• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALI KELAS GURU MATA PELAJARAN KEB. LEB / PUS

B. Hasil penelitian Hubungan Motivasi Orang Tua terhadap Minat Baca Siswa Sekolah Menegah Pertama Negeri 2 Barru

4. Hubungan Motivasi Orang Tua Dengan Minat Baca Siswa

Pada penelitian ini terdapat satu rumusan masalah asosiatif, yaitu untuk mengetahui hubungan kedua variabel penelitian. Untuk mengetahui hubungan antara variabel motivasi orang tua (X) dengan minat baca siswa (Y), penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

∑xy Sangat  Rendah  Rendah Sangat  Tinggi  613 Tinggi 

√(∑

x²)( ∑y²) 117.725

r

xy =

√(819, 775)( 322,775)

117.725

r

xy =

265422,65 117.72

r

xy = = 0,228 519,19

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,228 antar motivasi orang tua dan minat baca siswa. Berdasaran tabel 30 di bawah, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,228 termasuk pada kategori rendah. Jadi terdapat hubungan yang rendah antara motivasi orang tua dan minat baca siswa. Hubungan ini hanya berlaku untuk sampel yang 40 responden. Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah sekitar 400 orang, maka perlu diuji signifikansinya, sebagai mana yang akan diujikan berikut ini.

Tabel 24. Pedoman untuk memberikan interpretasi uji signifikansi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

r√ n - 2 t = √ 1 - r² 0,228√ 40 - 2 t = √ 1 – 0,051 0.228 X 6,16 t = = 1,44 0.974

Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa t hitung sebesar 1,44. Hasil t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel (lihat lampiran). Untuk kesalahan 5% uji 2 fihak dan dk = 40 – 2 = 38 diperoleh t tabel = 2,021. Hal ini dapat digambarkan seperti berikut

Gambar 3.

daerah penolakan Ho daerah penolakan Ho

       

Ho : µ = 0 (tidak ada hubungan ) Ha : µ ≠ 0 (ada Hubungan)

Berdasarkan perhitungan dan yang ditunjukkan pada gambar, maka dinyatakan bahwa t hitung jatuh pada daerah penerimaan Ho, maka dapat

Daerah  penerimaan  Ho ‐2,021 1,44 2,021

dinyatakan hipotesis nol yang menyatakan tidak ada hubungan antara motivasi orang tua dengan minat baca siswa diterima, dan hipotesis alternatif ditolak. Jadi kesimpulannya koefisien korelasi antara motivasi orang tua dengan minat baca siswa sebesar 0,228 adalah signifikan, artinya koefisien tersebut tidak dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi di mana sampel yang berjumlah 40 orang, atau dengan kata lain hasil penelitian ini hanya berlaku pada sampel penelitian ini.

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan mengalisis data, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai hasil akhir dari penelitian. Adapun kesimpulanya

sebagai berikut

1. Motivasi orang tua pada siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Barru

termasuk dalam kategori ‘sering’. Hal ini dapat dilihat hasil analisis data

dengan nilai sebesar 64%. Ini dapat dipahami bahwa orang tua ‘sering’

memberikan motivasi kepada anak-anaknya.

2. Minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Barru termasuk dalam

kategori ‘tinggi’, hal ini didapat dilihat dari hasil analisis data dengan nilai

sebesar 70%. Ini dapat dipahami bahwa tingkat minat baca siswa di sekolah

ini ‘tinggi’.

3. Terdapat hubungan yang ‘rendah’ antara motivasi orang tua dan minat baca

siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Barru. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,288. Ini hanya berlaku pada sampel

penelitian ini atau dengan kata lain tidak dapat digeneralisasikan kepada

populasi di mana sampel tersebut di ambil. Hal ini dikarenakan nilai t hitung

jatuh pada daerah penerimaan Ho, yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan.

B. Saran

Setelah menganalisis hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran dan rekomendasi untuk pengembangan minat baca disekolah

menegah pertama negeri 2 Barru

1. Meskipun motivasi orang tua terbukti mempunyai hubungan secara positif

dan pengaruhnya signifikan terhadap minat baca siswa. Hal tersebvut dapat

ditingkatkan lagi dengan perbaikan kompetensi individu siswa terhadap minat

baca, jenis bacaan yang lebih variatif dan menarik, kultur/budaya individu

yang dapat didorong oleh 2 pihak baik dari orang tua maupun guru-guru di

sekolah.

2. Disrankan untuk masa-masa mendatang budaya membaca diperluas hingga

membaca tidak hanya sebagai kewajiban terstruktur yang hanya dilakukan di

sekolah saja. Akan tetapi secara keseluruhan dapat dilakukan oleh para siswa dimanapun siswa berada.

3. Siswa diberikan waktu atau jam pelajaran khusus membaca atau

pengembangan minat baca dalam kurikulum sekolah. Pemberian tugas

disekolah agar lebih dikaitkan dengan keberadaan perpustakaan sekolah

sehingga siswa dapat memamfaatkan perpustakaan sekolah seoptimal

mungkin

4. Mengadakan kegiatan yang dapat menarik siswa untuk membaca

diperpustakaan seperti kegiatan mading, perlombaan karya tulis anak, bedah

dalam minat bacanya maka perlu diadakan kegiatan yang mengikutsertakan

---. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cet. 5 Jakarta: Rineka

Cipta.

---. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bafadal, Ibrahim. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar .Jakarta : Bumi

Aksara.

---. 2001. Pengolahan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Depertemen Agama RI. 1995. Al Quran dan Terjemahannya. Semarang

Depdiknas. 2006. Panduan Sistem Penyelanggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (SBI) Uhntuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta :

Depdiknas.

---. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Haryanto. 2012. Pendekatan. Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan. Dalam

http://belajarpsikologi.com tanggal 12 September 2014, pukul 15.00 WIT

Jabal, Nur. 2011. Membaca dan Terapan. Beang Bags dalam

http://bacabelajarprofesional.com tanggal 10 September 2014, pukul 16.30

WIT

Krismanto. 2007. “Minat Baca Pada Anak Ditinjau Dari Dukungan Orang Tua”.

(Skripsi) dalam http://www.wordpress.com

 

tanggal 10 September 2014, pukul

16.00 WIT

Kurnianingsih L. 2003. Pengaruh Pembinaan Teknik Membaca Dalam Penelitian

Quantum Learning pada Kecepatan dan Pemahaman Membaca Guru SD

Muhammadiyah Unggulan Situbondo. Jurnal Pisikologi. Th 1. No 2 Agustus

Kurniasih. 2006. “Studi Korelasi Antara Minat Baca dengan Prestasi Belajar Siswa

SD Muhammadiyah Sokonandi dan Yogyakarta”. (Skripsi) dalam

OECD. 2009. Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjungan Perpustakaan. Dalam

http://edukasi.kompasiana.com tanggal 20 September 2014, pukul 22.00 WIT

Purnomo, Hindar. 2000. Pembinaan Minat Baca di Sekolah Menegah Umum. Jakarta:

Dokumen terkait