• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara konsep diri dengan minat melakukan perawatan wajah

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.3. Hubungan antara konsep diri dengan minat melakukan perawatan wajah

Pada umumnya pria dianggap sebagai sosok yang kuat, keras, dan sedikit kasar, mereka juga enggan untuk memakai produk-produk perawatan tubuh layaknya wanita. Hal itu berbeda dengan pria yang tinggal di kota-kota besar yang biasa disebut pria metroseksual dan bahkan mungkin berlawanan dengan sosok pria umumnya, dimana mereka sudah tidak takut lagi tidak dianggap sebagai laki-laki sejati atau laki-laki-laki-laki yang memiliki perilaku seperti perempuan (dalam suara Surabaya, 23 juli 2009) mereka justru bangga dengan kebiasaan mereka dimana mereka gemar melakukan perawatan ke skin care dan gemar memakai produk-produk perawatan tubuh.

Pada umumnya perawatan wajah dilakukan oleh wanita, hal itu dikarenakan para wanita mendambakan penampilan yang cantik dan menarik, namun pada kenyataannya banyak juga kaum pria yang mempunyai minat cukup tinggi dalam melakukan perawatan wajah. Apabila dahulu wanita menjadi kaum

25

 

yang terdepan dalam pola hidup merawat diri dan berpenampilan maka sekarang pria menduduki posisi yang sama. Tren pria yang menekankan pada faktor penampilan lahiriah merupakan tren terbaru dan telah menjadi tuntutan masyarakat perkotaan.

Santrock (2007: 21) masa dewasa dimulai pada umur 20 tahun sampai dengan 30 tahun. Dion dkk (dalam Hurlock, 1994:3) menerangkan alasan mengapa kepuasan terhadap perubahan fisik yang terjadi ketika tubuh anak beralih menjadi dewasa adalah sangat penting, menurut mereka penampilan seseorang beserta identitas seksualnya merupakan ciri pribadi yang paling jelas dan paling mudah dikenali oleh orang lain dalam interaksi sosial. Meskipun pakaian dan alat-alat kecantikan dapat digunakan untuk menyembunyikan bentuk-bentuk fisik yang dianggap menarik.

Penelitian Bergscheld, Walster dan Borhstedt (1995:20) menunjukkan bahwa wajah merupakan bagian terpenting yang mempengaruhi konsep diri. Penilaian yang positif terhadap keadaan fisik seseorang, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain, sangat membantu perkembangan konsep diri kearah yang positif. Hal ini disebabkan penilaian positif akan menumbuhkan rasa puas terhadap keadaan diri. Rasa puas ini merupakan awal dari sikap positif terhadap diri sendiri.

Konsep diri bukan merupakan faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu dalam berhubungan dengan individu lain. Dalam berinteraksi ini, setiap individu akan menerima tanggapan. Tanggapan yang diberikan tersebut akan dijadikan cermin bagi

individu untuk menilai dan memandang dirinya sendiri, jadi konsep diri terbentuk karena suatu proses umpan balik dari individu lain

Brooks (dalam Sugiyo 2005: 49) mengemukakan bahwa konsep diri sebagai segala persepsi tentang diri sendiri, secara fisik, sosial dan psikologis yang diperoleh berdasar pengalaman dan berinteraksi dengan orang lain. Bruns (2003: ) berpendapat bahwa konsep diri adalah kesan terhadap diri sendiri secara keseluruhan mencakup pendapatnya tentang diri sendiri, pendapat tentang sesuatu di mata orang lain dan pendapat tentang hal-hal yang dicapai.

Burns (2003:188) menyatakan bahwa pembentukan konsep diri yang meliputi citra tubuh merupakan evaluasi terhadap diri fisik sebagai suatu objek yang jelas-jelas berbeda, umpan balik yang ditafsirkan dari lingkungannya tentang pribadi individu tersebut, identifikasi dengan model peranan seks yang stereotipnya sesuai. Pria yang mempunyai konsep diri positif maka mereka akan mempunyai gambaran mengenai dirinya, memahami diri sendiri, baik kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu pria yang mempunyai kulit yang kurang bersih, kurang putih namun mempunyai konsep diri yang positif akan bisa menerima bahwa daya tarik seseorang tidak hanya fisik. Pria yang mempunyai konsep diri yang positif juga tidak akan mudah terpengaruh untuk melakukan perawatan wajah meskipun perawatan telah menjadi trend dan tuntutan masyarakat perkotaan. Sedangkan pria yang mempunyai konsep diri yang negatif akan selalu menggangap dirinya lebih buruk dari orang lain meskipun tidak mengalami permasalahan yang berarti pada fisiknya akan selalu melakukan berbagai upaya untuk memperoleh gambaran ideal mengenai dirinya. Oleh karena

27

 

itu, tidak sedikit pria yang melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan gambaran ideal menurut dirinya. Salah satunya yaitu dengan melakukan perawatan wajah untuk mendapatkan kulit putih, bersih dan sehat.

Pudjijogyanti (1995:11) Konsep diri lebih mudah diubah sebab keduanya merupakan tanggapan individu terhadap dirinya sendiri dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Jadi konsep diri merupakan sikap dan keyakinan individu dalam memahami bagian-bagian dari dirinya. Sikap terhadap dirinya dalam bidang atau kegiatan yang dilakukannya tersebut dipengaruhi oleh pengalaman dalam melakukan kegiatan itu. Dari pengalaman itu akan menimbulkan minat dan rasa tertarik untuk melakukan perawatan wajah.

Ketika orang tumbuh menjadi dewasa, pria dan wanita dewasa telah belajar untuk menerima perubahan-perubahan fisik dan telah tahu pula memanfaatkannya. Meskipun mungkin penampilannya tidak sebagaimana yang diharapkan, namun orang sudah menyadari kekurangan-kekurangan dirinya dan menyadari bahwa ia tidak dapat menghapus kekurangan sekalipun dapat berusaha untuk memperbaiki penampilannya. Kesadaran tersebut menimbulkan minat mereka akan hal-hal yang menyangkut kecantikan dan penampilan.

Hurlock (1978:114) menyatakan bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan. Jika melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, maka akan muncul minat terhadap sesuatu tersebut dan begitu sebaliknya. Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa individu lebih menyukai sesuatu daripada

yang lainnya tetapi dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu aktivitas. Minat dapat menimbulkan perubahan perilaku aktivitas akan berubah dengan melakukan secara aktif aktivitas tersebut apabila individu mempunyai minat yang tinggi pada aktivitas tersebut.

Berdasarakan uraian tersebut bahwa ada hubungan antara konsep diri dengan minat melakukan perawatan wajah pada pria usia 20 tahun sampai 30 tahun. Dimana konsep diri seseorang dapat mempengaruhi minat seseorang dalam melakukan perawatan wajah pada pria usia 20 tahun sampai 30 tahun.

Dokumen terkait