1.5 Kerangka Teori
1.5.2.4 Hubungan Remunerasi Terhadap Kinerja
Pengaruh remunerasi terhadap kerja adalah sebagai berikut (Widyastuti, 2010):
1. Jika persepsi remunerasi pegawai positif terhadap motivasi kerja, maka
motivasi kerja akan semakin besar pengaruhnya terhadap kinerja pegawai
2. Jika persepsi remunerasi pegawai positif terhadap disiplin kerja, maka disiplin
kerja akan semakin besar pengaruhnya terhadap kinerja pegawai
3. Jika persepsi remunerasi pegawai positif, maka motivasi kerja dan disiplin
kerja secara bersama-sama akan semakin besar pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.
28 Kajian tentang Sistem Remunerasi PNS Penyempurnaan Kebijakan Sistem Remunerasi PNS: Menuju Good Governance yang disusun oleh Direktorat Aparatur Bappenas (2004:15-16) juga menunjukkan keterkaitan antara persepsi remunerasi pegawai, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai sebagai berikut :
1. Keterkaitan remunerasi dengan kualitas, yang terdiri dari :
a. Remunerasi dapat memotivasi pegawai untuk mencapai kualitas kinerja
yang sebaik-baiknya
b. Remunerasi dapat menjadi motivator bagi para pegawai untuk melakukan
perbaikan terus menerus
c. Remunerasi dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kemampuan
individu.
2. Kepuasan pelanggan dan stakeholders, karena: pertama, Sistem remunerasi
memberikan informasi kepada para pimpinan-pimpinan unit kerja yang diperlukan untuk mengarahkan bawahan dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Kedua, Remunerasi dapat mendorong terjadinya kerja sama yang lebih baik (Widyastuti, 2010).
1.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang mana kebenarannya perlu untuk diuji dan dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
29 terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugioyo, 2005: 70). Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis yang dilandaskan pada teori yang relevan, yaitu dengan adanya remunerasi maka diharapkan peningkatan kinerja anggota Polri dapat meningkat. Adapun hipotesisnya adalah:
1. Hipotesa Alternatif (HA), yaitu ada terdapat pengaruh antara remunerasi
terhadap kinerja anggota Polri.
2. Hipotesa Nol (H0), yaitu tidak terdapat pengaruh antara remunerasi terhadap
kinerja anggota Polri. 1.7 Definisi Konsep
Konsep merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Berdasarkan uraian tersebut maka yang menjadi konsep dalam penlitian ini adalah:
1. Remunerasi
Remunerasi merupakan tunjangan kinerja yang diberikan sebagai kompensasi atas jabatan dan prestasi kerja yang telah diraih oleh anggota Polri dalam melaksanakan tugas dalam rangka melaksanakan reformasi birokrasi.
2. Kinerja
Menurut Maryoto (2000: 91) dalam Narmodo dan Wajdi (2008) kinerja karyawan adalah hasil kerja selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misal standar, target atau sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama.
30 1.8 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur-unsur yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel tersebut (Singarimbun, 1997: 46).
Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian adalah:
1. Variabel independen (X) adalah Remunerasi dengan indikator pengukuran
sebagai berikut :
Jabatan (job grading) meliputi, pengumpulan data dan informasi,
analisis jabatan, evaluasi jabatan dan pembobotan, kelas jabatan, penentuan harga jabatan.
Peran atasan dan rekan kerja
Ketepatan waktu pembayaran remunerasi
Prestasi kerja dalam Sutrisno (2009: 152) yang terdiri dari :
Hasil kerja, yaitu : tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah
dihasilkan dan sejauh maa pengawasan dilakukan.
Pengetahuan pekerjaan, yaitu : tingkat pengetahuan yang
terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja
Kecekatan mental , yaitu : tingkat kemampuan dan kecepatan
dalam menerima instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada
31
Sikap, yaitu semangat kerja serta sikap positif dalam
melaksanakan tugas pekerjaan
Displin waktu dan absensi, yaitu : tingkat ketepatan waktu dan
tingkat kehadiran
2. Variabel dependen (Y) adalah Kinerja yang dapat diukur melalui
a. Sistem Manajemen Kinerja, yaitu :
Faktor Kinerja Generik :
Faktor kinerja kepemimpinan, meliputi kemampuan untuk
mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan.
Faktor kinerja jaringan social, meliputi kemampuan membangun,
memelihara dan melaksanakan kerja sama, serta hubungan baik dengan pegawai dan masyarakat.
Faktor kinerja komunikasi, meliputi kemampuan menerima ide,
merumuskan, menjelaskan ide atau pendapat, baik secara verbal maupun non verbal dengan jelas sesama pegawai dan masyarakat
Faktor kinerja pengendalian emosi, meliputi kemampuan
mengendalikan emosi dalam situasi yang penuh tekanan, sehingga tidak mempengaruhi kinerja.
Faktor kinerja integritas meliputi kemampuan bersikap jujur dan
konsisten, apa yang dikatakan sesuai dengan apa yang dilakukan dan beigtu pula sebaliknya.
32
Faktor kinerja pengelolaan administrasi meliputi kemampuan
merencakan, mengatur, melaksanakan, mengevaluasi, dan memperbaiki proses administrasi.
b. Analisis Beban Kerja
Norma waktu yaitu waktu yang wajar dan nyata-nyata dipergunakan
dengan kondisi normal baik pada setiap jabatan maupun unit kerja
Beban kerja, yaitu sejumlah target pekerjaan atau target hasil
pekerjaan atau target hasil pekerjaan yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu dan terdiri atas dua jenis yakni pekerjaan rutin (Apel, Tupoksi) dan pekerjaan insidentil.
Waktu kerja efektif, yaitu waktu kerja yang sesuai dengan jam kerja
33 1.9 Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep, definisi operasional, dan sistematika penulisan.
BAB II : METODE PENELITIAN
Bab ini memuat penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karateristik berupa sejarah singkat visi dan misi serta struktur organisasi.
BAB IV : PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat hasil penelitian yang didapat dari lapangan dan atau dokumentasi yang akan dianalisis.
BAB V : ANALISIS DATA
Bab ini membahas atau interprestasi dari data yang disajikan pada bab sebelumnya.
BAB VI : PENUTUP
34