GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
LANDASAN TEOR
3.4. Macroergonomics Analysis and Design (MEAD) Methodology
3.4.6. Hubungan Makro Ergonomi dengan Antropoteknolog
Dari deskripsi di atas, tidak sulit untuk menemukan bagaimana pendekatan makroergonomi yang digunakan dalam kunjungsinya dengan antropoteknolgi yang berhubungan dengan proyek pemindahan teknologi. Pendekatan top-down dan metode sistem sosioteknikal anlisis dari makroergonomi sangat berkaitan dengan pendekatan atropoteknologi, dan makroergonomi yang termasuk di dalamnya sistem yang dipenuhi dengan spektrum variabel budaya. Sebagai tambahan, komplemen antropoteknologi difokuskan pada optimisasi dalam
antropoteknologi dan EWA menjelaskan tentang kritikal dimensi secara personal pada subsistem untuk tujuan perancangan sistem kerja yaitu tekanan kerja dari karakteristik etnologi.
EWA juga digunakan dalam perancangan sistem kerja secara keseluruhan untuk merancang dan/atau memodifikasi dari pekerjaan individu dan hubungan manusia-mesin, manusia-software, dan manusia-lingkungan antar muka. Hasil dari EWA adalah mengidentifikasi hasil modifikasi yang dibutuhkan untuk mengubah dan memperbaiki sistem kerja secara keseluruhan.
Kesimpulan yang dapat diambil keseluruhan yaitu menggunakan pendekatan dan metodologi makroergonomi dan antropoteknologi secara integrasi, pendekatan manusia terhadap pemusatan sistem muncul pada kesempatan untuk merancang sistem tradisional menjadi lebih baik dalam mengimplementasikan masalah, dan meningkatkan efektivitas dari proyek pemindahan teknologi.
3.5. Rapid Upper Limb Assesment (RULA)
RULA merupakan suatu metode penelitian untuk menginvestigasi gangguan pada anggota tubuh bagian atas. Metode ini tidak membutuhkan peralatan yang spesial dalam penetapan penilaian postur leher, punggung, dan lengan atas. Setiap pergerakan diberi nilai yang telah ditetapkan. RULA dikembangkan sebagai suatu metode untuk mendeteksi postur kerja yang merupakan faktor resiko (risk factors). Metode ini didesain untuk menilai para
pekerja dan mengetahui beban musculoskeletal yang kemungkinan dapat menimbulkan gangguan pada anggota tubuh bagian atas.
Metode ini menggunakan digram dari postur tubuh dan 3 tabel nilai dalam menetapkan evaluasi faktor resiko. Faktor resiko yang telah diinvestigasi disebut sebagai faktor beban eksternal yaitu:
1. Jumlah pergerakan 2. Kerja otot statik 3. Tenaga/kekuatan
4. Penentuan postur kerja oleh peralatan 5. Waktu kerja tanpa istirahat
Dalam usaha untuk penilaian 4 faktor beban eksternal, RULA dikembangkan untuk:
1. Memberikan sebuah metode penyaringan suatu populasi kerja dengan cepat, yang berhubungan dengan kerja yang berisiko yang menyebabkan gangguan pada anggota badan bagian atas.
2. Mengidentifikasi usaha otot yang berhubungan dengan postur kerja, penggunaan tenaga dan kerja yang berulang-ulang, yang dapat menimbulkan kelelahan (fatique) otot.
3. Memberikan hasil yang dapat digabungkan dengan sebuah metode penilaian yang ergonomi yaitu epidemiologi, fisik, mental, lingkungan dan faktor organisasi.
Prosedur dalam pengembangan metode RULA meliputi tiga tahap, antara lain:
1. Pengembangan metode untuk merekam postur kerja. 2. Pengembangan sistem penilaian dengan nilai.
3. Pengembangan dari skala tindakan tingkat yang memberikan panduan pada tingkat resiko dan kebutuhan tindakan untuk mengadakan penilaian lanjut yang lebih detail.
Untuk menghasilkan sebuah metode kerja yang cepat untuk digunakan, tubuh dibagi dalam segmen-segmen yang membentuk dua kelompok atau grup yaitu grup A dan B. Grup A meliputi bagian lengan atas dan bawah, serta pergelangan tangan. Sementara grup B meliputi leher, punggung, dan kaki. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh postur tubuh terekam, sehingga segala kejanggalan atau batasan postur oleh kaki, punggung atau leher yang mungkin saja mempengaruhi postur anggota tubuh bagian atas dapat tercakup dalam penilaian. Jangkauan gerakan untuk tiap bagian tubuh dibagi dalam bagian- bagian berdasarkan kriteria yang berasal dari literatur-literatur terkait yang telah ada. Bagian-bagian ini diberi angka, kemudian angka 1 diberikan pada jangkauan gerakan atau postur kerja yang memiliki faktor-faktor resiko paling kecil atau minimal. Angka yang lebih besar diberikan pada bagian jangkauan gerakan dengan postur yang lebih ekstrim yang menunjukkan peningkatan kehadiran faktor resiko yang menyebabkan beban pada struktur segmen tubuh
Untuk mempermudah penilaiannya, maka tubuh dibagi atas 2 segmen yaitu:
1. Grup A terdiri atas :
a. Lengan Atas (Upper Arm)
Gambar 3.3. Postur Lengan Atas
Tabel 3.2. Penilaian Nilai Lengan Atas
Pergerakan Nilai Nilai Perubahan
20o (ke depan maupun kebelakang
dari tubuh) 1 + 1 jika bahu naik
+ 1 jika lengan berputar atau bengkok
> 20o (ke belakang) atau 20 - 45o 2
45 - 90o 3
>90o 4
b. Lengan Bawah (Lower Arm)
Gambar 3.4. Postur Lengan Bawah Tabel 3.3. Penilaian Nilai Lengan Bawah
Pergerakan Nilai Nilai Perubahan
60 - 100o 1 + 1 jika lengan bawah bergerak melewati garis tengah atau keluar dari sisi tubuh
c. Pergelangan Tangan (Wrist)
Gambar 3.5. Postur Pergelangan Tangan Tabel 3.4. Penilaian Pergelangan Tangan
Pergerakan Nilai Nilai Perubahan
Posisi netral atau 0o 1
+1 jika pergelangan tangan bengkok menjauhi sisi tengah
0 - 15o 2
>15o 3
d. Putaran Pergelangan (Wrist Twist)
Tabel 3.5. Penilaian Putaran Pergelangan
Postur Nilai
Pada posisi tengah dari putaran 1 Pada posisi atau dekat dari batas putaran 2
e. Pergelangan tangan (wrist)
Tabel 3.6. Skor Pergelangan Tangan RULA
Pergerakan Skor Skor Perubahan
Posisi netral 1
+1 jika pergelangan tangan menjauhi sisi tengah
0-150 2
>150 3
f. Wrist twist
Tabel 3.7. Skor Wrist Twist RULA
Pergerakan Skor
Posisi tengah dari putaran 1 Posisi pada atau dekat dari putaran 2
Grup B:
a.Leher (neck)
Tabel 3.8. Skor Leher RULA Pergerakan Skor Skor Perubahan
0-100 1 +1 jika leher berputar/bengkok 10-200 2 > 200 3 Ekstensi 4 b. Punggung (Trunk)
Tabel 3.9. Skor Punggung RULA Pergerakan Skor Skor Perubahan Posisi normal 1
+1 jika leher berputar/bengkok +1 jika batang tubuh bungkuk
0-200 2
210-600 3 > 600 4 c.Kaki (legs)
Tabel 3.10. Skor Kaki RULA
Pergerakan Skor
Posisi normal / seimbang 1
Tabel 3.11. Tabel A RULA Upper Arm Lower Arm Wrist 1 2 3 4
Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist
1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 1 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 3 1 3 3 4 4 4 4 5 5 2 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 1 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 6 6 5 1 5 5 5 5 5 6 6 7 2 5 6 6 6 6 6 7 7 3 6 6 6 7 7 7 7 8 6 1 7 7 7 7 7 8 8 9 2 8 8 8 8 8 9 9 9 3 9 9 9 9 9 9 9 9
2. Grup B terdiri atas: a. Leher (Neck)
Tabel 3.12. Penilaian Leher (Neck)
Pergerakan Nilai Nilai Perubahan
0 - 10o 1
+ 1 jika leher berputar/bengkok
10 - 20o 2
>20o 3
ekstensi 4
b. Batang tubuh (Trunk)
Gambar 3.7. Batang Tubuh (Trunk) Tabel 3.13. Nilai Batang Tubuh (Trunk)
Pergerakan Nilai Nilai Perubahan
Posisi normal 90o 1
+ 1 jika leher berputar/bengkok + 1 jika batang tubuh bungkuk
0o - 20o 2
21o - 60o 3
>60o 4
c. Kaki (Legs)
Tabel 3.14. Penilaian Kaki (Legs)
Pergerakan Nilai
Posisi normal atau seimbang 1 Kaki tidak seimbang 2
Nilai bagian tubuh di atas kemudian ditambah dengan nilai penggunaan otot, dan nilai beban
Tabel 3.15. Penambahan Nilai Penggunaan Otot RULA
Penggunaan Otot Penambahan Nilai
Jika postur cenderung statis (misalnya diam selama 1 menit) +1 Jika aktivitas berulang sekitar 4 kali per menit atau lebih +1
Tabel 3.16. Penambahan Nilai Beban RULA
Penggunaan Beban Penambahan
Nilai Jika beban kurang dari 2 kg (terputus-putus) +0 Jika beban antara 2 – 10 kg (terputus-putus) +1 Jika beban antara 2 – 10 kg (statis atau berulang) +2 Jika beban lebih dari 10 kg/berulang/kejutan pemberian beban +3
Nilai yang didapat dari tabel lengan atas, lengan bawah dan pergelangan tangan dimasukkan ke dalam Tabel 3.17
Tabel 3.17. Nilai Grup A
Upper Arm Lower Arm Wrist 1 2 3 4
Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist
1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 1 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 3 1 3 3 4 4 4 4 5 5 2 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 1 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 6 6 5 1 5 5 5 6 6 6 6 7 2 5 6 6 6 6 7 7 7 3 6 6 6 7 7 7 7 8 6 1 7 7 7 7 7 8 8 9 2 8 8 8 8 8 9 9 9 3 9 9 9 9 9 9 9 9
Nilai yang didapat dari tabel kaki, punggung dan leher dimasukkan ke dalam Tabel 3.18
Tabel 3.18. Nilai Grup B
Trunk Neck
1 2 3 4 5 6
Legs Legs Legs Legs Legs Legs
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7 2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7 3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7 4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8 5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9
Setelah nilai yang didapat dari Tabel 3.17 dijumlahkan dengan nilai yang didapat dari tabel otot dan berat maka itu akan menjadi nilai grup A. Dan nilai yang didapat dari Tabel 3.18 akan menjadi nilai grup B. Nilai keduanya dimasukkan ke dalam Tabel 3.19
Tabel 3.19. Nilai Total
Nilai Grup A Nilai Grup B
1 2 3 4 5 6 7+ 1 1 2 3 3 4 5 5 2 2 2 3 4 4 5 5 3 3 3 3 4 4 5 6 4 3 3 3 4 5 6 6 5 4 4 4 5 6 7 7 6 4 4 5 6 6 7 7 7 5 5 6 6 7 7 7 8+ 5 5 6 7 7 7 7
Berdasarkan grand nilai dari tabel 2.18, tindakan yang akan dilakuakn dapat dibedakan menjadi 4 action tingkat berikut:
Action tingkat 1: nilai 1 atau 2 menunjukkan bahwa postur dapat diterima
selama tidak dijaga atau berulang untuk waktu yang lama.
Action tingkat 2: nilai 3 atau 4 menunjukkan bahwa penyelidikan lebih jauh dibutuhkan dan mungkin saja perubahan diperlukan.
Action tingkat 3: nilai 5 atau 6 menunjukkan bahwapenyelidikan dan
perubahan diperlukan segera.
Action tingkat 4: nilai 7 menunjukkan bahwa penyelidikan dan perubahan
dibutuhkan sesegera mungkin (mendesak).
Nilai dari hasil kombinasi postur kerja diklasifikasikan dalam kategori tingkat risiko sebagai pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8. Lembar Kerja Penilaian RULA
Nilai dari hasil kombinasi postur kerja tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori tingkat resiko, yaitu:
Tabel 3.20. Kategori Tindakan RULA
Kategori
Tindakan Tingkat resiko Tindakan
1 - 2 Minimum Aman
3 - 4 Kecil Diperlukan beberapa waktu ke depan 5 - 6 Sedang Tindakan dalam waktu dekat