• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Intelegensi Visual dan Intelegensi Naturalis dengan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2011

Uji Regresi Berganda

3. Hubungan antara Intelegensi Visual dan Intelegensi Naturalis dengan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2011

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Alauddin.

Hasil penelitian tercermin dari hasil analisis dengan menggunakan uji t, dimana thitung lebih besar dari ttabel atau 70.855 > 3.104, itu berarti H0 ditolak.Pada uji prasyarat analisis diperoleh data intelegensi visual, intelegensi naturalis dan hasil belajar terdistribusi normal karena nilai sig. > α berturut-turut yakni. (0,649 > 0,05) (0,649 > 0,05) dan (0,216 > 0,05), pada hasil uji homogenitas di peroleh data

nilai signifikansi (sig) sebesar 0,126. Karena signifikansi lebih besar dari alfa 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ketiga data hasil belajar mempunyai varian sama (homogen). Pada hasil analisis regresi berganda intelegensi visual dan intelegensi naturalis dan hasil belajar diperoleh data bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan (sig. < 0,05) atau 0,000 < 0,05 sehingga uji normalitas, homogenitas dan analisis regeresi linier berganda telah terpenuhi. Sedangkan pada tabel analisis regresi linier berganda diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,625 atau (62,5%). Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen visual dan naturalis terhadap prestasi hasil belajar mahasiswa sebesar 62,5% sedangkan sisanya sebesar dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang memperlihatkan bahwa nilai t yang diperoleh dari hasil perhitungan (thitung) lebih besar daripada nilai t yang diperoleh dari tabel distribusi t (ttabel) dengan taraf signifikansi sebesar 5% (thitung>ttabel) (70.855>3.104) maka H0 ditolak. Dengan demikan, keputusan pengujian ini adalah menolak Ho dan menerima Ha yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara intelegensi visual dan intelegensi naturalis dengan hasil belajar mata kuliah botani tumbuhan tinggi mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi angktan 2011 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan yang sedang antara intelegensi visual dan intelegensi naturalis dengan hasil belajar mata

82

kuliah botani tumbuhan tinggi mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2011 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin.

Hasil penelitian tersebut telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah kecerdasan seseorang81. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Dr. Mulyono Abdurrahman dalam bukunya menjelaskan, hasil belajar juga dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal anak tentang materi yang akan dipelajari. Ini berarti bahwa guru perlu menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kapasitas intelegensi anak.82

Semua keadaan dan fungsi psikologis seseorang berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Beberapa faktor psikologis yang utama yang sangat berpengaruh itu antara lain: minat, kecerdasan, bakat, motivasi serta kemampuan-kemampuan kognitif. Seseorang yang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu misalnya, tentu tidak dapat diharapkan berhasil memperoleh prestasi di bidang yang dipelajarinya,sebaliknya jika seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka prestasinya di bidang tersebut dapat diharapkan lebih baik. Begitu juga dengan kecerdasan. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan yangerat antara kecerdasan dengan prestasi belajar seseorang di sekolah. Angka korelasi antara IQ (Intelligence Quotient) dengan hasil belajar di sekolah biasanya berkisar di antara 0,50. Ini berarti bahwa kira-kira 25% hasil belajar

81

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. h. 133.

82

Mulyono A. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, h. 40

disekolah itu dapat dijelaskan dari IQ, yaitu kecerdasan sebagaimana diukur oleh tes intelegensi.83

Intelegensi yang dimiliki setiap peserta didik merupakan kelebihan yang mereka miliki, oleh karena itu suatu pembelajaran semestinya dilakukan dengan memperhatikan kecendrungan intelegensi peserta didik tersebut. Sebab taraf intelegensi akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar, dimana siswa yang memiliki taraf intelegensi yang tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai hasil belajar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki taraf intelegensi. Namun, bukan berarti seorang peserta didik yang memiliki tingkat intelegensi yang rendah tidak mungkin memiliki hasil belajar yang tinggi ataupun sebaliknya, hal ini disebabkan oleh intelegensi bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Hal ini juga dijelaskan dalam teori yang dijelaskan oleh John M. Keller bahwa ada dua macam kelompok masukan yang dapat mempengaruhi hasil belajar, yaitu kelompok masukan pribadi (personal inputs) dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan (Enviromental inputs).84

Dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik, salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah meningkatkan intelegensi peserta didik tersebut. Intelegensi dapat ditingkatkan dengan cara mengaktifkan seluruh indra anak didik, melatih kecerdasan secara berimbang, melatih silang intelegensi yang berbeda. Cara

83 Siskandar, Pengembangan Multiple Intelligences Melalui Kegiatan Non-Intrakurikuler Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Proses dan Hasil Pembelajaran,h. 123

84

Mulyono A. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, h. 38

84

melihat intelegensi adalah mengidentifikasi pendekatan yang dilakukan dalam mempelajari isi/materi/subyek pelajaran. Semua intelegensi tersebut dapat diberdayakan dalam suatu rencana atau program pembelajaran. Jika seluruh intelegensi dioptimalkan, maka diharapkan tujuan pelajaran dapat tercapa. Penerapan teori multiple intelegensi dalam program pembelajaran dapat dikembangkan dengan menggunakan program pembelajaran yang berorientasi pada siswa bukan pada materi.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis data pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran intelegensi visual mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2011 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin diperoleh sebanyak 22 orang (25%) berada dalam kategori rendah, dan 57 orang (66,77%) berada dalam ketegori sedang, serta 9 orang (10,23%) berada dalam kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2011 memiliki tingkat intelegensi visual yang sedang dengan presentasi 64,77%.

2. Gambaran intelegensi naturalis mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2011 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin diperoleh sebanyak 30 orang (34,10%) berada dalam kategori rendah, dan 47 orang (53,40%) berada dalam ketegori sedang, serta 11 orang (12,5%) berada dalam kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat intelegensi naturalis mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2011 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar memiliki tingkat intelegensi naturalis yang rendah dengan presentasi 34,10%.

3. Gambaran nilai hasil belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2011 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

86

Alauddin Makassar berada pada predikat baik sebanyak 42 orang dengan persentase sebanyak 47,7%.

4. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial intelegensi visual dan intelegensi naturalis berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2011 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Sumbangan pengaruh variabel intelegensi visual dan intelegensi naturalis sebaya sebesar sebesar 62,5% sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Dokumen terkait