• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hutang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek

Dalam dokumen PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk. (Halaman 34-37)

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/CBC-JPM/111/PK-KMK/2009 No. 15 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Fixed loan Nomor KP-CRO/CBC-JPM/112/PK-KMK/2009 No. 16 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan Dengan Trust Receipt No. CRO/CBC-JPM/003/PNCL/2009 No. 17 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Bank Garansi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/002/PGB/2009 No. 18 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury Nomor KP-CRO/CBC-JPM/003/PFL/2009 No. 19 tanggal 6 Nopember 2009, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), Entitas Anak, memperoleh fasilitas perbankan dari Bank Mandiri sebagai berikut:

 Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving  Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan  Fasilitas Pinjaman Non Kas, yang terdiri dari:

- Letter of Credit / SKBDN dan Trust Receipt - Bank Garansi

 Fasilitas Treasury Line  Fasilitas Bills Purchasing Line

Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan digunakan oleh TPS untuk menambah modal kerja dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain.

Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan masing-masing memiliki pagu kredit sebesar Rp 120 miliar dan Rp 80 miliar, dengan periode fasilitas 1 (satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga masing-masing sebesar 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 11,5% per tahun pada 31 Desember 2011.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo terutang atas fasilitas Modal Lerja Revolving Loan masing-masing sebesar Rp 120 miliar.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo terutang atas fasilitas Modal Lerja Fixed Loan masing-masing sebesar 80 miliar.

Fasilitas Pinjaman Non Kas – Letter of Credit (L/C)/ SKBDN dan Trust Receipt digunakan TPS untuk penerbitan L/C/ SKBDN atas pembelian bahan baku, bahan penolong dan suku cadang yang dibutuhkan dalam proses produksi TPS, memiliki pagu kredit sebesar Rp 163 miliar dengan periode pembayaran 180 hari dan tidak dikenakan bunga.

30 Juni 31 Desember

2012 2011

(Unaudited)

Rp Rp

Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 294,180,219,343 310,430,717,625

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 50,000,000,000 50,000,000,000

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 68,587,540,000 22,924,400,000

PT Rabobank International Indonesia 29,469,472,583

--PT Bank Muamalat Indonesia -- 10,000,000,000

PT Bank UOB Indonesia 160,000,000,000 160,000,000,000

Fasilitas Pinjaman Non Kas – Bank Garansi dan jaminan pelaksanaan digunakan TPS untuk mengikuti tender dengan pagu kredit sebesar Rp 7 miliar dengan periode pembayaran sesuai kontrak.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh saldo terhutang atas fasilitas Pinjaman Non Kas-Letter of Credit/ SKBDN, Trust Receipt dan Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 74,2 miliar dan Rp 79,3 miliar.

Fasilitas Treasury Line digunakan oleh TPS untuk melakukan pembelian di masa mendatang (forward buy) dengan periode maksimal pembelian 6 (enam) bulan, memiliki pagu kredit USD 800,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

Fasilitas Bill Purchasing Line digunakan oleh TPS untuk mendapatkan pembayaran lebih awal atas penjualan ekspor, memiliki pagu kredit USD 300,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

Seluruh fasilitas pinjaman jangka pendek diatas telah diperpanjang sampai dengan 5 Nopember 2012 melalui perjanjian addendum II tanggal 4 Nopember 2011.

Sebagai tambahan dari fasilitas perbankan di atas, TPS juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut:

 Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1-4, No. 6-13, No. 19, No. 22, No. 27-28, No. 30-32, No. 36-38, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, dan tanah dalam proses sertifikasi, seluruhnya berlokasi di Sragen – Jawa Tengah,

 Seluruh bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat pada tanah tersebut,  Seluruh mesin dan peralatan pendukungnya.

 Tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 415 dan 450, seluruhnya terdaftar atas nama Priyo Hadi Sutanto, Komisaris Utama, Tanah dengan SHGB No. 7, terdaftar atas nama PT Naga Mas Sakti Perkasa, pihak berelasi, Persediaan dan piutang usaha TPS senilai minimum 120% dari saldo terhutang fasilitas Modal Kerja Revolving,

 Corporate Guarantee dari Perusahaan, dan

 Jaminan Pribadi dari Stefanus Joko Mogoginta, Direktur Utama.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor KP-CR0/CBC-JPM/113/PK-KMK/2009 No. 25 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri yang digunakan untuk menambah modal kerja PMI Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 20 miliar dan telah diperpanjang melalui Addendum Perjanjian II No. KP-CRO/CBC/JPM/113/PK-KMK/2009 sampai dengan 5 Nopember 2012.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja masing-masing sebesar Rp 20 miliar dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 11% per tahun pada 31 Desember 2011.

Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, PMI juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut:

 Tanah dengan SHGB No. 2001 dan No. 2002, seluruhnya terdaftar atas nama PMI, berlokasi di Karanganyar-Jawa Tengah,

 Bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat di atas tanah tersebut,

 Persediaan dan piutang usaha sebesar minimal 120% dari saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja

b. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORP BANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja yang digunakan untuk pembelian beras dari pemasok.

Periode fasilitas ini adalah 1 (satu) tahun mulai dari 25 Oktober 2010 untuk 25 Oktober 2011. Selain itu, berdasarkan Amandemen Perjanjian Kredit No 430/PrbPK/COD-Thamrin/2011 tanggal 10 Oktober 2011, pinjaman periode fasilitas diperpanjang mulai dari 25 Oktober 2011 untuk 25 Oktober 2012. Fasilitas ini dikenakan tahunan bunga masing-masing sebesar 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 12% per tahun pada 31 Desember 2011.

Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut:  Piutang usaha dan persediaan,

 Corporate Guarantee dari Perusahaan.

c. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Berdasarkan amandemen atas perjanjian Kredit No. BS.0079/SYR/08/2010, yang telah dilegalisasi oleh akta No. 9 tanggal 3 September 2010 oleh Yualita Widyadhari,H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah sebesar Rp 50 miliar untuk mendukung kontrak penjualan ekspor, jangka waktu 12 bulan sejak 27 Agustus 2010.

Pinjaman ini telah diperpanjang dan dilakukan amandemen dengan Perubahan Perjanjian Modal Kerja Berdasarkan Musyarakah No 094/AADPK/08/2011 tanggal 26 Agustus 2011, yang memperpanjang periode dari 3 September 2011 sampai 3 September 2012 dengan tingkat bunga 10% per tahun.

Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah piutang usaha perusahaan anak, sebesar Rp 100 miliar.

Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, Perusahaan juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari LPEI dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

d. PT Bank UOB Indonesia (UOB)

Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011 yang sudah diperpanjang dengan surat perubahan perjanjian tanggal 24 Mei 2012 dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan pagu Rp 160 miliar. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 30 Juli 2012 dan dikenakan bunga 5%+1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar Rp 160 miliar.

e. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No.R.II.367-KCK/PBI/ADK/12/2005 No.16 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Modal Kerja, tidak ada saldo terutang dari fasilitas ini pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

f. PT Rabobank International Indonesia (Rabobank)

anak, memperoleh fasilitas Warehouse Financing.

Periode fasilitas ini adalah mulai dari 22 Agustus 2011 sampai dengan 30 September 2012. Fasilitas ini dikenakan tahunan bunga sebesar 9,6% per tahun.

Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut:  Persediaan,

 Corporate Guarantee dari Perusahaan dan PT Dunia Pangan, entitas anak.

Dalam dokumen PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk. (Halaman 34-37)

Dokumen terkait