• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identitas Pelaku Saluran Pemasaran Melinjo di Desa Plumbon

Pelaku saluran pemasaran melinjo merupakan pelaku yang terlibat dalam memasarkan melinjo dari petani hingga sampai ke tangan konsumen. Identitas pelaku merupakan gambaran secara umum mengenai umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman berdagang. Pelaku pemasaran dalam penelitian ini adalah petani melinjo di Desa Plumbon, tengkulak, pedagang pengumpul, pedagang besar, pedagang besar luar daerah, pedagang pengecer, dan pedagang pengecer luar daerah.

1. Petani Melinjo di Desa Plumbon

Petani melinjo adalah seseorang yang melakukan kegiatan budidaya tanaman melinjo dan memproduksi biji melinjo. Dalam kegiatan pemasaran, petani merupakan pelaku utama dalam menyediakan bahan baku yang dibutuhkan oleh konsumen (pengrajin emping).

Petani melinjo rata-rata memiliki 2-50 pohon yang ditanam di tanah kering atau tegalan, selain itu tanaman melinjo dapat dipanen selama 2-3 kali setahun yang produksinya bisa mencapai 10-300 kilogram untuk setiap kali panen.

Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat bahwa 80% petani memiliki umur yang produktif. Petani tersebut memiliki kemampuan untuk memaksimalkan produksi melinjo. Tingkat pendidikan yang dimilki oleh petani didominasi oleh sekolah

33

dasar, hal ini menunjukkan bahwa petani memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Meskipun demikian petani di Desa Plumbon tetap mendapatkan informasi cara budidaya melinjo dari pemerintah dan orangtua, sehingga petani dapat memaksimalkan hasil produksinya. Selain bekerja sebagai petani, mereka memiliki pekerjaan lain seperti perangkat desa, pedagang, wirausaha, dan buruh tani. Pekerjaan tersebut dilakukan karena dapat menambah pendapatan dan juga untuk mengisi waktu luang.

Tabel 9. Identitas Petani Melinjo di Desa Plumbon Kecamatan Karangsambung

No. Uraian Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Umur (Tahun) a. 25-40 13 43,33 b. 41-56 11 36,67 c. >=57 6 20 Jumlah 30 100 2 Pendidikan Tidak Tamat SD 7 23.33 SD 22 73,33 SMP 0 0 SMA 1 3,33 Jumlah 30 100 3 Pekerjaan Lain Perangkat Desa 1 3,33 Pedagang 1 3,33 Wirausaha 2 6,67 Buruh Tani 1 3,33

Tidak Memiliki Pekerjaan 25 83,33

Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer yang diolah 2. Tengkulak

Tengkulak merupakan pedagang melinjo yang membeli langsung kepada petani dengan sistem penjualan tebasan yaitu membeli hasil produksi melinjo yang masih berada di pohon. Tengkulak yang berhubungan langsung oleh petani merupakan tetangga dari petani melinjo sehingga jika tanaman melinjo sudah

berbuah, tengkulak akan datang langsung menghampiri petani dan kapastitas pembelian bisa mencapai 100 kilogram.

Tengkulak yang ada di Desa Plumbon berjumlah dua orang, dengan kisaran umur antara 45-47 tahun. Pendidikan yang ditempuh oleh tengkulak hanya sampai tingkat sekolah dasar, namun tingkat pendidikan ini tidak menjadi halangan untuk menjalankan aktivitas berdagang. Dengan pengalaman 10-15 tahun sudah bisa menjadi dasar untuk mengatasi berbagai masalah. Selain menjadi pedagang, meraka juga melakukan pekerjaan lain yaitu sebagai petani melinjo.

3. Pedagang Pengumpul

Pedagang pengumpul merupakan pedagang yang membeli melinjo dari tengkulak atau petani. Pedagang pengumpul biasanya membeli melinjo dari beberapa pedagang atau petani dengan jumlah pembelian melebihi 100 kilogram. Dalam saluran pemasaran melinjo, ada tiga pedagang pengumpul, dua diantaranya bertempat di Pasar Krakal Kecamatan Alian dan satu orang lainnya membeli langsung kepada petani. Dalam pembelian melinjo, pedagang ini memiliki jadwal pembelian yaitu hari selasa dan sabtu, dan dijual kembali di Pasar Kebumen pada hari rabu dan minggu. Di Pasar Kebumen tersebut, pedagang pengumpul bertemu dengan konsumennya yaitu pedagang besar, pedagang pengecer, dan pengrajin emping.

Berdasarkan tabel 10, dapat dilihat bahwa umur yang dimiliki masih dalam kriteria produktif, dan umur tidak menjadi halangan mereka untuk mencari nafkah dan mencukupi kebutuhan keluarga. Tingkat pendidikan yang dimilki pedagang pengumpul adalah tamat sekolah dasar dan memiliki pengalaman berdagang 5-36

35

tahun, dengan pegalaman berdagang tersebut pedagang dapat melewati berbagai masalah dan membuat strategi dalam mengembangkan usaha dagang.

Tabel 10. Identitas Pedagang Pengumpul Melinjo Desa Plumbon Kecamatan Karangsambung

No. Uraian Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Umur (Tahun) a. 30-45 0 0 b. 46-61 3 100 c. 61-71 0 0 Jumlah 3 100 2 Pendidikan Tidak Tamat SD 0 0 SD 3 100 SMP 0 0 SMA 0 0 Jumlah 3 100 3 Pengalaman Berdagang 5-20 1 33,33 21-36 2 66,67 37-52 0 0 >=53 0 0 Jumlah 3 100

Sumber: Data Primer yang diolah 4. Pedagang Besar

Pedagang besar merupakan pedagang yang membeli melinjo dari pedagang pengumpul, dengan jumlah pembelian melebihi 1.000 kilogram. Dalam saluran pemasaran melinjo terdapat dua pedagang besar yang lokasi berjualan di Pasar Ambal Kecamatan Ambal yang juga mengrangkup menjadi pedagang pengecer di pasar.

Berdasarkan tabel 11, dapat dilihat bahwa dua pedagang besar memiliki umur produktif dan satu pedagang lain berada pada umur tidak produktif, namun dengan pengalaman berdagang selama 5-52 tahun, umur tidak berpengaruh terhadap kinerja pedagang dalam kegiatannya. Tingkat pendidikan yang dimiliki

oleh pedagang besar yaitu SD dan SMA yang tiap tingkatan tersebut memiliki persentase sebesar 50%.

Tabel 11. Identitas Pedagang Besar Melinjo Desa Plumbon Kecamatan Karangsambung

No. Uraian Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Umur (Tahun) a. 30-45 1 50 b. 46-61 1 50 c. 61-71 0 0 Jumlah 2 100 2 Pendidikan Tidak Tamat SD 0 0 SD 1 50 SMP 0 0 SMA 1 50 Jumlah 2 100 3 Pengalaman Berdagang 5-20 1 50 21-36 1 50 37-52 0 0 Jumlah 2 100

Sumber: Data Primer yang diolah 5. Pedagang Besar Luar Daerah

Pedagang besar luar daerah merupakan pedagang yang membeli klatak dalam jumlah yang besar yaitu minimal sekali pembelian sebesar 1000 kilogran. pedagang ini membeli langsung klatak dari pedagang besar yang berada di Kabupaten Kebumen dan di bawa ke Yogyakarta untuk dijual kembali ke pedagang pengecer luar daerah. Dalam penelitian ini, pedagang besar luar daerah berjumlah satu orang, dengan tingkat pendidikan tidak tamat sekolah dasar, namun dengan pengalaman selama 42 tahun, pedagang ini bisa menghasilkan keuntungan dan merambah bisnis lain menjadi pengrajin emping melinjo.

37

6. Pedagang Pengecer

Pedagang pengecer merupakan orang yang membeli melinjo dalam jumlah kecil minimal 100 kilogram dan berhubungan langsung dengan konsumen atau pengrajin emping melinjo. Pedagang pengecer dalam penelitian ini berjumlah delapan orang. Pengecer tersebut melakukan aktivitas jual beli di Pasar Ambal Kecamatan Ambal pada hari kamis dan minggu di waktu pagi hari sekitar pukul 06.00 sampai 08.00 WIB.

Tabel 12. Identitas Pengecer Melinjo Desa Plumbon Kecamatan Karangsambung

No. Uraian Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Umur (Tahun) a. 30-45 3 37,5 b. 46-61 5 62,5 Jumlah 8 100 2 Pendidikan Tidak Tamat SD 3 37,5 SD 5 62,5 Jumlah 8 100 3 Pengalaman Berdagang 5-20 2 25 21-36 6 75 Jumlah 8 100

Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel 12, dapat dilihat bahwa umur yang dimiliki masih dalam krieria produktif, namun umur tidak menjadi halangan mereka untuk mencari nafkah dan mencukupi kebutuhan keluarga. Dilihat dari tingkat pendidikan 62,5% merupakan lulusan dari sekolah dasar dan 37,5% tidak tamat sekolah dasar, namun dengan pengalaman berdagang selama 5-36 tahun mereka sudah mendapatkan ilmu berdagang yang biasanya tidak didapatkan pada pendidikan formal.

7. Pedagang Pengecer Luar Daerah

Pedagang pengecer luar daerah merupakan pedagang yang membeli klatak dari pedagang besar luar daerah dan menjual kembali kepada pengrajin emping yang ada di Kecamatan Pajangan. Dalam penelitian ini pedagang pengecer luar daerah hanya berjumlah satu orang, dengan tingkat pendidikan yang dimiliki adalaha lulusan sekolah menengah pertama. Pedagang ini sudah memulai berdagang sekitar 20 tahun lalu, dan sudah menghadapi berbagai masalah sehingga pedagang tersebut memiliki pengalaman jika masalah tersebut terulang kembali.

C. Aktivitas Petani dan Lembaga Pemasaran Melinjo di Desa Plumbon

Dokumen terkait