• Tidak ada hasil yang ditemukan

jangka panjang - lanjutan Financial Institution - continued

2009 2008

Non PKPU Non PKPU

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk 468,572,067,545 532,748,950,935 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk PT. Bank Bukopin Tbk 82,269,386,478 56,139,945,763 PT. Bank Bukopin Tbk PT. Bank Tabungan Negara 19,091,091,407 5,171,298,782 PT. Bank Tabungan Negara

569,932,545,430

594,060,195,480

Dikurangi : bagian jatuh tempo dalam 54,392,239,132 9,258,849,228 Less Current Portion 1 tahun

Jumlah jangka panjang non PKPU 515,540,306,298 584,801,346,252 Total long-term portion non PKPU

Eks PKPU Ex PKPU

PT. Bank Syariah Mandiri 22,511,547,720 28,651,060,740 PT. Bank Syariah Mandiri PT. Bank OCBC NISP Tbk 4,193,890,786 5,337,679,186 PT. Bank OCBC NISP TbkP PT. Bank Kesawan 1,204,668,871 1,564,114,461 PT. Bank Kesawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906 644,011,334 788,751,240 PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Jumlah hutang bank 28,554,118,711 36,341,605,627 Total bank loans

Lembaga keuangan - Financial institution

PT. Kencana Cita Kusuma - 39,882,130,960 PT. Kencana Cita Kusuma 28,554,118,711

76,223,736,587

Dikurangi : bagian jatuh tempo dalam 5,103,838,254 19,808,241,817 Less Current Portion 1 tahun

Jumlah jangka panjang eks PKPU 23,450,280,457 56,415,494,770 Total long-term portion ex PKPU

a. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk a. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Pada tanggal 26 Juli 2007, BSU mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja

Konstruksi I (Refinancing) sebesar Rp 26 miliar. Pinjaman tersebut ditujukan untuk membiayai kembali pembangunan 88 unit Apartemen pada Hotel/Apartemen Aston Rasuna. Pembayaran pokok pinjaman adalah setiap 3 bulanan sejak akad kredit ditandatangani dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 Januari 2011. Sampai dengan tanggal 30 September 2009, pinjaman tersebut telah dicairkan seluruhnya.

On July 26, 2007, BSU obtained Working Capital Construction I loan facility (refinancing) amounting to Rp 26 billion. The loan was used to refinance development of 88 apartment units in Aston Rasuna Hotel/Apartment. The Principal of the loan facility will be installed on a quarterly basis since the date of the agreement and will due on January 26, 2011. Until September 30, 2009, BSU has fully withdrawn the loan facility.

Pada tanggal 26 Juli 2007, BSU menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi II sebesar Rp 250 miliar. Pinjaman tersebut ditujukan untuk pembangunan apartemen The Grove dan dibuat untuk jangka waktu 54 bulan terhitung sejak ditandatangani akta perjanjian yaitu sampai tanggal 26 Januari 2012. Pembayaran pokok dimulai bulan ke 27 sejak akad kredit ditandatangani. Pada tanggal 30 September 2009, pinjaman yang telah dicairkan oleh BSU adalah sebesar Rp 148,92 miliar.

On July 26, 2007, BSU obtained Working Capital Construction II loan facility amounting to Rp 250 billion. The loan is used to develop The Grove apartment and will be due in 54 months since the date of the agreement until January 26, 2012. Principal installment will start in 27th month from the date of agreement. As of September 30, 2009, BSU has withdrawn Rp 148.92 billion.

Pada tanggal 17 Juli 2008, SAN mendapatkan Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BRI sebesar Rp 123,5 miliar selama 2 tahun dengan tingkat bunga 11,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan Pullman Bali Legian Nirwana yang terletak di Legian, Bali.

Pada tanggal 8 September 2008, DPUL memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja III dari BRI dengan jumlah pagu maksimum sebesar Rp 43,5 miliar dengan tingkat bunga sebesar 11% per tahun dan jatuh tempo selama 30 bulan. Pinjaman ini dijamin dengan tanah proyek housing Ijen Nirwana Residence.

On July 17, 2008, SAN obtained Working Capital Loan facility from BRI amounting Rp 123.5 billion for 2 years with interest rate of 11.5% per annum. This loan is guaranteed with land and building of Pullman Bali Legin Nirwna located in Legian, Bali.

On September 8, 2008, DPUL obtained Working Capital Construction III loan facility from BRI with credit ceiling of Rp 43.5 billion and bear annual interest rate of 11%. This loan will due in 30 months. This loan is secured by land housing project Ijen Nirwana Residence.

22. Hutang bank dan Lembaga Keuangan 22. Long term Bank Loans and

jangka panjang - lanjutan Financial Institution - continued

b. PT. Bank Bukopin Tbk b. PT. Bank Bukopin Tbk

c. PT. Kencana Cita Kusuma c. PT. Kencana Cita Kusuma Merupakan hutang yang diperoleh BSU, Anak perusahaan, dari PT Kencana

Cita Kusuma (KCK). Pinjaman ini berasal dari Pinjaman Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Sesuai dengan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang No. 13 oleh Notaris Drs. Andy A. Agus, S.H., tanggal 20 Oktober 2003, BPPN mengalihkan pinjaman ini kepada PT Dua K. Kapital Indonesia (Dua K. Kapital). Selanjutnya, berdasarkan Akta Notaris Yurisa Martanti, S.H., No. 10 tanggal 18 November 2003, Dua K. Kapital Indonesia mengalihkan hak tagihnya kepada KCK. Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan Maret 2013.

Represents loan obtained by BSU, a Subsidiary, from PT Kencana Cita Kusuma (KCK). The loan arises from the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA), which is handed over to PT Dua K. Kapital Indonesia (Dua K. Kapital) as noted in the deed of agreement of Cessie No. 13 by Drs. Andy A. Agus, S.H., a Notary, dated October 20, 2003. The loan then transferred to KCK by PT Dua K. Kapital Indonesia (Dua K. Kapital) as noted by Yurisa Martanti, S.H., a Notary, No. 10 dated November 18, 2003. This loan will be due in March 2013.

Pada tanggal 9 Mei 2008, BSU mendapatkan Fasilitas Kredit Investasi dari BRI sebesar Rp 46,75 miliar untuk membiayai kembali pengembangan Pasar Festival dan Klub Rasuna. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo dalam 51 bulan termasuk masa tenggang 12 bulan dari tanggal perjanjian. Pinjaman ini dijamin dengan tanah di Karet, Kuningan yang dimiliki oleh BSU senilai Rp 75 miliar dan piutang usaha senilai Rp 199 miliar.

Pada tanggal 12 Desember 2008, GAP memperoleh Fasilitas kredit Investasi dengan pagu maksimum sebesar Rp 74 miliar untuk jangka waktu 30 bulan dengan masa tenggang waktu selama 6 bulan dengan tingkat suku bunga 12% per tahun. Jaminan pinjaman termasuk dalam fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi II. Pembayaran cicilan pokok dilakukan setiap 3 bulan setelah masa tenggang waktu selama 6 bulan.

Pada tanggal 12 Desember 2008, GAP memperoleh fasilitas kredit investasi II dengan pagu maksimum sebesar Rp 6 miliar selama 1 tahun dengan tingkat bunga sebesar 13,5%.

On May 9, 2008, BSU obtained an investment credit facility from BRI amounted to Rp 46.75 billion for refinancing the development of Pasar Festival and Klub Rasuna. This credit facility will be due in 51 months including grace period of 12 months from the agreement date. This loan is guaranteed with land in Karet, Kuningan which is owned by BSU amounted to Rp 75 billion and receivable amounted to Rp 199 billion.

On December 12, 2008, GAP obtained an investment loan facility with a credit ceiling of Rp 74 billion. The loan will due in 30 months after 6 months grace period with annual interest rate of 12%. The loan’s collateral's included in Working Capital Construction II loan facility. The principal of the loans facility will be paid on a quarterly basis, after 6 months grace period.

On December 12, 2008, GAP obtained kredit investment II with a credit ceiling of Rp 6 billion for 1 year with annual interest rate of 13.5%.

Pada tanggal 20 September 2008, KCK telah mengalihkan tagihan yang dimilikinya terhadap BSU kepada Integrated Financial Advisory Limited (IFAL), yang berkedudukan di British Virgin Island. Sehingga selanjutnya BSU akan membayarkan pinjamannya kepada IFAL.

Pada tanggal 6 Oktober 2008, IFAL telah mengalihkan tagihan yang dimilikinya sebesar Rp 39,88 miliar kepada PT CMA Indonesia. Sisa tagihan sebesar Rp 6,31 miliar dilunasi oleh BSU dengan angsuran setiap bulannya mulai bulan Oktober 2008.

On September 20, 2008, KCK has transferred its receivable to the Company to Financial Advisory Limited (IFAL), which is domiciled in British Virgin Island. Thus, BSU will pay the loan to IFAL.

On October 6, 2008, IFAL has transferred its receivable amounting to Rp 39.88 billion to PT CMA Indonesia. The remaining balance amounted to Rp 6.31 billion paid with monthly installment starting October 2008. Pada tanggal 12 Desember 2008, GAP memperoleh fasilitas Kredit Modal

Kerja Konstruksi III sebesar Rp 114 miliar dengan tingkat bunga 13,5% yang dapat diubah sesuai dengan suku bunga terakhir dan akan jatuh tempo Desember 2010. Pinjaman ini dijaminkan dengan tanah dilokasi BNR seluas 4,2 ha dan tanah dicluster Telaga Nirwana, Padma dan Arga seluas 5,5 ha. Jumlah pinjaman yang telah direalisasi sampai dengan tanggal 31 Maret 2009 sebesar Rp 15 miliar.

On December 12, 2008, GAP obtained Working Capital Construction III loan facility from BRI amounting to Rp 114 billion with annual interest rate of 13.5% which can be changed in accordance with prevailing interest rate and will due in December 2010. This loan is secured by 4.2 ha land located in BNR and 5.5 ha land located in Telaga Nirwana, Padma and Arga. As of March 31, 2009, GAP has withdrawn Rp 15 billion.

Merupakan fasilitas pembiayaan untuk pembangunan Bakrie Tower dan Lifestyle Center dengan fasilitas kredit investasi sebesar Rp. 75 milyar, Rp 123 milyar dan Rp 12 milyar dengan suku bunga 13% per tahun dengan jangka waktu 48 bulan.

Represents facility for develop Bakrie Tower and Lifestyle Centre with maximum credit facilty Rp. 75 billion, Rp 123 billion and Rp 12 billion by interest rate 13,5% per year for 48 months.

22. Hutang bank dan Lembaga Keuangan 22. Long term Bank Loans and

jangka panjang - lanjutan Financial Institution - continued

d. PT. Bank Syariah Mandiri d. PT. Bank Syariah Mandiri

e. e.

f. PT. Bank Tabungan Negara f. Bank Tabungan Negara

23. Hutang PKPU 2009 2008 23. PKPU payables

PT. Dumez GTM - Hutama Karya 16,729,291,260 21,291,825,240 PT. Dumez GTM - Hutama Karya PT. Dragages Indonesia 11,000,000,019 14,000,000,019 PT. Dragages Indonesia PT. Kinhill Indonesia 7,880,836,691 7,880,836,691 PT. Kinhill Indonesia Daniel Mann Johnson Mendenhall Keating 7,100,310,002 7,100,310,002 Daniel Mann Johnson Mendenhall Keating PT. Pembangunan Perumahan (Persero) 2,819,840,405 3,570,253,781 PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Daniel Mann Johnson Mendenhall Rottet 1,370,238,005 1,370,238,005 PT. Worferstan Trower Indonesia PT. Worferstan Trower Indonesia 1,061,514,290 1,658,968,358 Enginering Consultans International Ltd Enginering Consultans International Ltd 852,851,807 1,364,562,899 Australia Pasific Project Australia Pasific Project 687,800,000 1,100,480,000 PT. Sapta Pusaka Nusantara PT. Sapta Pusaka Nusantara 634,794,848 1,015,671,752 Daniel Mann Johnson Mendenhall Rottet Lainnya( dibawah Rp 500 juta) 835,719,003 1,211,132,763 Others (less than Rp. 500 million)

50,973,196,330

61,564,279,509

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (15,313,727,566) (16,249,945,931) Less Current Portion

Jumlah 35,659,468,763 45,314,333,578 Total

Tahun yang berakhir : For the year ended :

2009 5,658,866,088 16,249,949,267 2009 2010 12,708,625,320 12,708,625,320 2010 2011 12,338,844,443 12,338,844,443 2011 2012 20,266,860,479 20,266,860,479 2012 50,973,196,330 61,564,279,509 Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (15,313,727,566) (16,249,945,931) Less Current Portion

Jumlah bagian jangka panjang 35,659,468,763 45,314,333,578 Total long-term portion

Hutang usaha jangka panjang pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 merupakan hasil restrukturisasi hutang yang telah disepakati antara PT Bakrie Swasakti Utama, Anak perusahaan, dengan para pemasok, kontraktor dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Rincian hutang usaha jangka panjang pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Long-term trade payables as of September 30, 2009 and 2008 represent the balance due to suppliers which have been restructured by PT Bakrie Swasakti Utama, a Subsidiary, with suppliers, contractors and Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA).

Details of long-term trade payables as of September 30, 2009 and 2008 based on maturities are as follows:

PT Bank NISP Tbk., PT Bank Permata Tbk. (ex PT Bank Prima Express), PT Bank Kesawan dan PT Bank Himpunan Saudara 1906.

Merupakan pinjaman yang diperoleh PT Bakrie Swasakti Utama, Anak perusahaan, dari pinjaman sindikasi Bank Hastin Internasional. Pinjaman ini tidak diambil alih oleh BPPN tetapi direstrukturisasi oleh BSU.

PT Bank NISP Tbk., PT Bank Permata Tbk. (ex PT Bank Prima Express), PT Bank Kesawan and PT Bank Himpunan Saudara 1906.

Represents loan obtained by PT Bakrie Swasakti Utama, a Subsidiary, from the syndication led by Bank Hastin International. Instead of taken over by BPPN, BSU has restructured the loan.

Merupakan pinjaman yang diperoleh PT Bakrie Swasakti Utama, Anak perusahaan, dari pinjaman Club Deal yang dipimpin oleh PT Bank Lippo Tbk. Pinjaman tersebut diambil alih oleh PT Bank Syariah Mandiri.

Represents loan obtained by PT Bakrie Swasakti Utama, a Subsidiary, from Club Deal facility led by PT Bank Lippo Tbk., which then taken over by PT Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 3 Mei 2005, PT Mutiara Permata Biru, Anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) cabang Batam dengan pagu maksimum sebesar Rp 10 miliar yang digunakan untuk membangun 284 unit rumah tinggal di Batam. Pada tanggal 31 Januari 2007, Pinjaman tersebut diperpanjang menjadi 11 Januari 2009. Pinjaman dikenai tingkat suku bunga sebesar 14% per tahun yang dapat ditinjau setiap waktu. Jaminan atas pinjaman ini adalah tanah seluas sekitar 30.760 m2 beserta bangunan yang telah dan akan berdiri diatasnya yang terletak Perumahan Garden, Batam. Saldo pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 15,7 miliar dan Rp 5,6 miliar. PT Bank Tabungan Negara (Persero) kemudian menambah pemberian fasilitas kreditnya berdasarkan permohonan dari PT Mutiara Permata Biru dengan jumlah sebesar Rp. 29.054.578.600 berdasarkan Akta Addemdum Perjanjian Kredit Nomor : 620 tanggal 24 Desember 2008. Jaminan atas penambahan pinjaman ini adalah tanah dan bangunan yang sekarang telah, sedang dan akan dibangun dikemudian hari.

On May 3, 2005, PT Mutiara Permata Biru, a Subsidiary, obtained loan facility from PT Bank Tabungan Negara (Persero), Batam Branch, with a credit ceiling of Rp 10 billion, to finance the development of 284 unit of residential housing at Batam. On January 31, 2007, the maturity loan has been extended to January 11, 2009. The loan bears annual interest rate of 14% and reviewable at any time. The loan is secured by a lot of land of 30,760 sqm and buildings developed and will be developed at Perumahan Garden, Batam. As of September 30, 2009 and 2008, the outstanding balance of this loan amounting to Rp 15.7 billion and Rp 5.6 billion, respectively. Subsequently, PT Bank Tabungan Negara (Persero) increased the credit facility based on PT Mutiara Permata Biru's request amounting to Rp 29,054,578,600 based on the Ammended Credit Facility Deed No: 620 dated 24 December 2008. The collateral to this increased facility include the land and buildings that have been built, being built, and will be built.

Dokumen terkait