• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKATAN-IKATAN YANG PENTING

Dalam dokumen laporan tahunan 2010 (Halaman 112-115)

KINERJA KEUANGAN

28 BEBAN PENGEMBANGAN

33. IKATAN-IKATAN YANG PENTING

1.

7.765.383.933

- - 7.765.383.933 154.256.782.478

- - 154.256.782.478

Sejak tanggal 24 Januari 2007, Perusahaan bersama dengan SAGEM SA (Perancis) telah memperpanjang beberapa perikatan kemitraan selama 3 tahun ke depan, yang terdiri dari:

Jumlah Pinjaman dan Piutang

Aset dan kewajiban keuangan lainnya 87.869.214.244 - - 87.869.214.244 14.351.033.733 - -44.271.150.568 - - 44.271.150.568 Nilai wajar diakui

melalui laba rugi

14.351.033.733

a.

b.

2.

Strategic Technical & Business Cooperation Agreement (STBCA)for the Indonesian Market. Secara garis besar, revisi STBCA akan memberikan sebanyak mungkin pengetahuan teknis kepada Perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah kandungan lokal yang dapat diberikan Perusahaan kepada pelanggan di Indonesia dengan fleksibilitas dan responsif yang lebih tinggi dalam menghadapi keinginan pelanggan yang dinamis. Cakupan kerjasama meliputi marketing, technical assistance, transfer of knowhow, maintenance & repair serta supply of equipment untuk area Indonesia.

Distributionship Agreement, yang pada dasarnya merupakan penetapan aturan main antara Perusahaan dengan SAGEM SA dimana Perusahaan bertindak sebagai distributor atas produk SAGEM SA, yang meliputi semua jenis produk radio microwave SAGEM, termasuk PDH dan SDH radio, Antenna, Network Management System dan asesoris spesifik.

Pada tanggal 4 Maret 2004 Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama PPLT (Penyediaan dan Pengembangan Layanan Telekomunikasi) dalam bentuk BOT (Built Operate Transfer) dengan PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) dalam rangka penyediaan dan pengembangan layanan telekomunikasi berbasis FWA CDMA di Pagar Dewa dan Curup, Propinsi Bengkulu. Kerjasama ini berlaku dalam jangka waktu 5 tahun 8 bulan terhitung sejak saat diterimanya aset perusahaan oleh Pramindo (Juli 2004). Dalam jangka waktu tersebut perusahaan akan mendapatkan 75% dari total pendapatan setelah dikurangi dengan komponen-komponen tertentu sebagaimana yang ditetapkan dalam perjanjian. Pada akhir masa berlakunya seluruh aset BOT diserahkan kepada Pramindo (PT TELKOM). Perjanjian ini berakhir pada tanggal 29 Desember 2009 (Catatan 9)

(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. IKATAN-IKATAN YANG PENTING (lanjutan)

3.

4.

5. Dalam rangka kegiatan pengembangan dan rekayasa dibidang IT & Komunikasi untuk peningkatan daya saing industri, peningkatan pemanfaatan bersama sumber daya yang dimiliki dan pengaturan aspek bisnis, teknis dan komersialisasi hasil inovasi bidang IT dan Komunikasi, pada tanggal 3 Nopember 2009 telah ditandatangani kerja sama dengan BPPT No. 40/KB/BPPT-INTI/XI/2009 untuk penerapan dan komersialisasi Dalam rangka mewujudkan penghematan energi listrik nasional, pada tanggal 26 Agustus 2008 perusahaan juga telah melakukan kerjasama dengan PLN. Perusahaan berpartisipasi dalam haldemand side management

yang meliputi penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan PLN antara lain KWH Meter Digital, Advance Metering Infrastructure dan inovasi produk lampu hemat energi dengan menggunakan LED.

Pada tanggal 15 Oktober 2009 Perusahaan bersama dengan PT RSI (Rohde & Schwarz Indonesia) menandatangani kerjasama di bidang Sistem Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Nasional yang meliputi penyediaan produk utama (main product), penyediaan produk pendukung (supporting facilities), marketing, kontrak dengan Dirjen Postel, Project Manajement, Project Implementation dan pembiayaan pekerjaan.

6. Fasilitas Kredit Bank

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Fasilitas Kredit Penangguhan Jaminan Impor (PJI)

Fasilitas kredit dari Bank BRI selain KMK yang telah diungkapkan dalam catatan 14 adalah sebagai berikut :

Pada tanggal 8 Agustus 2006 Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit PJI dalam rangka Kredit Modal Kerja Impor dari BRI berdasarkan akta no 12 yang berlaku sampai dengan tanggal 8 Agustus 2007, yang kemudian diperpanjang sampai dengan tanggal 12 Juli 2008. Perubahan terakhir telah mendapatkan persetujuan dari BRI dan berlaku sejak tanggal 12 Juli 2008 sampai dengan 31 Desember 2009 dengan akta no.11 tanggal 30 Oktober 2008, kemudian diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2011 dengan akta No.15 tanggal 27 September 2010. Plafond pinjaman PJI adalah sebesar Rp 90.000.000.000 dengan jenis Sight L/C dan atau Usance L/C serta dalam bentuk kredit kontinjen dengan tujuan untuk menjamin pembukaan L/C impor atas pembelian barang/bahan baku. Fasilitas pinjaman tersebut dengan tingkat bunga 13% per tahun dengan Marge Storting 5% dari setiap L/C yang diterbitkan atau dalam bentuk deposito yang diblokir sesuai outstanding L/C yang diterbitkan. Perusahaan harus mematuhi beberapa persyaratan, diantaranya adalah pembatasan dalam hal melakukan investasi baru per tahun melebihi nilai Rp 10.000.000.000.

g j g p p

inovasi BPPT. Kerja sama tersebut meliputi pemanfaatan dan penerapan hasil-hasil inovasi yang telah ada, penelitian dan pengembangan teknologi baru, pendidikan dan latihan, bantuan teknis dan bidang-bidang lain lainnya yang dipandang perlu. Kerjasama ini akan berakhir pada tanggal 3 Nopember 2014.

(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. IKATAN-IKATAN YANG PENTING (lanjutan)

1.

2. Persediaan bahan baku yang diimpor 3. Persediaan barang

4. Termin proyek yang akan dikerjakan (sesuai termin proyek yang dibiayai BRI) 5. Kontrak garansi (5% dari outstanding L/C, BG,KMK)

Fasilitas Bank Garansi (BG)

Total pengikatan agunan atas jaminan dengan agunan yang diberikan sebesar Rp 196.500.000 (dalam ribuan).

Pada tanggal 8 Agustus 2006 Perusahaan memperoleh fasilitas BG dari BRI berdasarkan akta no 13 yang berlaku sampai dengan tanggal 8 Agustus 2007, yang kemudian diperpanjang sampai dengan tanggal 12 Juli 2008. Perubahan terakhir telah mendapatkan persetujuan dari BRI dan berlaku sejak tanggal 12 Juli 2008 Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan agunan sebagai berikut:

Tanah dan bangunan seluas 79.417 m2, yang berlokasi di Jl. M Toha no 225 Desa pasawahan, kec Dayeuh Kolot, Kab Bandung

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Fasilitas Pembukaan Letter of Credit (L/C)

sampai dengan 31 Desember 2009, kemudian diperpanjang dengan akta No.15 tanggal 27 September 2010 mulai tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 28 Pebruari 2011 dan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan RUPS perusahaan. Plafond fasilitas BG berdasarkan perubahan terakhir adalah sebesar Rp10 milyar dengan tujuan untuk jaminan tender, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan maupun jaminan lainnya serta jaminan kepabeanan. Fasilitas BG diperoleh dengan memberikan Kontra Garansi berupa deposito yang diblokir sebesar 5% dari outstanding L/C, BG dan KMK Konstruksi yang diterbitkan. Perusahaan harus mematuhi beberapa persyaratan, diantaranya adalah pembatasan dalam hal melakukan investasi baru per tahun melebihi nilai Rp10 milyar. Fasilitas BG dijamin dengan agunan yang terkait dengan fasilitas PJI tersebut di atas.

Pada tanggal 12 Juni 2007 Perusahaan telah memperoleh fasilitas pembukaan L/C dari BNI berdasarkan akta no 19 yang berlaku sampai dengan tanggal 11 Juni 2008, yang kemudian diperpanjang dan perubahan terakhir berdasarkan akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Pembukaan L/C No. (2) 19 tertanggal 30 Oktober 2008, batas waktu pembukaan L/C berlaku sejak tanggal jatuh tempo sampai dengan 31 Desember 2008 dan tahap berikutnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 setelah mendapatkan persetujuan RUPS perusahaan. Plafond fasilitas L/C maksimum sebesar Rp70 milyar dalam bentuk irrevocable Sight L/C dan/atau Usance L/C atau Usance Payable at Sight (UPAS) dengan jangka waktu maksimal 180 hari sejak tanggal Bill of Lading dengan tujuan untuk keperluan impor bahan baku/peralatan telekomunikasi dan bangunan untuk proyek yang dibiayai BNI. Atas setiap pembukaan L/C wajib menyetor Marginal Deposit sebesar 20% dari nominal L/C yang akan dibuka dalam mata uang yang sama dan dapat berupa deposito sebesar 5% dari jumlah kredit yang ditarik, yang akan diblokir sampai dengan fasilitas kredit lunas.

(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. IKATAN-IKATAN YANG PENTING (lanjutan)

Jaminan atas fasilitas pembukaan L/C adalah seluruh barang hasil impor yang dibiayai dengan fasilitas L/C dan/atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), cash deposit sebesar 5% serta persediaan barang dan piutang dagang yang diikat secara fidusia.

Kerja Sama Sesama BUMN

Dalam rangka sinergi BUMN perusahaan telah melakukan kerjasama (B to B) dengan PT Telkom pada tanggal 14 April 2010, dengan ditandatanganinya Nota Kesepakatan Bersama (MOU) antara PT Inti dengan PT Telkom dalam rangka percepatan program transformasi bisnis PT Telkom, melalui modernisasi jaringan akses guna pengingkatan kualitas layanan dan peningkatan kemampuan industri lokal perangkat telekomunikasi. Secara khusus, tujuan kerja sama ini adalah untuk modernisasi jaringan akses PT Telkom dari bahan tembaga menjadi serat optik yang dicanangkan untuk 4 sampai 5 tahun kedepan. Kesepakatan bersama tersebut ditindaklanjuti dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada tanggal 30 Desember 2010.

Dalam dokumen laporan tahunan 2010 (Halaman 112-115)

Dokumen terkait