• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TAFSIRAN BEBERAPA KUTIPAN DARI KITAB HOSEA

G. Hosea 11:1-11

1. Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. 2. Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung. 3. Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka. 4. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan. 5. Mereka harus kembali ke tanah Mesir, dan Asyur akan menjadi raja mereka, sebab mereka menolak untuk bertobat. 6. Pedang akan mengamuk di kota-kota mereka, akan memusnahkan palang-palang pintu mereka, dan akan memakan mereka di benteng-benteng mereka. 7. Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku. 8. Masakan Aku membiarkan engkau, hai Efraim, menyerahkan engkau, hai Israel? Masakan Aku membiarkan engkau seperti Adma, membuat engkau seperti Zeboim? Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak. 9. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala- nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan. 10. Mereka akan mengikuti TUHAN, Ia akan mengaum seperti singa. Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak akan datang dengan gemetar dari barat. 11. seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah- rumah mereka, demikianlah firman TUHAN.

1. Pembagian Teks

a. Hosea 11:1-7 : Menunjuk kepada pengembaraan Israel di gunung Sinai. b. Hosea 11:8-11: Kasih Allah mengalahkan murka umat Israel.

2. Analisis Bagian Teks a. Hosea 11:1-7

Ayat 1-2. “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. 2. Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung”.

“Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia” : ini mengingatkan kembali akan bagaimana hubungan pertama antara Yahwe dan Israel. Yang diingat kembali adalah

“masa mudanya” masa kasih pertama, permulaan kasih antara Bapa dan anak. Kasih Allah sebagai dasar pembebasan. “Dari Mesir Kupanggil anakKu itu” artinya : Suatu ikatan mesra seperti hubungan ayah dan anak, menandakan perjanjian Yahwe dengan Israel, Yahwe memilih dan mengangkat Israel sebagai anak-Nya. Dalam Kel 4:22 Israel disebut anakKu, anakKu yang sulung dan orang-orang Israel dalam Ul 14:1 anak-anak TUHAN. Dalam Mat 2:15 sebutan ini khusus kepada Anak Allah, yaitu Yesus Kristus. Israel adalah anak yang dikasihi Tuhan. Tuhan adalah Bapa Israel. Ia mendidik, memberi makan dan membesarkan Israel. Ia mengalirkan kasih-Nya dengan lembut agar Israel merasakan, menerima dan menjadi besar karena kasih itu. Cinta Yahwe dan panggilan Israel sebagai anaknya sendiri dengan jelas dilukiskan oleh Yahwe sebagai Allah yang mencintai bangsa Israel dan yang keluar dari Mesir

disaat Israel mengalami pembuangan.87 “Kupanggil anak-Ku itu” di sini untuk

pertama kalinya diungkapkan pikiran bahwa kasih Allahlah yang menjadi dasar mengapa Israel dipilih Allah. Menurut pendekatan Nabi Hosea, sejarah Israel dimulai dengan keluarnya Israel dari tanah Mesir. Hal ini menggambarkan masa kebahagiaan di padang gurun.88

Yahwe mengungkapkan diri dan cinta-Nya secara tulus kepada bangsa Israel dengan membangun sebuah relasi yang baik. Relasi itu diungkapkan dengan memanggil bangsa Israel sebagai anak yang dikasihi. Panggilan Israel sebagai anak yang dikasihi melukiskan bahwa Yahwe sebagai Allah yang mencintai bangsa Israel dan yang mengeluarkan atau menyelamatkan Israel ketika mengalami pembuangan di Mesir.89 Ayat 1-4: tak ada penderitaan yang lebih mendalam daripada penderitaan

orang yang dikecewakan, penderitaan orang yang dikasihinya tidak terbalas. Semakin besar kasih itu semakin besar pula deritanya apabila tidak terbalas. Kasih dan derita itu selalu bersentuhan. Oleh karena belaskasih Tuhan, maka Ia melakukan hal ini karena melihat penderitaannya. Saat Israel sakit, Ia merawatnya dengan penuh kasih dan menyembuhkannya. “Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku” artinya Israel menjadi anak pemberontak, Israel tidak lagi

87 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 132.

88 Catatan Kaki pada Hos 11:1, Kitab Suci Katolik, 1608

mempunyai hati, seluruh kasih keBapaan Tuhan di masa lampau dilupakan sama sekali oleh Israel.90

“Mereka mempersembahkan korban kepada para Baal” artinya umat Israel mengabdi kepada dewa-dewa kesuburan, kelimpahan dan kekayaan yang menyesatkan mereka, sehingga mereka menyembah berhala, membakar korban kepada patung-patung, khususnya anak lembu, (korban mereka adalah Baal).91

Yahwe memanggil mereka lewat rahmat, tetapi mereka memanggil Baal (menyembah Baal). Israel melakukan : korban mereka untuk Baal dan pembakaran dupa bagi allah-allah lain.92

Ayat 3 : “Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku

menyembuhkan mereka”.

“Akulah yang mengajar Efraim berjalan” artinya : Yahwe mengingatkan Israel bagaimana Ia memelihara mereka keluar dari Mesir, Anak yang masih muda harus dididik, dibimbing, dengan penuh kasih dan menunjukkan kebaikan-Nya kepada Israel. “Aku mengangkat mereka ditanganKu” artinya : Yahwe mendukung Israel seperti seseorang mendukung anaknya, di sepanjang jalan yang ditempuhnya dan menggantungkan hidup mereka pada Allah. “Mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka” artinya : Israel tidak ada pengetahuan, pengenalan akan

90 B. A. Pareira, O Carm, “Penderitaan Allah Menurut Hosea 11:1-11 Rohani Tahun XLVI NO. 4 April (1999), 149.

91 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 133.

Allah bahwa Allahlah yang membebaskan, menyembuhkan, menuntun mereka keluar dari Mesir. Kekurangan pengetahuan dan pengenalan akan Allah inilah yang membawa Israel kepada kebinasaan yaitu dengan menyembah Baal.93 Dimulai

dengan protes, “tetapi Aku bukanlah salah satu yang mengajarkan Efraim untuk

berpaling” artinya Allahlah yang mendidik Efraim, dalam berjalan, mendukungnya

serta menunjukkan kebaikan-kebaikan-Nya, dan bukan Baal atau para dewa (berhala), Yahwe menyatakan diri-Nya sebagai seorang yang sangat baik hati terhadap bangsa Israel, dan bangsa Israel menanggapinya dengan angkuh dan dideklarasikan dalam kenangan bagaimana Allah sangat memperhatikan bangsa Israel dan memberi bangsa Israel kelahiran baru sebagai bangsa.94

Ayat 4 : “Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka

makan”.

“Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih” artinya:

Allah membebaskan, membimbing, menuntun dan memelihara umat Israel keluar dari Mesir, dengan tali kasih, kesetiaan, kebaikan dan kelembutan hati-Nya. “Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka” artinya untuk memulai hidup baru tidaklah mudah, namun ketika melepaskan ikatan dosa (percaya pada Allah), maka umat Israel akan bisa makan dengan bebas dan tanpa

diperbudak lagi oleh dosa. “Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi

93 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 133.

mereka makan” artinya : ungkapan kasih Allah yang tunduk dan merendahkan diri, untuk memberi mereka makan, terlebih dahulu (dengan manna) di padang gurun dan setelah memasuki negeri yang dijanjikan-Nya.95 Adam baru digambarkan dengan

ditariknya kembali orang-orang yang berdosa kepada Allah dalam hal ini, Israel yang tidak setia kepada Allah, dengan menyembah Baal atau menjauh dari Allah, mereka akan ditarik kembali kepada-Nya. Tali kesetiaan Allah dapat dilihat ketika umat Israel mengalami kesakitan atau penderitaan, perbudakan di tanah Mesir, mereka ditarik keluar, dibebaskan dan diselamatkan dengan tali kesetiaan Allah sendiri, sehingga Allah mengatakan “Saya atau Aku” telah menarik mereka keluar dari tanah Mesir “.96

Ayat 5 : “Mereka harus kembali ke tanah Mesir, dan Asyur akan menjadi raja mereka, sebab mereka menolak untuk bertobat”.

“Mereka harus kembali ke tanah Mesir” artinya : sesudah mengalami

keselamatan, umat Israel harus kembali mengalami perbudakan, perhambaan dosa lagi seperti keadaan semula di Mesir. Umat Israel kembali ke Mesir karena Israel pergi dari hadapan Allah, tidak berterima kasih kepada Allah, tetapi menolak untuk bertobat atau kembali kepada Allah. “Asyur akan menjadi raja mereka” artinya

Asyur sebagai raja bangsa Israel yang akan memperhambakan mereka dengan menjadi tuan atas mereka. Siapapun yang menjadi raja agung yang baru, hukuman

95 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 133.

akan dilaksanakan oleh Asyur.97 “Asyur menjadi raja mereka” digambarkan sebagai

kebesaran akan cinta Allah pada saat diramalkan oleh Hosea. Israel kembali ke tanah Mesir dan menjadikan Asyur sebagai raja mereka. Anderson dan Freedman menterjemahkan “Asyur sebagai rajanya” dapat diartikan sebagai penolakan akan Yahwe, yang menginginkan hubungan eksklusif dengan Israel, Asyur menolak untuk kembali kepada Allah.98 Ayat 5-6: Israel harus kembali kepada perbudakan ke tanah

Mesir” artinya biarlah Asyur yang merupakan kerajaan adikuasa memperhamba mereka dengan menjadi tuan atas mereka. Biarlah ia datang menaklukkan Israel dan mengamuk di kota-kota mereka dan menghancurkan para pembual mereka karena rencana mereka yang jahat.99

Ayat 6 : “Pedang akan mengamuk di kota-kota mereka, akan memusnahkan palang-palang pintu mereka, dan akan memakan mereka di benteng-benteng mereka”.

“Pedang” adalah lambang perang. “Mengamuk di kota-kota mereka” artinya :

kerusakan akan terjadi atas kota-kota Israel dan Asyur datang menaklukkan, menghancurkan Israel karena rencana mereka yang jahat.

“M

emusnahkan palang- palang pintu mereka” artinya : pintu-pintu gerbangnya akan dibongkar, dibuka dengan paksa dan kotanya akan diserbu dan diduduki. “Dimakan pedang” artinya : penduduknya akan mati karena pedang walaupun mereka memiliki benteng-benteng

97 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 134.

98 V. Chiari A.Dy. Liacco, “A Female Image of God in Hosea 11:1-9” Diwa 33, ( 2008), 183. 99 B.A. Pareira, O Carm, “Penderitaan Allah Menurut Hosea 11:1-11” Rohani Tahun XLVI No. 4, April (1999), 150.

yang kuat.100Ayat 6-7: menjelaskan hukuman yang datang atas bangsa Israel. Yahwe

(melalui Nabi Hosea) menyatakan bahwa kerusakan akan terjadi atas kota-kota Israel. Yahwe akhirnya menderita karena bangsa Israel keras kepala. Israel hidupnya akan menjadi tidak menentu.101

Ayat 7 : “Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku”.

“Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku” artinya kedegilan hati umat Israel yang membuat mereka memberontak dan jauh dari hadapan Allah dengan tetap tinggal dalam dosa. “Mereka memanggil kepada Baal” artinya umat Israel tidak setia kepada Allah tetapi mereka menyembah kepada Baal, atau kepada dewa-dewa. Israel tidak sadar bahwa Baal tidak dapat mengangkat mereka atau menyatakan kasih kepada mereka. Israel kurang berterima kasih terhadap kasih Allah, tetapi balasan

mereka adalah memanggil Baal. “Berhenti meninggikan nama-Ku” artinya umat Israel menyangkal Tuhan. Kasih yang sangat dikecewakan berubah menjadi kasih yang penuh murka.102 “Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku, mereka

memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku”. Tuhan menderita karena kasih. Israel sangat mengecewakan Tuhan. Tuhan menderita karena Israel tidak sadar bahwa Baal tidak dapat mengangkat mereka artinya menyatakan kasih

100 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 134.

101 V. Chiari A.Dy, Liacco “A Female Image of God in Hosea 11:1-9” Diwa 33, (2008), 181-182 102 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 134.

kepada mereka. Kasih yang sangat dikecewakan biasa berubah menjadi kasih yang penuh murka.103

Ayat 1-7 menekankan bahwa, Allah mengasihi si anak sebelum Israel mengetahui bagaimana menjawab (1 Yoh 4:7-11). Dari Mesir Ku panggil anak-Ku, (Mat 2:15), ini mau mengungkapkan rahasia Paskah dalam diri Yesus, melalui Laut Merah, lewat padang gurun, menuju hidup baru. “Israel anak-Ku yang sulung” pernah diwahyukan kepada Musa, sehingga diteguhkan dengan hubungan yang lebih pribadi. Dalam ayat 3-4, tindakan yang digambarkan adalah bersifat keibuan, dan gambaran yang mengesan mengenai Allah sebagai wanita dalam Kitab Ibrani.

“Penyembuh” adalah salah satu sebutan Hosea bagi Yahwe (5:13). Ayat 5 : kembali ke tanah Mesir : tipologinya sangat jelas. Dosa dan perbudakan, di Asyur dilihat sebagai kembali ke Mesir. Dalam ayat 7 “umat-Ku ragu-ragu kembali pada-Ku”.104

b. Hosea 11:8-11

Ayat 8. “Masakan Aku membiarkan engkau, hai Efraim, menyerahkan

engkau, hai Israel? Masakan Aku membiarkan engkau seperti Adma, membuat engkau seperti Zeboim? Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak”.

103 B.A. Pareira, O Carm, “Penderitaan Allah Menurut Hosea 11:1-11” Rohani Tahun XLVI NO. 4 April (1999), 150

Masakan Aku membiarkan engkau, hai Efraim, menyerahkan engkau, hai Israel?” artinya : Allah tidak membiarkan Israel hancur binasa, tetapi Allah memelihara, melindungi dan mencintai Israel sebagai umat kesayangan-Nya.

Apakah Israel mau dijadikan seperti Adma dan Zeboim, nama lain dari Sodom dan Gemora? Hati Allah bergejolak hebat, terjungkirbalik seperti ketika Sodom dan Gemora dijungkirbalikkan oleh gempa bumi sebagai hukuman atas dosa-dosa mereka. Tuhan merasa kasihan terhadap anak-Nya sehingga murka Tuhan tidak akan menimpa anak-Nya sendiri. “Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku” artinya : Kehendak Allah berubah, mau mempertahankan rencana keselamatan-Nya yang semula. Rahmat-Nya masih sama seperti pada waktu Ia menyelamatkan umat-Nya dari kesengsaraan di Mesir. “Belaskasihan-Ku bangkit serentak” artinya hati Allah yang penuh belaskasih membawa umat Israel pada keselamatan dan rahmat-Nya menang atas mereka.105

Adma dan Zeboim sebagai lambang belerang dan garam yang semuanya terbakar dalam satu tanah. Dia tidak akan terlihat atau tidak akan bertunas lagi. Akankah rumput tumbuh diatasnya? Seperti kutukan Sodom dan Gomora, Adma Zeboim dimana Allah membuang mereka dalam kemarahannya dan Ia murka (Ul 29:29).106 Allah berbicara lebih mesra memperlawankan permintaan untuk mati

105 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 135.

seperti yang diharapkan manusia dan untuk pengampunan dan kesempatan lain untuk dikasihi (3:1) seperti diharapkan Allah. “Adma dan Zeboim” adalah nama-nama yang digunakan dalam tradisi Utara, sedangkan tradisi selatan disebutnya Sodom dan Gemora, ( Kej 19:28, Yes 1:9-10).107Hati Tuhan tersentak melihat Israel.

Yang dihantam adalah anak-Nya sendiri. Tuhan merasa ngeri dan belaskasihan menghadapi anak-Nya sendiri dan bangkit serentak. Israel anak-Nya sendirilah yang menjerit sakit di depan-Nya.108

Ayat 9 : “Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang

untuk menghanguskan”.

“Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu” artinya : Tuhan adalah Bapa, tetapi Ia sama sekali tidak seperti bapa-bapa dunia yang bisa lepas kendali dalam menghukum anak-anaknya. Ia adalah Allah dan buka manusia atau seperti bapa manapun di dunia. Pengadilan dan hukuman bukanlah kata akhir bagi-Nya. Hubungan-Nya dengan Israel harus dilanjutkan dan tidak putus karena dosa dan murka. Maka Allah tidak akan melaksanakan murka-Nya yang bernyala- nyala itu, karena Ia datang dalam kekudusan-Nya dan bukan datang dalam

kemurkaan. “Aku tidak akan membinasakan Efraim kembali” artinya Allah tidak

107 B. Dianne, CSA, Robert J. Karris.,OFM, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, 636

108 B.A. Pareira, O Carm, “ Penderitaan Allah Menurut Hosea 11:1-11” Rohani Tahun XLVI NO. 4 April (1999), 151

mau memusnakan ciptaan-Nya, buah pilihan-Nya, anak-Nya sendiri. Allah tidak mau menyangkal hasil karya anugerah-Nya, sehingga Allah tidak akan menghancurkan pekerjaan tangan-Nya sendiri.

“Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, yang Kudus di tengah-tengahmu” artinya Allah membiarkan anugerah-Nya untuk mengalahkan murka-Nya adalah tanda keilahian-Nya. Manusia bisa dihancurkan oleh keamarahannya sendiri, tetapi hakekat Allah adalah belaskasihan, penyelamatan, pengampunan. Allah tetap bebas dan berdaulat terhadap umat-Nya. Israel tidak mempunyai hak untuk mendapat pengampunan, tetapi Allah mengaruniakan-Nya sebab Allah adalah Kudus. Kekudusan-Nya nyata dalam keselamatan yang diberikan-Nya kepada Israel. Kekudusan-Nya menuntut agar umat Israel pun hidup dengan kudus selaku bangsa yang kudus. Untuk menarik mereka dengan ikatan kasih, makanya Ia ada ditengah- tengah mereka. Allah disebut yang Mahakudus, Allah Israel para Nabi yang hidup pada jaman pembuangan, Ia diakui sebagai Allah pembebas : yang menebus engkau adalah yang Mahakudus Allah Israel (Yes 41:14). Israel menyadari dan merasakan penebusan-Nya dengan perantaraan penghukuman dan penyiksaan. Wujud-Nya bukanlah kebinasaan : Aku tidak datang untuk menghanguskan, maka belaskasihan bermegah terhadap hukuman (Yak 2:13).109 “Aku ini Allah” Nabi Hosea merumuskan

Allah itu dengan bahasa kasih. Kekudusan Tuhan menyatakan diri melalui

109 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 135-136, B. A. Pareira, O Carm, “Penderitaan Allah Menurut Hosea 11:1-11 Rohani Tahun XLVI NO. 4 April (1999), 151.

belaskasih-Nya, yang mengampuni, sedangkan manusia biasanya melampiaskan amarahnya.110

Ayat 10 : “Mereka akan mengikuti TUHAN, Ia akan mengaum seperti

singa. Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak akan datang dengan

gemetar dari barat”.

“Mereka akan mengikuti TUHAN” artinya umat Israel akan sungguh-sungguh

bertobat. Dulu Israel menyembah allah-allah lain, mengikuti kesia-siaan, tetapi dimasa yang akan datang semuanya akan berubah. Faktor pembaharuan utama adalah firman Allah. “Ia akan mengaum seperti singa” artinya bukan lagi suara singa yang menerkam, tetapi suara yang memanggil kembali anaknya dan mengejutkan semua orang yang menghalangi. Anak-anak-Nya taat dan datang dengan gemetar dari segala penjuru. Terlebih anak-anak dari barat atau dari laut, yakni mereka yang terbuang kesebelah barat atau yang melarikan diri ke daerah pantai laut tengah karena ada kekerasan dari tentara Asyur.111

Sebutan singa mengaum adalah khas Amos, bukan Hosea. Ayat ini dipandang sebagai tambahan waktu, kemudian seseorang yang tak dikenal tetapi dari sumber yang terinspirasikan.112

Ayat 11 : “seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti

merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman TUHAN”.

“Seperti burung dengan gemetar mereka datang dari Mesir dan seperti merpati dari tanah Asyur” artinya dahulu umat Israel tersesat di jalan, kehilangan arah dan

110 Catatan Kaki pada Hos 11:9, Kitab Suci Katolik, 1609 111 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 136

mencari pertolongan ke sana kemari, karena mereka meninggalkan Yahwe “seperti

merpati tolol dan tidak berakal” ( Hos 7:11) yang Allah mau adalah menangkap Israel dalam jaringan-Nya (Hos 7:12). Allah akan menangkap Israel lagi di dalam kasih-Nya dan membawa mereka pulang, setelah penghukuman dan disucikan oleh Allah. Umat Israel gemetar penuh kagum dihadapan Allah, karena karya-Nya yang luar biasa bagi mereka. “Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka” artinya Tuhan sebagai Bapa membawa umat Israel kembali dan membiarkan mereka untuk tetap tinggal di negerinya sendiri. Penghukuman yang berupa pembuangan dari rumah Tuhan (9:15), ditarik kembali. Ayat ini berisi penghukuman dan sekaligus mengungkapkan kasih Allah kepada Israel yang berdosa.113 Perhambaan Israel di Asyur dan Mesir yang terjadi setelah keruntuhan

kerajaan Israel pada tahun 722 SM akan berakhir. Mereka akan kembali dengan gemetar, seperti burung atau merpati. Mereka gemetar penuh kagum dihadapan Allah karena karya-Nya, tetapi kembali ke sarangnya. Gambaran Tuhan sebagai Bapa terungkap kembali dalam kata-kata terakhir “ Aku akan membawa mereka pulang ke rumah-rumah mereka”.114

3. Kesimpulan

Ada dua point utama dalam perikop ini yaitu yang pertama : kasih Allah yang aktif dalam seluruh sejarah hidup umat Israel dan merupakan dasar Allah memilih

113 Dr. A. De Kuiper, Tafsiran Hosea, 136-137

114 B.A. Pareira, O Carm, “Penderitaan Allah Menurut Hosea 11:1-11 Rohani Tahun XLVI NO. 4 April (1999), 152

umat Israel dan mengadakan perjanjian dengan mereka, membebaskan mereka dari bangsa Mesir, serta mengangkat mereka sebagai sebagai anak-Nya. Semua yang dialami oleh umat Israel ini merupakan kasih dan bimbingan Allah semata-mata. Yang kedua : Walaupun umat Israel menolak Allah, namun karena kesucian atau kekudusan-Nya, Allah tidak mengubahnya menjadi murka, tetapi Allah mengubahnya menjadi berkat atau menjadi anugerah bagi umat Israel. Sejarah yang lampau tidak menentukan, melainkan Allah yang selalu bersedia untuk membuat permulaan yang baru. Artinya sesudah hukuman, sesudah kesalahan dan sesudah pembuangan, Allah tetap mengasihi Israel. Siksaan bagi seorang yang durhaka adalah hukuman mati dengan jalan dilempari dengan batu, tetapi Allah tidak bersikap

Dokumen terkait