• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam dokumen PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN (Halaman 48-58)

Rincian saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

J u m l a h

2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 0 9

% %

Piutang Usaha

PT Sungai Budi 170.512 79.369 9,87 4,76

Penyertaan dalam Bentuk Saham

PT Tunas Baru Lampung Tbk 2.100 2.100 0,12 0,13

Hutang Usaha

PT Golden Sinar Sakti 8.208 11.132 0,86 1,21 PT Tunas Baru Lampung Tbk 8.168 926 0,86 0,10 PT Budi Makmur Perkasa - 22.583 - 2,45 PT Budi British Bahan Pangan - 3.406 - 0,37 J u m l a h 16.376 38.047 1,72 4,13

Hutang Hubungan Istimewa

Ve Wong Corporation, Taiwan 41.995 45.557 4,40 4,94 PT Budi Makmur Perkasa 16.506 - 1,73 -Total 58.501 45.557 6,13 4,94

Persentase Terhadap Jumlah Aset/Kewajiban

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istipmewa, yang dilakukan dengan harga dan persyaratan yang wajar sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga atau persyaratan perjanjian. Rincian transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

Persentase Terhadap Jumlah J u m l a h Pendapatan/Beban yang Bersangkutan

2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 0 9

% %

Penjualan Bersih

PT Sungai Budi 909.594 984.718 61,38 76,89

Beban Usaha

HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

Rincian sifat hubungan istimewa dan jenis transaksi material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

No. Pihak-pihak Hubungan Istimewa Sifat Hubungan Istimewa T r a n s a k s i a. PT Sungai Budi Pemegang saham Perusahaan Penjualan Barang Jadi

PT Budi Delta Swakarya Sewa ruangan kantor

b. Ve Wong Corporation, Taiwan Pemegang saham Anak Perusahaan Penerimaan pinjaman c. PT Golden Sinar Sakti

PT Budi Makmur Perkasa

d. PT Tunas Baru Lampung Tbk Perusahaan asosiasi

Pembelian bahan bakar dan bahan lain-lain

Penyertaan saham dan pembelian bahan lain-lain Perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki

oleh pemegang saham utama atau direksi atau komisaris Perusahaan dan/atau memiliki manajemen yang sama.

Perjanjian-perjanjian antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa :

Perjanjian Keagenan dan Penjualan

(a) Pada tanggal 1 Pebruari 1994, Perusahaan melakukan perjanjian keagenan dengan PT Sungai Budi (SB), pemegang saham, yang berlaku selama tiga (3) tahun dan dapat

diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. Berdasarkan perjanjian ini dan adendum tertanggal 1 Nopember 1995, SB ditunjuk sebagai agen tunggal di seluruh wilayah di Indonesia atas produk asam sitrat, tapioka dan karung plastik yang diproduksi Perusahaan. Perusahaan tidak diperkenankan memasarkan produk-produk ini di seluruh wilayah Indonesia melalui distributor lain tanpa persetujuan dari SB. Harga jual ke SB ditentukan berdasarkan harga jual rata-rata SB kepada para pelanggan dikurangi dengan sejumlah Rupiah tertentu per kilogram produk untuk asam sitrat, tapioka dan karung plastik. Jangka waktu kredit adalah empat bulan dari tanggal pengiriman, setelah itu denda akan dikenakan kepada SB dengan tingkat bunga yang akan ditentukan oleh kedua belah pihak. Tidak ada denda yang dikenakan untuk tahun 2010 dan 2009.

Berdasarkan adendum terakhir perjanjian tanggal 30 Mei 2008, Perusahaan dan SB setuju harga produk khusus untuk tapioka, asam sitrat dan karung plastik adalah sebesar harga jual rata-rata agen (ex-works) kepada para pelanggan pada bulan berjalan masing-masing dikurangi Rp 300 (Rupiah penuh) per kilogram, Rp 400 (Rupiah penuh) per kilogram dan Rp 180 (Rupiah penuh) per kilogram. Biaya pengangkutan laut atau ongkos kapal (jika ada) menjadi tanggungan Perusahaan.

(b) Pada tanggal 2 Januari 1996, BLCT juga melakukan perjanjian keagenan tapioka dengan SB dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama seperti perjanjian keagenan antara Perusahaan dengan SB.

HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

(c) Pada tanggal 22 Januari 1996, VWBI melakukan perjanjian dengan Ve Wong Corporation (VWC), Taiwan, sehubungan penjualan monosodium glutamat (MSG) yang diproduksi oleh VWBI. Syarat-syarat penjualan adalah sebagai berikut :

i. Harga disesuaikan dengan kondisi pasar pada saat penjualan.

ii. Minimum 1.000 ton MSG dan sisa produk yang tidak terjual di pasar domestik akan dijual ke VWC tiap bulan. Jika permintaan domestik untuk MSG mencukupi dan melebihi 500 ton per bulan, VWBI akan meningkatkan kapasitas produksinya.

iii. VWC diharuskan untuk membeli MSG dari VWBI, kecuali VWBI tidak mampu memproduksi volume yang dibutuhkan.

Perjanjian ini tetap akan berlaku sampai terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu (seperti pelanggaran kewajiban, kepailitan dan sebagainya) atau diakhiri secara tertulis dan disetujui oleh kedua pihak.

(d) Perusahaan dan Anak Perusahaan menyewa ruang kantor secara tahunan di Jakarta dari PT Budi Delta Swakarya, pihak hubungan istimewa.

Pada tahun 1995, Perusahaan melakukan perjanjian sewa menyewa tanah dengan jangka waktu 30 tahun untuk pabrik karung plastik yang berada di Tangerang dan Lampung. Tanah tersebut disewa dari Widarto dan Santoso Winata, pemegang saham Perusahaan.

Berdasarkan adendum terakhir perjanjian sewa menyewa tanah pada tanggal 1 Nopember 2005, perjanjian sewa tanah di Lampung sebesar Rp 600 juta diperpanjang dari 1 Nopember 2005 sampai dengan 31 Oktober 2010. Sedangkan untuk lokasi di Tangerang tidak diperpanjang.

Pada tahun 2002, Perusahaan melakukan perjanjian sewa menyewa tanah dengan jangka waktu 2 tahun untuk pabrik karung plastik yang berada di Subang. Tanah tersebut disewa dari PT Budi Makmur Perkasa, pihak hubungan istimewa. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa, beban sewa ditetapkan sebesar Rp 90 juta per tahun, terakhir diperpanjang untuk periode 1 Nopember 2008 sampai dengan 31 Oktober 2010.

Pada tanggal 30 September, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut :

2 0 1 0

Rupiah Mata Uang Asing (Rupiah Penuh) Ekuivalen

A s e t

Kas dan Setara Kas USD 437.670 SGD 668.820 EUR 185.609 10.690 Deposito Berjangka 397.285 - - 3.545 Piutang Usaha 119.308 - - 1.065 J a m i n a n 9.907 - - 88 Jumlah Aset USD 964.170 SGD 668.820 EUR 185.609 15.388

K e w a j i b a n

Pinjaman Jangka Pendek USD 523.800 SGD - EUR - 4.674 Hutang Usaha 2.672.862 - - 23.853 Beban Masih Harus Dibayar 523.043 - - 4.668 Pinjaman Jangka Panjang 13.532.173 - - 120.761 Hutang Hubungan Istimewa 4.705.833 - - 41.995 Jumlah Kewajiban USD 21.957.711 SGD - EUR - 195.951

Kewajiban - Bersih USD (20.993.541) SGD 668.820 EUR 185.609 (180.563)

2 0 0 9

Rupiah Mata Uang Asing (Rupiah Penuh) Ekuivalen

A s e t

Kas dan Setara Kas USD 1.149.060 SGD 218.568 EUR 55.529 13.406 Deposito Berjangka 4.475 - - 43 Piutang Usaha 78.786 - - 763 J a m i n a n 15.205 - - 147 Jumlah Aset USD 1.247.526 SGD 218.568 EUR 55.529 14.359

K e w a j i b a n

Pinjaman Jangka Pendek USD 4.633.261 SGD - EUR - 44.855 Hutang Usaha 2.550.037 - 181.773 27.261 Beban Yang Masih Harus Dibayar 578.901 - - 5.604 Pinjaman Jangka Panjang 34.169.355 - - 45.557 Hutang Hubungan Istimewa 4.705.833 - - 330.794 Jumlah Kewajiban USD 46.637.387 SGD - EUR 181.773 454.071

Kewajiban - Bersih USD (45.389.861) SGD 218.568 EUR (126.244) (439.712)

Perusahaan melakukan Natural Hedge, dimana Perusahaan selalu berusaha memadankan (matching) pembayaran bunga dan cicilan hutang pokok mata uang asing dengan sumber dana yang berasal dari mata uang asing seperti hasil ekspor serta menyesuaikan harga jual produknya mengikuti harga pasar internasional. Perusahaan juga akan memonitor perkembangan USD terhadap Rupiah, dimana pada saat kurs mencapai titik tertentu yang menurut manajemen Perusahaan menguntungkan bagi Perusahaan, maka Perusahaan akan mengkonversi hutang dalam mata uang USD menjadi Rupiah.

a. Berdasarkan Perjanjian Penerapan Kerjasama tanggal 16 Pebruari 2006, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC) menyetujui skema dasar pembangunan proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism – CDM) sesuai dengan Protokol Kyoto Tahun 1997 dan pembagian pendapatan atas penjualan Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (Certified Emission Reduction – CER)

Berdasarkan Perjanjian Bagi Hasil Pengurangan Emisi yang Disertifikasi tanggal 21 Juli 2006, Perusahaan menyetujui untuk menghasilkan dan mentransfer ke Rekening Terdaftar Nasional SC atas CER dalam jumlah tertentu. Perusahaan menyetujui bahwa untuk jangka waktu kedepan SC akan membantu Perusahaan memasarkan CER dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun (Long Term Forward Contract - LTFC).

Sebagai tambahan, Perusahaan memberikan persetujuan atas LTFC yang telah selesai dinegosiasikan oleh SC dengan nasabah tertentu.

Seluruh pendapatan atas penjualan CER setelah dipotong biaya-biaya, akan dibagi antara Perusahaan dan SC. Perusahaan akan mentransfer sebagian CER ke rekening pemerintah Jepang tidak lebih dari Maret 2013 sebagai pertukaran penggunaan dana NEDO (New Energy and Industrial Technology Development Organization).

Pada tanggal 21 Mei 2007, Perusahaan telah menerima uang muka pendapatan CER dari NEDO sebesar JPY 402.139.501 terkait dengan investasi PLTBG I (lihat Catatan 14). Sebagian dari dana tersebut telah digunakan oleh Perusahaan untuk melunasi seluruh pinjaman kepada Sumitomo Corporation pada tanggal 22 dan 23 Mei 2007 sebesar JPY 204.071.918.

b. Berdasarkan Perjanjian Bagi Hasil atas Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER) atas Proyek Perusahaan di pabrik Tulang Bawang, Pakuan Agung dan BLP (Gunung Agung) tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC) setuju bahwa jumlah kumulatif target CER yang dihasilkan dalam setiap tahun, tidak termasuk tahun pertama proyek dimulai, sebesar 426.000 tCO2E (metric tones of carbon dioxide equivalent).

Perusahaan menyetujui bahwa untuk jangka waktu kedepan SC akan membantu Perusahaan memasarkan CER dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun (Long Term Forward Contract - LTFC).

Sebagai tambahan, Perusahaan memberikan persetujuan atas LTFC yang telah selesai dinegosiasikan oleh SC dengan nasabah tertentu.

Seluruh pendapatan atas penjualan CER setelah dipotong biaya-biaya, akan dibagi antara Perusahaan dan SC.

c. Berdasarkan Kontrak Penjualan/Pembayaran di Muka tanggal 23 Januari 2007 dan terakhir pada tanggal 22 Februari 2008, Perusahaan melakukan kontrak jual beli atas tepung tapioka, asam sitrat dan karung plastik serta produk lainnya dengan BAJS, dengan jumlah nilai pembayaran di muka maksimum sebesar USD 12.000.000.

d. Berdasarkan Surat No. 123/L/V/2007 tanggal 1 Mei 2007, Perusahaan memberitahukan kepada PT Bursa Efek Jakarta bahwa salah satu Anak Perusahaan yaitu VWBI yang kegiatan utamanya memproduksi Monosodium Glutamate untuk sementara menghentikan kegiatan produksinya. Penghentian ini disebabkan pabrik tersebut pada awalnya didesain dengan menggunakan bahan bakar solar. Sehubungan dengan kenaikan harga solar yang begitu tinggi maka harga pokok produksi tidak dapat bersaing lagi. Kedepannya, manajemen VWBI berencana untuk mengganti pemakaian bahan bakar solar ke bahan bakar batu bara. Kemudian pada tanggal 27 Maret 2009 melalui Surat No. 063/L/IV/09, Perusahaan melaporkan kembali kepada PT Bursa Efek Indonesia mengenai proses likuidasi VWBI (lihat Catatan 32).

e. Berdasarkan Perjanjian Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER) tanggal 11 September 2007, Cargill melakukan kerjasama dengan Perusahaan sehubungan dengan proyek PLTBG IV. Seluruh pendapatan atas penjualan CER setelah dipotong dengan biaya-biaya akan dibagi antara Perusahaan dan Cargill (lihat Catatan 16).

f. Berdasarkan Surat tanggal 6 Pebruari 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas L/C Line dan T/R sublimit SKBDN dan T/R dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. Fasilitas tersebut berjangka waktu 1 tahun dan terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Juni 2011 dengan maksimum kredit sebesar USD 10.000.000 serta dijamin dengan deposito (lihat Catatan 4). Nilai L/C terbuka per 30 September 2010 sebesar Rp 10,3 miliar dan USD 2.149.400. Saldo per 30 September 2010 untuk fasilitas T/R sebesar USD 523.800 (lihat Catatan 11).

g. Berdasarkan Perjanjian Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER) tanggal 6 Maret 2008, Cargill melakukan kerjasama dengan Perusahaan sehubungan dengan proyek PLTBG IV yang berlokasi di Terbanggi – Lampung. Seluruh pendapatan atas penjualan CER setelah dipotong dengan biaya-biaya akan dibagi antara Perusahaan dan Cargill.

h. Berdasarkan Surat tanggal 17 Maret 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas L/C Impor dan

SKBDN dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan maksimum kredit sebesar USD 5.000.000. Terakhir, fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011.

Saldo per 30 September 2010 untuk fasilitas T/R sebesar USD 1.263.573.

i. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 01 tanggal 22 Desember 2009, para pemegang saham telah menyetujui Perubahan Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas I dari semula sebesar 37,5% atau seluruhnya lebih kurang Rp 135,87 miliar untuk membiayai Proyek Bio Ethanol di Tanjung Imam – Lampung, diubah menjadi modal kerja Perseroan setelah dikurangi Biaya Pembatalan Kontrak (bila ada) dalam rangka meningkatkan produktivitas kegiatan usaha utama Perseroan.

Segmen Usaha (Primer)

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola dan mengelompokkan divisi usaha mereka dalam produk yang terdiri dari tapioka, glukosa dan fruktosa, asam sitrat dan produk kimia lainnya, karung plastik, monosodium glutamat serta tepung tapioka modifikasi. Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut :

Glukosa Asam Sitrat Tepung

dan dan Produk Karung Monosodium Tapioka 2 0 1 0

Tapioka Fruktosa Kimia Lainnya Plastik Glutamat Modifikasi Lain-lain Eliminasi Konsolidasi P e n d a p a t a n

Penjualan Ekstern 1.102.334 165.279386.998 38.425 - 5.128 - - 1.698.164 Penjualan antar Segmen - - - - - - - (216.238) (216.238) J u m l a h 1.102.334 386.998 165.279 38.425 - 5.128 - (216.238) 1.481.926 H a s i l

Hasil Segmen 48.616 21.192 7.401 1.915 (1.481) (1.184) - - 76.459 Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan - - - - - - - - -Laba (Rugi) Operasi 48.616 21.192 7.401 1.915 (1.481) (1.184) - - 76.459 Beban Keuangan (25.430) (8.928) (3.813) (886) - (118) - - (39.175) Penghasilan Bunga 482 169 72 17 - 2 - - 742 Penghasilan (Beban) Lain-lain 91 32 14 3 - - - - 140 Laba (Rugi) dari Kegiatan Normal 23.759 12.465 3.674 1.049 (1.481) (1.300) - - 38.166 Pajak Penghasilan (8.948) (3.141) (1.342) (312) - (42) - - (13.785) Hak Minoritas 302 107 45 11 - 1 - - 466 Laba (Rugi) Bersih 15.113 9.431 2.377 748 (1.481) (1.341) - - 24.847

Aset dan Kewajiban

-Aset Segmen 760.094 26.023445.100 84.259 87.353 33.660 288.285 - 1.724.774 Investasi dalam Perusahaan Asosiasi - - - - - - 2.100 - 2.100 Jumlah Aset yang Dikonsolidasi 760.094 445.100 26.023 84.259 87.353 33.660 290.385 - 1.726.874 Kewajiban Segmen 390.346 243.656 13.364 48.596 113.487 30.487 115.050 - 954.986 Kewajiban Perusahaan yang Tidak

dapat Dialokasikan - - - - - - 38.117 - 38.117 Jumlah Kewajiban Konsolidasi 390.346 243.656 13.364 48.596 113.487 30.487 153.167 - 993.103 Informasi Lainnya

Pengeluaran Modal 30.694 27.245 6.878 1.842 - 329 - - 66.988 P e n y u s u t a n 31.190 12.811 14.155 1.854 - 176 - - 60.186

U r a i a n

Glukosa Asam Si trat Tepung

dan dan Produk Karung Monosodium Tapioka 2 0 0 9

Tapi oka Fruktosa Kimia Lai nnya Plastik Glutamat Modifikasi Lain-lain Eliminasi Konsolidasi

P e n d a p a t a n

Penjualan Ekstern 955.432 262.077 140.471 36.829 - 16.787 - - 1.411.596

Penjualan antar Segmen - - - - - - - (130.936) (130.936)

J u m l a h 955.432 262.077 140.471 36.829 - 16.787 - (130.936) 1.280.660

H a s i l

Hasil Segmen 84.095 36.565 13.199 3.461 (1.780) (898) - - 134.642

Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan - - - - - - -

-Laba (Rugi) Operasi 84.095 36.565 13.199 3.461 (1.780) (898) - - 134.642

Beban Keuangan (29.909) (8.205) (4.398) (1.153) - (526) - - (44.191)

Penghasilan Bunga 2.570 705 378 99 - 45 - - 3.797

Penghasilan (Beban) Lain-lain 27.604 8.120 4.352 1.141 - 520 - - 41.737

Laba (Rugi) dari Kegiatan Normal 84.360 37.185 13.531 3.548 (1.780) (859) - - 135.985

Paj ak Penghasilan (699) (191) (102) (27) - (12) - - (1.031)

Hak Minoritas (11.478) (3.148) (1.687) (442) - (202) - - (16.957)

Laba (Rugi) Bersi h 72.183 33.846 11.742 3.079 (1.780) (1.073) - - 117.997

Aset dan Kewajiban

-Aset Segmen 726.144 379.693 26.734 48.189 87.335 39.031 358.327 - 1.665.453

Investasi dalam Perusahaan Asosiasi - - - - - - 2.100 - 2.100

Jumlah Aset yang Dikonsolidasi 726.144 379.693 26.734 48.189 87.335 39.031 360.427 - 1.667.553

Kewaj iban Segmen 367.454 190.712 19.633 32.285 115.131 34.618 163.062 - 922.895

Kewaj iban Perusahaan yang Tidak

dapat Dial okasi kan - - - - - - 38.704 - 38.704

Jumlah Kewajiban Konsolidasi 367.454 190.712 19.633 32.285 115.131 34.618 201.766 - 961.599

Segmen Geografis (Sekunder)

Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi fasilitas produksi. Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 P e n j u a l a n T a p i o k a L a m p u n g E k s p o r 1.698 12.812 L o k a l 851.698 823.610 S o l o 71.382 21.781

Glukosa dan Fruktosa

L a m p u n g 104.679 77.305

S u r a b a y a 50.554 42.031

K a r a w a n g

E k s p o r 5.558 2.902

L o k a l 215.516 139.839

Asam Sitrat dan Produk Kimia Lainnya L a m p u n g E k s p o r 90.743 30.629 L o k a l 50.032 77.938 Karung Plastik L a m p u n g E k s p o r 2.119 1.744 L o k a l 30.794 29.122 S u b a n g 3.508 4.160

Tepung Tapioka Modifikasi L a m p u n g

L o k a l 3.645 16.787

J u m l a h 1.481.926 1.280.660

Nilai Aktiva Segmen

T a p i o k a

L a m p u n g 706.444 703.738

S o l o 46.597 14.876

J a m b i 7.053 7.530

Glukosa dan Fruktosa

L a m p u n g 115.171 101.102

S u r a b a y a 75.314 70.763

K a r a w a n g 254.615 207.828

Asam Sitrat dan Produk Kimia Lainnya

L a m p u n g 26.023 26.734

Karung Plastik

L a m p u n g 73.857 43.382

Segmen Geografis (Sekunder) (Lanjutan)

2 0 1 0 2 0 0 9

Monosodium Glutamat

L a m p u n g 87.353 87.335

Tepung Tapioka Modifikasi

L a m p u n g 33.660 39.031

Aktiva yang Tidak dapat Dialokasikan 290.385 360.427

J u m l a h 1.726.874 1.667.553

Pengeluaran Modal

T a p i o k a

L a m p u n g 30.175 6.901

S o l o 519

Glukosa dan Fruktosa

S u r a b a y a - 531

K a r a w a n g 9.744 5.698

L a m p u n g 17.501 467

Asam Sitrat dan Produk Kimia Lainnya

L a m p u n g 6.878 3.229

Karung Plastik

L a m p u n g 1.842 1.145

Tepung Tapioka Modifikasi

L a m p u n g 329 199

Lain-lain - 48.508

J u m l a h 66.988 66.678

32. K O N T I J E N S I

Pada tanggal 20 Oktober 2008, Presiden Direktur VWBI dan Perusahaan sebagai salah satu pemegang saham VWBI, mengajukan likuidasi VWBI kepada Pengadilan Negeri Gunung Sugih, Lampung Tengah dikarenakan adanya ketidakpastian yang material yang terkait dengan kemampuan VWBI dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, dimana sejak tahun 2000 sampai dengan sekarang VWBI terus mengalami kerugian dan menyebabkan defisiensi modal sebesar Rp 26,133 miliar pada tanggal 30 September 2010.

Berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri No. 09/Pdt.p/2008/PNGS tanggal 28 Januari 2009, salah satunya menetapkan untuk mengabulkan permohonan likuidasi dan menyatakan bubar VWBI.

Ve Wong Corporation, Taiwan, mengajukan keberatan atas permohonan likuidasi tersebut.

Pada tanggal 20 Pebruari 2009, Ve Wong Corporation, Taiwan, mengajukan Memori Kasasi atas penetapan Pengadilan Negeri tersebut.

Pada tanggal 16 Maret 2009, Presiden Direktur VWBI dan Perusahaan mengajukan Kontra Memori Kasasi.

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi tetapi belum efektif adalah sebagai berikut :

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 :

• PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.

• PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06 : Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 :

• PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

• PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama satu periode.

• PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

• PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

• PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. • PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi

investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

• PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

• PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

• PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (Lanjutan) :

• SAK ETAP – Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu yang mana tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal. • ISAK 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)”, menentukan

pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.

• ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.

• ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”, berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.

• ISAK 11 “Distribusi Aset Non kas Kepada Pemilik”, Diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.

• ISAK 12 “Pengendalian Bersama Entitas (PBE) : Kontribusi Non moneter oleh Venturer”, Berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.

Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengikuti Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan baru yang berlaku dan relevan bagi Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Pada saat ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi.

35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 28 Oktober 2010.

Dalam dokumen PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN (Halaman 48-58)

Dokumen terkait