Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the
3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) Summary of significant accounting policies
(continued)
a. Dasar penyusunan dan pengukuran laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation and measurement of consolidated financial statements (continued)
1. PSAK No. 1, “Penyajian Laporan
Keuangan”, mensyaratkan pengelompokkan komponen penghasilan komprehensif lain yang terdiri dari pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi dan tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi.
1. SFAS No. 1, “Presentation of Financial
Statements”, requires items of other
comprehensive income to be split between those tha t ha ve the potentia l to be recycled to profit or loss and those tha t do not.
Sebagai dampak penerapan standar
penyesuaian tersebut, Grup telah
memodifikasi penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Perubahan ini tidak
berdampak material pada penyajian periode sebelumnya.
As a result of the applica tion of this a mended standa rd, the Group ha s modified the presenta tion of items of other comprehensive income (OCI) in its consolidated sta tement of profit or loss and OCI. This change has no materia l impact on the presenta tion of the previous period.
2. PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, mengubah persyaratan untuk pengakuan, pengukuran dan penyajian program manfaat karyawan.
2. SFAS No. 24, “Employee Benefits”, amends
the recognition, measurement and
presenta tion requirements for defined benefit schemes.
Sebagai dampak penerapan standar
penyesuaian tersebut, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian aktuarial dalam penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laba rugi pada periode terjadinya.
As a result of the adoption of the amendments of this standard, the Group ha s changed its accounting policy to recognize all a ctua rial ga ins and losses in other comprehensive income and all pa st service costs in profit or loss in the period which they occur.
Dampak kuantitatif perubahan tersebut telah diungkapkan (Catatan 3p dan 24).
The quantitative impa ct of the cha nge has disclosed (Notes 3p and 24).
3. PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”, Revisi
ini menghilangkan pengaturan tentang pajak final.
3. SFAS No. 46, " Income Taxes", these
revisions eliminates the setting of the final tax.
Sehubungan dengan penerapan standar baru ini, Grup telah mereklasifikasi penyajian beban pajak penghasilan final pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan informasi komparatif telah disajikan kembali (Catatan 43).
In connection with the adoption of this new standa rd, the Group has recla ssified the presenta tion of fina l income tax expense in statements of profit or loss and other comprehensive income and compa ra tive information has been restated (Note 43).
23
a. Dasar penyusunan dan pengukuran laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation and measurement of consolidated financial statements (continued)
4. PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain”, mensyaratkan
pengungkapan informasi mengenai sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingan pada entitas lain, serta dampak dari kepentingan
tersebut terhadap laporan keuangan.
Pengungkapan tersebut disyaratkan untuk kepentingan dalam entitas anak, pengaturan
bersama, entitas asosiasi dan entitas
terstruktur yang tidak dikonsolidasi.
4. SFAS No. 67, “Disclosures of Interests in
Other Entities”, requires disclosure of information on the nature of, and r isks associa ted with, interests in other entities, and the effects of those interests on the prima ry fina ncial sta tements. The required disclosures rela te to interests in subsidia ries,
joint arrangements, associa tes and
unconsolida ted structured entities.
Sehubungan dengan penerapan standar baru ini, Grup telah memperluas pengungkapan kepentingan dalam entitas anak (Catatan 1).
As a result of this new standard, the Group has expa nded its dislosures about its interests in subsidiaries (Note 1).
5. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”,
menyatakan definisi nilai wajar dan
menyediakan pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan
atau diizinkan, serta memperluas
pengungkapan mengenai nilai wajar.
5. SFAS No. 68, “Fair Value Measurements”,
clarifies the definition of fair value and provides guidance on how to measure fair value, when fair value is required or permitted, and aims to enhance fair value disclosures.
Sebagai dampak penerapan standar baru ini,
Grup menambahkan pengungkapan
mengenai nilai wajar (Catatan 39).
As a result of adoption of this new
standard, the Group has included
additional fair value disclosures (Notes 39). Sesuai dengan ketentuan transisi standar ini,
Grup menerapkan pedoman pengukuran nilai wajar yang baru secara prospektif sehingga informasi komparatif terkait pengungkapan baru tidak diungkapkan. Perubahan tersebut
tidak menimbulkan dampak signifikan
terhadap pengukuran aset dan liabilitas Grup.
In accordance with the transitional
provisions of this standard, the Group has
applied the new fair value
measurement guidance prospectively and
has not provided any comparative
information for new disclosures.
Notwithstanding the above, the change had
no significant impact on the
measurement of the Group’s assets and
liabilities. Berikut ini adalah PSAK baru dan penyesuaian
yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian :
The following are the revised and amended SFASs applied effective 1 January 2015 which are relevant but do not have material impact on the consolidated financial statements:
1. PSAK No. 4 (Revisi 2014), Laporan
Keuangan Tersendiri
1. SFAS No. 4 (Revised 2014), Separate
Financial Statements
2. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama
2. SFAS No. 15, Investment in Associates and
Joint Ventures
3. PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak
Penghasilan
PT Alam Sutera Realty Tbk. PT Alam Sutera Realty Tbk.
dan Entitas Anak and Subsidiaries
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Notes to the Consolidated Financial Statements
(lanjutan) (continued)
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal For the years ended
31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014
24
3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies
(continued)
a. Dasar penyusunan dan pengukuran laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation and measurement of consolidated financial statements (continued)
4. PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan
Nilai Aset
4. SFAS No. 48 (Revised 2014), Impairment of
Assets
5. PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Penyajian
5. SFAS No. 50 (Revised 2014), Financial
Instruments: Presentation
6. PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
6. SFAS No. 55 (Revised 2014), Financial
Instruments: Recognition and Measurement
7. PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Pengungkapan
7. SFAS No. 60 (Revised 2014), Financial
Instruments: Disclosures
8. PSAK No. 65, Laporan Keuangan
Konsolidasian
8. SFAS No. 65, Consolidated Financial
Statements
9. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama 9. SFAS No. 66, Joint Arrangement
b. Prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation
Grup menerapkan PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK revisi ini
menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
The Group adopted SFAS No. 65, “Consolidated
Financial Statements”. This revised SFAS provides guidance for the prepa ration and presenta tion of consolida ted financial sta tements when an entity ha s control over another entity. Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan
seluruh entitas anak yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (Grup).
The consolida ted fina ncia l sta tements
consolidate all subsidia ries that a re controlled by the Company and subsidia ries (Group). Grup memiliki pengendalian jika dan hanya jika
memiliki seluruh hal berikut :
The Group has control if and only if the investor has all of the following elements :
kekuasaan atas investee; power over the investee.
eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan
exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee.
kemampuan untuk menggunakan kekuasaanya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.
the ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor's returns.
Pengkonsolidasian entitas anak dimulai pada saat Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Secara khusus,
penghasilan dan beban entitas anak yang
diakuisisi atau dilepaskan selama tahun berjalan termasuk dalam laba rugi sejak tanggal Grup
memperoleh pengendalian sampai dengan
tanggal Grup kehilangan pengendalian atas
entitas anak.
Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group losses control of
the subsidiary. Specifically, income and
expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in profit or loss from the date the Group gains control until the date when the Group ceases to control the subsidiary.
25
b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued) Laba rugi dan setiap komponen penghasilan
komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik
Perusahaan dan kepentingan nonpengendali
(KNP) meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other comprehensive income a re attributed to the owners of the Company and to the non- controling interest (NCI) even if this results in the NCI having a deficit balance.
Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh dalam laporan keuangan konsolidasian.
All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are fully eliminated upon consolidation.
Jika kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka Grup :
In case of loss of control over a subsidiary, the Group :
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
derecognizes the assets (including
goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI;
derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
recognizes the fair value of the
consideration received; mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian entitas induk atas
komponen yang sebelumnya diakui
sebagai penghasilan komprehensif lain ke
laba rugi, atau mengalihkan secara
langsung ke saldo laba.
recognizes the fair value of any
investment retained;
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
reclassifies the parent’s share of
components previously recognized in
other comprehensive income to profit or
loss or retained earnings, as
appropriate. KNP mencerminkan bagian atas keuntungan atau
kerugian dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara
langsung maupun tidak langsung oleh
Perusahaan, yang masing-masing disajikan
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian dan dalam
ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiariesattributable to equity interests that are notowned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable toowners of the Company.
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali
yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.
PT Alam Sutera Realty Tbk. PT Alam Sutera Realty Tbk.
dan Entitas Anak and Subsidiaries
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Notes to the Consolidated Financial Statements
(lanjutan) (continued)
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal For the years ended
31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014
26
3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies
(continued)
c. Instrumen keuangan c. F inancial instrument i. Aset keuangan i. Financial assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana pembelian dan penjualan aset
keuangan berdasarkan kontrak yang
mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi.
All financial a ssets a re recognized and derecognised on trade date where the purchase and sa le of a financial a sset under a contract whose terms require delivery of the financia l a sset within the time frame established by the ma rket concerned, and a re
initia lly mea sured a t fair value plus
transaction costs.
Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi (“FVTPL”) dan pinjaman yang diberikan
dan piutang.
Financial assets of the Company and subsidiaries are classified as financial assets
at fair value through profit or loss (“FVTPL”)
and loans and receivables.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi (“F VTPL”)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL
jika aset keuangan diperoleh untuk
diperdagangkan atau ditetapkan sebagai
FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan kecuali aset
derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTP L disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Financial assets at fair value through profit or
loss (“FVTPL”)
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial assets ar e either held for trading or they are designated as FVTPL at initial recognition. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at FVTPL are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or
losses recognized in the consolidated
statements of income and other comprehensive income.
Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
The gains or losses recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income include any dividend or interest earned from the financial assets.
27
c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. F inancial instrument (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan nonderivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat
pinjaman yang diberikan dan piutang
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted on an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income and other comprehensive income
when the loans and receivables are
derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, deposito berjangka, aset keuangan lancar lainnya, aset keuangan tidak lancar lainnya, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Cash and cash equivalents, time deposit, other current financial assets, other non current financial assets, trade receivables, other receivables and due from related parties are included in loans and receivables category.
Metode suku bunga efektif The effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari instrumen
keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup
seluruh komisi dan bentuk lain yang
dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method used for calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating the interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and other forms of paid and received by the parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, if more appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial assets at initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
Revenue is recognized based on effective interest rates for financial instruments.
PT Alam Sutera Realty Tbk. PT Alam Sutera Realty Tbk.
dan Entitas Anak and Subsidiaries
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Notes to the Consolidated Financial Statements
(lanjutan) (continued)
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal For the years ended
31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014
28
3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies
(continued)
c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. F inancial instrument (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)
Grup tidak mempunyai investasi dimiliki
hingga jatuh tempo (“HTM”) dan aset
keuangan tersedia untuk dijual (“AFS”) per 31
Desember 2015 dan 2014.
The Group did not have any held-to-maturity
investments (“HTM”) and available-for-sale
financial assets (“AFS”) as of 31 December
2015 and 2014.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat di estimasi secara handal.
Financial assets are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence, as a result of one or more
events that occurred after the initial
recognition of financial assets, and the adverse event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset that can be reliably estimated.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For other financial assets, objective evidence of impairment could include the following: kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
significant financial difficulty of the issuer or obligor; or
breach of contract, such as a default or
delinquency in interest or principal
payments, or
it is probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan
keterlambatan penerimaan pembayaran
piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan atas piutang.
For a group of financial assets, such as receivables, assets that are assessed not be