2008 2007
Rp Rp
Bank Rakyat Indonesia (BRI) 9.000.000.000 7.200.000.000 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank NISP 4.294.642.865 2.091.666.669 Bank NISP
Bank Central Asia - 30.434.783 Bank Central Asia
Jumlah 13.294.642.865 9.322.101.452 Total
Bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun (2.714.285.708) (1.730.434.783) Current maturities
Hutang Bank Jangka Panjang 10.580.357.157 7.591.666.669 Long-term portion
Penjelasan pokok perjanjian pinjaman adalah sebagai berikut:
Descriptions of the terms of the loan agreements are as follows:
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Berdasarkan akta No. 61 tanggal 14 Juni 2007 dengan notaris Eko Handoko Widjaja, S.H.,
PT Bentoel Prima (BP), anak perusahaan,
memperoleh fasilitas kredit investasi untuk
pembangunan gudang dan kantor pemasaran di Bekasi, Jawa Barat, dengan jumlah maksimum kredit Rp 9.450.000.000. Tingkat bunga pinjaman sebesar 12,75% per tahun yang dilakukan review setiap saat, dengan batas waktu yang berakhir pada 14 Juni 2012.
Based on notarial deed No. 61 dated June 14, 2007, of Eko Handoko Widjaja, S.H., PT Bentoel Prima (BP), a subsidiary, obtained an investment loan with maximum credit of Rp 9,450,000,000 to build warehouse and marketing office facilities in Bekasi Regency, West Java Province. The loan bears interest at 12.75% per annum, subject to regular review, and is due on June 14, 2012.
Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal
5 Desember 2007 dari Siti Rayhana S.H., notaris di Jakarta mengenai Addendum Perjanjian Kredit Investasi, pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik PT Bentoel Prima, anak perusahaan, seluas 12.313 m2 yang terletak di Tambun, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat (Catatan 14).
Based on notarial deed No. 16 dated December 5, 2007 of Siti Rayhana, S.H., notary in Jakarta
concerning Addendum of Investment Credit
Agreement, this loan is secured by land and building of PT Bentoel Prima, a subsidiary, measuring 12,313 m2 located in Tambun, Bekasi Regency, West Java Province (Note 14).
Bank NISP Bank NISP
Berdasarkan akta No. 78 tanggal 15 Mei 2007 dengan notaris Eko Handoko Widjaja, S.H., tentang perjanjian kredit, PT Bentoel Prima (BP), anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari Bank NISP untuk membiayai pembangunan mess di Araya
Malang dengan jumlah maksimum kredit
Rp 5.000.000.000. Tingkat bunga pinjaman 13% per tahun yang dilakukan review setiap saat.
Based on notarial deed No. 78 dated May 15, 2007 of Eko Handoko Widjaja, S.H., PT Bentoel Prima (BP), a subsidiary, obtained a loan with maximum credit of Rp 5,000,000,000 to build a dormitory in Araya Malang. The loan bears interest of 13% per annum which is subject to regular review.
Fasilitas kredit dari Bank NISP tersebut dibagi menjadi 2 yaitu Rp 1.750.000.000 yang akan jatuh tempo 15 Mei 2014 dan Rp 3.250.000.000 yang akan jatuh tempo 15 Mei 2015. Pinjaman ini dijamin dengan 2 bidang tanah milik PT Bentoel Prima, anak perusahaan seluas 2.000 m2 dengan SHGB No. 522 dan 523 (Catatan 14).
The credit facility from Bank NISP is divided into two parts which are Rp 1,750,000,000 due in May 15, 2014 and Rp 3,250,000,000 due in May 15, 2015. The loan is secured by two parcels of land of
PT Bentoel Prima, a subsidiary, measuring
approximately 2,000 m2 with SHGB No. 522 and 523 (Note 14).
Bank Central Asia Bank Central Asia PT Taman Bentoel, anak perusahaan, memperoleh
fasilitas kredit investasi jangka panjang dari Bank Central Asia (BCA). Jumlah maksimum kredit sebesar Rp 1.500.000.000, tingkat bunga pinjaman per tahun 16%. Pinjaman ini diangsur setiap bulan selama 5 tahun sejak 23 Agustus 2003 sampai jatuh tempo pada tanggal 23 Juli 2008. Pinjaman ini
dijamin dengan sebidang tanah milik anak
perusahaan seluas 4.720 m2 dengan HGB No. 00847 (Catatan 14).
PT Taman Bentoel, a subsidiary, obtained a long-term investment credit facility from Bank Central Asia
(BCA), with maximum credit facility of
Rp 1,500,000,000 and interest at 16% per annum. The loan is payable in monthly installments over 5 years from August 23, 2003 until July 23, 2008. This loan is secured by a piece of land measuring 4,720 m2 owned by the subsidiary with HGB No. 00847 (Note 14).
Hutang ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 23 Juli 2008.
This loan was fully paid on July 23, 2008.
23. HUTANG OBLIGASI 23. BONDS PAYABLE
2008 2007
Rp Rp
Nilai nominal obligasi 1.350.000.000.000 1.350.000.000.000 Nominal value of bonds
Biaya emisi obligasi yang Unamortized bond issuance
belum diamortisasi (5.403.764.369) (6.813.442.025) costs
Jumlah 1.344.596.235.631 1.343.186.557.975 Total
Biaya amortisasi yang Amortization expense charged
dibebankan ke laporan to the consolidated income
laba rugi konsolidasi 1.409.677.656 234.946.277 statement
Pada tanggal 27 Nopember 2007, Perusahaan
menerbitkan obligasi Rupiah Bentoel senilai
Rp 1.350.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap 10,5% per tahun yang dibayar setiap 3 bulan, berjangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Nopember 2012. Seluruh obligasi dijual dengan harga sebesar nilai nominal, tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Bank Niaga bertindak sebagai wali amanat.
On November 27, 2007, the Company issued bonds with nominal value of Rp 1,350,000,000,000 and interest per annum at 10.5%, which is paid quarterly, over 5 years and will mature on November 27, 2012. The bonds are sold at face value and listed on Indonesia Stock Exchange with Bank Niaga as the trustee.
Berdasarkan pemeringkatan yang tercantum di dalam Sertifikat Pemantauan Pemeringkatan atas obligasi Bentoel I oleh Pefindo tanggal 18 Nopember 2008, peringkat obligasi adalah idA (single A; stable outlook).
Based on the rating indicated on rating review certificate on Bentoel I bond issued by Pefindo dated November 18, 2008, the bonds are rated idA (Single A; stable outlook).
Sampai dengan obligasi dilunasi seluruhnya, Perusahaan berkewajiban untuk menjaga rasio keuangan Perusahaan berupa perbandingan antara hutang dan EBITDA tidak lebih dari 3,75 : 1 untuk tahun 2007 sampai dengan 2008 dan tidak lebih dari 3 : 1 untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Debt to equity ratio tidak lebih dari 2 : 1 untuk tahun
2007 sampai dengan tahun 2012. Net Interest
Coverage ratio tidak kurang dari 2,75 : 1 untuk tahun
2007 sampai dengan tahun 2012.
Until the bonds are fully paid, the Company is required to maintain financial ratios such as liabilities to EBITDA ratio which should be no more than 3.75: 1 for 2007 to 2008 and no more than 3:1 for 2009 until 2012, debt to equity ratio should be no more than 2:1 for 2007 to 2012 and net interest coverage ratio of no less than 2.75:1 for 2007 to 2012.
Lebih lanjut, dalam kondisi bahwa Obligasi masih beredar, Perusahaan dan anak perusahaan tidak diperkenankan untuk, antara lain:
Furthermore, as long as the Bonds are still outstanding, the Company and subsidiaries are not allowed to:
Mengajukan permohonan pailit atau
permohonan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang.
File a request for bankruptcy or postpone the obligation to pay liabilities.
Menjual aset (yang memiliki harga pasar yang
nilainya setara dengan atau lebih dari
Rp 50.000.000.000) dalam 1 tahun buku kecuali dilakukan dalam kegiatan Perusahaan sehari-hari; penjualan yang dilakukan antar Bentoel Grup, dan penjualan sehubungan dengan sewa guna usaha dan yang tidak secara material mengganggu kegiatan usaha Bentoel Grup.
Sell Company’s asset (with market value equal
to or greater than Rp 50,000,000,000) within 1 fiscal year, except those conducted in the company’s daily activities; sale within Bentoel group, and sale related to lease transactions which do not significantly affect Bentoel Group operations.
Menjual merk yang secara aktif dipergunakan dan dimiliki oleh Bentoel Grup.
Sell trademarks which are actively used and owned by Bentoel Group.
Menjaminkan dan/atau menggadaikan aset
Perusahaan kecuali jaminan yang telah ada
sebelum ditandatanganinya Perjanjian
Perwaliamanatan; dan jaminan yang diberikan atas penerbitan Letter of Credit atau kredit investasi untuk membiayai perolehan mesin dengan jumlah maksimal Rp 500.000.000.000.
Collateralize and/or pledge Company’s assets except for collaterals that already existed before the Trusteeship Agreement is signed, and collaterals which are given related to the issuance of letter of credit or investment credit facility to finance machine acquisition for maximum amount of Rp 500,000,000,000.
Mengadakan atau mengijinkan anak
perusahaan melakukan konsolidasi dengan perusahaan lain.
Conduct or allow subsidiaries to consolidate with any other company.
Mengijinkan anak perusahaan untuk melakukan
akuisisi saham, kecuali akuisisi saham yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bentoel Grup.
Allow subsidiaries to acquire shares of other companies, except acquisitions that are related to Bentoel Group business.
Menerbitkan obligasi yang mempunyai
kedudukan lebih tinggi dari Obligasi Bentoel I.
Issue bonds which are more senior than
Bentoel I Bond.
Mengubah bidang usaha utama Perusahaan
yang secara material menimbulkan akibat
negatif terhadap kelangsungan usaha
Perseroan.
Change the Company’s main business such as
to have a material negative impact on the Company’s going concern.
Menjual saham anak perusahaan yang
mengakibatkan Perusahaan kehilangan hak pengendali atas anak perusahaan yang secara material menimbulkan akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan.
Sell shares of subsidiaries which would result in loss of control over the related subsidiaries that would have a material negative impact on the Company’s going concern.
Memberikan pinjaman kepada pihak di luar
Bentoel Grup, kecuali uang muka; pinjaman hutang dagang biasa; dan transaksi lain yang
Give loans to other parties outside Bentoel Group, except for advances, trade payables, and other transactions on arms length basis.
Mengambil tindakan administratif yang dapat menimbulkan akibat yang buruk secara material atas ijin atau kewenangan dari instansi pemerintah yang berwenang.
Take administration action that will have material negative effect on the licenses or
authorizations granted by authorized
government institutions.
24. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA 24. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan
tetapnya sesuai Kesepakatan Kerja Bersama
Perusahaan dan anak perusahaan dengan Serikat Pekerjanya yang mengacu pada peraturan yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 5.839 karyawan dan 5.737 karyawan masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007.
The Company and its subsidiaries provide post-employment benefits for their permanent employees in accordance with the Company and its subsidiaries Collective Bargaining Agreement with their Labor Unions based on the prevailing regulation. The number of employees entitled to the benefits is 5,839 in 2008 and 5,737 in 2007.
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca sebagai berikut:
Post-employment benefit obligations recognized in the balance sheet are as follows:
2008 2007
Rp Rp
Nilai kini kewajiban yang tidak Present value of unfunded
didanai 143.989.543.426 146.790.186.306 obligations
Kerugian aktuarial yang belum
diakui (5.774.453.634) (22.692.504.388) Unrecognized actuarial loss
Jumlah kewajiban bersih 138.215.089.792 124.097.681.918 Total net liability
Mutasi kewajiban bersih di neraca sebagai berikut: Movements in net liabilities recognized in the balance
sheets are as follows:
2008 2007
Rp Rp
Saldo awal 124.097.681.918 103.393.747.466 Beginning balance
Pembayaran manfaat (11.299.139.489) (5.401.157.426) Benefit payments
Koreksi atas mutasi karyawan 1.018.330.905 7.391.727.181 Adjustment of actuarial calculation
Amount charged to income during
Beban tahun berjalan 24.398.216.458 18.713.364.697 the year
Beban imbalan pasca kerja diakui di laporan laba rugi sebagai berikut:
Post-employment benefits recognized in the income statements are as follows:
2008 2007
Rp Rp
Biaya jasa kini 11.565.362.796 10.332.658.687 Current service cost
Biaya bunga 14.328.589.357 12.901.871.508 Interest cost
Dampak pengurangan pegawai (1.819.769.683) (4.603.167.557) Effect of curtailment
Amortisasi kerugian aktuarial 324.033.988 82.002.059 Amortization of actuarial loss
Jumlah 24.398.216.458 18.713.364.697 Total
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2008 2007
Rp Rp
Tingkat diskonto 13% 10% Discount rate
Tingkat kenaikan gaji 8% 7% Salary increment rate
Tingkat kematian 100% TMI2 100% TMI2 Mortality rate
Tingkat cacat 5% TMI2 5% TMI2 Disability rate
Tingkat pengunduran diri Resignation rate
Senior 1% 1% Senior staff
Karyawan bulanan 3,5% sampai usia 35 tahun 3,5% sampai usia 35 tahun Monthly staff kemudian menurun linear menjadi kemudian menurun linear menjadi
0% diusia 50 tahun/ 0% diusia 50 tahun/ 3.5% up to age 35 years 3.5% up to age 35 years
then decrease to 0% then decrease to 0% at age 50 years at age 50 years
Karyawan harian 0,5% sampai usia 35 tahun 0,5% sampai usia 35 tahun Daily labor kemudian menurun linear kemudian menurun linear
menjadi 0% diusia 50 tahun/ menjadi 0% diusia 50 tahun/ 0.5% up to age 35 years then 0.5% up to age 35 years then
decrease to 0% at decrease to 0% at
age 50 years age 50 years
Tingkat pensiun dini Early retirement rate
Senior 1% 1% Senior staff
Karyawan bulanan dan harian 1% - 1.50% 1% - 1.50% Monthly staff and daily labor
Tingkat pensiun normal 100% 100% Normal retirement rate
Tingkat pemutusan yang lain Nil Nil Other termination rate
Usia pensiun normal Normal retirement age
Senior dan karyawan bulanan 56 56 Senior and monthly staff