• Tidak ada hasil yang ditemukan

I 114Kawasan resettlement mempunyai kondis

prasarana dasar yang minimal, sehingga membutuhkan peningkatan pelayanannya dalam bentuk perbaikan jalan lingkungan, penyediaan SR air minum, perbaikan saluran

drainase, pengolahan air limbah.

1.2.6 Penyediaan PSD bagi Kawasan resettlement

Sosial Memerlukan tenaga penyuluhan dan KSM

yang mengkoordinasikan masyarakat 1.2.7 Pemberdayaan Masyarakat

Drainase

Fisik

Membutuhkan rencana induk drainase, sehingga program pembangunan drainase setiap tahunnya dapat berjalan dengan baik

dan menuntaskan permasalahan drainase

1.2.8 Penataan drainase wilayah permukiman

Pelibata n masyara

kat

Memerlukan tenaga penyuluhan dan KSM

yang mengkoordinasikan masyarakat 1.2.9

Pelibatan masyarakat dalam Operasional dan Pemeliharaan sistem Drainase Legal Memerlukan kajian akademik dan ranperda

untuk menyusun regulasi

1.2.1 0

Penyediaan Regulasi tentang pengelolaan sungai dan saluran

Air Minum Fisik

memerlukan studi identifikasi sumber air baku, kawasan rawan kekeringan, dan studi potensi

air tanah serta potensi sumber daya air

1.2.1

1 Pengembangan sumber air baku baru Memerlukan bantuan penyediaan air minum

berupa PAH, TA, HU atau sumur.

1.2.1 2

Penyediaan prasarana sarana ai r minum pada masyarakat berpenghasilan rendah Memerlukan bantuan penyediaan air minum

berupa PAH, TA, HU atau sumur.

1.2.1

3 Pelayanan air minum pada daerah rawan air Memerlukan bantuan penyediaan air minum

berupa PAH, TA, HU atau sumur dengan jaringan perpipaan kerumah.

1.2.1 4

Sistem air bersih sederhana perkotaan dan perdesaan

Persampaha n

Fisik

Memerlukan penyediaan tempat sampah, gerobak/becak sampah dan TPS dilokasi yang

tepat

1.2.1 5

Penambahan sarana pendukung pengangkutan sampah

Kelemba

gaan memerlukan studi manajemen persampahan

1.2.1

6 Optimalisasi Manajemen Pengelolaan Sampah Pelibata

n Masyara

Memerlukan tenaga penyuluhan dan KSM yang mengkoordinasikan masyarakat

1.2.1 7

Penyuluhan pengelolaan sampah dengan 3 R di tingkat rumah tangga melalui kegiatan PKK dan

I I I - 115 kat

Legal Memerlukan kajian akademik dan ranperda untuk menyusun regulasi 1.2.18 Penyediaan regulasi pengelolaan sampah dan tarif retribusi kebersihan

Air Limbah

Fisik

Memerlukan bantuan penyediaan MCK komunal dan jamban keluarga

1.2.1 9

Penambahan sarana dan prasarana sanitasi dilingkungan permukiman. (MCK Komunal dan

jamban keluarga) Memerlukan kelembagaan dan studi IPLT 1.2.2

0 Optimalisasi IPLT Legal Memerlukan kajian akademik dan ranperda

untuk menyusun regulasi

1.2.2 1

Penyediaan regulasi tentang pengelolaan limbah cair domestik.

Pelibata n Masyara

kat

Memerlukan tenaga penyuluhan dan KSM yang mengkoordinasikan masyarakat

1.2.2 2

Pelibatan masyarakat dalam pengembangan pelayanan sanitasi

Kelemba

gaan Memerlukan koordinasi dengan masyarakat

1.2.2 3

Pembinaan manajemen dan teknis KSM-KSM pengelola infrastruktur dan sanitasi komunal

1.3 Penyediaan Kebutuhan Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah Perumahan Fisik

memerlukan studi identifikasi, lahan dan

pembangunan fisik rumah sederhana 1.3.1

Pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah

Memerlukan studi, perencanaan yang matang,

penyiapan lahan dan pembangunan fisik 1.3.2 Pembangunan RUSUNAWA/RUSUNAMI Relokasi membutuhkan lahan dan prasarana

permukiman baru 1.3.3

Resettlement ex pengungsi dari kawasan Holding ground 1.4 Penyediaan rumah menengah dan mewah Perumahan Fisik

Penyiapan jalan akses, saluran drainase dan sistem air minum untuk penyiapan kasiba

lisiba

1.4.1 Penyiapan kasiba lisiba dan pengembangan kawasan perumahan baru

Memerlukan kerjasama dengan pihak swasta dan pemerintah untuk mengembangkan

perumahan baru

1.4.2 Pembangunan kawasan permukiman baru (New development)

1.5

Penanganan rumah- rumah adat/

tradisional

Perumahan Fisisk memerlukan penataan PSD untuk menata

kawasan tradisional 1.5.1

Penataan Bangunan dan Lingkungan kawasan dengan rumah adat / tradisional

I I I - 116 1.6

Pembinaan Teknis Bangunan Gedung

Negara

Perumahan Fisik Memerlukan studi, perencanaan yang matang, penyiapan lahan dan pembangunan fisik 1.6.1

Pembangunan dan rehabilitasi Bangunan Gedung Negara 1.7 Penanganan rumah di bantaran sungai/saluran Perumahan

Fisik Memerlukan studi, perencanaan yang matang, penyiapan lahan dan pembangunan fisik 1.7.1 Penataan Bangunan dan Lingkungan kawasan sempadan sungai

Legal Memerlukan kajian akademik dan ranperda

untuk menyusun regulasi 1.7.2

Terbitnya regulasi mengenai permukiman di Kota Atambua

1.8

Pembangunan Jalan Lingkungan dan jalan

Akses

Jalan Lingkungan

Fisik

Memerlukan pendataan ruas, panjang,

konstruksi dan kondisi jalan lingkungan 1.8.1

Penyusunan Sistem Informasi / Data Base Jalan Lingkungan

Memerlukan pendataan ruas, panjang, konstruksi dan kondisi seluruh jaringan jalan agar dapat ditentukan kebutuhan yang tepat

dalam pengembanagn jalan

1.8.2

Pengembangan jalan lingkungan (Meliputi : Pembangunan / Peningkatan Jalan Lingkungan

yang Rusak, Pembangunan Jalan Lingkungan Baru, Pemeliharaan Jalan Lingkungan, Peningkatan jalan eksisting, Pembangunan, pembangunan jalan isnpeksi sepanjang saluran dan perbaikan Jembatan untuk membuka akses

kawasan terisolir)

1.9 Penyediaan regulasi

jaringan jalan Legal

Memerlukan kajian akademik dan ranperda untuk menyusun regulasi yang mengatur GSB

dan pembatasan tonase kendaraan pada setiap ruas jalan

1.9.1

Penyusunan regulasi jaringan jalan (Termasuk mengatur GSB dan pembatasan tonase

kendaran) 1.10 Penyusunan Studi drainase kawasan (termasuk didalamnya penyusunan data base saluran drainase dan standarisasi saluran drainase) Drainase Fisik

Membutuhkan data hidrologi, topografi, curah hujan, kependudukan, tata guna lahan dsb untuk mengetahui sistem dan dimensi saluran

yang menungkinkan agar tidak terjadi genangan diwilayahh permukiman

1.10. 1

Penyusunan Studi Drainase (Master Plan Drainase Kawasan Kota Atambua dan Penyusunan Studi Pengembangan dan

Pengelolan Sungai)

1.11 Penataan saluran drainase

memerlukan Pembuatan saluran baru, pemeliharaan saluran normalisasi, pembangunan talud dan gorong-gorong)

1.11. 1

Penataan drainase wilayah permukiman (Pembuatan saluran baru, pemeliharaan saluran

normalisasi, pembangunan talud dan gorong- gorong)

I I I - 117 1.12 Pengaturan pengelolaan saluran dan sungai Legal

Memerlukan kajian akademik dan ranperda untuk menyusun regulasi menertibkan bangunan disekitar saluran dan pembuangan

limbah kedalam saluran

1.12. 1

Penyediaan Regulasi tentang pengelolaan sungai dan saluran (menertibkan bangunan diatas saluran dan pembuangan limbah kedalam

saluran) 1.13 Pelibatan masyarakat dalam Operasional dan Pemeliharaan sistem Drainase Pelibata n masyara kat

Memerlukan tenaga penyuluhan dan KSM yang mengkoordinasikan masyarakat

1.13. 1

Pelibatan masyarakat dalam Operasional dan Pemeliharaan sistem Drainase

1.14 Penyediaan Studi terkait pengembangan SPAM Air Minum Fisik

memerlukan studi identifikasi sumber air baku, kawasan rawan kekeringan, dan studi potensi

air tanah serta potensi sumber daya air

1.14. 1

Penyusunan Studi terkait pengembangan SPAM (Studi potensi air baku, studi potensi air tanah,

studi kawasan rawan air)

1.15 Peningkatan suplai air baku Fisik

memerlukan studi identifikasi sumber air baku, kawasan rawan kekeringan, dan studi potensi

air tanah serta potensi sumber daya air

1.15.

1 Pencarian alternatif sumber air baku baru memerlukan studi identifikasi sumber air baku,

kawasan rawan kekeringan, dan studi potensi air tanah serta potensi sumber daya air

1.15.

2 Pengembangan sumber air baku baru

1.16

Pengembangan cakupan pelayanan

air minum

Fisik

pelayanan air minum perlu dtingkatkan cakupan pelayanannya dengan menambah

jaringan perpipaan distribusi

1.16.

1 Meningkatkan jaringan perpipaan distribusi pelayanan air minum perlu dtingkatkan

cakupan pelayanannya dengan memnambah pelanggan baru

1.16.

2 Menambah pelanggan baru pelayanan air minum perlu dtingkatkan

cakupan pelayanannya dengan memnambah suply air baku, unti produksi dan jaringan

transmisi

1.16. 3

Menambah suply air baku baru, unit produksi dan jaringan transmisi

1.17 Pengurangan angka kehilangan air Fisik

Analisa kebocoran diperlukan agar air minum tidak hilang dalm proses produksi dan

distribusinya

1.17.

1 Melakukan analisis kebocoran Sistem perpipaan harus baik supaya dapat

memenuhi kebutuhan penduduk dan menguntungkan perusahaan

1.17. 2

Memperbaiki dan meningkatkan sistem perpipaan transmisi dan distribusi

1.18

Pengembangan SPAM IKK, dengan

perpipaan dan non perpipaan

Fisik

Sistem IKK diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air minum yang tidak dapat

dipenuhi dari sistem utama

1.18. 1

Pembuatan sistem IKK dalam penyediaan air minum perpipaan dan non perpipaan

I I I - 118 1.19

Peningkatan akses air minum untuk

masyarakat berpenghasilan

rendah

Fisik Memerlukan bantuan penyediaan air minum berupa PAH, TA, HU atau sumur.

1.19. 1

Penyediaan prasarana sarana ai r minum pada masyarakat berpenghasilan rendah

1.20

Penanganan air minum pada daerah bencana kekeringan

dan rawan air

Fisik Memerlukan bantuan penyediaan air minum berupa PAH, TA, HU atau sumur. 1.20.1 Pelayanan air minum pada daerah rawan air

1.21

Peningkatan akses air minum untuk

masyarakat perkotaan dan

perdesaan

Fisik Memerlukan bantuan penyediaan air minum berupa PAH, TA, HU atau sumur.

1.21. 1

Sistem air bersih sederhana perkotaan dan perdesaan

1.22

Peningkatan kinerja PDAM dengan Peningkatan aspek teknis, pola investasi,

peningkatan kapasitas institusi, pengelolaan asset manajemen Kelemba gaan

manajemenen SPAM harus senantiasa diperbaiki agar dapat melayanai masyarakata

semaksimal mungkin

1.22. 1

Memberikan bantuan teknis penyehatan PDAM dan penyusunan Corporate Plan

1.23 Penyediaan Studi terkait pengelolaan sampah Persampaha n Fisik

Studi persampahan memerlukan pengamatan timbulan sampah yang dapat digunakan untuk menentukan sistem pengelolaan, teknolgi dan

prasarana persampahan dengan tepat.

1.23.

1 Penyusunan Studi terkait pengelolaan sampah

1.24

Peningkatan cakupan pelayanan persampahan

Memerlukan penyediaan tempat sampah, gerobak/becak sampah dan TPS dilokasi yang

tepat

1.24. 1

Penambahan sarana pendukung pengelolaan persampahan

Kelemba

gaan memerlukan studi manajemen persampahan

1.24.

2 Optimalisasi Manajemen Pengelolaan Sampah 1.25 Penyediaan regulasi

pengelolaan sampah Legal

Memerlukan kajian akademik dan ranperda untuk menyusun regulasi

1.25. 1

Penyediaan regulasi pengelolaan sampah dan tarif retribusi kebersihan

1.26 Penanganan sampah 3R melalui partisipasi masyarakat Pelibata n Masyara kat

Memerlukan tenaga penyuluhan dan KSM yang mengkoordinasikan masyarakat

1.26. 1

Sosialisasi 3R persampahan dan penyuluhan kebersihan

Memerlukan tenaga penyuluhan dan KSM yang mengkoordinasikan masyarakat

1.26.

I I I - 119

Dokumen terkait