Samsung Electronics Co., Ltd. (“SEC”) dan PT Samsung Telecommunication Indonesia (“STIN”)
Samsung Electronics Co., Ltd. (“SEC”) dan PT Samsung Telecommunication Indonesia (“STIN”)
Pada tanggal 6 Oktober 2010, Smartel, entitas
anak, SEC dan STIN menandatangani Master
Agreement sehubungan dengan desain, teknik pengadaan, konstruksi, instalasi, pengujian, persiapan, pengoperasian dan pemeliharaan
jaringan telekomunikasi terpadu nasional
CDMA2000 1x, EV-DO Rev. A dan EV-DO Rev. B dengan nilai kontrak sebsar US$ 83.930.000.
On October 6, 2010, Smartel, a subsidiary and SEC together with STIN entered into Master Agreement related to the design, engineering procurement, construction, installation, testing, preparation, operation and maintenance of a
nation-wide unified telecommunications
network CDMA2000 1x, EV-DO Rev.A and EV-DO Rev.B, with contract price amounting to US$ 83,930,000.
Pada tanggal 31 Agustus 2012, terjadi
peningkatan nilai kontrak menjadi
US$ 103.481.418 yang telah disetujui terkait dengan penambahan kapasitas pelanggan.
On August 31, 2012, the contract amount was agreed to increase becoming US$ 103,481,418 due to the expansion of subscribers capacity.
ZTE Corporation ZTE Corporation
Pada tanggal 24 Mei 2006, Smartel, Entitas anak
dan ZTE Corporation menandatangani Master
Agreement sehubungan dengan desain, teknik, pengadaan, konstruksi, instalasi, pengujian, persiapan, operasi awal, dan bantuan teknis
untuk jaringan telekomunikasi nasional
CDMA2000 di Indonesia dengan nilai kontrak sebesar US$ 467.546.400.
On May 24, 2006, Smartel, a subsidiary, and ZTE Corporation signed a Master Agreement with respect to the design, engineering, supply, construction, installation, testing, commissioning, initial operation, and technical support of
nationwide CDMA2000 telecommunication
network in Indonesia with a contract price amounting to US$ 467,546,400.
Pada tanggal 4 Juni 2010, Smartel dan ZTE Corporation menandatangani:
On June 4, 2010, Smartel and ZTE Corporation signed:
• Master Agreement sehubungan dengan
desain, teknik pengadaan, konstruksi,
instalasi, pengujian, persiapan,
pengoperasian dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi terpadu nasional CDMA2000 1X, EV-DO Rev. A and EV-DO Rev. B
dengan nilai kontrak sebesar
US$ 293.929.220.
• Master Agreement with respect to the
design, engineering, supply, construction,
installation, testing, commissioning,
operation, and maintenance of a CDMA2000 1X, EV-DO Rev. A and EV-DO Rev. B Converged Network in Indonesia with
a contract price amounting to
US$ 293,929,220.
• Master Agreement sehubungan dengan
desain, teknik pengadaan, konstruksi,
instalasi, pengujian, persiapan,
pengoperasian dan pemeliharaan Business Support System (BSS) and Value Added Services (VAS) Platform untuk jaringan telekomunikasi terpadu nasional CDMA2000 1X, EV-DO Rev. A and EV-DO Rev. B
dengan nilai kontrak sebesar
US$ 42.000.000.
• Master Agreement with respect to the
design, supply, construction, installation, testing, commissioning, operation, and maintenance of a Business Support System (BSS) and Value Added Services (VAS) Platform for CDMA2000 1X, EV-DO Rev. A and EV-DO Rev. B Converged Network in Indonesia with a contract price amounting to US$ 42,000,000.
Qualcom Inc. Qualcom Inc.
Perusahaan mengadakan perjanjian “BREW
Carrier Agreement” dengan Qualcom.
Berdasarkan perjanjian, Qualcom akan
menyediakan perangkat lunak BREW dan beberapa jasa pelatihan serta pendukung integrasi, termasuk pendukung on-site, untuk set-up, pengoperasian, integrasi dan memelihara BREW Distribution System. Sesuai dengan perjanjian, Perusahaan harus membayar kepada
Qualcom atas biaya set-up awal dan
pengoperasian perangkat lunak tersebut sebesar US$ 300.000. Peralatan tersebut telah terpasang dan dibukukan sebagai aset tidak berwujud lainnya (Catatan 11).
The Company entered into a BREW Carrier Agreement with Qualcom. Based on the agreement, Qualcom will provide the Company with BREW software, certain training and integration support services, including on-site support, set-up, deployment, integration and maintenance of the BREW Distribution System. As stated in the agreement, the Company shall pay Qualcom for the initial set-up and deployment of the software amounting to US$ 300,000. The software was installed, and was presented as “Other intangible assets” (Note 11).
Perusahaan juga sepakat membayar dalam jumlah tertentu kepada Qualcom untuk setiap aktivasi perangkat lunak BREW beserta akses datanya oleh pelanggan melalui pola Revenue Share.
The Company also agreed to pay Qualcom on behalf of each activation BREW software and its data content by subscriber through Revenue Share method.
Lain-Lain Others
a. Grup sebagai operator telekomunikasi
mempunyai kewajiban kepada pemerintah sebagai berikut:
a. The Group as telecommunication operator has obligations to government as follows:
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 7/2009, setiap operator telekomunikasi dikenakan BHP Jastel sebesar 0,5% dari pendapatan telekomunikasi.
• Based on the Government of Republic
of Indonesia Regulation No. 7/2009, each of telecommunication operators
is charged with 0.5% of its
telecommunication services revenue for Frequency Fee (BHP Jastel).
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 7/2009 •
Based on the Government of Republic of Indonesia Regulation No. 7/2009
mengenai kontribusi kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi,
setiap operator telekomunikasi
dikenakan biaya Pelayanan Universal Telekomunikasi sebesar 1,25% dari pendapatan telekomunikasi.
regarding Universal Services
Obligation (USO), each of
telecommunication operators is
charged 1.25% of its
telecommunication services revenue for USO.
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 7/2009, setiap operator telekomunikasi dikenakan BHP Spektrum Frekuensi Radio Jastel berdasarkan formula sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
• Based on the Government of Republic
of Indonesia Regulation No. 7/2009, each of telecommunication operators is charged with Radio Frequency Spectrum Usage Charges (BHP Spektrum Frekuensi Radio Jastel) based on formula determined under the prevailing laws and regulations. Beban sehubungan dengan ketentuan ini
dicatat sebagai beban penggunaan
frekuensi (Catatan 29).
The related expenses arising from these
regulations were recognized under
frequency usage charges (Note 29).
b. Grup menandatangani persetujuan roaming
internasional dengan provider jasa
telekomunikasi di beberapa negara seperti Australia, Hong Kong, Taiwan, Thailand, China, Korea, New Zealand, Singapura, India, Malaysia, Amerika Serikat, Vietnam, Guam, Filipina dan Saudi Arabia.
b. The Group entered into international
roaming agreements with
telecommunication operators/service
providers on several countries such as Australia, Hong Kong, Taiwan, Thailand, China, Korea, New Zealand, Singapore, India, Malaysia, United States of America, Vietnam, Guam, Philippines and Saudi Arabia.
c. Grup mengadakan perjanjian
pembangunan/penyediaan dan penyewaan menara pemancar dengan 101 menara
pemancar (pemasok). Jangka waktu
perjanjian sewa berkisar antara
10 - 14 tahun dengan opsi perpanjangan 10 tahun. Harga sewa menara pemancar bervariasi tergantung pada ketinggian dan lokasi menara pemancar.
c. The Group entered into Build-to-Suit
Agreements and Transmitter Tower Rental Agreement with 101 third parties (tower
provider). The lease term is for
10 to 14 years with an option to extend for additional 10 years. Rental for such towers generally varies depending on the height and location of the tower transmitter.
d. Pada tanggal 28 November 2007,
Perusahaan dan PT Mora Telematika
Indonesia (Moratel) menandatangani
perjanjian berlangganan sirkit, dimana Moratel menyewakan saluran jaringan milik PT XL Axiata Tbk kepada Perusahaan selama delapan (8) tahun. Perjanjian tersebut terutama meliputi pengaturan tentang biaya sirkit dan jangka waktu
pembayaran, perhitungan hak dan
kewajiban dari kedua belah pihak, sanksi, dan penghentian perjanjian.
d. On November 28, 2007, the Company and
PT Mora Telematika Indonesia (Moratel)
had signed the circuit subscription
agreement, wherein Moratel lease the circuit owned by PT XL Axiata Tbk to the
Company for eight (8) years.
The agreement includes among others the circuit lease cost and term, rights and obligation of each party, penalty, and agreement termination.