• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Graviditas Dengan Varises Tungkai Bawah…. 24

Dalam dokumen Niken Bayu Argaheni. R 0108061 (Halaman 24-38)

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Hubungan Graviditas Dengan Varises Tungkai Bawah…. 24

Kecenderungan terjadinya stagnasi darah di akstremitas bawah selama bagian terakhir kehamilan ini ditimbulkan oleh oklusi vena-vena pelvis akibat tekanan uterus membesar (Varney, 2002). Selama kehamilan, katup penyalur darah vena ke jantung bisa menjadi kurang efisien, karena adanya hormon kehamilan ( Wendy, 2006). Hormon pada saat kehamilan tersebut membuat jaringan ikat melunak sehingga otot terasa tegang (Sulistyawati, 2011). Progesteron merelaksasi tonus vaskular, menyebabkan katup di vena kurang efektif (Baston, 2011). Bukti klinis telah menunjukkan bahwa dilatasi vena dimulai pada minggu I kehamilan, ketika penambahan volume uterus yang masih tidak signifikan (Maname, 2011). Progesteron

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

ikut mempengaruhi dinding vena dan katupnya mengalami dilatasi, sehingga memperparah kondisi varises vena (Varney, 2002).

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Konsep

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada hubungan antara graviditas dengan varises tungkai bawah”.

Graviditas

Tekanan karena pembesaran uterus

Oklusi vena-vena pelvis

Stagnasi darah di ekstremitas bawah

Varises pada ibu hamil

Faktor Luar: -Keturunan -Umur

-Bekerja dengan posisi duduk atau berdiri lebih dari 6 jam per hari Pengaruh hormon kehamilan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 BAB III METODOLOGI A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana akan dilakukan pengumpulan data berdasarkan pengamatan terhadap ibu hamil yang dilakukan hanya satu kali pada suatu saat (Hidayat, 2007).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Banjarsari Surakarta pada tahun 2012 bulan Mei-Juni.

C. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004).

1. Popolasi target

Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan diri di RSUD Banjarsari Surakarta.

2. Populasi aktual

Populasi aktual dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan diri di RSUD Banjarsari Surakarta pada bulan Mei-Juni 2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

D. Sampel dan Tehnik Sampling

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah ibu hamil yang memeriksakan diri di RSUD Banjarari Surakarta pada bulan Mei – Juni 2012 yang memenuhi kriteria restriksi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Non-Probability Sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak mengindahkan prinsip-prinsip probabilitas. Sedangkan cara yang digunakan adalah Quota Sampling dimana jumlah sampel yang ditetapkan berdasarkan kuota yang tersedia dan seluruh sampel harus memenuhi kriteria tertentu sampai jumlah yang diinginkan (Taufiqurrahman, 2008). E. Estimasi Besar Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini menggunakan patokan umum “rule of thumb”, dimana setiap penelitian dengan data yang dianalisis secara statistik membutuhkan sampel minimal 30 subjek penelitian (Murti, 2010).

F. Kriteria Restriksi

Kriteria restriksi penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi yaitu kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: a. Ibu hamil trimester 3 yang memeriksakan diri di RSUD

Banjarsari Surakarta pada bulan Mei-Juni 2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2. Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini antara lain: a. Memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah

b. Pernah menderita varises sebelumnya yang tidak berhubungan dengan kehamilan.

G. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi

Operasional

Alat Ukur Cara Ukur

Skala Ukur 1. Varises Pemanjangan,

pelebaran sistem vena yang disertai gangguan pada sirkulasi darah di dalamnya Observasi Lembar observasi (Menggu nakan tes tornique) Nominal, dibedakan menjadi varises (stadium 1-4) dan tidak varises. 2. Graviditas ibu hamil Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya, sedangkan pada kehamilan yang berikutnya disebut multigravida Wawancara Lembar observasi Nominal (dibedakan menjadi primipagravida dan sekundi-multigravida) H. Cara Kerja :

1. Wawancara: interview secara langsung terhadap responden secara bebas, terarah & terpimpin dengan menggunakan lembar observasi. 2. Pengamatan: pengamatan dilakukan langsung terhadap tungkai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dilakukan dari distal ke proksimal. Pada vena, normalnya terlihat distensi hanya pada kaki dan pergelangan kaki. Pelebaran vena superfisial yang terlihat pada region lainnya pada tungkai biasanya merupakan suatu kelainan. Pada seseorang yang mempunyai kulit yang tipis vena akan terlihat lebih jelas. Palpasi merupakan bagian penting pada pemeriksaan vena. Seluruh permukaan kulit dilakukan palpasi dengan jari tangan untuk mengetahui adanya dilatasi vena walaupun tidak yang terlihat ke permukaan kulit. Palpasi membantu untuk menemukan keadaan vena yang normal dan abnormal. Setelah dilakukan perabaan pada kulit, dapat diidentifikasi adanya kelainan vena superfisial. Penekanan yang lebih dalam dapat dilakukan untuk mengetahui keadaan vena profunda. Dilakukan pula Tes Trendelenburg, untuk membedakan antara pasien dengan refluks vena superfisial dengan pasien dengan inkopetensi katup vena profunda. Tes ini dilakukan dengan cara mengangkat tungkai dimana sebelumnya dilakukan pengikatan pada paha sampai vena yang mengalami varises kolaps. Kemudian pasien disuruh untuk berdiri dengan ikatan tetap tidak dilepaskan. Interpretasinya adalah apabila varises yang tadinya telah kolaps atau melebar secara perlahan-lahan berarti adanya suatu inkopenten pada vena superfisal, namun apabila vena tersebut terisi atau melebar dengan cepat adanya inkompetensi pada katup vena yang lebih tinggi atau adanya kelainan katup lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

I. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan analisis data melalui beberapa tahap (Hidayat, 2007).

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

3. Entri data

Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi. Pengolahan data pada penelitian ini dengan menggunakan tehnik komputerisasi SPSS for Windows versi 17.

4. Melakukan tehnik analisis

Pada penelitian ini menggunakan analisis chi square, yaitu dengan membandingkan frekuensi yang diamati (graviditas ibu hamil) dengan frekuensi yang diharapkan (angka timbulnya varises). Tingkat signifikasi sebesar 5% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22 BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Banjarsari Surakarta pada bulan Mei-Juni 2012. Pada penelitian ini, selain graviditas juga dilihat karakteristik lainnya yaitu umur subyek penelitian, umur kehamilan dan jenis pekerjaan.

Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara graviditas dengan varises pada tungkai bawah. Sampel terdiri dari Ibu hamil yang memeriksakan diri di RSUD Banjarsari Surakarta pada bulan Juni 2012. Penetapan kriteria inklusi dan eksklusi ditujukan untuk meningkatkan kualitas penelitian. Pengambilan data observasi dilakukan melalui door to door atau dari rumah ke rumah agar didapatkan data yang spesifik mengenai keadaan varises pada ibu hamil yang sesungguhnya. Pengambilan subyek penelitian dilakukan berdasarkan quota sampling, yang berarti jumlah sampel yang ditetapkan berdasarkan kuota yang tersedia dan seluruh sampel harus memenuhi kriteria tertentu sampai jumlah yang diinginkan.

Observasi dilakukan di rumah pasien, dengan menggunakan tehnik torniquet, dimana vena-vena dikosongkan dengan mengangkat tungkai beberapa waktu, lalu muara vena safena magna ditekan dengan kuat atau dipasang tourniquet pada paha bagian atas. Subyek diminta berdiri, lalu tiba-tiba penekanan dilepas. Bila vena terisi dengan segera, berarti katup inkompeten. Kemudian tes dicoba untuk kedua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kalinya tanpa melepas penekanan. Bila selama kira-kira 20-30 detik vena-vena terisi, maka berarti katup vena komunikantes tidak kompeten lagi.

A.Karakteristik Sampel Penelitian

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik sampel berdasarkan umur

Umur (tahun) Jumlah Persen (%)

≤20 7 23,33

21-25 5 16,66

26-30 5 16,66

31-35 11 36,66

36-40 2 6,66

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 30 subyek penelitian, Frekuensi umur terbanyak yang yang menjadi responden ditempati oleh subyek yang berumur 31-35 tahun yaitu sebesar 11 orang (36,66%). Sedang pada rentang umur 36-40 adalah yang paling sedikit yaitu sebesar 2 orang (6,66%).

Tabel 4.2 Karakteristik sampel penelitian berdasarkan pekerjaan

Jenis pekerjaan Jumlah Persen (%)

Ibu Rumah Tangga 27 90

Buruh 2 6,66

Guru 1 3,33

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 30 subyek penelitian, distribusi pekerjaan terbanyak pada subyek penelitian meliputi 27 orang (90%) yang mempunyai pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga, sisanya adalah 2 orang (6,66%) mempunyai pekerjaan sebagai Buruh dan 1 orang (3,33%) mempunyai pekerjaan sebagai Guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Tabel 4.3 Karakteristik sampel penelitian berdasarkan umur kehamilan Umur Kehamilan (minggu) Jumlah Persen (%) 28 2 6,66 29-30 5 23,33 31-32 8 26,66 33-34 8 26,66 35-36 4 13,33 37-38 1 3,33 39-40 2 6,66

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 30 subyek penelitian, porsi terbanyak ditempati oleh subyek dengan kehamilan 31-32 minggu sebesar 8 kehamilan (26,66%) dan 33-34 minggu sebesar 8 kehamilan (26,66%). Sedangkan yang paling sedikit adalah subyek dengan umur kehamilan 37-38 minggu yaitu sebesar 1 orang (6,66%)

B. Hubungan Graviditas dengan Varises Tungkai Bawah Tabel 4.4 Frekuensi Varises

Kategori Frekuensi Persen

Varises 16 53,3%

Tidak varises 14 46,7%

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 30 subyek penelitian, 16 orang (53,33%) menduduki porsi terbanyak sebagai ibu hamil yang tidak mengalami varises tungkai bawah, 14 orang (46,7%) lainnya termasuk dalam ibu hamil yang mengalami varises.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Tabel 4.5 Frekuensi Graviditas

Kategori Frekuensi Persen

Primigravida 12 40%

Sekudi-Multigravida 18 60%

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 30 subyek penelitian, 12 orang (40%) termasuk dalam ibu hamil primigravida, 18 orang (60%) termasuk dalam ibu hamil sekundigravida maupun multigravida yang dikelompokkan menjadi satu kategori.

Hasil analisis chi square dengan derajat kebebasan (df)=1 dan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% (0,05), didapatkan hasil bahwa nilai chi square hitung sebesar 17,500, dan chi square tabel sebesar 16,918. Dari pernyataan di atas bisa diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Pada tingkat kepercayaan 95% dan tingkat signifikansi 5% terdapat hubungan yang signifikan antara graviditas dengan varises tungkai bawah. Diperoleh kekuatan korelasi (r) antara graviditas dengan varises yaitu sebesar 0,607. Kekuatan korelasi ini termasuk dalam range kuat. Didapat pula nilai p yaitu p<0,05 yang artinya terdapat korelasi bermakna antara dua variabel yang diuji. Arah korelasi dalam penelitian ini adalah + (positif) artinya searah, semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 26 BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 30 subyek penelitian, 7 orang (23,33%) termasuk dalam golongan umur ≤20 tahun, 5 orang (16,66%)

termasuk dalam golongan umur 21-25 tahun, 5 orang (26,66%) termasuk dalam golongan umur 26-30 tahun, 11 orang (36,66%) termasuk dalam golongan umur 31-35 tahun, 2 orang (6,66%) termasuk dalam golongan umur 36-40 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang masuk dalam subyek penelitian menempati usia produktif. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa berdasarkan usia, varises lebih kerap terjadi pada usia produktif (Thompson, 2002). Hal ini didukung oleh artikel jurnal yang menyebutkan dalam studi bahwa prevalensi varises meningkat dengan bertambah usia di Foun, Jerusalem, Tecumseh, Edinburgh, dan studi Polandia terakhir (Angiology, 2003).

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 30 subyek penelitian, distribusi pekerjaan meliputi 27 orang (90%) mempunyai pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga, 2 orang (6,66%) mempunyai pekerjaan sebagai Buruh, 1 orang (3,33%) mempunyai pekerjaan sebagai Guru. Pekerjaan pada subyek penelitian didominasi oleh Ibu Rumah Tangga, dimana dalam penelitian ini subyek yang bekerja duduk atau berdiri lama lebih dari enam jam sehari tidak dimasukkan dalam penelitian. Hal ini untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

mempersempit faktor perancu yang ada, sebab varises bisa disebabkan oleh aktivitas yang memerlukan posisi berdiri atau duduk dalam waktu lama (Reeder, 2011).

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 30 subyek penelitian, 2 orang (6,66%) termasuk dalam umur kehamilan ≤28 minggu, 5 orang (16,66%)

termasuk dalam umur kehamilan 29-30 minggu, 8 orang (26,66%) termasuk dalam umur kehamilan 31-32 minggu, 8 orang (26,66%) termasuk dalam umur kehamilan 33-34 minggu, 4 orang (6,66%) termasuk dalam golongan umur 35-36 minggu, 1 orang (3,33%) termasuk dalam umur kehamilan 37-38 minggu, 2 orang (26,66%) termasuk dalam umur kehamilan 39-40 minggu. Kecenderungan terjadinya stagnasi darah di akstremitas bawah selama bagian terakhir kehamilan ini ditimbulkan oleh oklusi vena-vena pelvis akibat tekanan uterus membesar (Varney, 2002).

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 30 subyek penelitian, primigravida yang mengalami varises sebesar 0 orang (0%), tidak mengalami varises sebesar 12 orang (40%) dan pada sekundigravida maupun multigravida yang tidak mengalami varises sebesar 4 orang (13,3%), yang mengalami varises sebesar 14 orang (46,7%). Varises vena pada kehamilan disebabkan oleh karena adanya perubahan hormonal yang menyebabkan dinding pembuluh darah dan katupnya menjadi lebih lunak dan lentur. Kegagalan pada satu katup vena akan memicu terjadinya kegagalan pada katup-katup lainnya. Hal itu didukung oleh teori dari Wendy (2006) bahwa selama kehamilan, katup penyalur darah vena ke

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

jantung bisa menjadi kurang efisien, karena adanya hormon kehamilan, Bukti klinis telah menunjukkan bahwa dilatasi vena dimulai pada minggu I kehamilan, ketika penambahan volume uterus yang masih tidak signifikan (Maname, 2011). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dari Lenkovic (2009) yang menyebutkan bahwa hasil studi menunjukkan signifikansi adanya perbedaan konsentrasi progesteron plasma antara wanita dengan dan tanpa varises pada kehamilannya. Hormon pada saat kehamilan tersebut membuat jaringan ikat melunak sehingga otot terasa tegang (Sulistyawati, 2011). Progesteron ikut mempengaruhi dinding vena dan katupnya mengalami dilatasi, sehingga memperparah kondisi varises vena (Varney, 2002). Hal ini sesuai dengan teori bahwa progesteron merelaksasi otot vaskular, menyebabkan katup di vena kurang efektif (Baston, 2011).

Varises akan bertambah berat dengan bertambahnya berat janin dalam kandungan (Marmi, 2010). Selama kehamilan, tekanan dari uterus yang membesar pada vena panggul dan vena abdomen yang besar mengganggu aliran darah balik dari ekstremitas bawahPeningkatan tekanan dari uterus yang berlebihan, menyebabkan sistem vena superfisial berdilatasi lokal. Setelah beberapa katup vena mengalami kegagalan, fungsi vena untuk mengalirkan darah ke atas dan ke vena profunda akan mengalami gangguan. Tanpa adanya katup-katup fungsional, aliran darah vena akan mengalir karena adanya gradien tekanan dan gravitasi. Kerusakan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

terjadi akibat insufisiensi vena berhubungan dengan tekanan vena dan volume darah vena yang melewati katup yang inkompeten.

Dalam dokumen Niken Bayu Argaheni. R 0108061 (Halaman 24-38)

Dokumen terkait