• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) Summary of significant accounting policies

Dalam dokumen ALAM SUTERA REALTY Tbk 2015 (Halaman 152-178)

Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the

3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Dasar penyusunan dan pengukuran laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation and measurement of consolidated financial statements (continued)

1. PSAK No. 1, “Penyajian Laporan

Keuangan”, mensyaratkan pengelompokkan komponen penghasilan komprehensif lain yang terdiri dari pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi dan tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi.

1. SFAS No. 1, “Presentation of Financial

Statements”, requires items of other

comprehensive income to be split between those tha t ha ve the potentia l to be recycled to profit or loss and those tha t do not.

Sebagai dampak penerapan standar

penyesuaian tersebut, Grup telah

memodifikasi penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain

konsolidasian. Perubahan ini tidak

berdampak material pada penyajian periode sebelumnya.

As a result of the applica tion of this a mended standa rd, the Group ha s modified the presenta tion of items of other comprehensive income (OCI) in its consolidated sta tement of profit or loss and OCI. This change has no materia l impact on the presenta tion of the previous period.

2. PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, mengubah persyaratan untuk pengakuan, pengukuran dan penyajian program manfaat karyawan.

2. SFAS No. 24, “Employee Benefits”, amends

the recognition, measurement and

presenta tion requirements for defined benefit schemes.

Sebagai dampak penerapan standar

penyesuaian tersebut, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian aktuarial dalam penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laba rugi pada periode terjadinya.

As a result of the adoption of the amendments of this standard, the Group ha s changed its accounting policy to recognize all a ctua rial ga ins and losses in other comprehensive income and all pa st service costs in profit or loss in the period which they occur.

Dampak kuantitatif perubahan tersebut telah diungkapkan (Catatan 3p dan 24).

The quantitative impa ct of the cha nge has disclosed (Notes 3p and 24).

3. PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”, Revisi

ini menghilangkan pengaturan tentang pajak final.

3. SFAS No. 46, " Income Taxes", these

revisions eliminates the setting of the final tax.

Sehubungan dengan penerapan standar baru ini, Grup telah mereklasifikasi penyajian beban pajak penghasilan final pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan informasi komparatif telah disajikan kembali (Catatan 43).

In connection with the adoption of this new standa rd, the Group has recla ssified the presenta tion of fina l income tax expense in statements of profit or loss and other comprehensive income and compa ra tive information has been restated (Note 43).

23

a. Dasar penyusunan dan pengukuran laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation and measurement of consolidated financial statements (continued)

4. PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan

Dalam Entitas Lain”, mensyaratkan

pengungkapan informasi mengenai sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingan pada entitas lain, serta dampak dari kepentingan

tersebut terhadap laporan keuangan.

Pengungkapan tersebut disyaratkan untuk kepentingan dalam entitas anak, pengaturan

bersama, entitas asosiasi dan entitas

terstruktur yang tidak dikonsolidasi.

4. SFAS No. 67, “Disclosures of Interests in

Other Entities”, requires disclosure of information on the nature of, and r isks associa ted with, interests in other entities, and the effects of those interests on the prima ry fina ncial sta tements. The required disclosures rela te to interests in subsidia ries,

joint arrangements, associa tes and

unconsolida ted structured entities.

Sehubungan dengan penerapan standar baru ini, Grup telah memperluas pengungkapan kepentingan dalam entitas anak (Catatan 1).

As a result of this new standard, the Group has expa nded its dislosures about its interests in subsidiaries (Note 1).

5. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”,

menyatakan definisi nilai wajar dan

menyediakan pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan

atau diizinkan, serta memperluas

pengungkapan mengenai nilai wajar.

5. SFAS No. 68, Fair Value Measurements,

clarifies the definition of fair value and provides guidance on how to measure fair value, when fair value is required or permitted, and aims to enhance fair value disclosures.

Sebagai dampak penerapan standar baru ini,

Grup menambahkan pengungkapan

mengenai nilai wajar (Catatan 39).

As a result of adoption of this new

standard, the Group has included

additional fair value disclosures (Notes 39). Sesuai dengan ketentuan transisi standar ini,

Grup menerapkan pedoman pengukuran nilai wajar yang baru secara prospektif sehingga informasi komparatif terkait pengungkapan baru tidak diungkapkan. Perubahan tersebut

tidak menimbulkan dampak signifikan

terhadap pengukuran aset dan liabilitas Grup.

In accordance with the transitional

provisions of this standard, the Group has

applied the new fair value

measurement guidance prospectively and

has not provided any comparative

information for new disclosures.

Notwithstanding the above, the change had

no significant impact on the

measurement of the Groups assets and

liabilities. Berikut ini adalah PSAK baru dan penyesuaian

yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian :

The following are the revised and amended SFASs applied effective 1 January 2015 which are relevant but do not have material impact on the consolidated financial statements:

1. PSAK No. 4 (Revisi 2014), Laporan

Keuangan Tersendiri

1. SFAS No. 4 (Revised 2014), Separate

Financial Statements

2. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama

2. SFAS No. 15, Investment in Associates and

Joint Ventures

3. PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak

Penghasilan

PT Alam Sutera Realty Tbk. PT Alam Sutera Realty Tbk.

dan Entitas Anak and Subsidiaries

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Notes to the Consolidated Financial Statements

(lanjutan) (continued)

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal For the years ended

31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014

24

3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Dasar penyusunan dan pengukuran laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation and measurement of consolidated financial statements (continued)

4. PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan

Nilai Aset

4. SFAS No. 48 (Revised 2014), Impairment of

Assets

5. PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Penyajian

5. SFAS No. 50 (Revised 2014), Financial

Instruments: Presentation

6. PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

6. SFAS No. 55 (Revised 2014), Financial

Instruments: Recognition and Measurement

7. PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Pengungkapan

7. SFAS No. 60 (Revised 2014), Financial

Instruments: Disclosures

8. PSAK No. 65, Laporan Keuangan

Konsolidasian

8. SFAS No. 65, Consolidated Financial

Statements

9. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama 9. SFAS No. 66, Joint Arrangement

b. Prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Grup menerapkan PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK revisi ini

menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

The Group adopted SFAS No. 65, “Consolidated

Financial Statements”. This revised SFAS provides guidance for the prepa ration and presenta tion of consolida ted financial sta tements when an entity ha s control over another entity. Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan

seluruh entitas anak yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (Grup).

The consolida ted fina ncia l sta tements

consolidate all subsidia ries that a re controlled by the Company and subsidia ries (Group). Grup memiliki pengendalian jika dan hanya jika

memiliki seluruh hal berikut :

The Group has control if and only if the investor has all of the following elements :

kekuasaan atas investee; power over the investee.

eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan

exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee.

kemampuan untuk menggunakan kekuasaanya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.

the ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor's returns.

Pengkonsolidasian entitas anak dimulai pada saat Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Secara khusus,

penghasilan dan beban entitas anak yang

diakuisisi atau dilepaskan selama tahun berjalan termasuk dalam laba rugi sejak tanggal Grup

memperoleh pengendalian sampai dengan

tanggal Grup kehilangan pengendalian atas

entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group losses control of

the subsidiary. Specifically, income and

expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in profit or loss from the date the Group gains control until the date when the Group ceases to control the subsidiary.

25

b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued) Laba rugi dan setiap komponen penghasilan

komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik

Perusahaan dan kepentingan nonpengendali

(KNP) meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income a re attributed to the owners of the Company and to the non- controling interest (NCI) even if this results in the NCI having a deficit balance.

Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh dalam laporan keuangan konsolidasian.

All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are fully eliminated upon consolidation.

Jika kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka Grup :

In case of loss of control over a subsidiary, the Group :

menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

derecognizes the assets (including

goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI;

derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

recognizes the fair value of the

consideration received; mengakui setiap sisa investasi pada nilai

wajarnya;

mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan

mereklasifikasi bagian entitas induk atas

komponen yang sebelumnya diakui

sebagai penghasilan komprehensif lain ke

laba rugi, atau mengalihkan secara

langsung ke saldo laba.

recognizes the fair value of any

investment retained;

recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

reclassifies the parents share of

components previously recognized in

other comprehensive income to profit or

loss or retained earnings, as

appropriate. KNP mencerminkan bagian atas keuntungan atau

kerugian dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara

langsung maupun tidak langsung oleh

Perusahaan, yang masing-masing disajikan

dalam laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian dan dalam

ekuitas pada laporan posisi keuangan

konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiariesattributable to equity interests that are notowned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable toowners of the Company.

Transaksi dengan kepentingan nonpengendali

yang tidak mengakibatkan hilangnya

pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas.

Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.

PT Alam Sutera Realty Tbk. PT Alam Sutera Realty Tbk.

dan Entitas Anak and Subsidiaries

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Notes to the Consolidated Financial Statements

(lanjutan) (continued)

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal For the years ended

31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014

26

3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies

(continued)

c. Instrumen keuangan c. F inancial instrument i. Aset keuangan i. Financial assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana pembelian dan penjualan aset

keuangan berdasarkan kontrak yang

mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi.

All financial a ssets a re recognized and derecognised on trade date where the purchase and sa le of a financial a sset under a contract whose terms require delivery of the financia l a sset within the time frame established by the ma rket concerned, and a re

initia lly mea sured a t fair value plus

transaction costs.

Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi (“FVTPL”) dan pinjaman yang diberikan

dan piutang.

Financial assets of the Company and subsidiaries are classified as financial assets

at fair value through profit or loss (“FVTPL”)

and loans and receivables.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi (F VTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL

jika aset keuangan diperoleh untuk

diperdagangkan atau ditetapkan sebagai

FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai

kelompok diperdagangkan kecuali aset

derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTP L disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian.

Financial assets at fair value through profit or

loss (FVTPL)

Financial assets are classified as at FVTPL where the financial assets ar e either held for trading or they are designated as FVTPL at initial recognition. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at FVTPL are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or

losses recognized in the consolidated

statements of income and other comprehensive income.

Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.

The gains or losses recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income include any dividend or interest earned from the financial assets.

27

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. F inancial instrument (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah

aset keuangan nonderivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat

pinjaman yang diberikan dan piutang

dihentikan pengakuannya atau mengalami

penurunan nilai, serta melalui proses

amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted on an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income and other comprehensive income

when the loans and receivables are

derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Kas dan setara kas, deposito berjangka, aset keuangan lancar lainnya, aset keuangan tidak lancar lainnya, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Cash and cash equivalents, time deposit, other current financial assets, other non current financial assets, trade receivables, other receivables and due from related parties are included in loans and receivables category.

Metode suku bunga efektif The effective interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya

perolehan diamortisasi dari instrumen

keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup

seluruh komisi dan bentuk lain yang

dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method used for calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating the interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and other forms of paid and received by the parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, if more appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial assets at initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.

Revenue is recognized based on effective interest rates for financial instruments.

PT Alam Sutera Realty Tbk. PT Alam Sutera Realty Tbk.

dan Entitas Anak and Subsidiaries

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Notes to the Consolidated Financial Statements

(lanjutan) (continued)

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal For the years ended

31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014

28

3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies

(continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. F inancial instrument (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Grup tidak mempunyai investasi dimiliki

hingga jatuh tempo (“HTM”) dan aset

keuangan tersedia untuk dijual (“AFS”) per 31

Desember 2015 dan 2014.

The Group did not have any held-to-maturity

investments (“HTM”) and available-for-sale

financial assets (“AFS”) as of 31 December

2015 and 2014.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat di estimasi secara handal.

Financial assets are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence, as a result of one or more

events that occurred after the initial

recognition of financial assets, and the adverse event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset that can be reliably estimated.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

For other financial assets, objective evidence of impairment could include the following: kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak

peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

significant financial difficulty of the issuer or obligor; or

breach of contract, such as a default or

delinquency in interest or principal

payments, or

it is probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan

keterlambatan penerimaan pembayaran

piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan atas piutang.

For a group of financial assets, such as receivables, assets that are assessed not be

Dalam dokumen ALAM SUTERA REALTY Tbk 2015 (Halaman 152-178)

Dokumen terkait