• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikatan dan Perjanjian Commitments and Agreements

Dalam dokumen Financial Report | Smartfren (Halaman 115-118)

Samsung Electronics Co., Ltd. (“SEC”) dan PT Samsung Telecommunication Indonesia (“STIN”)

Samsung Electronics Co., Ltd. (“SEC”) dan PT Samsung Telecommunication Indonesia (“STIN”)

Pada tanggal 6 Oktober 2010, Smartel, entitas

anak, SEC dan STIN menandatangani Master

Agreement sehubungan dengan desain, teknik pengadaan, konstruksi, instalasi, pengujian, persiapan, pengoperasian dan pemeliharaan

jaringan telekomunikasi terpadu nasional

CDMA2000 1x, EV-DO Rev. A dan EV-DO Rev. B dengan nilai kontrak sebsar US$ 83.930.000.

On October 6, 2010, Smartel, a subsidiary and SEC together with STIN entered into Master Agreement related to the design, engineering procurement, construction, installation, testing, preparation, operation and maintenance of a

nation-wide unified telecommunications

network CDMA2000 1x, EV-DO Rev.A and EV-DO Rev.B, with contract price amounting to US$ 83,930,000.

Pada tanggal 31 Agustus 2012, terjadi

peningkatan nilai kontrak menjadi

US$ 103.481.418 yang telah disetujui terkait dengan penambahan kapasitas pelanggan.

On August 31, 2012, the contract amount was agreed to increase becoming US$ 103,481,418 due to the expansion of subscribers capacity.

ZTE Corporation ZTE Corporation

Pada tanggal 24 Mei 2006, Smartel, Entitas anak

dan ZTE Corporation menandatangani Master

Agreement sehubungan dengan desain, teknik, pengadaan, konstruksi, instalasi, pengujian, persiapan, operasi awal, dan bantuan teknis

untuk jaringan telekomunikasi nasional

CDMA2000 di Indonesia dengan nilai kontrak sebesar US$ 467.546.400.

On May 24, 2006, Smartel, a subsidiary, and ZTE Corporation signed a Master Agreement with respect to the design, engineering, supply, construction, installation, testing, commissioning, initial operation, and technical support of

nationwide CDMA2000 telecommunication

network in Indonesia with a contract price amounting to US$ 467,546,400.

Pada tanggal 4 Juni 2010, Smartel dan ZTE Corporation menandatangani:

On June 4, 2010, Smartel and ZTE Corporation signed:

Master Agreement sehubungan dengan

desain, teknik pengadaan, konstruksi,

instalasi, pengujian, persiapan,

pengoperasian dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi terpadu nasional CDMA2000 1X, EV-DO Rev. A and EV-DO Rev. B

dengan nilai kontrak sebesar

US$ 293.929.220.

• Master Agreement with respect to the

design, engineering, supply, construction,

installation, testing, commissioning,

operation, and maintenance of a CDMA2000 1X, EV-DO Rev. A and EV-DO Rev. B Converged Network in Indonesia with

a contract price amounting to

US$ 293,929,220.

• Master Agreement sehubungan dengan

desain, teknik pengadaan, konstruksi,

instalasi, pengujian, persiapan,

pengoperasian dan pemeliharaan Business Support System (BSS) and Value Added Services (VAS) Platform untuk jaringan telekomunikasi terpadu nasional CDMA2000 1X, EV-DO Rev. A and EV-DO Rev. B

dengan nilai kontrak sebesar

US$ 42.000.000.

• Master Agreement with respect to the

design, supply, construction, installation, testing, commissioning, operation, and maintenance of a Business Support System (BSS) and Value Added Services (VAS) Platform for CDMA2000 1X, EV-DO Rev. A and EV-DO Rev. B Converged Network in Indonesia with a contract price amounting to US$ 42,000,000.

Qualcom Inc. Qualcom Inc.

Perusahaan mengadakan perjanjian “BREW

Carrier Agreement” dengan Qualcom.

Berdasarkan perjanjian, Qualcom akan

menyediakan perangkat lunak BREW dan beberapa jasa pelatihan serta pendukung integrasi, termasuk pendukung on-site, untuk set-up, pengoperasian, integrasi dan memelihara BREW Distribution System. Sesuai dengan perjanjian, Perusahaan harus membayar kepada

Qualcom atas biaya set-up awal dan

pengoperasian perangkat lunak tersebut sebesar US$ 300.000. Peralatan tersebut telah terpasang dan dibukukan sebagai aset tidak berwujud lainnya (Catatan 11).

The Company entered into a BREW Carrier Agreement with Qualcom. Based on the agreement, Qualcom will provide the Company with BREW software, certain training and integration support services, including on-site support, set-up, deployment, integration and maintenance of the BREW Distribution System. As stated in the agreement, the Company shall pay Qualcom for the initial set-up and deployment of the software amounting to US$ 300,000. The software was installed, and was presented as “Other intangible assets” (Note 11).

Perusahaan juga sepakat membayar dalam jumlah tertentu kepada Qualcom untuk setiap aktivasi perangkat lunak BREW beserta akses datanya oleh pelanggan melalui pola Revenue Share.

The Company also agreed to pay Qualcom on behalf of each activation BREW software and its data content by subscriber through Revenue Share method.

Lain-Lain Others

a. Grup sebagai operator telekomunikasi

mempunyai kewajiban kepada pemerintah sebagai berikut:

a. The Group as telecommunication operator has obligations to government as follows:

• Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 7/2009, setiap operator telekomunikasi dikenakan BHP Jastel sebesar 0,5% dari pendapatan telekomunikasi.

• Based on the Government of Republic

of Indonesia Regulation No. 7/2009, each of telecommunication operators

is charged with 0.5% of its

telecommunication services revenue for Frequency Fee (BHP Jastel).

• Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 7/2009 •

Based on the Government of Republic of Indonesia Regulation No. 7/2009

mengenai kontribusi kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi,

setiap operator telekomunikasi

dikenakan biaya Pelayanan Universal Telekomunikasi sebesar 1,25% dari pendapatan telekomunikasi.

regarding Universal Services

Obligation (USO), each of

telecommunication operators is

charged 1.25% of its

telecommunication services revenue for USO.

• Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 7/2009, setiap operator telekomunikasi dikenakan BHP Spektrum Frekuensi Radio Jastel berdasarkan formula sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

• Based on the Government of Republic

of Indonesia Regulation No. 7/2009, each of telecommunication operators is charged with Radio Frequency Spectrum Usage Charges (BHP Spektrum Frekuensi Radio Jastel) based on formula determined under the prevailing laws and regulations. Beban sehubungan dengan ketentuan ini

dicatat sebagai beban penggunaan

frekuensi (Catatan 29).

The related expenses arising from these

regulations were recognized under

frequency usage charges (Note 29).

b. Grup menandatangani persetujuan roaming

internasional dengan provider jasa

telekomunikasi di beberapa negara seperti Australia, Hong Kong, Taiwan, Thailand, China, Korea, New Zealand, Singapura, India, Malaysia, Amerika Serikat, Vietnam, Guam, Filipina dan Saudi Arabia.

b. The Group entered into international

roaming agreements with

telecommunication operators/service

providers on several countries such as Australia, Hong Kong, Taiwan, Thailand, China, Korea, New Zealand, Singapore, India, Malaysia, United States of America, Vietnam, Guam, Philippines and Saudi Arabia.

c. Grup mengadakan perjanjian

pembangunan/penyediaan dan penyewaan menara pemancar dengan 101 menara

pemancar (pemasok). Jangka waktu

perjanjian sewa berkisar antara

10 - 14 tahun dengan opsi perpanjangan 10 tahun. Harga sewa menara pemancar bervariasi tergantung pada ketinggian dan lokasi menara pemancar.

c. The Group entered into Build-to-Suit

Agreements and Transmitter Tower Rental Agreement with 101 third parties (tower

provider). The lease term is for

10 to 14 years with an option to extend for additional 10 years. Rental for such towers generally varies depending on the height and location of the tower transmitter.

d. Pada tanggal 28 November 2007,

Perusahaan dan PT Mora Telematika

Indonesia (Moratel) menandatangani

perjanjian berlangganan sirkit, dimana Moratel menyewakan saluran jaringan milik PT XL Axiata Tbk kepada Perusahaan selama delapan (8) tahun. Perjanjian tersebut terutama meliputi pengaturan tentang biaya sirkit dan jangka waktu

pembayaran, perhitungan hak dan

kewajiban dari kedua belah pihak, sanksi, dan penghentian perjanjian.

d. On November 28, 2007, the Company and

PT Mora Telematika Indonesia (Moratel)

had signed the circuit subscription

agreement, wherein Moratel lease the circuit owned by PT XL Axiata Tbk to the

Company for eight (8) years.

The agreement includes among others the circuit lease cost and term, rights and obligation of each party, penalty, and agreement termination.

Dalam dokumen Financial Report | Smartfren (Halaman 115-118)