• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden

Untuk dapat mengetahui identitas responden pembuat gula merah aren perlu melakukan pengumpulan data dari responden dengan melakukan sebuah wawancara, identitas responden terdiri dari umur responden, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman dalam usaha gula merah, luas lahan.

Secara rinci dapat dijelaskan identitas responden sebagai berikut:

5.1.1. Umur

Umur merupakan salah satu faktot penunjang dalam suatu kegiatan usaha yang akan dijalankan. Semakin tua umur pengrajin maka dapat berakibat pada fisik, yaitu fisik mulai lemah dalam melakukan suatu pekerjaan. Tetapi dari semakin tua umur pengrajin semakin bayak pengalaman yang di dapatkan dalam melakukan usaha. Untuk mengantisipasi kelemahan pada fisik pengrajin dapat memanfaatkan tenagan dari keluarga untuk membantu dalam usaha. Adapun distribusi skala usia pengrajin gula merah dapat dilihat dari tabel 6.

Tabel 6. Usia Pengrajin Gula Merah Aren di Desa Erecinnong, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.

Sumber: Data Primer Setelah Diolah 2021

Tabel 6. berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata umur pengrajin sudah produktif untuk dapat melakukan usaha gula merah, penduduk dikatakan produktif jika memiliki usia 15-64 tahun, hal ini dikatakan dengan pendapat dari Nurhasikin (2013) yang menyatakan manusia yang produktif apabila memiliki umur antara 15-64 tahun. Usia yang produktif merupakan usia yang ideal untuk melakukan suatu pekerjaan yang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan memiliki kemanpuan untuk menyerap informasi-informasi dibidang teknologi dan inovasi dalam bidang usaha. Dimana jumlah pengrajin gula merah aren yang lebih besar pada umur 50-60 tahun sebanyak 5 orang sedangkan umur yang lebih sedikit berada pada umur 28-38 tahun sebanyak 2 orang.

No Umur Jumlah Responden Persentase%

1 28-38 2 20

2 39-49 3 30

3 50-60 5 50

Jumlah 10 100

5.1.2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap usaha yang dijalankan, di mana tingkat pendidikan berpengaruh terhadap proses inovasi.

Tingkat pendidikan pengrajin gula merah aren yang masih rendah atau dikatakan dalam golongan rendah, sebab kebayakan pengrajin yang berpendidikan samapai SD/Sederajat dibandingkan dengan SLTP/Sederajat saja. Untuk lebih jelasnya dapat lihat dari tabel berikut:

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Pengraji Gula Merah Aren di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.

No Tingkat Pendidikan Jumlah

Orang Persentase %

1 Tamat SD/Sederajat 9 90

2 Tamat SLTP/Sederajat 1 10

Jumlah 10 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah 2021

Tabel 7 atas menunjukkan jumlah responden yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah sebanyak 9 orang pengrajin gula merah. Hal tersebut menunjukkan tingkat pendidikan yang ada di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone mayoritas pendidikanya hanya sampai SD dikarenakan kurangnya biaya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan jarak untuk melanjutkan pendidikan dikota yang jau membuat memilih sebagai pengrajin gula merah aren. Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting yang dapat mempengaruhi cara berpikir dan keterampilan dalam menjalankan usaha. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan formal pengrajin masih tergolong rendah. Hal seperti ini merupakan salah satu kendala dalam pengembangan usaha dengan demikian guna untuk dapat

meningkatkan keterampilan dalam pengolahan gula merah aren perlu bimbingan dan penyuluhan oleh instansi yang terkait agar dapat meningkatkan hasil produksi yang lebih berkualitas dan menarik.

5.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga pada usaha pengrajin gula merah aren yang berkisaran antara 1-6 orang dalam tanggungan keluarga diantaranya anak dan isteri, anggota keluarga tersebut dapat memiliki dampak positif dalam menjalankan usaha gula merah aren yang dapat menguntungkan pada anak yang suda dewasa dapat dijadikan tenaga kerja dalam keluarga. Adapun klasifikasi responden berdasarkan distribusi frekuensi skala jumlah tanggungan keluarga yang ada di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone pada tabel berikut.

Tabel 8. Jumlah Tanggungan Keluarga Pengrajin Gula Merah Aren Di Desa Erecinnong, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.

No

sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021

Tabel 8. Menunjukkan jumlah responden yang memiliki tanggungan keluarga yang berbeda-beda mulai dari jumlah tanggungan keluarga 1 orang sampai 6 orang dengan persentase yang berbeda. Dalam menjalankan usaha dimana anggota keluarga dapat dijadikan sebagai tenaga kerja atau dapat membantu dalam proses produksi, sehingga dapat mengurangi biaya yang

dikeluarkan untuk tenaga kerja dan menghemat biaya produksi. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Andrawati dan Budi (2007), yang menjelaskan bahwa semua anggota keluarga sebagai tanggungan yang mempunyai sisi positif apabila termasuk dalam usia yang produktif yang dapat dijadikan sebagai tenaga kerja dalam keluarga dalam menjalankan pekerjaan baik dalam rumah tangga maupun dalam usaha gula merah aren.

5.1.4. Pengalaman Dalam Pengolahan Gula Merah Aren

Dalam pengolahan gula merah aren pengalaman yang berperang penting dalam kualitas Pada produk gula merah aren yang telah diproduksi. Dalam pengolahan gula merah aren yang sudah berpengalaman yang sudah lama memiliki pengetahuan tentang bagaimana proses pengolahan gula merah aren yang berkualitas. Pada penelitian ini pengrajin gula merah aren memiliki pengalaman usaha yang berkisaran 4-20 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat lihat dari tabel berikut.

Tabel 9. Pengalaman Usaha Gula Merah Aren Di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.

No Pengalaman Usaha(Tahun) Jumlah

Orang Persentase%

1 4-9 3 30

2 10-15 5 50

3 16-20 2 20

Jumlah 10 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.

Tabel 9 diatas menunjukkan bahwa yang memiliki pengalaman usaha yang paling lama antara 10-15 tahun yang berjumlah 5 orang dengan persentase 50%, sedangkan yang memiliki pengalaman yang rendah yang berkisaran antara 16-20

tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 20%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman usaha makan semakin baik pula pengalaman yang didapatkan serta menghasilkan produksi yang lebih berkualitas.

5.1.5. Luas Lahan

Luas lahan berpengaruh dalam kegiatan usahatani, pada dasarnya luas lahan yang dikelola ole pengrajin gula merah sangat berpengaruh terhadap usaha yang dijalankan.

Tabel 10. Luas Lahan Pertanian Responden Di Desa Erecinnong, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone

No Luas Lahan (Ha) Jumlah

Orang Persentase%

1 1-2 10 100

Jumlah 10 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2021

Tabel 10, diatas menujukkana bahwa luas lahan yang dimiliki oleh petani responden yang berkisaran antara 1-2 ha dengan persentase 100%.

Dokumen terkait