• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Hubungan antar Variabel

2.2.1 Hubungan antara kepercayaan terhadap kepuasan pemasok di Bulog Kedu

Menurut Mettler dan Rohner (2009) Supplier Relationship Management atau Supply Management adalah pendekatan komprehensif untuk mengelola interaksi organisasi dengan perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk dan jasa yang digunakan. Dalam sebuah hubungan supplier, sangat diperlukan adanya kepercayaan antara pihak pemasok dan pembeli. Kepercayaan diperlukan untuk menjaga hubungan berkelanjutan dan memastikan bahwa pemasok akan memasok barang dengan standart yang telah ditentukan oleh pihak pembeli. Dengan adanya kepercayaan maka diharapkan pasokan barang dari pemasok akan bisa memenuhi permintaan atau target jumlah yang diinginkan serta memiliki kualitas yang sesuai dan pemasok juga mendapatkan kepuasan atas hubungan tersebut.

Karakteristik khusus dalam hubungan kerja sama yang terpercaya dan berkomitmen, menurut Zineldin et al. (dalam Prasojo, 2010) adalah bahwa bagian-bagian yang bekerja sama mampu beradaptasi dalam proses maupun produknya untuk mencapai kesesuaian yang lebih baik, mau membagi informasi dan juga pengalaman, dan juga dapat mengurangi atau meminimalkan ketidakamanan dan

ketidakmenentuan sumber daya.

Dalam penelitiannya, Filiani (2009) mengungkapkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap kepuasan pemasok dalam hubungan pembeli-penjual.

H1: terdapat pengaruh positif antara kepercayaan terhadap kepuasan pemasok di Bulog Kedu

2.2.2 Hubungan antara komitmen terhadap kepuasan pemasok di Bulog Kedu

Menurut penelitian yang dilakukan Wu et al. (2004) tingkat dari keseriusan komitmen, kelanjutan komitmen, dan komitmen yang normatif pada mitra rantai persediaan (supply chain) akan sangat membantu dalam pengintegrasian proses supply chain management (SCM). Suatu kerja sama dapat juga terlibat dalam hubungan yang strategis dengan para penyalur, yang kemudian mengakibatkan kebutuhan tingkat kepercayaan dan komitmen yang lebih tinggi menurut Su et al (dalam Prasojo, 2010)

Komitmen adaalah hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam suatu hubungan. SRM juga menuntut tingkat komitmen yang tinggi antara pemasok dan pembeli agar hubungan yang dijalin bisa saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan satu sama lain.

Setelah terciptanya komitmen antara dua belah pihak, diharapkan tingkat kepuasan yang didapat oleh pemasok akan semakin tinggi dan akan bersedia melanjutkan hubungan tersebut.

berpengaruh positif terhadap kepuasan pemasok dalam hubungan pembeli-penjual.

H2: terdapat pengaruh positif antara komitmen terhadap kepuasan pemasok di Bulog Kedu

2.2.3 Hubungan antara sharing informasi terhadap kepuasan pemasok di Bulog Kedu

Information sharing sangat diperlukan dalam setiap kegiatan supply chain management. Dengan adanya information sharing maka perusahaan dapat memberikan informasi kepaka pemasok, maupun sebaliknya, tentan barang yang dibutuhkan, jumlah, dan waktu pengiriman barang tersebut.

Ariani (2013) menyebutkan bahwa keberhasilan supply chain sangat tergantung kepada sistem informasinya, dengan adanya informasi partner bisnis dalam rantai pasok dapat diperhitungkan (Pujawan dan Mahendrawathi, 2010). Kurangnya koordinasi dari pihak-pihak yang terlibat dalam supply chain akan menimbulkan distorsi Informasi yang disebut dengan fenomena bullwhip effect (Parwati dan Andrianto, 2009). Sedangkan Bullwhip Effect itu sendiri didefinisikan oleh Susilo (2008) sebagai peningkatan variabilitas permintaan yang terjadi pada setiap level supply chain sebagai akibat adanya distorsi informasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Anatan (2008) yang mengemukakan faktor anteseden yang harus diperhatikan dalam pengelolaan rantai psokan untuk menjamin kualitas informasi mencakup tiga hal utama yaitu : ketidakpastian lingkungan, fasilitator intra-organisasional dan hubungan inter-organisasional

menyatakan bahwa information sharing dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki efisiensi dan efektivitas rantai pasokan dan merupakan faktor yang paling penting untuk mencapai koordinasi yang efektif dalam rantai pasokan serta menjadi pengendali di sepanjang rantai pasokan.

Dengan adanya sharing informasi maka rantai pasok di sebuah perusahaan bisa lebih efektif dan efisien, yang tentunya bisa berdampak pada biaya operasional. Selain itu kualitas informasi juga penting diperhatikan untuk menjaga kinerja yang baik antara pemasok dan perusahaan. Selain itu, dalam kinerja pengadaan, information sharing sangat diperlukan karena pemasok harus mengetahui keinginan perusahaan terhadap barang yang diinginkan yang sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

Dalam penelitiannya, Filiani (2009) mengungkapkan bahwa sharing informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pemasok dalam hubungan pembeli-penjual.

H3: terdapat pengaruh positif antara sharing informasi terhadap kepuasan pemasok di Bulog Kedu

2.2.4 Hubungan antara kerjasama terhadap kepuasan pemasok di Bulog Kedu

Kerjasama adalah faktor yang dibutuhkan setiap hubungan untuk lebih cepat dan tepat dalam pencapaian target. Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002), Kerjasama (cooperation) merupakan salah satu alternatif yang terbaik dalam melakukan manajemen supply chain yang optimal. Alasannya karena diantara

organisasi atau perusahaan yang berada pada jaringan supply chain management, sudah pasti memerlukan sistem informasi yang akurat, dan lancar serta memerlukan kepercayaan antara peserta pengadaan barang dan jasa. Semua itu tidak akan bisa tercapai tanpa adanya kerjasama yang baik. Selain itu, kerjasama yang baik diperlukan untuk menjaga hubungan berkelanjutan dalam proses pengadaan.

Para pemasok dan perusahaan perlu mengetahui bagaimana kerjasama dikembangkan dan mempertahankannya untuk menjalani hubungan kolaboratif jangka panjang yang memuaskan. Kerjasama disini berarti bahwa kedua belah pihak baik pemasok maupun pembeli, sama-sama mau dan mampu memberikan yang terbaik agar jalannya pasokan dan kegiatan lain tetap berjalan lancar dan mampu meningkatkan kinerja satu sama lain.

Perusahaan dapat memperoleh banyak keuntungan dari kerjasama jangka panjang. Hal ini dirasakan dalam kondisi ketika perusahaan membutuhkan kiriman bahan baku untuk kebutuhan mendesak, supplier dapat segera memenuhi permintaan tersebut, karena hubungan yang telah terbina dengan baik selama ini (Ariani, 2013).

Hubungan baik supplier dengan perusahaan juga akan memberikan keuntungan pada ongkos pengiriman yang stabil, sehingga dapat mengurangi biaya secara lebih efisien (Rahardian, 2011). Karena apabila ongkos pengiriman dari pemasok stabil, biaya yang berlebih tersebut bisa digunakan pada sektor operasional lain dan tidak mempengaruhi harga jual barang ke konsumen.

kerjasama berpengaruh positif terhadap kepuasan pemasok dalam hubungan pembeli-penjual.

H4: terdapat pengaruh positif antara kerjasama terhadap kepuasan pemasok di Bulog Kedu

Dokumen terkait