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. 9. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.

1. Pembagian Teks

a. Hosea 14:2-4 : Undangan untuk bertobat bersama-sama b. Hosea 14:5-9 : Firman Allah yang berisi pengampunan.

2. Analisis Bagian Teks a. Hosea 14:2-4

Ayat 2 : “Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau

telah tergelincir karena kesalahanmu”.

“Bertobatlah, kepada Tuhan, Allahmu” artinya : umat Israel harus bertobat atau kembali kepada Allah, sebab umat Israel telah tergelincir karena kesalahan dan dosa. Pertobatan dapat membawa permulaan hidup baru dari Allah kepada umat Israel. Hanya pertobatan yang sungguh-sungguh yang dapat menghantar umat Israel kembali kepada Tuhan, kurban-kurban tidak perluh dipersembahkan lagi, tetapi yang dibutuhkan adalah pertobatan hati. Maksud “Tuhan Allahmu” menurut Nabi Hosea adalah : pengalaman pribadi dan hubungan relasi yang akrab antara umat Israel dengan Tuhan.132 Tuhan Allahmu menurut Nabi Hosea tidak berbicara tentang

hakikat Allah dari suatu latar belakang filosofis, tetapi Hosea berbicara dari pengalaman pribadinya dan ingatan liturgis dari hubungan akrab Tuhan dalam hidup Israel.133

132 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 156

Ayat 3 : “Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan

kami”.

“Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN” artinya : Allah menghendaki kata-kata penyesalan, pertobatan yang sungguh- sungguh kepada Tuhan. Yang pertama adalah doa pengampunan. “Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik” artinya : kebaikan dan anugerah

Allah, atau dapat dikatakan juga “terimalah yang baik” artinya terimalah penyesalan

kami. Kata kurban (mempersembahkan), dalam arti kurban rohani (pengakuan kami), kurban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk redam tidak akan kupandang hina ya Allah. Dan akhirnya pertobatan itu dibutuhkan kesediaan diri untuk meninggalkan segala sesuatu yang selalu diandalkan. Dalam hal ini kuasa-kuasa semu harus disingkirkan terhadap yang Mahakuasa, Allah perjanjian. permohonan yang kuat dari hati Allah adalah agar Israel kembali Allah. Memberi sebagai persembahan : merupakan Allah sebagai satu-satunya sumber pengharapan yang telah memanggil umat Israel dari Mesir, mengajarnya berjalan dan membentuk perjanjian kasih di padang gurun.134

Memberi sebagai persembahan : banyak nabi yang mengalami menderita karena penyelewengan istrinya yang tidak setia, dan orang lain dalam tempat kudus, tetapi ia tetap berbicara positif mengenai ritual dan ibadat. Hal ini merupakan sumber dari pengharapannya kepada satu Allah yang memanggil umat Israel dari Mesir. Ia

mengajarinya berjalan dan membentuk perjanjian kasih di padang gurun (2:18-22, 11).135 “Kata-kata penyesalan” merupakan suatu pernyataan sesal sejati, dimana

kurban-kurban tidak dapat menggantikannya.136

Ayat 4 : “Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim”.

“Asyur tidak dapat menyelamatkan kami” artinya : umat Israel mengakui kesia-siaan mereka yang bersandar kepada “lengan manusia” yaitu bersandar pada Asyur yang tidak menyelamatkan mereka. “Kuda” artinya pasukan berkuda, yang dimaksud adalah kekuatan militer (Hos 10:13). “Kami tidak akan berkata lagi, ya Allah kami kepada buatan tangan kami” artinya : ungkapan hati umat Israel yang mau bertobat dengan meninggalkan kepercayaan akan patung-patung berhala, khususnya anak lembu. Umat Israel tidak percaya lagi pada dewa-dewa, tetapi percaya pada Tuhan sebagai penyelamat Israel. Pertobatan Israel ini tidak lagi berharap kepada lengan manusia dan menolak kecemaran penyembahan berhala.

“Menyanyangi anak Yatim” ini menunjuk kepada umat Israel, dan juga kepada anaknya Hosea yang kedua dan ketiga yang dianggap tidak sah (1:6,8), namun ia anggap sebagai anaknya sendiri, seperti Allah menerima Israel. Allah memperlakukan, memperhatikan yatim piatu secara khusus, karena mereka dianggap lemah, golongan yang tak berdaya sehingga mereka akan disayangi oleh Allah.137

135 B. Dianne, CSA, Robert J. Karris, OFM, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, 638 136 Catatan Kaki pada Hos 14: 3, Kitab Suci Katolik, 1612

137 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 157, B. Dianne, CSA, Robert J. Karris, OFM, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, 638

b. Hosea 14:5-9

Ayat 5 : “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan

mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada

mereka”

Maksud dari ayat ini adalah : Allah akan mendengarkan umat Israel yang telah bertobat dan mengaku salah, sebab Allah menyatakan pengampunan dan janji keselamatan melalui nabi-Nya. Ketidaksetiaan Israel akan diambil oleh Allah, sikap yang membelakangi Allah yakni tidak mau bertobat, akan dirubah-Nya, disembuhkan-Nya, sehingga hubungan atau relasi antara Allah dan umat Israel akan pulih kembali seperti semula. Anugerah Allah menjadi dasar : Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela. Kata yang khas bagi Hosea : kasih dan khususnya kasih yang berasal dari kebebasan Allah. Dia bebas untuk mengasihi dan bebas pula untuk tidak mengasihi. Tuhan mengasihi kita dengan suka rela, oleh karena itu Ia tidak mendapati sesuatu alasan dalam diri kita, sehingga kita harus dikasihi, melainkan Ia menyatakan kasih-Nya kepada orang-orang yang tidak layak dikasihi-Nya. Dasar kasih Allah (sebab) murka-Ku telah surut dari pada mereka. “Allah hanya dapat menjadi Bapa kita, apabila Ia dahulu menjadi penyembuh kita, yang menyembuhkan

segala penyelewengan”138

Ayat 6-9 : “Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. 7. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. 8. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. 9. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala?

Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah”.

“Embun” adalah lambang dari hidup pemberian Allah. Embun muncul tanpa hujan dan merupakan suatu sumber yang penting untuk makanan tetumbuhan selama musim panas yang panjang dalam tanah yang kalau malam hari sangat dingin dan siang hari sangat panas. “ia akan berbunga seperti bunga bakung” merupakan kembang yang indah dan kuat, yang masih tumbuh diantara semak duri. Kehidupan baru, perkembangan baru, kekuatan baru, semuanya itu akan bertahan terus sebab akarnya kuat dan tinggi seperti pohon hawar, ia akan seumpama pohon zaitun yang selalu menghasilkan buah. Dan akan berbau harum seperti yang di Libanon. Israel akan menjadi menarik dan menyenangkan diantara bangsa-bangsa. Mereka akan

kembali dan diam dalam naunganKu. Kembali berarti “bertobat” Israel akan diam

sejahtera, berada dalam perlindungan kekasihnya (bukan lagi para Baal, melainkan Allah sendiri).139“

Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku” artinya mereka akan kembali dan diam dalam naungan Tuhan. Pohon sanobar merupakan pohon yang rindang dan mengibaratkan hidup yang sumbernya adalah Tuhan semata-mata. Pemujaan berhala yang terjadi dibawah pohon rindang itu sudah dikutuk.140

“Seperti embun” Embun adalah lambang dari hidup pemberian Allah. Embun ini muncul tanpa hujan dan merupakan sumber yang penting untuk makanan

139 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 158-160.

tetumbuhan selama musim panas yang panjang dalam tanah, yang kalau malam hari sangat dingin, dan siang hari sangat panas. 141

3. Kesimpulan

Akhir dari semua yang disampaikan oleh Nabi Hosea adalah permulaan baru, kehidupan baru bagi Israel. Murka Allah dikalahkan oleh kasih-Nya. Allah tidak selamanya menuntut dan tidak selamanya mendendam. Apa yang telah dijanjikan- Nya sungguh terjadi, tidak mengingkarinya, termasuk kebebasan-Nya untuk mengasihi lagi umat Israel yang tidak setia pada-Nya. Israel kembali kepada Allah (pertobatan), meninggalkan penyembahan-penyembahan berhala (Baal) dan selamanya akan berada dibawah lindungan Allah. Allahlah yang menjadi kekasih bagi umat Israel. Allah memberi kehidupan baru, harapan baru serta menyembuhkan penyelewengan umat Israel. Umat Kristen mengetahui bahwa di dalam Kristus, Allah menawarkan kehidupan baru dengan kelimpahan anugerah-Nya. Satu-satunya jalan untuk menerima kehidupan baru itu Ia harus menderita di kayu salib. Di jalan salib inilah murka Allah dikalahkan oleh kasih-Nya. Ketidaksetiaan umat Israel kepada Allah, tidak mengubah sedikitpun kasih Allah kepada mereka. Allah mencintai dan mengasihi umat Israel, walaupun mereka tidak pantas dicintai. Kasih dan kesetiaan Allah mengalahkan kemurkaan umat Israel pada-Nya. Allah adalah kasih dan kasih-

Nya sempurna bagi umat yang disayangi-Nya, dimana Israel mengalami kehidupan baru, karena telah kembali kepada Allah.

Dokumen terkait