• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. Iklim, Topografi dan Tanah

2. Iklim, Topografi dan Tanah

Ditinjau dari segi topografi dan klimatologi, Kebun Buah Mangunan berada di ketinggian tanah di atas 320 mdpl. dengan kemiringan 14,4% dan temperatur udara rata-rata berkisar antara 240C-320C dengan CH (Curah Hujan) 2288,2 mm/tahun, serta kelembaban udara 70% - 85%. Bentang alam di Kecamatan Dlingo 100% berombak sampai berbukit dengan jenis tanah mediteran yang berasal dari batugamping karang, batugamping berlapis, batupasir, dan juga jenis tanah latosol yang berasal dari batuan induk breksi (BPN, 2010).

Kondisi Sosial dan Ekonomi 3. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk yang meningkat mengakibatkan tingginya kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk seringkali menimbulkan permasalahan dalam penataan keruangan akibat besarnya tekanan penduduk di suatu wilayah. Jumlah penduduk dan luas wilayah Desa Mangunan dapat dilihat dalam tabel 1.

Tabel 1. Jumlah penduduk Desa Mangunan Kecamatan Dlingo

Jumlah Penduduk Jumlah Luas Wilayah

L P

2.355 2.390 4.745 952,3715 hektar

Sumber : Dinas Catatan Penduduk Sipil

Jumlah penduduk dari kelompok umur terendah sampai tertua paling banyak terdapat pada perempuan yaitu 2.390 jiwa, sedangkan untuk laki-laki adalah 2.355 jiwa. Luas wilayah Desa Mangunan sebesar 952,37 hektar (tabel 1).

Pada daerah-daerah yang penduduknya padat dan persebaran yang tidak merata akan menghadapi masalah-masalah seperti masalah perumahan, masalah pekerjaan, masalah pendidikan, masalah pangan, masalah keamanan dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan (Moh Soerjani, dkk., 1987).

Sebaran usia penduduk Desa Mangunan dapat dilihat dalam tabel 2. Tabel 2. Sebaran penduduk Desa Mangunan Kecamatan Dlingo

No Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 0-4 106 100 206 2 5-9 165 145 310 3 10-14 177 156 333 4 15-19 172 155 327 5 20-24 183 201 384 6 25-29 162 198 360 7 30-34 166 174 340 8 35-39 190 164 354 9 40-44 189 166 355 10 45-49 173 198 371 11 50-54 147 163 310 12 55-59 145 151 296 13 60-64 113 133 246 14 65-69 86 96 182 15 70-74 80 76 156 16 >75 101 114 215 Jumlah 2.355 2.390 4.745

Sumber : Dinas Catatan Penduduk Sipil, 2015

Jumlah laki-laki terbanyak terdapat pada umur 35-39 yaitu 190 jiwa, sedangkan jumlah perempuan terbanyak terdapat pada umur 25-29 dan 45-49 yaitu 198 jiwa.

23

5. Mata Pencaharian

Secara umum mata pencaharian warga Desa Mangunan dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, hal ini disajikan secara rinci dalam tabel 3.

Tabel 3. Mata Pencaharian Desa Mangunan (bagi umur 10 tahun keatas)

Sumber : Dinas Catatan Penduduk Sipil, 2015 No

Pekerjaan

Jenis Kelamin Jumlah (orang)

%

Laki-Laki

Perempuan

1 Mengurus Rumah Tangga 0 58 58 1,25

2 Pelajar/mahasiswa 272 283 555 11,99

3 Pensiunan 16 1 17 0,37

4 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 31 12 43 0,93

5 Tentara Nasional Indonesia (TNI) 3 0 3 0,06

6 Kepolisian RI (Polri) 1 0 1 0,02

7 Perdagangan 0 1 1 0,02

8 Petani/pekebun 367 501 868 18,75

9 Peternak 1 0 1 0,02

10 Karyawan swasta 52 46 98 2,12

11 Buruh harian lepas 197 106 303 6,54

12 Buruh tani/perkebunan 527 302 829 17,90 13 Tukang batu 1 1 2 0,04 14 Tukang kayu 5 5 10 0,22 15 Ustadz/mubaligh 1 0 1 0,02 16 Juru masak 0 15 15 0,32 17 Dokter 1 1 2 0,04 18 Perawat 0 1 1 0,02 19 Sopir 2 0 2 0,04 20 Pedagang 22 9 31 0,67 21 Perangkat Desa 13 4 17 0,37 22 Kepala Desa 1 0 1 0,02 23 Wiraswasta 543 498 1041 22,48 24 Pekerjaan Lainnya 359 371 730 15,77 Jumlah 4.630 100,00

Penduduk Desa Mangunan sebagian besar bermata pencaharian sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 1.041 orang. Sisanya penduduk desa mangunan bermata pencaharian sebagai petani/pekebun, buruh tani/perkebunan, pelajar/mahasiswa, buruh harian lepas, karyawan swasta, mengurus rumah tangga, pegawai negeri sipil, pedagang pensiunan dan perangkat desa, juru masak, tukang kayu, tentara nasional Indonesia (TNI), tukang kayu, dokter dan sopir, kepolisian RI (Polri), perdagangan, peternak, ustadz/mubaligh, perawat, kepala desa dan pekerjaan lainnya. Artinya mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Mangunan sebagai wiraswasta yaitu memanfaatkan kemampuan yang dimiliki untuk menciptakan sebuah lapangan kerja sendiri (tabel 3).

6. Pendidikan

Grilick (1977) dalam Porteous (2014) menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka persepsinya akan semakin baik. Pendidikan penduduk Desa Mangunan secara rinci dapat dilihat dalam tabel 4.

Tabel 4. Pendidikan penduduk Desa Mangunan Kecamatan Dlingo Jenis Kelam in Tidak Sekolah Belum Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA D2 D3 S1 S2 S3 Jumlah Laki-Laki 538 72 858 484 356 12 8 25 2 0 2.355 Perem puan 624 90 825 519 295 7 13 17 0 0 2.390 Jumlah 1.162 162 1.683 1.003 651 19 21 42 2 0 4.745 Sumber : Dinas Catatan Penduduk Sipil, 2015

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi anak-anak tetapi melihat data yang terdapat dalam tabel 4, menunjukkan bahwa belum semua anak-anak di Desa Mangunan mengenyam pendidikan. Dari jumlah 4.745 usia anak sekolah yang berada di Desa Mangunan terdapat 1.162 anak yang tidak mengenyam

25

bangku sekolah. Hal ini diduga terjadi karena beberapa faktor yaitu ekonomi, jarak (tempat tinggal dengan sekolah) atau faktor lingkungan. Selain itu jumlah tamatan perguruan tinggi yang ada juga masih jauh dari cukup. Jumlah tamatan perguruan tinggi di desa mangunan ini hanya 84 orang dari jumlah penduduk. Akan tetapi semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi lambat laun jumlah anak didik yang berada di desa mangunan semakin bertambah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah anak didik yang belum tamat di bangku sekolah SD yaitu 162 siswa, artinya lebih sedikit daripada anak didik yang tamat SD yaitu 1.683 siswa. Dengan jumlah tamatan SD yang sebesar itu diharapkan dunia pendidikan di Desa Mangunan tidak ketinggalan dengan desa yang berada di sekelilingnya, dan kualitas pendidikan penduduk di Desa Mangunan semakin bertambah.

26

Kabupaten Bantul, Provinsi D.I Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2015 sampai bulan Februari 2016.

Metode penelitian dan Analisis Data 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang teknis pelaksanaannya dilakukan dengan observasi, kuesioner, dan pengumpulan data sekunder.

Moh Nazir (2005) menyatakan bahwa metode survei adalah penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh keterangan secara faktual di Lapangan.

2. Metode Pemilihan Lokasi

Lokasi yang dipilih pada penelitian ini adalah Kebun Buah Mangunan. Pemilihan lokasi observasi dilakukan dengan cara purposive. Metode Purposive adalah teknik penentuan lokasi penelitian yang sengaja dipilih berdasarkan tujuan penelitian (Antara, 2009 dalam Sugaepi, 2013).

Pemilihan lokasi didasarkan pada permasalahan yang terjadi di sekitar Kebun Buah Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Peta Desa Mangunan ditunjukkan pada gambar 4.

27

Gambar 1. Peta Desa Mangunan

Sumber : Kantor Badan Pertanahan Nasional, 2015 3. Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili karakteristik suatu populasi.

1) Pedagang

Teknik pengambilan sampel pedagang menggunakan metode sensus dengan mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan informasi yang spesifik.

Menurut Usman & Akbar (2008) dalam Farhatin Ladia (2009) menyatakan bahwa dalam penelitian dengan jumlah populasi relatif kecil dan mudah dijangkau digunakan metode sensus. Dengan metode pengambilan sampel ini diharapkan hasilnya dapat cenderung lebih mendekati nilai sesungguhnya dan diharapkan dapat memperkecil terjadinya kesalahan/penyimpangan. Jumlah pedagang yang

berjualan di kawasan Kebun Buah Mangunan yaitu sebanyak 5 orang. Seluruh pedagang tersebut dijadikan sampel penelitian.

2) Wisatawan

Teknik pengambilan sampel wisatawan menggunakan metode Insidental Sampling Qouta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Insidental Sampling Qouta yaitu menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2010). Anggota sampel adalah wisatawan pada waktu pengambilan data. Syarat pengambilan sampel yaitu siapa saja yang berkunjung ke Kebun Buah Mangunan dan kuesioner diberikan dengan mempertimbangkan aspek umur.

Secara teknis proses penelitian dilakukan adalah membagi kuesioner kepada responden berdasarkan jenis rombongan, usia, dan tingkat pendidikan. Jenis rombongan dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu sendiri/berdua, rombongan kecil (keluarga), dan rombongan besar (RT, sekolah, perusahaan, dll). Jenis usia pengunjung dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu 10-30 thn, 31-40 thn, >40 thn. Tingkat pendidikan dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu SD, SMP, SMA, Akademi, dan Sarjana (S1, S2, S3). Sampel ditentukan dengan rumus Slovin menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto (2000) sebagai berikut: n = +N �N 2

n = Ukuran sampel yang dibutuhkan N= Ukuran Populasi (N=75.854)

e = Margin Eror yang diperkenankan yaitu 0,1

Wisatawan Kebun Buah Mangunan pada tahun 2014 dari awal bulan Januari sampai bulan Desember 2014 adalah 90.398 jiwa (Sumber: Pengelola

29

Kebun Buah Mangunan, didapat pada tanggal 11 November 2015). Maka jumlah sampel dapat dihitung dengan rumus Slovin sebagai berikut:

n = .3

+ .3 , n = .3

,

n = , 5 di bulatkan menjadi

Berdasarkan perhitungan kesalahan yang diinginkan 10 %, maka diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 100 wisatawan pada hari yang berbeda di agrowisata Kebun Buah Mangunan. Anggota sampel adalah siapa saja yang berkunjung ke Kawasan Kebun Buah Mangunan pada bulan Desember 2015.

3) Pengelola Kebun Buah

Pengambilan sampel pengelola kebun buah dilakukan dengan menggunakan metode sensus dengan mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan informasi yang spesifik

Usman & Akbar (2008) dalam Farhatin Ladia (2009) mengatakan bahwa dalam penelitian dengan jumlah populasi relatif kecil dan relatif mudah dijangkau digunakan metode sensus. Dengan metode pengambilan sampel ini diharapkan hasilnya dapat cenderung mendekati nilai sesungguhnya dan diharapkan dapat memperkecil terjadinya kesalahan.

Jumlah pengelola di Kebun Buah Mangunan sebanyak 23 orang, terdiri dari: penasehat, ketua, sekertaris, bendahara, bidang keamanan, bidang acara, bidang kebersihan, bidang pembangunan, bidang parkir. Seluruh pengelola tersebut dijadikan sampel penelitian (Sumber: Pengelola Kebun Buah Mangunan).

4. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang disajikan secara deskriptif dan spasial. Menurut Sugiyono (2010) informasi deskriptif adalah gambaran lengkap tentang keadaan obyek yang diteliti. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan penjelasan berdasarkan fakta, data, dan informasi yang diperoleh selama penelitian yang kemudian dibuat dalam bentuk tabel dan gambar. Analisis deskriptif bertujuan untuk mempelajari persepsi dan aktivitas pengunjung di Kebun Buah Mangunan, mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan dari kegiatan agrowisata tersebut, serta mengevaluasi kualitas fasilitas yang ada. Pengolahan data hasil survei dilakukan dengan menghitung persentase yang didapatkan dari quisioner.

Analisis spasial untuk menentukan pola penataan yang dilakukan dengan cara zonasi kawasan. Analisis spasial dilakukan dengan menumpangsusunkan beberapa data spasial (lokasi vegetasi/tanaman) untuk menghasilkan unit pemetaan baru. Sistem proyeksi dan koordinat yang digunakan adalah Universal Transverse Mercator (UTM). Sistem koordinat dari UTM adalah meter sehingga membutuhkan informasi dimensi-dimensi linier seperti jarak dan luas sebagai pemetaan tematik. Proses analisis dilakukan menggunakan ArcGIS yang meliputi perencanaan dan arsitektur wilayah yang dilatarbelakangi hasil tracking menggunakan GPS (Geographic Positional System) (Longley, et al., 2004)

31

Jenis Data

Pengumpulan data untuk memperoleh gambaran lengkap tentang kondisi tapak, dilakukan melalui pengambilan data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan berupa, hasil observasi, penyebaran kuisioner dan hasil wawancara secara langsung dengan masyarakat sekitar dan wisatawan yang berkunjung. Data sekunder berupa laporan studi pustaka atau litelatur, instansi pemerintah terkait, serta dokumen lain seperti dari buku, jurnal, data BAPPEDA. Jenis data yang akan digunakan disajikan dalam tabel 5.

Tabel 1. Jenis Data Penelitan

No Jenis Data Lingkup Bentuk Data Sumber

1 Peta Wilayah dan Peta Topografi 1) Kab. Bantul 2) Kec. Dlingo 3) Desa Mangunan

Hard & soft copy Kantor Kec. Dlingo, Kantor BPN, dan Administrasi Kebun Buah Mangunan 2 Geografis wilayah 1) Batas Wilayah 2) Luas Wilayah 3) Ketinggian Tempat

Hard & soft copy

BAPPEDA dan

Pengelola Kebun

Buah Mangunan

3 Iklim 1) Suhu udara

2) CH (Curah Hujan)

3) Kelembaban Udara

Hard & soft copy BMKG dan Pengelola Kebun Buah Mangunan 4 Kondisi Sosial

Dokumen terkait