• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

PSAK No. 24 (revisi 2010) - Imbalan Kerja

(lanjutan) PSAK No. 24 (revised 2010) - Employee Benefits (continued)

Sampai dengan 31 Desember 2011, Perseroan dan entitas anak mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang jumlahnya lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti di laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut. Pada 1 Januari 2012, Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2010) dan memilih untuk mengubah kebijakan akuntansinya dengan mengakui keuntungan/kerugian aktuarial secara keseluruhan melalui pendapatan komprehensif lainnya secara prospektif.

Throughout 31 December 2011, the Company and subsidiaries recognised actuarial gain or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of defined benefit obligations in the profit or loss over the employees expected average remaining working lives. On 1 January 2012, the Company and subsidiaries adopted PSAK No. 24 (revised 2010) and elected to change its accounting policy by fully recognised actuarial gain/loss through other comprehensive income on prospective basis.

PSAK No. 60 - Instrumen Keuangan:

Pengungkapan PSAK No. 60 - Financial Instruments:Disclosures

PSAK No. 60 memperkenalkan pengungkapan baru terkait dengan instrumen keuangan. Standar ini tidak berdampak pada klasifikasi dan penilaian atas instrumen keuangan Perseroan dan entitas anak.

Perseroan dan entitas anak telah menyertakan pengungkapan baru agar sesuai dengan persyaratan dari standar.

PSAK No. 60 introduces new disclosure relating to financial instruments. The standard does not has any impact on the classification and valuation of the Company and subsidiaries’ financial instruments.

The Company and subsidiaries have incorporated the new disclosures to conform to the requirements of the standard.

ISAK No. 25 - Hak Atas Tanah ISAK No. 25 - Rights Arising from Land

ISAK No. 25 mensyaratkan biaya awal untuk mendapatkan hak legal atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari harga perolehan tanah, dan oleh karena itu tidak disusutkan. Biaya selanjutnya yang timbul untuk memperbaharui hak atas tanah dikapitalisasikan sebagai bagian dari aset takberwujud dan disusutkan.

Sesuai dengan perubahan ketentuan interpretasi ini pada tanggal 1 Januari 2012, Perseroan dan entitas anak telah menghentikan depresiasi beban tangguhan terkait hak legal tanah yang pertama kali

ISAK No. 25 requires that the initial legal costs paid to obtain land use rights are considered to be part of the cost of land, and therefore they are not depreciated. Subsequent costs incurred to renew land use rights are capitalised as part of intangible assets and are depreciated. In accordance with the transitional provisions of the interpretation as at 1 January 2012, the Company and subsidiaries have ceased depreciating deferred charges relate to initial

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2012 AND 2011

(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

Lain - lain Others

Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi berikut yang relevan dengan operasi Perseroan dan entitas anak tidak menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian baik pada periode berjalan maupun periode sebelumnya:

The adoption of the following standards and interpretations or revisions, which are relevant to the Company and subsidiaries’ operations did not result in material effect on the consolidated financial statements in the current or prior financial period:

- PSAK No. 10 (revisi/revised 2009) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/The Effects of Changes in

Foreign Exchange Rates

- PSAK No. 13 (revisi/revised 2011) - Properti Investasi/Investment Property - PSAK No. 16 (revisi/revised 2011) - Aset Tetap/Fixed Assets

- PSAK No. 26 (revisi/revised 2011) - Biaya Pinjaman/Borrowing Costs - PSAK No. 30 (revisi/revised 2011) - Sewa/Leases

- PSAK No. 46 (revisi/revised 2010) - Pajak Penghasilan/Income Taxes

- PSAK No. 50 (revisi/revised 2010) - Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation - PSAK No. 53 (revisi/revised 2010) - Pembayaran Berbasis Saham/Share-based Payment

- PSAK No. 55 (revisi/revised 2011) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/Financial

Instruments: Recognition and Measurement

- PSAK No. 56 (revisi/revised 2010) - Laba Per Saham/Earning Per Share

- ISAK No. 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri/

Hedges of a Net Investment in Foreign Operation

- ISAK No. 15 - PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset,

Minimum Funding Requirements and Their Interaction

- ISAK No. 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham/Income Taxes - Changes in the Tax Status

of an Entity or its Shareholders

- ISAK No. 23 - Sewa Operasi - Insentif/Operating Leases – Incentives

- ISAK No. 24 - Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa/Evaluating the Substance of Transactions Involving

the Legal Form of a Lease

- ISAK No. 26 - Penilaian Ulang Derivatif Melekat/Reassesment of Embedded

Derivatives

Pencabutan standar dan interpretasi berikut ini tidak menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian baik pada tahun berjalan maupun tahun sebelumnya:

The withdrawals of the following standards and interpretations did not result in material effect on the consolidated financial statements in the current or prior financial year:

- PSAK No. 47 - Akuntansi Tanah/Accounting for Land

- PSAK No. 11 - Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing/Translation

of Financial Statements in Foreign Currencies

- PSAK No. 52 - Mata Uang Pelaporan/Reporting Currencies

- ISAK No. 4 - Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs/Allowable

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

PSAK dan ISAK yang berlaku efektif pada tahun

2013. PSAK and ISAK which effective in 2013.

Standar akuntansi dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan terhadap kegiatan operasi Perseroan dan entitas anak, yang telah dipublikasikan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:

The following new or revised accounting standards and interpretations, which are relevant to the Company and subsidiaries’ operations, have been published, and mandatory for financial year beginning on or after 1 January 2013:

- Penyesuaian/Improvement

PSAK No. 60 - Instrument Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures - PSAK No. 38 (revisi/revised 2012) - Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali/Business Combinations Involving

Entities under Common Control

- PPSAK No. 10 - Pencabutan PSAK 51 Akuntansi Kuasi – Reorganisasi/Withdrawal of PSAK

51 Accounting for Quasi - Reorganisation

Perseroan dan entitas anak masih mengevaluasi dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut.

The Company and subsidiaries are still evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards.

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan Regulation of Capital Market and FinancialInstitution Supervisory Agency

Pada tanggal 25 Juni 2012, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam”) menerbitkan versi terbaru dari peraturan No. VIII.G.7, sebagaimana terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012, tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan bagi perusahaan publik di Indonesia.

Perseroan dan entitas anak melakukan penerapan atas peraturan baru tersebut untuk laporan keuangan konsolidasian yang berakhir 31 Desember 2012, yang berdampak antara lain pada perubahan penyajian semua bagian dari pendapatan dan beban dari dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif) menjadi satu laporan (laporan laba rugi komprehensif), dan reklasifikasi beberapa akun di laporan posisi keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 seperti yang disajikan pada Catatan 38.

On 25 June 2012, the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam”) issued a new version of regulation No. VIII.G.7, enclosed in the decision letter No. KEP-347/BL/2012, regarding the presentation and disclosure requirements for financial statements prepared by publicly listed entities in Indonesia.

The Company and subsidiaries applied the new regulation to consolidated financial statements for the year ended 31 December 2012, which resulted in the change of the presentation of all items of income and expenses from two statements (profit or loss and statements of comprehensive income) to one statement (statements of comprehensive income), and the reclassification of certain accounts in the consolidated financial position for the years ended 31 December 2011 and 1 January 2011 as disclosed in Note 38.

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2012 AND 2011

(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

(i) Entitas anak (i) Subsidiaries

Entitas anak adalah entitas dimana Perseroan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perseroan mengendalikan entitas lain. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada Perseroan dan tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perseroan kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are entities over which the Company has the power to govern the financial and operating policies. The existence and effect of potential voting rights which currently exercisable or convertible is considered when assessing whether the Company controls another entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and are de-consolidated from the date on which that control ceases.

Perseroan mencatat akuisisi entitas anak dengan menerapkan metode akuisisi. Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontinjensi pada tanggal akuisisi. Biaya terkait akuisisi dibebankan ketika terjadi. Aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap akuisisi, Perseroan mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.

The Company accounts for the acquisition of subsidiary by applying the acquisition method. The cost of an acquisition includes the fair value of any contingent consideration at the acquisition date. Acquisition-related costs are expensed as incurred. Assets, liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date. On an acquisition-by-acquisition basis, the Company recognises any non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets.

Dalam kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, Perseroan mengukur kembali kepemilikan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

In a business combination achieved through stages, the Company remeasures its previously held equity interest in the acquiree at its acquisition date fair value and recognised the resulting gain or loss in the consolidated statement of comprehensive income.

Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi serta nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya, terhadap bagian kepemilikan Perseroaan atas nilai wajar aset teridentifikasi yang diakuisisi, dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and fair value at the acquisition date of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the Company’s share of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If the amount is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognised directly in the

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries (continued)

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Changes in the parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in the loss of control are accounted for as equity transactions. When control over a previous subsidiary is lost, any remaining interest in the entity is remeasured at fair value and the resulting gain or loss is recognised in the consolidated statement of comprehensive income.

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan material antara Perseroan dan entitas anak telah dieliminasi.

All material intercompany transactions, balances, unrealised surpluses and deficits on transactions between Company and subsidiaries have been eliminated.

(ii) Transaksi dengan kepentingan

nonpengendali (ii) Transactionsinterests with non-controlling

Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset neto entitas anak yang tidak diatribusikan pada Perseroan.

Non-controlling interests represent the proportion of the results and net assets of subsidiaries that is not attributable to the Company.

Perseroan memperlakukan transaksi dengan kepentingan nonpengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas Perseroan. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.

The Company treats transactions with non-controlling interests as transactions with equity owners of the Company. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.

(iii) Entitas asosiasi dan pengendalian bersama

entitas (iii) Associates and jointly controlled entities

Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama entitas, dimana Perseroan memiliki pengaruh signifikan. Pengendalian bersama entitas adalah suatu entitas dimana Perseroan memiliki pengendalian bersama dengan satu venturer atau lebih. Entitas asosiasi dan pengendalian

Associates are entities, not being subsidiaries or jointly controlled entities, over which the Company exercises significant influence. Jointly controlled entities are entities which the Company jointly controls with one or more other venturers. Associates and jointly controlled entities are accounted for using the equity

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2012 AND 2011

(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

(iii) Entitas asosiasi dan pengendalian bersama

entitas (lanjutan) (iii) Associates and jointly controlled entities(continued)

Bagian Perseroan atas laba atau rugi entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas pasca akuisisi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika bagian Perseroan atas kerugian entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas, Perseroan menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Perseroan memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.

The Company’s share of its associates and jointly controlled entities’ post-acquisition profits or losses and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognised in the statement of consolidated comprehensive income. When the Company’s share of losses in an associate or jointly controlled entity equals or exceeds its interest in the associate or jointly controlled entity, the Company does not recognise further losses, unless the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associate or jointly controlled entity.

Seluruh keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antara Perseroan dengan entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas telah dieliminasi sebesar kepemilikan Perseroan pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas tersebut.

Unrealised gains and losses on transactions between the Company and its associates and jointly controlled entities have been eliminated to the extent of the Company’s interest in the associates and jointly controlled entities.

Pada akhir tahun buku, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa investasi pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas mengalami penurunan nilai.

At end of the financial year, the Company assesses whether there is objective evidence that investments in associates and jointly controlled entities is impaired.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

(i) Mata uang pelaporan (i) Reporting currency

Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan pelaporan Perseroan dan entitas anak.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Company and subsidiaries’ functional and reporting currency.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

(ii) Transaksi dan saldo (ii) Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau penilaian ketika dilakukan pengukuran kembali. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang berasal dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dengan menggunakan nilai tukar pada akhir periode, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali ketika ditangguhkan di ekuitas sebagai transaksi yang memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai arus kas.

Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions or valuation where items are remeasured. Foreign exchange gains or losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at the end of period exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the consolidated statement of comprehensive income, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges.

Kurs utama yang digunakan, didasarkan pada kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):

The main exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia as at 31 December 2012 and 2011, are as follows (full Rupiah):

2012 2011

Dolar Amerika Serikat (“USD”) 9,670.00 9,068.00 United States Dollars (“USD”)

Yen Jepang (“JPY”) 111.97 116.80 Japanese Yen (“JPY”)

(iii) Entitas asing (iii) Foreign entities

Laporan laba rugi komprehensif dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan laporan posisi keuangan dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Hasil keuntungan atau kerugian dari penjabaran laporan keuangan entitas asing dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lain dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, jika material.

Statement of comprehensive income and statement of cash flows of foreign entities are translated into Rupiah at average exchange rates for the year while statement of financial position are translated at the exchange rates prevailing at the statement of financial position date. The resulting gains or losses arising from the translation of foreign entities’ financial statements are reported in the other comprehensive income of the consolidated statement of comprehensive income, if material.

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas, bank, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah

Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks, deposits held on call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2012 AND 2011

(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan atas penurunan nilai. Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha dilakukan dengan identifikasi khusus dan dibentuk pada saat terdapat

Dokumen terkait