• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Umur dengan Perubahan Ukuran Sarang

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.10 Hubungan Antara Umur dengan Perubahan Ukuran Sarang

Sarang orangutan merupakan kumpulan dari cabang, ranting dan daun yang dibentuk sedemikian rupa oleh orangutan. Kegiatan membuat sarang pada orangutan minimal dilakukan sekali dalam sehari, yaitu pada waktu menjelang malam untuk digunakan sebagai tempat berlindung. Namun tak jarang orangutan membuat sarang pada siang hari untuk beristirahat.

Selama penelitian diamati sebanyak 12 sarang istirahat yang dibuat oleh beberapa orangutan. Sarang-sarang istirahat tersebut diamati paling singkat selama 27 hari dan paling lama diamati selama 79 hari. Sarang istirahat Caroline dijadikan contoh dari sarang istirahat yang diamati (Lampiran 9).

Sarang tidur yang diamati berjumlah 25 buah sarang, yang dibuat oleh beberapa orangutan. Sarang tidur paling singkat diamati selama 5 hari dan paling panjang selama 81 hari. Sarang tidur Temara dipilih sebagai contoh dari sarang tidur (Lampiran 10). Dapat dilihat bahwa sarang mengalami penurunan luasan dari hari ke hari.

Perubahan yang terjadi pada sarang perharinya sangat sulit diukur jika hanya menggunakan pandangan mata. Oleh karena itu, luasan sarang tersebut diukur menggunakan perangkat lunak Arcview 3.3. Hasil dari pengukuran menggunakan perangkat lunak Arcview 3.3 ditampilkan pada Lampiran 11 dan 12.

Hasil dari uji Anova terhadap rata-rata luasan sarang istirahat menyatakna F hitung sebesar 4.58, sedangkan nilai F tabel adalah 1.39. Nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel (F hitung > F tabel) sehingga keputusannya tolak H0, terjadi perubahan nyata ukuran rata-rata sarang orangutan dari hari pertama sampai hari terakhir. Hasil yang sama juga didapatkan dari pengujian Anova

sarang tidur, nilai F hitung sebesar 23.23, sedangkan nilai F tabelnya 1.32 (F hitung > F tabel).

Penurunan luasan sarang ini terjadi karena layu dan gugurnya daun-daun bahan pembangun sarang. Proses pelayuan pada daun ini terjadi karena daun-daun tersebut kehilangan kadar air melalui proses penguapan. Uap air yang dikeluarkan berasal dari sel-sel yang ada pada bahan-bahan pembangun sarang.

Sel tumbuhan memiliki vakuola yang berisi cairan yang kental (Salisbury dan Ross 1995). Dengan keberadaan vakuola pada sel tumbuhan, bagian-bagian tumbuhan yang tidak berlignin memiliki bentuk yang segar atau tidak layu. Kadar air pada vakuola tersebut yang membuat tekanan pada sel, tekanan ini disebut tekanan turgor. Patahnya cabang dan ranting dari pohon untuk dibuat sarang, memutuskan suplai air dari akar menuju daun. Ketiadaan suplai air dari akar ini membuat cairan yang ada pada vakuola tidak tergantikan. Sehingga daun layu karena kehilangan tekanan turgor.

Seperti yang terlihat pada Lampiran 11 dan 12, penurunan luasan sarang orangutan tidak terjadi secara konstan. Terjadi beberapa kali kenaikan dari luasan sarang orangutan. Kejadian ini terjadi pada semua sarang yang diamati, baik itu sarang istirahat maupun sarang tidur. Kenaikan luasan sarang ini terjadi pada umumnya pada hari ketiga sampai hari kelima.

Pengamatan yang dilakukan terhadap sarang orangutan merupakan pengamatan dari permukaan tanah, bukan pengamatan yang dilakukan langsung pada sarang orangutan. Pengamatan secara langsung tidak dapat dilakukan karena khawatir terhadap keutuhan sarang tersebut. Sarang-sarang yang diamati sangat rapuh dan berada pada cabang-cabang yang sangat tinggi dan kecil.

Seperti yang disebutkan oleh beberapa ahli (Maple 1980 ; Galdikas 1978 ; Prasetyo et al. 2009) bahwa orangutan membuat semacam simpul dalam membuat sarang, sehingga menghasilkan bentuk lingkaran. Kemungkinan besar simpul tersebut lepas pada hari ketiga sampai hari kelima. Lepasnya simpul pada sarang ini membuat sarang terlihat membesar.

Setelah hari kelima sarang orangutan masih mengalami kenaikan luasan (Lampiran 11 dan 12). Namun kali ini kejadiannya terjadi secara acak selama

waktu penelitian. Kenaikan secara acak ini terjadi hampir pada seluruh sarang yang diamati.

Dahan dan ranting yang dijadikan sarang oleh orangutan berbentuk lingkaran . Sejalan dengan berjalannya waktu, daun-daun yang menempel pada sarang tersebut gugur satu persatu. Lama-kelamaan yang tertinggal hanya ranting yang melintang pada cabang pohon (Bismark 2005). Kerangka sarang orangutan merupakan sebuah bentuk datar yang cenderung cekung (Prasetyo et al.2009). Bentuk sarang tersebut berpotensi untuk menghalangi daun berguguran dari kanopi yang lebih tinggi. Kemudian daun-daun yang berguguran tersebut tersangkut pada ranting sarang orangutan. Setelah beberapa hari, akumulasi dari daun-daun yang berguguran tersebut menjadi banyak dan membuat sarang yang diamati terlihat membesar. Namun kenaikan luasan sarang ini tidak terjadi pada sarang orangutan yang terdapat pada puncak pohon, seperti yang terjadi pada sarang tidur Lita 1, sarang tidur Pinky 1, dan sarang tidur Pinky 4.

Bismark (2005) menyatakan bahwa perubahan pada sarang kategori A menjadi kategori B membutuhkan waktu 15 hari. Sarang pada kategori B membutuhkan waktu 2 bulan menjadi ketegori C. Selanjutnya terjadi penambahan waktu untuk berubah kepada kategori berikutnya sampai kategori sarang E yang berumur 285 hari.

Hasil dari uji Hipotesis Perbedaan Dua Rata-Rata yang dilakukan pada istirahat dan sarang tidur pada penelitian ini memberikan hasil yang senada. Pada minggu pertama terdapat 2 – 3 kali perubahan nyata pada sarang orangutan. Kemudian seiring berjalannya waktu, perubahan nyata pada sarang membutuhkan waktu yang lebih lama. Perubahan nyata pada sarang dapat dilihat pada Gambar 17 dan 18.

Hari Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Gambar 17 Perubahan nyata pada sarang istirahat. Hari Ke-

Hasil dari uji Hipotesi Perbedaan Dua Rata-Rata menyatakan bahwa, perubahan nyata yang terjadi pada sarang istirahat terdapat pada hari 1 ke 3 ; 3 ke 5 ; 5 ke 12 ; 12 ke 29. Hari ke 29 sampai hari ke 79, tidak terjadi perubahan yang nyata.

Gambar 18 Perubahan nyata pada sarang tidur.

Hasil dari uji Hipotesis Perbedaan Dua Rata-Rata menyatakan bahwa, perubahan nyata terdapat pada hari 1 ke 2 ; 2 ke 4 ; 4 ke 7 ; 7 ke 14 ; 14 ke 21 ; 21 ke 48. Hari ke-48 sampai hari ke-78, tidak terjadi perubahan yang nyata.

Pada seminggu pertama, sarang orangutan mengalami 2 sampai 3 kali perubahan nyata. Perubahan nyata ini disebabkan oleh layunya daun sarang. Daun yang telah terputus dari batang induknya akan layu dalam waktu 3 hari akibat proses penguapan. dari hari 3 sampai hari ke 7 daun akan mulai mengering dan berubah warna. Perubahan daun menjadi layu dan kering inilah yang membuat sarang berubah nyata pada minggu pertama.

Semenjak hari ke 7 sampai seterusnya perubahan sarang lebih pada gugurnya daun-daun sarang. Gugurnya daun mengakibatkan perubahan nyata pada penurunan luasan sarang. Namun gugurnya daun ini tidak dapat diprediksi karena bukan merupakan proses fisiologi tumbuhan. Gugurnya daun ini lebih kepada pengaruh fisik yang terjadi pada sarang, seperti terpaan angin, tetesan air hujan sampai lewatnya satwa lain yang mengakibatkan daun sarang gugur.

Hari Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Hari Ke- 17 18 19 20 21 22 23 24 24 25 26 27 28 29 31 32 Hari Ke- 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

Proses gugurnya daun sarang yang lebih dipengaruhi oleh faktor curah hujan dan kecepatan angin membuat penurunan luasan sarang tidak dapat diprediksi. Perubahan nyata yang dihasilkan melalui uji Perbedaan Dua Rata-Rata merupakan rata-rata dari penurunan luasan semua sarang. Gambar 17 dan 18 memperlihatkan bahwa waktu yang diperlukan sarang untuk dapat berubah nyata dari hari ke hari semakin panjang.

Pada saat semua daun sarang mengering, gangguan fisik seperti tiupan angin dan tetesan air hujan dapat menimbulkan gugurnya daun dari konstruksi sarang. Seiring jalannya waktu daun sarang yang kering tersebut semakin sedikit jumlahnya. Semakin sedikit daun kering yang ada pada sarang, maka akan semakin besar pula gangguan fisik yang dibutuhkan untuk menggurkan daun tersebut dari sarang, karena daun berada pada posisi tersulit untuk jatuh dari konstruksi sarang. Hal ini menyebabkan diperlukan waktu yang lama untuk sarang dapat berubah secara nyata.

Dokumen terkait