• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antar Variabel

Dalam dokumen PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL (Halaman 90-98)

2.3.1 Pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Keterikatan Kerja

Penelitian yang dilakukan oleh Buil, I., Martinez, E., Matute, J. (2019) memiliki hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh positif antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Keterikatan Kerja yang dilakukan pada karyawan hotel. Pada penelitian ini menggunakan teori yang berasal dari Bass (1999) pada variabel Kepemimpinan Transformasional dan teori dari Scahufeli (2002) pada variabel Keterikatan Kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Shokory, S. M., Suradi, N. R. M (2018) memiliki hasil bahwa terdapat hubungan yang positif antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Keterikatan Kerja yang dilakukan pada anggota tim proyek. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Bass dan Avolio (2006) pada variabel Kepemimpinan Transformasional dan teori dari Schaufeli (2006) pada variabel Keterikatan Kerja.

Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Sahu, S., Pathardikar, A., Kumar, A. (2017) dengan hasil bahwa terdapat hubungan yang positif antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Keterikatan Kerja yang dilakukan pada karyawan tetap yang bekerja pada perusahaan telekomunikasi di India. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Bass (1998) pada variabel Kepemimpinan Transformasional dan teori dari Macey dan Scheneider (2008) pada variabel Keterikatan Kerja.

H1: Terdapat pengaruh yang positif antara variabel Kepemimpinan Transformasional terhadap Keterikatan Kerja

2.3.2 Pengaruh antara Flexible Work-Arrangement terhadap Keterikatan Kerja

Penelitian yang dilakukan oleh Bujacz, A., Oettel, B. C., Rigotti, T., Lindfors, P. (2017) ditemukan hasil yang positif antara Flexible Work-Arrangement terhadap Kinerja yang dilakukan pada wiraswasta yang memiliki keterampilan tinggi. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Benz dan Frey (2008) pada variabel Flexible Work-Arrangement dan teori dari Hulltell dan Gustavson (2011) pada variabel Keterikatan Kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Conradie, W. J., De Klerk, J. J. (2019) ditemukan hasil yang positif antara variabel Flexible Work

Arrangement terhadap Kinerja yang dilakukan pada karyawan organisasi. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Ayman, Ashoush, Younnis (2015) pada variabel Flexible Work-Arrangement dan teori dari Schaufeli (2006) pada variabel Keterikatan Kerja.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Setiyani, A., Djumarno., Riyanto, S., Nawangsari, Lenny. Ch. (2019) ditemukan hasil yang positif antara variabel Flexible Work Arrangement terhadap Kinerja yang dilakukan pada supervisor.

H2: Terdapat pengaruh yang positif antara Flexible Work-Arrangement terhadap Keterikatan Kerja.

2.3.3 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Flexible Work-Arrangement terhadap Keterikatan Kerja

Pada penelitian yang dilakukan oleh Buil, I., et al., (2019) didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Keterikatan Kerja yang dilakukan pada karyawan hotel. Pada penelitian ini menggunakan teori yang diungkapkan oleh Bass (1999) pada variabel Kepemimpinan Transformasional dan teori dari Scahufeli (2002) pada variabel Keterikatan Kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Conradie, W. J., De Klerk, J. J. (2019) ditemukan hasil yang positif antara variabel Flexible Work Arrangement terhadap Kinerja. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Ayman, Ashoush, Younnis (2015) pada variabel Flexible Work-Arrangement dan teori dari Schaufeli (2006) pada variabel Keterikatan Kerja.

H3: Terdapat pengaruh positif antara Kepemimpinan Transformasional dan Flexible Work Arrangement terhadap Keterikatan Kerja

2.3.4 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja

Penelitian yang dilakukan oleh Kamerhoff, J., Lauenstein, O., Schutz, A. (2019), memiliki hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh yang positif antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja yang dilakukan pada anggota orkestra profesional. Penelitian ini menggunakan teori dari Bass (1999) pada variabel Kepemimpinan Transformasional dan teori dari Boerner dan Krause (2002) pada variabel Kinerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Buil, I., Martinez, E., Matute, J. (2019), memiliki hasil bahwa penelitian tersebut memiliki pengaruh yang positif antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja

yang dilakukan pada karyawan hotel. Penelitian ini menggunakan teori dari Bass (1990) pada variabel Kepemimpinan Transformasional dan pada variabel Kinerja menggunakan teori yang dikemukakan oleh Babin dan Boles (1998).

Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Eliyana, A., Ma’arif, S., Muzakki.(2019) yang memiliki hasil bahwa terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja yang dilakukan pada pemimpin tingkat menengah pada organisasi pelabuhan Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Bass (1985) pada variabel Kepemimpinan Transformasional dan teori dari Simanjuntak (2011) pada variabel Kinerja.

H4: Terdapat pengaruh yang positif antara variabel Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja

2.3.5 Pengaruh antara Flexible Work Arrangement terhadap Kinerja

Penelitian yang dilakukan oleh Kattenbach, R., Demerouti, E., Nachreiner, F. (2011) dengan hasil bahwa terdapat hubungan yang positif antara Flexible Work-Arrangement terhadap Kinerja yang dilakukan pada karyawan di Jerman. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Baltes et al, (1999) pada variabel Flexible Work Arrangement dan teori dari Williams dan Anderson (1991) pada variabel Kinerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Giovanis, E. (2017) memiliki hasil bahwa terdapat hubungan yang positif antara Flexible Work-Arrangement terhadap Kinerja. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Baltes et al, (1999) pada variabel Flexible Work Arrangement.

Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Obisi (2017) yang memiliki hasil bahwa terdapat hubungan yang positif antara Flexible Work-Arrangement terhadap Kinerja yang dilakukan pada karyawan pada sekolah negeri di Nigeria. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Baltes et al, (1999) pada variabel Flexible Work Arrangement dan teori dari Mathis dan Jackson (2002) pada variabel Kinerja.

H5: Terdapat pengaruh yang positif antara Flexible Work-Arrangement terhadap Kinerja

2.3.6 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Flexible Work-Arrangement terhadap Kinerja

Penelitian yang dilakukan oleh Kamerhoff, J., et al., (2019), memiliki hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja. Penelitian ini menggunakan teori dari Bass (1999) pada variabel Kepemimpinan Transformasional dan teori dari Boerner dan Krause (2002) pada variabel Kinerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Kattenbach, R., et al., (2011) dengan hasil bahwa terdapat hubungan yang positif antara Flexible Work-Arrangement terhadap Kinerja. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Baltes et al, (1999) pada variabel Flexible Work Arrangement dan teori dari Williams dan Anderson (1991) pada variabel Kinerja. H6: Terdapat pengaruh positif antara Kepemimpinan

Transformasional dan Flexible Work-Arrangement terhadap Kinerja

2.3.7 Pengaruh antara Keterikatan Kerja terhadap Kinerja

Penelitian yang dilakukan oleh Buil, I., Martinez, E., Matute, J. (2019) ditemukan hasil yang positif antara variabel Keterikatan Kerja terhadap Kinerja pada karyawan hotel. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Schaufeli (2002) pada variabel Keterikatan Kerja dan teori dari Babin dan Boles (1998) pada variabel Kinerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Alessandri, G., Consiglio, C., Luthans, F., Borgogni, L. (2017) ditemukan hasil yang positif antara variabel Keterikatan Kerja terhadap Kinerja pada karyawan tingkat bawah. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Schaufeli (2002) pada variabel Keterikatan Kerja dan teori dari Luthans pada variabel Kinerja.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Bhatti, M. A., Mat, N., Juhari, A. S. (2018) ditemukan hasil yang positif antara variabel Keterikatan Kerja terhadap Kinerja pada suster dan supervisor. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Rothman dan Jordan (2006) pada variabel Keterikatan Kerja dan teori dari Greenslade dan Jimmieson (2007) pada variabel Kinerja.

H7: Terdapat pengaruh positif antara Keterikatan Kerja terhadap Kinerja

2.3.8 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja melalui Keterikatan Kerja sebagai Variabel Intervening

Penelitian yang dilakukan oleh Buil, I., et al., (2019), memiliki hasil bahwa penelitian tersebut memiliki pengaruh yang positif. Penelitian ini menggunakan teori dari Bass (1990) pada variabel Kepemimpinan Transformasional ,pada variabel Kinerja menggunakan teori yang dikemukakan oleh Babin dan Boles (1998), dan pada variabel Keterikatan Kerja menggunakan teori dari Schaufeli (2002).

H8: Terdapat pengaruh secara tidak langsung antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja melalui Keterikatan Kerja.

2.3.9 Pengaruh Flexible Work-Arrangement terhadap Kinerja melalui Keterikatan Kerja sebagai Variabel Intervening

Penelitian yang dilakukan oleh Obisi (2017) memiliki hasil bahwa terdapat pengaruh positif. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Baltes et al, (1999) pada variabel Flexible Work Arrangement dan teori dari Mathis dan Jackson (2002) pada variabel Kinerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Conradie, W. J., De Klerk, J. J. (2019) ditemukan terdapat pengaruh positif antara kedua hubungan. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Ayman, Ashoush, Younnis(2015) pada variabel Flexible Work-Arrangement dan teori dari Schaufeli (2006) pada variabel Keterikatan Kerja.

H9: Terdapat pengaruh secara tidak langsung antara Flexible Work-Arrangement terhadap Kinerja melalui Keterikatan Kerja

Dalam dokumen PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL (Halaman 90-98)

Dokumen terkait