• Tidak ada hasil yang ditemukan

 separate financial information is available.

The Group segments its financial reporting based on the financial information used by the chief operating decision maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Group.

3.s. Uang Muka Pelanggan 3.s. Customer Advances

Uang muka pelanggan merupakan uang muka yang

diterima dari penyewa. Customer Advances are an advance received from the

lessee.

31 Maret 2022 dan 2021 March 31, 2022 and 2021

(Dalam USD Penuh) (In Full USD)

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan (Lanjutan)

3. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

3.t. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting 23.t. Critical Accounting Estimates and Judgements Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup

mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Sumber Ketidakpastian Estimasi Sources of Estimation Uncertainty Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi

ketidakpastian lain membutuhkan pertimbangan manajemen pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty requires consideratrion of management at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared.

Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group.

Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap

Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (Nilai tercatat aset tetap disesuaikan dalam Catatan 10).

Estimated Useful Lives of Fixed Assets

The Group reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned (Carrying value of fixed asset is presented in Note 10).

Imbalan Kerja

Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan beban (penghasilan) neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.

Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

Employee Benefits

The present value of the post employee benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net expenses (income) include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post-employment benefits obligations.

The Group determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.

31 Maret 2022 dan 2021 March 31, 2022 and 2021

(Dalam USD Penuh) (In Full USD)

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan (Lanjutan)

3. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

3.t. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting

(Lanjutan) 3.t. Critical Accounting Estimates and Judgements (Continued)

Imbalan Kerja (Lanjutan) Employee Benefits (Continued)

Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 14.

Other key assumptions for employee benefit obligations is based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 14.

Penurunan Nilai Kapal

Kapal akan diuji atas penurunan nilainya Ketika ada bukti objektif atau indikasi bahwa kapal tersebut terjadi penurunan nilai. Dalam menentukan adanya penurunan nilai suatu kapal, manajemen membutuhkan suatu estimasi yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset dari Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari kelompok atau kelompok kapal.

Vessel Impairment

Vessels are tested for impairment whenever there is any objective evidence or indication that the vessels may be impaired. Determining whether a vessel is impaired, requires an estimation of the higher of the fair value less cost to sales or value in use of the Cash-Generating Units (“CGU”) to which a vessel or a group of vessel have been allocated.

Pengukuran Kerugian Kredit Ekspektasian pada piutang usaha

Grup menerapkan metode yang disederhanakan untuk mengukur kerugian kredit ekspektasian yang menggunakan penyisihan kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya untuk semua piutang usaha. Oleh karena itu, Grup tidak mengidentifikasi perubahan dalam risiko kredit, melainkan mengukur penyisihan berdasarkan kerugian kredit ekspektasian sepanjang kepemilikan aset pada tanggal pelaporan.

Tingkat kerugian ekspektasian didasarkan pada profil pembayaran penjualan dan kerugian kredit historis terkait selama periode penjualan tersebut. Tingkat kerugian historis disesuaikan untuk mencerminkan informasi terkini dan informasi forward-looking mengenai faktor-faktor makroekonomi yang memengaruhi kemampuan pelanggan untuk melunasi piutang.

Measurement of Expected Credit Losses of trade receivables

The Group applied a simplified approach to measure such expected credit loss which uses a lifetime expected loss allowance for trade receivables. Therefore, the Group does not track changes in credit risk, but instead recognise allowance based on lifetime expected credit loss at each reporting date.

The expected credit loss are based on the payment profiles of sales and the corresponding historical credit loss experienced within this sales period. The historical loss rates are adjusted to reflect current and forward-looking information on macroeconomic factors affecting the ability of the customers to settle the receivables.

31 Maret 2022 dan 2021 March 31, 2022 and 2021

(Dalam USD Penuh) (In Full USD)

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan (Lanjutan)

3. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

3.t. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting

(Lanjutan) 3.t. Critical Accounting Estimates and Judgements (Continued)

Pengukuran Kerugian Kredit Ekspektasian pada piutang usaha (Lanjutan)

Dalam mempertimbangkan dampak lingkungan ekonomi pada tarif perhitungan kerugian kredit ekspektasian, Grup menilai, misalnya, tingkat pertumbuhan produksi domestik bruto negara (yaitu Indonesia dan Singapura) dan tingkat pertumbuhan industri utama tempat pelanggannya beroperasi. Grup menyesuaikan, seperlunya, matriks penyisihan pada setiap tanggal pelaporan. Perkiraan tarif kerugian kredit ekspektasian tersebut mungkin tidak mewakili gagal bayar sebenarnya di masa mendatang. Penyisihan kerugian ekspektasi atas piutang usaha Grup pada tanggal 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021 adalah USD164.639 (Catatan 5).

Measurement of Expected Credit Losses of trade receivables (Continued)

In considering the impact of the economic environment on the expected credit losses rates, the Group assesses, for example, the gross domestic production growth rates of the countries (i.e. Indonesia and Singapore) and the growth rates of the major industries in which its customers operate. The Group adjusts, as necessary, the allowance matrix at each reporting date. Such estimation of the expected credit losses rates may not be representative of the actual default in the future. The expected loss

allowance on the Group’s trade receivables as at March 31, 2022 and December 31,2021 is USD164.639

(Note 5).

Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying the Accounting Policies

Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan

yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, maka akun ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar.

Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.

Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liability Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 71 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 3.n.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 71.

Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 3.n.

31 Maret 2022 dan 2021 March 31, 2022 and 2021

(Dalam USD Penuh) (In Full USD)

4. Kas dan Bank 4. Cash and Bank

31 Maret 2022 dan 2021 March 31, 2022 and 2021

(Dalam USD Penuh) (In Full USD)

4. Kas dan Bank (Lanjutan) 4. Cash and Bank (Continued)

Dokumen terkait