• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konfigurasi sistem identity untuk membedakan mikrotik satu dengan lainnya. Klik menu System > Identity > Pada kolom identity isikan “Site A”, lalu klik OK.

21 B. Konfigurasi IP Address

Pilih Menu IP > Addresses > klik tanda plus. Tambahkan ip address untuk ether1 192.168.1.2/24.

Gambar 4.10 Menambahkan IP Address

C. Konfigurasi Firewall NAT

Konfigurasi firewall NAT digunakan untuk mentranslasikan ip address jaringan lokal agar dapat mengakses ip public. Klik menu IP > Firewall > Tab NAT > Klik tanda +, Pada tab General isi kolom chain dengan srcnat dan pada kolom out interfaces dengan ether1.

Gambar 4.11 Konfigurasi Srcnat Out.Interface ether1

Pada tab Action, isi kolom Action dengan Masquerade dan lalu klik OK.

22 D. Konfigurasi DNS

DNS (Domain Name System) Server berfungsi memetakan hostname atau domain situs web di Internet menjadi IP address. Langkahnya klik menu IP > DNS > pada kolom Server isikan 8.8.8.8 > ceklist Allow Remote Requests lalu klik OK. Allow Remote Request berfungsi menjadikan mikrotik sebagai dns server, sehingga komputer client bisa menggunkan ip mikrotik tanpa perlu mengisi dns public.

Gambar 4.13 DNS Setting

E. Konfigurasi Route

Setting route dst.address 0.0.0.0/0 untuk keseluruh ip dan gateway 192.168.1.1 sebagai sumber internet accesnya dengan cara klik menu IP > Route > Klik tanda +.

Gambar 4.14 Konfigurasi Route

F. Cek Koneksi Mikrotik dengan Internet

Jika pesan yang muncul seperti gambar dibawah, maka mikrotik sudah terhubung dengan internet.

23 4.3 Konfigurasi Wlan Site A

A. Setting Wlan Site A

Langkah pertama adalah mengaktifkan Wlan, karena defaultnya adalah keadaan mati, caranya klik menu wireless > Tab interfaces > Klik Wlan A yang akan di aktifkan > lalu klik tanda check list biru untuk mengaktifkanya.

Gambar 4.16 Mengaktifkan Interface Wlan

B. Mengganti Nama Interfaces Wlan

Untuk mengubah nama interfaces wlan, Double Klik wlan A > tab General, di tab General pada kolom name isi sesuai keinginan. Nama interfaces yang saya pilih “wlan A”.

Gambar 4.17 Set Name Wlan

C. Mode Wlan

Setelah mengubah nama interface, pindah ke Tab wireless, ubah mode Wireless menjadi ap bridge, mode ap bridge digunakan sebagai access point untuk melayani client. Dan nama SSID “Site A”.

24

Gambar 4.18 Set Mode Wlan

D. Konfigurasi IP Address

Klik menu IP > Addresses > klik tanda + . Tambahkan ip address untuk wlan A 10.10.10.1/24 dan network 10.10.10.0.

Gambar 4.19 Menambahkan IP Address

E. Konfigurasi DHCP Server

DHCP Server adalah sebuah server yang menyediakan services atau memberikan layanan ip address otomatis untuk client. Langkah –langkah konfigurasinya klik menu IP > DHCP Server > DHCP Setup.

a) Menentukan interface wlan A untuk menjalankan DHCP Server.

Gambar 4.20 DHCP Server Interface

b) DHCP Address Space secara default akan terisi menyesuaikan IP yang digunakan mikrotik sebagai network id dan ip address.

25

Gambar 4.21 DHCP Address Space

c) Gateway for DHCP Network secara default akan terisi menyesuaikan IP yang digunakan mikrotik sebagai default gateway pada sisi client.

Gambar 4.22 Gateway DHCP Network

d) Address to Give Out secara default akan terisi meyesuaikan jumlah host valid dari IP address yang digunakan.

Gambar 4.23 Addresses to Give Out

e) Menentukan IP DNS yang digunakan client. Pada kasus ini menggunakan DNS Google.

Gambar 4.24 DNS Server

f) Lease time merupakan lama waktu yang diberikan kepada Client untuk mengunakan IP Address dari DHCP Server Mikrotik.

26

Gambar 4.25 Lease Time

g) Setting DHCP Server selesai dengan adanya pesan “Setup has completed successfully.

Gambar 4.26 DHCP Setup Successfully

4.4 Konfigurasi Hotspot Site A

A. Konfigurasi Hotspot Site A

Klik menu IP> Hotspot > Tab Servers > klik Hotspot Setup.

t

Gambar 4.27 Hotspot Setup

B. Menentukan hotspot Interface wlan A untuk mengaktifkan layanan hotspot server.

27

C. Ip address secara otomatis muncul dari proses pemilihan hotspot interface dari wlan A. Dan checklist masquerade network untuk mengaktifkan firewall Nat.

Gambar 4.29 Local Address of Network

D. Menentukan pool dhcp server atau range ip address yang akan diberikan otomatis kepada user/client.

Gambar 4.30 Address Pool

E. Menentukan Sertifikat SSL agar login hotspot kita support dengan situs HTTPS, namun disini saya tidak memakai SSL Certificate jadi kita pilih None.

Gambar 4.31 SSL Cerftificate

F. IP Address of SMTP Server menggunakan default 0.0.0.0.

28

G. Menentukan DNS Server yang digunakan untuk layanan hotspot.

Gambar 4.33 DNS Server

H. Menentukan DNS name yang akan digunakan untuk domain halaman login di web browser.

Gambar 4.34 DNS Name

I. Menentukan username dan password untuk login ke jaringan hotspot

Gambar 4.35 Name Local Hotspot

J. Selanjutnya akan muncul pesan bahwa konfigurasi hotspot telah selesai.

29 4.5 Konfigurasi SSTP Client

A. Konfigurasi SSTP Client Mikrotik

Konfigurasi SSTP Client Mikrotik berfungsi untuk melakukan interkoneksi. Langkah-langkahnya nya klik menu Interfaces> SSTP Client.

Gambar 4.37 Konfigurasi SSTP Client B. Menentukan nama interface sstp yang digunakan.

Gambar 4.38 Interfcae Name SSTP Client

C. Mengisikan alamat domain serta user dan password dari SSTP Server untuk proses interkoneksi.

30

Gambar 4.39 Dial Out SSTP Client

D. SSTP Client berhasil dibuat dan berjalan ditandai dengan huruf “R” yang berarti Running serta otomatis menambahkan ip di address list.

31 4.6 Konfigurasi Radius

A. Konfigurasi Radius

Konfigurasi radius diperlukan untuk menghubungkan hotspot server ke userman. Langkah-langkahnya klik menu Radius > Klik tanda +. Pada Tab General beri checklist hotspot lalu masukkan address dan secret dari akun server userman.

Gambar 4.41 Set Radius Server

B. Mengaktifkan service radius

Pilih menu IP > Hotspot > Tab Servers Profile > Double klik profile hotspot “hsprof1” > Tab Radius > Lalu beri checklist pada “Use RADIUS”.

32 4.7 Konfigurasi Internet Access Router Site B

A. Set Identity Mikrotik

Konfigurasi sistem identity untuk membedakan mikrotik satu dengan lainnya. Klik menu System > Identity > Pada kolom identity isikan “Site B”, lalu klik OK.

Gambar 4.43 Set Identity

Dokumen terkait