• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

Dalam dokumen PT Indosat Tbk dan Entitas Anak (Halaman 31-34)

MIDI

Internet

Pendapatan dari jasa instalasi ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari biaya jasa bulanan diakui pada saat jasa tersebut diberikan. Pendapatan dari pemakaian diakui setiap bulan berdasarkan durasi pemakaian internet atau berdasarkan jumlah tetap, tergantung perjanjian dengan pelanggan.

Frame Net, World Link dan Direct Link

Pendapatan dari jasa instalasi ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan.

Sewa Satelit

Pendapatan satelit diakui dengan metode garis lurus selama periode sewa. Pendapatan jasa MIDI lainnya diakui pada saat penyerahan jasa tersebut. Telekomunikasi Tetap

Telepon Internasional

Pendapatan telepon internasional ke luar negeri dilaporkan secara bruto.

Telepon Jaringan Tetap Nirkabel

Pendapatan telepon jaringan tetap nirkabel dari pemakaian pulsa diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan.

Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan.

Untuk pelanggan pra-bayar, komponen aktivasi dari penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya.

Telepon Jaringan Tetap

Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan. Pendapatan Interkoneksi

Pendapatan dari interkoneksi jaringan dengan perusahaan telekomunikasi dalam negeri dan internasional lainnya diakui setiap bulan berdasarkan lalu lintas komunikasi aktual yang tercatat setiap bulannya.

Hubungan Keagenan

Pendapatan dalam hubungan keagenan dicatat sejumlah tagihan bruto kepada pelanggan ketika Grup bertindak sebagai prinsipal dalam penjualan jasa.

Pendapatan dicatat sebesar jumlah bersih yang diperoleh (jumlah yang dibayarkan oleh pelanggan dikurangi jumlah yang dibayarkan kepada pemasok) ketika secara substansi, Grup bertindak sebagai agen dan memperoleh komisi dari pemasok atas jasa yang terjual.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

Beban

Beban Interkoneksi

Beban dari interkoneksi jaringan dengan penyelenggara telekomunikasi domestik dan internasional lainnya dicatat sebagai beban usaha pada tahun terjadinya.

Beban-beban Lainnya

Beban yang diakui pada saat terjadinya.

l. Beban Karyawan

Beban karyawan yang langsung berhubungan dengan pengembangan, pembangunan dan pemasangan aset tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan aset yang bersangkutan.

m. Dana Pensiun dan Kenikmatan Karyawan

Efektif 1 Januari 2012 , Grup menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, yang mengatur akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja, yang meliputi imbalan kerja jangka pendek (misalnya pembayaran cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan imbalan kerja jangka panjang (misalnya cuti-berimbalan jangka panjang, imbalan kesehatan pasca-kerja). Grup telah memilih “10% corridor method” untuk pengakuan keuntungan atau kerugian aktuaria. Grup juga melakukan pengakuan kewajiban dan beban ketika pekerja telah memberikan layanan dan entitas mengkonsumsi manfaat ekonomi yang timbul dari layanan tersebut.

Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup, ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit-credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil aset dana pensiun dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.

Keuntungan atau kerugian aktuarial dari imbalan pasca-kerja diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi mana yang lebih tinggi di antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang melebihi 10% batas koridor diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Biaya jasa lalu dari imbalan pascakerja diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. Apabila imbalan tersebut vested setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, biaya jasa lalu diakui segera. Keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu dari imbalan kerja jangka panjang lainnya langsung diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

m. Dana Pensiun dan Kenikmatan Karyawan (lanjutan)

Grup mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program pensiun manfaat pasti pada saat kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap jumlah karyawan yang mengikuti program pensiun atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuan-ketentuan program pensiun manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program pensiun, atau akan memenuhi ketentuan untuk manfaat yang lebih rendah). Laba atau rugi dari kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset dana pensiun, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.

n. Instrumen Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

PSAK 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Grup yang terekspos selama tahun berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko mereka.

n1. Aset keuangan Pengakuan awal

Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal. Semua aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Dalam dokumen PT Indosat Tbk dan Entitas Anak (Halaman 31-34)