BAB III METODE PENELITIAN
3.6 Teknik Analisa Data
3.6.1 Identifikasi Kriteria Fungsi RTH Publik
Identifikasi kriteria fungsi RTH Publik berdasarkan preferensi kebutuhan masyarakat menggunakan metode Content Analysis. Berikut merupakan tahapan Content Analysis dalam penelitian ini:
3.6.6.1 Metode Content Analysis
Metode Content Analysis merupakan analisis ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi. Dalam hal ini, content analysis mencakup: klasifikasi tanda-tanda yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria sebagai dasar klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis tertentu sebagai pembuat prediksi. Deskripsi yang diberikan para ahli menurut Janis (1949), lalu, Berelson (1952), Lindzey dan Aronson (1968) dalam Albert Widjaya (1982) tentang Content Analysis menampilkan tiga syarat, yaitu: objektivitas, dengan menggunakan prosedur serta aturan ilmiah; generalitas, dari setiap penemuan studi mempunyai relevansi teoritis tertentu; dan sistematis, seluruh proses penelitian sistematis dalam kategori data.
Berikut merupakan tahapan Content Analysis dalam penelitian ini:
54
A. Reduksi data
Mengambil data yang tepat dengan penelitian yang mencakup teks, gambar, suara, dan data-data lain yang dapat di observasi lebih lanjut.
B. Display data
Menyederhanakan penelitian dengan membatasi
observasi yang merangkum semua jenis unit yang ada. Dengan demikian terkumpulah unit-unit yang memiliki tema/karakter yang sama.
C. Recording
Perekamaan di sini dimaksudkan bahwa unit-unit dapat digunakan berulang ulang tanpa harus mengubah makna. Recording berfungsi untuk menjelaskan kepada peneliti untuk menjelaskan situasi yang berkembang pada waktu jawaban itu muncul dengan menggunakan penjelasan naratif dan atau gambar pendukung.
D. Verifikasi data
Untuk penyediaan data yang efisien. Secara sederhana jawaban yang disediakan dapat disandarkan dari tingkat frekuensinya. Dengan begitu hasil dari pengumpulan unit dapat tersedia lebih singkat, padat, dan jelas.
E. Keabsahan data
Menanalisa data lebih jauh, yaitu dengan mencari makna data unit-unit yang ada. Dengan begitu, tahap ini akan menjembatani antara sejumlah data deskriptif dengan pemaknaan, penyebab, mengarah, atau bahkan memprovokasi para audience/pengguna teks. Inferring, bukan hanya berarti deduktif atau induktif, namun mencoba mengungakap konteks
55
yang ada dengan menggunkan konstruksi analitis (analitical construct).
F. Narasi hasil
Narasi merupakan upaya untung menjawab pertanyaan penelitian. Dalam narasi biasanya juga berisi informasi-informasi penting bagi pengguna penelitian agar mereka lebih paham atau lebih lanjut dapat mengambil keputusan berdasarkan hasil penelitian yang ada.
3.6.2 Kriteria Aspek Penentu Optimalisasi RTH Publik Untuk megetahui kriteria aspek penentu optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik, dilakukan analisis kualitatif dengan menggunakan Analisis Delphi. Metode Analisis kualitatif dinilai lebih tepat terkait jenis data yang digunakan dalam kriteria aspek penentu apa yang dapat meningkatkan optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, analisis kualitatif (Van Manen dalam Miles, and Huberman, 1994) sangat sesuai untuk menggali persepsi, asumsi, penilaian, dan prasangka manusia.
3.6.2.1 Metode Delphi
Metode Delphi merupakan salah satu metode dalam analisis kualitatif. Metode Delphi dikarakteristikkan sebagai suatu metode untuk menstrukturkan proses komunikasi kelompok agar proses tersebut efektif dalam memberikan kesempatan pada kelompok atau individu dalam memecahkan masalah yang kompleks (Linsto, 1986)
Analisis ini diawali dengan penentuan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan responden yang memiliki pemahaman tentang wilayah dan objek penelitian. Setelah menentukan responden yang sesuai dilakukan analisis Delphi. Menurut Duan (2003) teknik analisis Delphi adalah suatu upaya untuk memperoleh konsensus
56
group/expert yang dilakukan secara berkelanjutan sehingga diperoleh kesimpulan opini. Tahapan analisis Delphi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi:
1. Spesifikasi Permasalahan
Menentukan isu permasalahan yang akan dibahas dan dikomentari oleh para responden.
2. Merumuskan Kuisioner I
Menentukan poin-poin yang akan dimasukkan ke dalam kuisioner yang berupa daftar pertanyaan untuk dipakai pada putaran pertama dan selanjutya.
3. Wawancara Delphi Putaran I
Stakeholders yang akan diwawancarai dalam tahapan teknik analisis Delphi ini merupakan stakeholders yang sudah ditentukan melalui purposive sampling. Dalam tahap ini, peneliti memegang prinsip anonimitas Delphi, yang berarti semua responden memberikan tanggapan secara terpisah. Pertanyaan yang ditanyakan pada saat wawancara berasal dari variabel penelitian, dengan pertanyaan apakah variabel tersebut merupakan variabel yang berpengaruh terhadap aspek penentu optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik. Variabel yang dijadikan pertanyaan merupakan hasil dari sintesa kajian pustaka yang diperoleh dari beberapa literatur terkait RTH Publik. Selain itu, teknik analisis Delphi juga memungkinkan peneliti untuk mendapatkan variabel lain yang berpengaruh terhadap aspek penentu optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik. Dalam mewawancarai responden, peneliti menggunakan kuisioner yang terdapat alat bantu jawaban sehingga responden mudah untuk menjawabnya.
57
4. Analisis Hasil Putaran I
Langkah yang harus dilakukan dalam tahap ini meliputi: a. Mengumpulkan dan mengidentifikasi hasil pendapat dari
responden
b. Menginterpretasi kecenderungan pendapat yang dikemukakan oleh responden
c. Mengeliminasi pertanyaan yang sekiranya tidak dapat diperlukan untuk putaran berikutnya
d. Menyusun pertanyaan untuk kuisioner selanjutnya dan mengkomunikasikan hasil wawancara putaran I kepada responden
5. Iterasi dan Penarikan Kesimpulan
Dalam memakai teknik analisis Delphi, dilakukan lebih dari 1 putaran, dilakukan penyusunan pertanyaan dalam kuisioner untuk putaran berikutnya (2,3 dan seterusnya) dengan catatan bahwa hasil putaran sebelumnya dijadikan basis untuk putaran berikutnya. Penggalian pendapat dalam tahap iterasi ini, penilaian setiap responden dihimpun dan dikomunikasikan kembali kepada semua responden sehingga berlangsung proses berljar sosial dan dimungkinkan perubahan penilaian awal. Iterasi berhenti jika sudah terjadi konsensus, namun jika tidak terjadi konsensus maka yang terpenting adalah mengetahui posisi masing-masing responden terhadap permasalahan yang dibahas. Pada tahap analisis ini, akan diperoleh konsensus dari para responden terkait variabel apa saja yang berpengaruh dalam upaya optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik.
58
Tahapan Analisis Delphi Permasalahan
Menentukan kriteria aspek penentu optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik
Merumuskan Kuisioner 1
Menentukan poin-poin dalam kuisioner yang berupa daftar pertanyaan untuk dipakai pada putaran pertama dan selanjutnya terkait kriteria aspek penentu optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik
Wawancara Delphi Putaran 1
Kriteria aspek penentu optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik dan faktor lain yang mempengaruhi kriteria aspek penentu RTH Publik.
Analisis Putaran 1 Kriteria aspek penentu apa saja yang mempengaruhi optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik.
Analisis Putaran 1
Kriteria aspek penentu lain yang dapat berpengaruh dalam optimalisasi RTH Publik diperkotaan.
Wawancara 2
(kumpulan hasil pendapat stakeholders) Uji kesepakatan kriteria aspek penentu optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik atau faktor lain yang berpengaruh terhadap kriteria aspek penentu optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik.
Wawancara ke-n
Fiksasi uji kesepakatan kriteria aspek penentu optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik atau faktor lain yang berpengaruh terhadap aspek penentu optimalisasi RTH Publik di Kecamatan Gresik.
Kriteria aspek penentu optimalisasi Ruang Terbuka Hijau Publik di Kecamatan Gresik
59
3.6.3 Merumuskan Arahan Optimalisasi RTH Publik di