• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

D. Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Kepuasan Pernikahan pada Wanita Menikah

Kepuasan pernikahan merupakan perasaan subjektif seseorang terhadap pasangannya berupa refleksi perasaan positif yang lebih banyak daripada perasaan negatif terhadap hubungan pernikahan sehingga pernikahan dapat terus bertahan (Anniza, 2009). Hal ini berkaitan dengan perasaan bahagia yang individu rasakan dari hubungan yang dijalani (Aqmalia & Fakhrurrozi, 2007). Oleh karena itu, kepuasan pernikahan merupakan bagian dari kepuasan hidup secara keseluruhan sehingga menentukan kualitas pernikahan dari setiap pasangan (Anniza, 2009).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh wanita menikah atas dasar kesadaran sehingga tahu, mau dan mampu untuk menolong dirinya sendiri dan keluarga. Ada sepuluh indikator yang dapat menjadi tolak ukur pelaksanaan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah.

Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), wanita menikah dapat menjaga dan merawat kesehatan anggota keluarga. Hal ini dapat ditemukan pada pemilihan tenaga penolong persalinan yang dipilih bersama dengan pasangan untuk menjamin keselamatan ibu dan bayi. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang berkompeten akan memberikan rasa aman sehingga wanita akan merasa nyaman dan mantap karena peralatan medis yang digunakan steril dan bersih serta tenaga kesehatan sanggup mengatasi masalah yang mungkin muncul selama proses persalinan. Selain itu, biaya persalinan menggunakan tenaga kesehatan dapat disesuaikan dengan kemampuan sehingga biaya dapat terjangkau. Hal ini akan membuat wanita merasa nyaman saat persalinan. Tidak hanya itu, bayi yang baru lahir dapat langsung diasuh ibu melalui inisiasi menyusui dini dengan pemberian ASI eksklusif sehingga menjalin kelekatan antara ibu dan bayi.

Wanita dapat memberikan asupan gizi pada bayi dengan ASI eksklusif maupun susu formula. Pemilihan asupan gizi yang akan diberikan dapat dipertimbangkan bersama dengan pasangan. Pemilihan asupan gizi menggunakan ASI memberikan manfaat berupa rasa bangga pada wanita

32

xiii

karena dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Lalu, wanita menjadi lebih peka terhadap bayinya sehingga kelekatan yang terjalin juga semakin dekat. Hal ini akan menambah rasa percaya diri wanita karena merasa mampu menjalankan perannya untuk merawat anak (Suwinita, 2012). Di sisi lain, pemberian ASI eksklusif tidak memerlukan biaya lebih banyak dibandingkan susu formula.

Penimbangan bayi yang dilakukan berkala setiap bulan oleh wanita akan memberikan manfaat berupa terpantaunya perkembangan kesehatan bayi. Hal ini akan membuat wanita merasa mantap untuk melaksanakan posyandu. Di sisi lain, wanita akan merasa nyaman karena penimbangan bayi di posyandu lebih praktis dan gratis karena dilaksanakan di lingkungan rumah. Lalu, wanita juga akan semakin peka terhadap kesehatan bayinya. Tidak hanya itu, pengasuhan yang dilakukan wanita ketika menimbang bayi akan memperkuat kelekatan antara ibu dan bayinya.

Perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan air bersih dan jamban sehat serta memberantas jentik di rumah dapat dilakukan wanita dengan bantuan pasangan agar dapat terlaksana dengan baik. Hal ini akan membuat wanita merasa nyaman karena merawat keluarga dengan tangan yang bebas dari kuman penyakit. Di samping itu, wanita akan merasa aman karena menggunakan air bersih untuk memasak, jamban yang sesuai syarat sehat dan rumah yang terbebas dari jentik nyamuk. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri wanita karena mampu menjaga

kesehatan keluarga. Di sisi lain, wanita dapat menghemat anggaran kesehatan yang dikeluarkan untuk pengobatan anggota keluarga apabila sakit.

Perhatian yang diberikan melalui pemberian makan buah dan sayur setiap hari untuk keluarga bermanfaat meningkatkan kesehatan karena asupan gizi terpenuhi. Hal ini akan membuat wanita merasa aman karena kesehatan keluarga terjaga. Selain itu, wanita akan merasa mantap untuk memberikan makan buah dan sayur setiap hari agar kesehatan keluarga meningkat. Di sisi lain, wanita semakin mantap untuk melakukan pemenuhan gizi melalui buah dan sayur setiap hari. Maka wanita dapat melakukan variasi buah dan sayur saat berbelanja. Hal ini akan membuat wanita bangga terhadap kemampuannya memenuhi asupan gizi keluarga.

Saat ini secara ekonomi biaya tahunan perawatan kesehatan cukup tinggi dimana biaya ini semakin meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup. Kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu penyebab tingginya biaya perawatan kesehatan (Ambardini, 2009). Maka kegiatan rekreasi melalui olahraga dapat menjadi salah satu bentuk aktivitas fisik yang dapat dilakukan wanita beserta keluarga. Di sisi lain, wanita akan merasakan mantap karena telah melakukan olahraga untuk menjaga kesehatannya. Tidak hanya itu, aktivitas fisik berupa olahraga dapat lebih menghemat biaya pengeluaran untuk perawatan kesehatan. Hal ini akan memberikan manfaat berupa rasa aman terhadap anggaran keuangan yang dikeluarkan untuk perawatan kesehatan. Lalu, rasa percaya diri wanita akan bertambah seiring meningkatnya kesehatan.

34

xiii

Perilaku merokok di dalam rumah masih tinggi di masyarakat. Hal ini tampak dimana prevalensi perokok di DIY sebesar 31.6 % dan sebanyak 66.1 % masih merokok di rumah (Profil Kesehatan, 2011). Wanita dapat meminta pasangan untuk tidak merokok di dalam rumah sehingga keluarga terhindar dari bahaya. Hal ini akan memberikan rasa aman pada wanita. Di samping itu, belanja rokok dalam rumah tangga menempati urutan kedua setelah makanan pokok. Hal ini dapat mengurangi anggaran untuk kebutuhan lain seperti pendidikan dan kesehatan (SUSENAS, 2004; dalam Kosen, 2006). Oleh karena itu, wanita perlu membuat keputusan bersama pasangan untuk menghindari bahaya rokok dan berkurangnya anggaran keuangan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur bentuk – bentuk pengeluaran rumah tangga sehingga memberikan rasa nyaman pada wanita.

Manfaat psikologis berupa rasa aman, mantap, nyaman, kelekatan, kepekaan, bangga dan percaya diri yang dirasakan wanita setelah melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) akan membawa pada evaluasi subjektif berupa perasaan bahagia karena telah mampu menjalankan perannya. Lalu, perasaan bahagia yang dialami wanita akan membawa pada kepuasan terhadap pernikahan yang dijalani.

E. Skema Dinamika

Skema 1. Skema dinamika hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan kepuasan pernikahan pada wanita menikah

Dokumen terkait