• Tidak ada hasil yang ditemukan

Huruf dan angka jenis ISOCT SHX

Dalam dokumen PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIK (Halaman 33-49)

Huruf dan angka jenis TECHNIC BOLT

Huruf dan angka jenis ISOCT SHX

b) Garis

Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis dalam bentuk dan tebal sesuai penggunaannya. Jenis-jenis garis dan penggunaannya dapat dilihat pada table 4.

Tabel 4 Macam-macam garis dan penggunaannya. (ISO. R 128)

Jenis garis Keterangan Penggunaan A Tebal kontinu A1. Garis-garis nyata (gambar)

A2. Garis-garis tepi B Tipis kontinu.

(lurus atau lengkung) B1. Garis-garis berpotongan khayal (imaginer).B2. Garis-garis ukur. B3. Garis-garis proyeksi/bantu.

B4. Garis-garis penunjuk. B5. Garis-garis arsir.

B6. Garis-garis nyata dari penampang yang diputar ditempat.

C. Tipis kontinu bebas C1. Garis-garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis.

D. Tipis kontinu dengan sig-sag D1. Sama dengan C1. E Garis gores tebal E1. Garis nyata terhalang.

E2. Garis tepi terhalang. F Garis gores tipis F1. Garis nyata terhalang

F2. Garis tepi terhalang G Garis bergores tipis G1. Garis sumbu.

G2. Garis simetri. G3. Lintasan. H Garis bergores tipis, yang

dipertebal pada ujung-ujungnya dan arah perobahan arah.

H1. Garis (bidang) potong.

J Garis bergores tebal. J1. Penunjukkan permukaan yang harus mendapat penangan khusus.

K Garis bergores ganda tipis K1. Bagian yang berdampingan.

K2. Batas-batas kedudukan benda yang bergerak.

K3. Garis sistem (pada baja profil). K4. Bentuk semula sebelum dibentuk.

K5. Bagian benda yang berada di depan bidang potong.

Pada gambar 1.27 a, gambar 1.27 b, dan gambar 1.27 c, memperlihatkan contoh-contoh penggunaan jenis-jenis garis.

Gb. 1.27 Penggunaan macam – macam garis

c) Konstruksi Geometri

(1) Membagi Garis Sama Panjang Caranya :

(a). Gambarkan garis A-B (sembarang) ! a

b

(b). Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1, dengan titik A sebagai pusatnya ! (c). Dengan tidak merubah jangka (r1 = r2), lingkarkan r2 tersebut dengan

titik pusat di B, sehingga berpotongan di C dan D !

(d). Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga AE = EB !

Gb. 1.29 Membagi garis A – B sama besar (2) Membagi Garis Menjadi n Bagian Sama Besar

Caranya : lihat gambar 3.7

(a) misalkan n = 15 bagian sama besar ! (b) tentukan garis AB dan gambarkan !

(c) tarik garis pertolongan dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang ! (d) tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1 !

(e) buatlah garis batas dengan jangka yang mempunyai jari-jari r tersebuit dengan titik pusat berturut-turut A-1, 2, 3, … , sampai dengan 14 !

(f) hubungkan titik B dengan 15 (sebagai garis penutup) !

(g) buatlah garis sejajar (menggunakan mistar satu pasang) melalui 1, 2, 3, …, dan seterusnya yang sejajar dengan garis penutup, hingga didapat perpotongan garis di C, D, E, dan seterusnya ! Diperoleh AC = CD = DE = EF = FG dan seterusnya.

Gb. 1.30 Membagi garis menjadi n bagian sama besar

(3) Membagi Sudut Sama Besar

Caranya :

a) Buat sudut BAC yang akan dibagi dua sama besar !

b) Tentukan r1 dengan jangka dan lingkarkan dengan titik pusat di A, hingga memotong garis AB di D dan garis AC di E !

c) Tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di D dan E, sehingga berpotongan di F !

d) Hubungkan garis dari titik A ke titik F ! Diperoleh sudut BAF = sudut FAC.

(4) Membagi Sudut Menjadi Tiga Bagian Caranya : lihat gambar 1.32

a) Gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga bagian sama besar !

b) Perpanjang AC ke kiri sebagai garis pertolongan !

c) Tentukan r1 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di A hingga berpotongan di E, D, dan F !

d) Tentukan r2 = 2 . r1 dan lingkarkan dari titik pusat E dan F hingga berpotongan di G !

e) Tarik garis bantu dari D ke G hingga berpotongan di H ! f) Bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1’ dan 2’ !

g) Tarik garis dari G ke 1’ dan G ke 2’ hingga didapat I dan J pada lingkaran !

h) Hubungkan I dan J dengan A, sehingga didapat 3 sudut sama besar !

Gb. 1.32 Membagi sudut menjadi 3 bagian Gb. 1.31 Membagi sudut sama besar

(5) Membuat Sudut 60o

Caranya :

1) tentukan garis OA mendatar !

2) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan busur dengan titik pusat di O ! 3) Pindahkan jangka yang berjari-jari r 9tidak diubah) dengan titik pusat di B

hingga berpotongan di C ! 4) Hubungkan O dengan C ! Diperoleh sudut AOC = 60o.

Gambar 1.33 Membagi sudut 600 dan 300

(6) Membuat Sudut 30o

Caranya :

a) buat garis OA mendatar !

b) tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B !

c) pindahkan titik pusatnya ke B hingga berpotongan di C !

d) pindahkan kembali titik pusat ke B dan C hingga berpotongan di E ! e) hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o !

(7) Membuat Sudut 90o

Cara I :

a) tarik garis AO dan perpanjang ke kiri !

b) tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C !

c) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D !

d) hubungan O dengan D maka sudut AOD = 90o ! Cara II :

a) tarik garis OA mendatar

b) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B !

c) pindahkan lingkaran yang berjari-jari r ke titik pusat B dan berpotongan di C !

e) putarkan kembali dengan titik pusat di D dan C hingga berpotongan di E ! f) hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 90o.

Gb. 1.34 Membuat sudut 900

(8) Membuat Sudut 45o

Caranya :

1) Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri !

2) Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C !

3) tentukan r (sembarang) dan putar dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D !

4) tarik garis bantu dari O ke D hingga berpotongan dengan busur lingkaran r1 di E !

5) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan E hingga berpotongan di F

6) hubungkan O dengan F sehingga didapat sudut AOF = 45o !

(9) Membuat segi empat beraturan Caranya :

1) Tarik garis sumbu AB (mendatar) !

2) Lingkarkan jangka dengan r = ½ sisi segiempat yang dikehendaki (lingkaran bertitik pusat di O) ! 3) Lingkarkan busur dengan jari-jari R (sembarang)

dan bertitik pusat di A dan B, sehingga didapat titik C dan D !

4) Hubungkan C dan D melalui O (sehingga didapat sumbu tegak), memotong lingkaran di E dan F ! 5) Tarik garis sejajar AB melalui E dan F !

Gb. 1.35 Membuat sudut 450

6) Tarik garis sejajar EF melalui A dan B, hingga berpotongan di titik G, H, I, dan J !

Maka segiempat GHIJ adalah segiempat beraturan. (10) Segi lima beraturan

Caranya :

1) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan titik pusat di O !

2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B ! 3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r dengan

titik pusat di A dan B hingga berpotongan di C !

4) Tarik garis dari O ke C hingga memotong lingkaran di G !

5). Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dari titik pusat B, hingga memotong lingkaran di titik D dan E; lalu hubungkan D dengan E hingga memotong sumbu AB di titik F !

6) Ukurkan jangka dari F ke G (r2 = FG) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di F hingga memotong sumbu AB di H !

7) Ukur GH dengan jangka (GH = r3) ini merupakan sisi segilima beraturan ! 8) Pindahkan r3 berturut-turut dengan titik pusat di I, J, K, dan L !

9) Hubungkan G dengan I, I dengan J, j dengan E, E dengan L, dan L dengan G, sehingga didapat segilima beraturan !

(11) Segi enam Beraturan Caranya :

1) Tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O !

2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B !

3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r tadi (tidak dirubah) dengan titik pusat di A dan titik pusat di B, hingga didapat titik potong dengan lingkaran di C, D, E, dan F !

4) hubungkan A dengan D, D dengan E, E dengan B, B dengan F, F dengan C, dan C dengan A, hingga didapat segienam beraturan !

(12) Segi tujuh beraturan Gb. 1.37 Segi lima beraturan

Gb. 1.39 Segi tujuh beraturan Caranya :

1) tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O !

2) tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B !

3) buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan perpanjang ke atas !

4) dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh bagian sama besar, hingga didapat 1’, 2’, 3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’ !

5) ukur dengan jangka dari A ke 1’ (A1’ = r2) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di A hingga berpotongan dengan perpanjangan AB di E !

6) ukur dengan jangka dari O ke E (OE=r3) dan lingkarkan r3 tersebut dengan titik pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G !

7) tarik garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H ! 8) ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini merupakan sisi segitujuh !

9) pindahkan s=H-3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat segitujuh beraturan !

(13) Segi-n Beraturan

Untuk membuat segi-n beraturan dengan cara pendekatan, dapat dilakukan/dilukiskan seperti cara melukis segitujuh beraturan; perbedaannya hanya terletak dalam pembagian garis tengahnya, yaitu garis tengahnya dibagi dalam n bagian sama besar. Misalnya untuk segi-11, maka garis tengahnya dibagi menjadi 11 bagian. Sedangkan untuk menentukan panjang sisi r selalu diambil jarak dari 3’ ke titik H pada gambar segi-7 atau titik F pada contoh segi-n = 11 untuk gambar berikut.

Untuk membuat segi-n beraturan ini, selain dapat dilukis dengan menentukan lingkaran pembantu terlebih dulu, dapat juga dilukis dengan menentukan panjang sisi segi-n terlebih dahulu (lihat gambar 1.40).

VI. Gb. 1.40 Segi-n beraturan

(14)Elips

Elips dengan dua lingkaran pertolongan sepusat dapat dilukiskan dengan langkah-langkah seperti berikut :

a) tentukan titik pusat lingkaran O !

b) buat lingkaran kecil dengan jari-jari r dan lingkaran besar dengan jari-jari R yang titik pusatnya di titik O’!

c) bagi lingkaran tersebut menjadi 16 bagian sehingga pada lingkaran besar terdapat titik potong A, B, C, …, P dan pada lingkaran kecil terdapat titik potong 1, 2, 3, 4, 5, 6, …, 16!

d) Buat garis horizontal dari titik potong 2, 3, 4, ke kanan, garis horizontal dari titik potong 6, 7, 8, ke kiri, 10, 11, 12 ke kiri, dan 14, 15, 16 ke kanan!

e) Buat garis vertikal dari I, E, dan K, hingga berpotongan di 1’, 2’, dan 3’!

f) Buat garis vertikal dari M, G, dan O, hingga berpotongan di 6’, 7’, dan 8’, sedangkan 5 = 5’!

g) Buat garis vertikal dari titik J, F, dan L, begitu juga titik N, H, dan P, hingga berpotongan dengan garis mendatar 9 = 9’, 10’, 11’, 12’, 13 = 13’, 14’, 15’, dan 16’!

h) Hubungkan titik A’ dengan 2’, 3’, 4’, …, 16’ menggunakan mal busur, hingga mendapatkan elips yang diinginkan!

c. Rangkuman 1

1) Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud terutama bagi orang-orang teknik. Gambar teknik berfungsi sebagai : a) penyampaian informasi, b) pengawetan dan penyimpanan, c) penuangan gagasan dan pengembangan.

2) Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi teknik.

3) Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap, cara menggunakan alat gambar serta membersihkan dan menyimpan alat-alat gambar dengan baik. Alat-alat gambar yang biasa digunakan antara lain: a) kertas gambar, b) pensil, pena atau rapido, c) macam-macam mistar, d) jangka, e) macam-macam mal, f) penghapus, g) papan gambar dan meja gambar, h)mesin gambar.

4) Dalam gambar teknik huruf-huruf, angka-angka dan lambang-lambang dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul, dan sebagainya. Huruf dan angka harus jelas, seragam dan bentuk huruf harus mudah ditulis dan dibaca. Penulisan huruf dan angka biasanya dalam bentuk tegak dan bentuk miring. Sedangkan tipe huruf dan angka berdasarkan perbandingan tinggi huruf dan tebal huruf adalah tipe huruf A (d=h/14) dan tipe huruf B (d=h/10).

5) Macam-macam garis pada gambar teknik antara lain: a) garis tebal kontinu, b) garis tipis kontinu, c) garis tipis kontinu bebas, d) garis gores tebal, e) garis bergores tipis, f) garis bergores tipis yang dipertebal pada ujung-ujungnya. Masing-masing jenis garis tersebut mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.

6) Gambar konstruksi geometri diperuntukkan melatih ketrampilan dalam menggunakan peralatan gambar. Konstruksi geometri antara lain: a) membagi garis, b) membagi dan membuat sudut, c) menggambar segi-segi dan elips.

d. Tugas 1

1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4 s.d 6 siswa. Kumpulkan alat-alat gambar yang dimiliki anggota kelompok. Buatlah daftar nama-nama alat gambar yang seharusnya dimiliki dan nama-nama alat gambar yang dimiliki kelompok. Hitunglah persentase kelengkapan peralatan gambar kelompok ! 2. Diskusikan bersama anggota kelompok tentang fungsi alat-alat gambar dan

buatlah rangkumannya !

3. Gambarlah konstruksi geometric berupa ; a) Segi lima beraturan, b) Segi tujuh beraturan, c) Elips. Gunakan kertas gambar ukuran A3, dan kerjakan di rumah !

e. Test formatif 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Jelaskan 3 (tiga) fungsi gambar teknik!

2. Sebutkan 8 (delapan) macam alat gambar!

3. Berapakah ukuran panjang dan lebar kertas gambar A4, A3, dan A2 ?

4. Pada pensil tertulis 2B dan 2H. Jelaskan maksud dari pensil 2B dan pensil 2H tersebut!

5. Jelaskan cara menggunakan pensil yang baik untuk membuat suatu garis! 6. Jelaskan cara membuat garis tegak lurus dengan menggunakan sepasang

penggaris segitiga!

7. Apakah yang harus diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris!

8. Jelaskan perbedaan penggunaaan jangka besar, jangka sedang, dan jangka kecil!

9. Sebutkan 3 (tiga) macam mal dan jelaskan masing-masing fungsi dari mal tersebut!

10.Jelaskan pengertian mesin gambar!

Isilah titik – titik berikut dengan jawaban yang tepat.

11.Untuk tipe huruf A (d = h/14) jika tinggi huruf besar sama dengan 14 mm, maka ;

a. tebal huruf = ... mm

b. jarak antara huruf = ... mm

c. tinggi huruf kecil = ... mm

d. jarak minimum antara perkataan = ... mm 12. h artinya tinggi huruf besar

a artinya = ... mm b artinya = ... mm

13. Penggunaan garis tipis kontinue ada 4 macam, sebutkan 2 saja ! a. ...

b. ...

14.Jika garis tebal continue ukuran 0,5 mm, maka garis bergores tipis (garis sumbu) ukuran ...

15. a. Namanya garis ... b. Namanya garis ...

f. Kunci Jawaban Formatif 1

1) Fungsi gambar teknik adalah sebagai: a) Penyampaian informasi

b) Pengawetan dan penyimpanan

c) Penuangan gagasan dan pengembangan 2) Delapan macam alat gambar, yaitu:

a. kertas gambar

b. pensil, pena atau rafido c. jangka

d. mistar e. mal/sablon

f. papan gambar dan meja gambar g. penghapus dan pelindung penghapus h. mesin gambar

3) Ukuran kertas gambar A4 = (210x297)mm, A3 = (297x420)mm, dan A2 = (420x594)mm.

4) Maksud dari pensil 2B adalah tingkat kelunakan pensil 2 kali. B=black (hitam). Semakin besar angka di depan huruf B berarti tingkat kelunakannya semakin besar pula. Maksud dari pensil 2H adalah tingkat kekerasan pensil 2 kali. H=Hard (keras). Semakin besar angka di depan huruf H berarti tingkat kekerasannya semakin besar pula.

5) Cara menggunakan pensil yang baik adalah dengan cara pensil ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan. Kedudukan pensil 600 terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar).

6) Cara membuat garis tegak lurus dengan menggunakan sepasang penggaris segitiga adalah sebagai berikut:

7) Yang harus diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris adalah:

a) sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahuludengnlap. b) Penggaris jangandipergunakan untuk membantu memotong kertas atau

utuk mengetok.

c) Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahuluketegklurusannya.

8) Jangka besar digunakan untuk menggambar lingkaran dengandiameter 100 mm s.d 200 mm, jangka sedang untuk diameter 50 s.d 100 mm dan jangka kecil untuk diameter 5 mm s.d 50 mm.

9) Tiga macam mal dan fungsinya.

a. mal huruf berfungsi untuk membuat huruf dan angka dengan perantaraan pensil mekanik/rapido.

b. Mal busur (mal kurva) berfungsi untuk membuat lengkungan yang teratur misalnya lengkungan parabola.

c. Mal elips berfungsi untuk membuat gambar elips.

10) Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat-alat gambar lainnya seperti busur derajad, penggaris T, segitiga dan ukuran.

11) Tebal huruf 1 mm, jarak antar huruf 2 mm, tinggi huruf kecil 10 mm dan jarak minimum antar perkataan 6 m.

12) a artinya jarak antara huruf, d artinya tebal huruf 13) Penggunaan garis tipis yaitu untuk :

a. garis - garis ukuran b. garis - garis arsir

14) garis sumbu ukrannya 0,025 15) a. garis tebal continue b. garis gores tebal

g. Lembar kerja 1 1) a. Pelajari tentang:

Membagi garis sama besar!, membagi garis menjadi n bagian sama besar!, membagi sudut sama besar!, membagi sudut menjadi tiga bagian sama besar!

Jika sudah dianggap bisa, kerjakan pada kertas gambar A, tegak dengan lay out seperti gambar di bawah ini!

1. 2. A A B B 3. 4. A A B B C C

Membagi Garis dan Sudut Keterangan:

- gambar 1;: ruang untuk membagi garis sama besar A-B sembarang

- gambar 2: ruang untuk membagi menjadi 13 bagian sama besar dengan A-B sembarang.

- gambar 3 dan 4: sudut ABC sembarang

1) b. Menggambar huruf dan angka.

Gambarlah huruf besar tegak dari huruf A sampai dengan Z, angka dari 0 sampai dengan 9, dan huruf kecil dari a sampai dengan z, dengan

ketentuan sebagai berikut : - tipe huruf A (d = h/14) - tinggi huruf besar = 10 mm - tinggi huruf kecil = 5 mm - ukuran kertas gambar A3

DAFTAR PUSTAKA

Beresmuli Surbakty, 1986, Menggambar Teknik, PT. (Persero) Karya Nusantara, Bagian Proyek Pengadaan Buku Dikmenjur Proyek Pembinaan dan Pengembangan Dikmenjur, Jakarta, Indonesia.

Drs. Daryanto, 2001, Simbol dan Rangkaian Kelistrikan Mobil, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, Indonesia.

D. Lutjen-J. Ross-W. Schubler, Technical Drawing for Automative Enginering, Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH, Eschborn Federal Republic of Germany.

Drs. Eka Yogaswara, 1999, Gambar Teknik Mesin SMK Jilid 1 & 2, Penerbit Armico, Bandung, Indonesia.

Drs. Eka Yogaswara, 2004, Membaca Gambar Teknik SMK, Penerbit Armico, Bandung, Indonesia.

Drs. Nazwir dan I.A. Rukmana, 1997, Menggambar Teknik Mesin 1 & 2, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.

G. Takeshi Sato dan N, Sugiarto H, 1994, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, Indonesia.

PT. Toyota-Astra Motor, 1995, New Step 1 Training Manual, PT. Toyota-Astra Motor, Jakarta, Indonesia.

Dalam dokumen PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIK (Halaman 33-49)

Dokumen terkait