BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Permasalahan yang diidentifikasi adalah permasalahan terkait kesulitan belajar yang dialami oleh siswa pada materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Data tersebut diperoleh peneliti pada saat observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada bulan September 2016 di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Hasil observasi dan wawancara yang telah diperoleh kemudian dikaji dengan menggunakan triangulasi data.
a. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati proses pembelajaran IPA kelas IV PL 4 dan ketersediaan media pembelajaran di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Kisi-kisi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 3.1 halaman 52.
71 Pedoman observasi telah divalidasi sebelum digunakan. Berikut adalah hasil validasi terhadap instrumen observasi yang disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Pedoman Observasi oleh Ahli
Ahli No. Item Total Rerata
1 2 3 4 5
1 4 4 4 4 4 20 4 2 4 4 4 4 4 20 4
Rerata 20 4
Berdasarkan hasil validasi pedoman observasi oleh ahli pada tabel 4.1, didapatkan rerata skor sebesar 4,00 jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak untuk digunakan. Lembar hasil validasi pedoman observasi oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.1 halaman 137.
Peneliti melakukan observasi pada pembelajaran IPA kelas IV PL 4 dan ketersediaan media pembelajaran di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Observasi dilaksanakan pada 17 September 2016. Lembar hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 1.2 halaman 141 yang disajikan pula pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Pembelajaran IPA
Objek yang diamati Jawaban Catatan
Ada media pembelajaran yang diletakkan di kelas untuk pembelajaran IPA.
Tidak -
Media pembelajaran layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Tidak Tidak terdapat media pembelajaran.
Guru menggunakan media pembelajaran selama pembelajaran IPA untuk menjelaskan materi.
Tidak Tidak menggunakan media pembelajaran.
Guru menguasai cara menggunakan media
72
pembelajaran.
Guru menunjukkan kepada siswa cara menggunakan media pembelajaran.
Tidak -
Siswa dapat menggunakan media pembelajaran secara mandiri.
Tidak -
Siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA.
Ya Siswa tidak memberikan timbal balik dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal IPA.
Ya Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan media pembelajaran IPA masih terbatas. Guru menggunakan pedoman pemberian materi kepada siswa berupa buku cetak dan menuliskan materi di papan tulis hitam dengan menggunakan kapur untuk memberikan penekanan terhadap materi yang dianggap penting. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA di kelas IV PL 4 SD Pangudi Luhur Yogyakarta belum optimal. Selain itu, peneliti menemukan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar dalam materi yang diterangkan pada hari tersebut yaitu bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Hal itu diketahui dari hasil observasi bahwa siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Selain hal tersebut, hal yang menguatkan bahwa siswa kesulitan dalam belajar materi tersebut diketahui bahwa siswa ketika mengerjakan latihan soal, siswa menjawab pertanyaan dengan tidak benar.
b. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru kelas IV, dan 2 siswa kelas IV PL 4 SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Sebelum melaksanakan wawancara, pedoman wawancara yang akan digunakan terlebih dahulu divalidasi
73 oleh ahli. Ahli yang melakukan validasi adalah ahli pembelajaran IPA dan ahli metode Montessori. Validasi yang dilakukan adalah validasi konstruk.
Wawancara yang pertama dilakukan kepada Kepala Sekolah. Rencana wawancara kepala sekolah dapat dilihat pada tabel 3.2 di halaman 54. Pedoman wawancara Kepala Sekolah telah divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dengan hasil yang disajikan dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
Ahli No. Item Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4
Rerata 48 4
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara kepala sekolah oleh ahli pada tabel 4.3, didapatkan rerata skor sebesar 4,00. Jika dibandingkan dengan tabel 3,11 halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak untuk digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawancara Kepala Sekolah oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.3 halaman 142. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 17 September 2016. Transkip wawancara dengan Kepala Sekolah dapat dilihat pada lampiran 1.4 halaman 148. Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah yang disajikan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah
Topik Pertanyaan No. Item
Hasil Wawancara
Informasi berkaitan dengan sekolah
1, 2, 3, dan 4
Dalam bidang non-akademik prestasi yang diraih adalah juara I lomba basket Putri dan juara III untuk basket Putra dalam PL Cup 2016 yang diadakan oleh SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta. Juara I, II, dan III dalam lomba mengarang tentang Cinta Rupiah (Pramuka) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
74
lomba Olimpiade Matematika 2016 yang diselenggarakan oleh
ION’S Yogyakarta. Ketersediaan media pembelajaran di sekolah 5, 6, 7, 8, dan 9
Di SD Pangudi Luhur Yogyakarta terdapat media pembelajaran untuk mata pelajaran, IPA, Matematika, PKN, dan Bahasa Indonesia. Sekolah memiliki ruangan tersendiri untuk menempatkan media pembelajaran yaitu ruang Laboratorium Media Pembelajaran. Media pembelajaran tersebut disimpan dengan baik. Sekolah mendapatkan media pembelajaran dari hibah dan membuat sendiri. Dalam membuat media pembelajaran siswa dapat mengetahui prosedur pembuatan dengan baik sehingga kesalahan yang mereka alami dapat membentuk pemahaman mereka sendiri.
Penggunaan media pembelajaran IPA
10, 11, 12, 13, dan 14
Pembelajaran IPA jarang menggunakan media pembelajaran. Guru terkadang tidak menggunakan media pembelajaran pada materi yang seharusnya dapat memanfaatkan media pembelajaran sebagai media yang dapat membantu atau mempermudah siswa untuk memahami materi pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran kurang maksimal dalam pembelajaran. Karena jumlah pembelajaran media pembelajaran terbatas, satu media pembelajaran digunakan untuk seluruh siswa secara bersama-sama. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran lebih menarik siswa dibandingkan tidak menggunakan media pembelajaran. Penelitian media
pembelajaran
15 dan 16
Belum ada penelitian terkait media pembelajaran di SD Pangudi Luhur Yogyakarta
Wawancara yang kedua dilakukan kepada guru. Rencana wawancara dengan guru kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.3 di halaman 54. Seperti halnya dengan pedoman wawancara Kepala Sekolah, pedoman wawancara Guru telah divalidasi oleh ahli dengan hasil yang disajikan dalam tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru
Ahli No. Item Tot
al Rer ata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 4 Rerata 68 4
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara guru oleh ahli pada tabel 4.5, didapatkan rerata skor sebesar 4,00. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak
75 untuk digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawancara guru oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.5 halaman 151. Wawancara dilaksanakan pada 10 September 2016. Transkip wawancara dengan guru dapat dilihat pada lampiran 1.6 halaman 157. Berikut adalah hasil wawancara dengan Guru yang disajikan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Wawancara dengan Guru
Topik Pertanyaan No. Item
Hasil Wawancara Ketersediaan media pembelajaran di kelas 1, 2 dan 3
Masih belum lengkap. Media pembelajaran berada di ruang laboratorium IPA atau terdapat di ruangan khusus. Media pembelajaran belum tersedia lengkap, karena terdapat beberapa materi pembelajaran yang tidak ada medianya.
Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran
4, 5, 6, 7 dan 8
Guru pernah menggunakan media pembelajaran dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Guru pernah menggunakan media pembelajaran berupa rangka manusia, kertas manila berupa mind map, dan buah.
Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi IPA
9, 10 dan 11
Kesulitan dalam menjelaskan materi yang sifatnya abstrak misalnya pada materi terjadinya siang dan malam. Guru berpendapat bahwa materi ini siswa harus mengetahui secara langsung, jadi siswa melihat secara langsung proses itu bisa terjadi.
Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA
12, 13, 14 dan
15
Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran yang abstrak, karena siswa tidak bisa membayangkan secara langsung apa dan bagaimana hal itu bisa terjadi. Usaha-usaha yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut 16 dan 17
Memberikan pendampingan khusus kepada siswa yang masih kurang dalam penguasaan materi yaitu dengan pendampingan belajar intens pada siswa yang masih kurang dalam pemahaman materi dan memberikan soal-soal latihan agar siswa pengetahuan materinya akan semakin luar dan mendalam.
Wawancara yang ketiga ditujukan kepada siswa. Rencana wawancara dengan siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.4 di halaman 54. Pedoman wawancara siswa telah divalidasi oleh ahli IPA, Montessori dan guru SD setara dengan hasil yang disajikan dalam tabel 4.7.
76 Tabel 4.7 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa
Ahli No. Item Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 Guru 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 39 3,55
Rerata 42,75 3,85
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara siswa oleh ahli pada tabel 4.7, didapatkan rerata skor sebesar 3,85. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak untuk digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawancara siswa oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.7 halaman 162. Kegiatan wawancara dilaksanakan pada 12 September 2016. Transkip wawancara dengan siswa dapat dilihat pada lampiran 1.8 halaman 166. Hasil wawancara siswa disajikan pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Wawancara dengan Siswa
Topik Pertanyaan No. Item
Hasil Wawancara
Tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini terjadi
1 dan 2 Materi IPA banyak yang abstrak, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam membayangkan materi yang sedang dipelajari.
Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA
3 dan 4 Menyenangkan dan menarik siswa untuk dapat mencoba media pembelajaran yang sudah ada. Siswa dapat mengalami secara langsung sehingga secara ingatan akan lebih mendalam karena siswa mengalami secara lamgung tentang hal tersebut.
Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA
5, 6, dan 7
Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi tentang struktur bagian tumbuhan, karena materinya terlalu banyak sehingga membingungkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber yang telah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran IPA untuk materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya masih
77 terbatas. Hal ini terlihat dari jawaban narasumber yang ditampilkan pada bagian 4.1.
Bagan 4.1 Triangulasi data Wawancara
Berdasakan bagan 4.1 mengenai triangulasi sumber wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya karena banyaknya materi. Guru pun mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi karena banyak hal yang bersifat abstrak. Hal tersebut
Guru Kelas IV memiliki media pembelajaran rangka manusia. rangka manusia tersebut digunakan secara berkelompok karena jumlahnya hanya satu. Beberapa siswa tidak tuntas dalam ulangan IPA.
Kepala Sekolah Sekolah memiliki media pembelajaran IPS, IPA,
Matematika, PKN, dan Bahasa Indonesia. Meskipun
demikian, penggunaan media pembelajaran kurang
maksimal dalam
pembelajaran. Karena jumlah media pembelajaran terbatas, satu media pembelajaran digunakan untuk seluruh siswa secara bersama-sama.
Penggunaan media
pembelajaran lebih menarik bagi siswa dibandikan tidak menggunakan media pembelajaran Siswa Guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Materi tersebut sulit karena banyaknya materi. Penggunaan media pembelajaran membuat siswa senang dan mudah dalam memahami materi pembelajaran.
Sekolah sudah memiliki media pembelajaran, tetapi untuk materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya
78 menjadi permasalahan karena ketersediaan media pembelajaran untuk materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya dalam pembelajaran masih kurang optimal.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mata pelajaran IPA materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Pada saat wawancara, siswa mengatakan bahwa materi tersebut sulit karena banyaknya fungsi yang dimiliki setiap bagian tumbuhan. Hal tersebut sesuai dengan observasi, bahwa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa, siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa tidak dapat menjawab soal latihan yang berikan oleh guru dengan benar. Hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan yang diungkapkan guru pada saat wawancara, yaitu guru mengatakan bahwa 11 siswa (39,3%) dari 28 belum memenuhi nilai KKM.
Permasalahan lain yang ditemukan adalah kurangnya media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA yang sifatnya itu awet atau tidak mudah rusak. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa tidak ada media pembelajaran yang dipajang di kelas. Dalam pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
4.1.1.2 Analisis Kebutuhan