BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.2 Kajian Teoritis
2.2.10 Hubungan Antar Variabel
2.2.10.1 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2013) menunjukan
perusahaan. Semakin tinggi proporsi komisaris independen dalam perusahaan
maka diharapkan pemberdayaan dewan komisaris ini dapat melakukan tugas
pengawasan dan pemberian nasehat kepada direksi secara efektif dan lebih
meberikan nilai tambah bagi perusahaan. Dengandemikian hal ini akan
memberikan benefit yang tinggi bagi perusahaan sehingga nilai perusahaan
dapat meningkat.
H1A: Komisaris independen (X1)berpengaruhterhadap nilai perusahaan (Y).
2.2.10.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Julianti (2015) menunjukan
bahwa Kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional
mampu menjadi mekanisme Good Corporate Governance yang dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
H1B: Kepemilikan institusional (X2)berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y).
2.2.10.3 PengaruhKepemilikanManajerial Terhadap Nilai Perusahaan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Julianti (2015) menunjukan
bahwa Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial mampu
menjadi mekanisme Good Corporate Governance yang dapat meningkatkan
H1C:Kepemilikan manajerial (X3)berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y)
2.2.10.4 PengaruhKomite Audit Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitianIsti‟adah (2015) menyatakan bahwa komiteaudit
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
keberadaan komiteaudit menjadi faktor yang dapat dipertimbangkan dalam
mengapresiasi nilai perusahaan.
H1D: Komite audit (X4)berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y).
2.2.10.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil yang didapat oleh Heriyanto dan Juniarti (2014), dimana
Variabel size firm memiliki pengaruh yang positif signifikan pada nilai
perusahaan. Hal ini menunjukan hasil yang sejalan dengan peneliti lain bahwa
ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami
perkembangan dan perusahaan dapat memberikan tingkat pengambalian
(return) yang lebih pasti kepada investor yang menyebabkan investor tertarik
untuk berinvestasi (Rebecca, Siregar; Abzari et al., 2012)
H1E: Ukuran Perusahaan (X5)berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y).
2.2.10.6 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Umur perusahaan dihitung dari tahun perusahaan tersebut berdiri
berdasarkan tahun yang ada diakte pendirian perusahaan sampai perusahaan
sesuai tahun yang tercatat di bursa efek. Jika semakin lama suatu perusahaan
berdiri maka investor sebagai penenanam modal lebih percaya dibandingkan
dengan yang baru berdiri, karena diasumsikan akan menghasilkan laba yang
lebih tinggi danmenunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu bertahan.
Untuk itu semakin lama suatu perusahaan berdiri maka akan meningkatkan
nilai perusahaan itu sendiri (Ulfa, 2016: 32).
H1F: Umur perusahaan (X6)berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y).
2.2.10.7 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Utami (2011), kinerja
keuangan yang diproksikan oleh return on assets (ROA) berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Ini menggambarkan bahwa nilai ROA yang tinggi diikuti
denganpeningkatan nilai perusahaan.
H1G: Profitabilitas (Z) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y).
2.2.10.8 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan Melalui
Profitabilitas
Praktik good corporate governancemengharuskan adanya komisaris independen dalam suatu perusahaan yang diharapkan mampu
mendorong dan menciptakan adanya independensi dan objektivitas dari
perusahaan tersebut. Istilah independen pada komisaris independen
independen (minoritas) dan juga mewakili kepentingan investor (Surya dan
Yustiavandana, 2006 dalam Julianti, 2015).
Dewan komisaris independen bertanggung jawab untuk
meyakinkan bahwa perusahaan dijalankan dengan baik. Dengan demikian
ketika perusahaan dijalankan dengan baik, maka investor akan tertarik untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut dengan asumsi bahwa perusahaan
tersebut akan mempunyai kinerja yang baik yang tercermin pada tingkat
profitabilitas yang dihasilkan, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai
perusahaan tersebut sehingga kemakmuran para pemegang saham akan
tercapai (Julianti, 2015). Dewan komisaris yang didalamnya terdapat
komisaris independen merupakan pihak yang mempunyai peranan penting
dalam mengawasi laporan yang reliable sehingga diharapkan laporan
keuangan yang dilaporkan oleh pihak manajemen dapat
dipertanggungjawabkan
H2A: Komisaris independen (X1) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y) melalui profitabilitas (Z).
2.2.10.9 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui Profitabilitas
Kinerja Manajemen yang diatur oleh pemegang saham (investor)
akanmeminimalisasikan kecurangan yang terjadi dalam suatu bank sehingga
kinerjakeuangan akan meningkat. Meningkatnya kinerja keuangan ini akan
kinerja keuangan(pengembalian atas total aktiva) maka semakin tinggi nilai
perusahaan/rasioharga laba (Kurlelasari, 2013).
H2B: Kepemilikan institusional (X2)berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y) melalui profitabilitas (Z).
2.2.10.10Pengaruh KepemilikanManajerial Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui Profitabilitas
Jansen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa konflik antara
principaldan agent dapat dikurangi dengan mensejajarkan kepentingan antara principal dan agent. Semakin besar proporsi kepemilikan manajerial pada
perusahaan, maka manajemen cenderung lebih giat untuk kepentingan
pemegang saham karena bila terdapat keputusan yang salah manajemen juga
akan menanggung konsekuensinya (Arifani, 2012). Hal ini ditunjukkan
dengan adanya kinerja manajemen yang baik dalam mengelola perusahaan
yang dapat diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas.
Rasio profitabilitas memperlihatkan keseluruhan keefektivitasan
operasi yang dilakukan oleh perusahaan dan profitabilitas dipakai sebagai
salah satu cara untuk menilai keberhasilan pertumbuhan dan kinerja
perusahaan yang berkaitan dengan nilai perusahaan (Julianti, 2015).
Meningkatnya kepemilikan manajerial akan meningkatkan profitabilitas yang
berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan. Semakin besar proporsi
kepemilikan manajerial maka manajemen cenderung berusaha lebih giat
memediasi hubungan antara kepemilikan manajerial terhadap nilai
perusahaan.Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Perdana dan
Raharja (2014) yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
H2C: Kepemilikan manajerial (X3) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y) melalui profitabilitas (Z).
2.2.10.11Pengaruh Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan Melalui
Profitabilitas
Keberadaan komite audit diharapkan dapat menciptakan nilai
tambah bagi perusahaan (Wijayanti dan Mutmainah, 2012).Salah satu peran
penting dari komite audit yaitu memelihara kredibilitas proses penyusunan
laporan keuangan seperti menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan
yang memadai serta dilaksanakannya penerapan good corporate governance(Julianti, 2015). Dengan berjalannya fungsi komite audit secara
efektif dan efisien maka pengendalian terhadap perusahaan akan jauh lebih
baik yang mengakibatkan konflik keagenan yang terjadi antara principle dan
agent dapat diminimalisasi, sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan,
yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai tambah perusahaan.
H2D: Komite audit (X4) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y) melalui profitabilitas (Z).
2.2.10.12Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Melalui Profitabilitas
Menurut Munawar (1995) dalam Nofrita (2013), adabeberapa
faktor yang mempengaruhiprofitabilitas perusahaan, yaitu : jenis perusahaan,
umur perusahaan, skala perusahaan, harga produksi, habitat bisnis, dan produk
yang dihasilkan. dari pernyataan tersebut dapat dikatahui bahwa ukuran dan
umur perusahaan dapat berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Profitabilitas adalah hasil akhir darisejumlah kebijakan dan
keputusanmanajemen perusahaaan (Brigham danGapenski, 2006). Dengan
demikian dapa dikatakan bahwa profitabilitas perusahaanmerupakan
kemampuan perusahaan dalammenghasilkan laba bersih dari aktivitasyang
dilakukan pada suatu periodeakuntansi. Profitabilitas menurut Marlina (2011)
adalah adalahkemampuan perusahaan dalammemperoleh laba. Para
investormenanamkan saham pada perusahaanadalah untuk mendapatkan
return, yangterdiri dari yield dan capital gain. Semakintinggikemampuan
memperoleh laba, makasemakin besar return yang diharapkaninvestor,
sehingga menjadikan nilaiperusahaan menjadi lebih baik.
H2E: Ukuran perusahaan (X5) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y) melalui profitabilitas (Z).
H2F: Umur perusahaan (X6) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y) melalui profitabilitas (Z).