• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilmu ‘Ilal Hadi>s|

Dalam dokumen Studi Hadis (Halaman 149-155)

Studi Hadis | 137

yang sangat dibutuhkan oleh ulama di berbagai disiplin.29 Ilmu

ini merupakan salah satu buah dari penghafalan hadis, pemahaman secara mendalam terhadapnya, pengetahuan

tentang ‘am dan kha>sh-nya, yang mut}laq dan muqayyad-nya

dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penguasaan terhadapnya. Sebab tidak cukup bagi seseorang hanya dengan menghafal hadis, menghimpun sanad-sanadnya dan menandai kata-katanya tanpa memahaminya dan mengetahui kandungan hukumnya.

Para ulama telah menyusun kitab-kitab yang berkenaan dengan ilmu ini seperti Imam Muhammad ibn Idris al-Syafi’i

(150-204 H.) dengan kitabnya Ikhtilaf al-Hadi>s|, sebuah kitab

pertama di bidang ini yang sampai kepada kita. Setelah itu, Imam ’Abd Allah ibn Muslim ibn Qutaybah al-Daynuri (213-276 H.) dengan kitabnya Ta’wi>l Mukhtalif al-Hadi>s|. Demikian pula, Abu Ja’far Ahmad ibn Muhammad al-Thahawi (239-321 H.) dengan karyanya Musykil al-As|a>r, Abu Bakar Muhammad ibn al-Hasan al-Ans}}ari al-As}bahani (w. 406 H.) dengan

karyanya Musykil al-Hadi>s| wa Baya>nuh.30

G. Ilmu ‘Ilal Hadi>s|

Kata ‘ilal merupakan bentuk jamak dari ‘illah, secara

bahasa berarti penyakit. Menurut terminologi ulama hadis, ‘illah adalah sebab tersembunyi yang menyebabkan cacat

suatu hadis yang secara lahiriyah tampak selamat.31 Cara

mengetahui ‘illat hadis adalah dengan menghimpun semua

sanad yang berkaitan dengan hadis yang diteliti untuk mengetahui apakah hadis yang bersangkutan memiliki tawa>bi’

atau syawa>hid atau tidak. Kemudian, seluruh rangkaian dan

29 Lihat Syams al-Din Muhammad ibn ‘Abd al-Rahman al-Sakhawi, Fath al-Mughi>s, 362-363.

30 Ibid., 284-286 31 Ibid., 191

138 | Cabang-cabang Ilmu Hadis

kualitas periwayat dalam sanad itu diteliti berdasarkan pendapat para kritikus periwayat hadis dan ‘illat hadis. Dengan jalan demikian baru dapat ditentukan apakah hadis itu

ber-‘illat atau tidak.32

Secara terminologis, ilmu ‘Ilal Hadi>s|, menurut

al-Zarqani yang dikutip oleh S}ubhi al-S}alih, adalah:

‛Ilmu yang menerangkan sebab-sebab yang ter-sembunyi, tidak nyata yang dapat mencacatkan hadis yang berupa menyambungkan (meng-ittis}al-kan) hadis yang munqat}i’, me-marfu>’-kan hadis yang mawqu>f, atau memasukkan suatu hadis ke dalam hadis lain dan yang serupa dengan itu.33

Definisi senada dikemukakan oleh Muhammad ’Ajjaj

al-Khat}ib dalam Us}u>l al-Hadi>s| ’Ulu>muh wa Must}alahuh. Ia

menyatakan:

32M. Syhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), 131

Studi Hadis | 139

‛Ilmu ’ilal al-hadi>s| adalah ilmu yang menerangkan

sebab-sebab yang ter-sembunyi, tidak nyata yang dapat mencacatkan hadis yang berupa menyambungkan (meng-ittis}al-kan) hadis yang munqat}i’, me-marfu>’-kan hadis

yang mawqu>f, atau memasukkan sanad hadis ke dalam

matan hadis tertentu dan sebagainya‛.34

Para ulama hadis sangat memperhatikan ilmu ’ilal

al-hadi>s|, mereka berusaha menyeleksi sanad hadis, mengadakan pertemuan ulama dan berdialog serta mendengarkan pendapat mereka. Semua cara ini dimaksudkan untuk membedakan

antara hadis yang sahih dan yang d}a’i>f, yang tidak

mengandung ’illat (cacat), syaz| (kejanggalan) dan yang tidak.

Banyak ulama yang mengkaji tentang ’ilal al-hadi>s| baik dari

kalangan ulama mutaqaddimu>n maupun ulama mutaakhiru>n,

mereka menjelaskan ’illat-’illat hadis, menunjukkan cara-cara

untuk mengetahui ’illat hadis.

Mereka juga menulis kitab-kitab dalam bidang ini yang dimulai semenjak akhir abad kedua dan awal abad ketiga

Hijriyah dan seterusnya. Seperti kitab al-Ta>rikh wa al-’Ilal

karya Yahya Ibn Ma’in (157-233 H.), kitab ’Ilal al-Hadi>s|

karya Ahmad Ibn Hanbal (164-241 H.), al-Musnad al-Mu’allal karya Ya’qub ibn Syaybah al-Sudusi al-Bas}ari (182-262 H.),

Kitab al-’Ilal karya Muhammad ibn ’Isa al-Turmuz||i (209-279

H.). Demikian pula kitab ’Ilal al-Hadi>s| oleh ’Abd al-Rahman

ibn Abi Hatim al-Razi (240-327 H.), ’Ilal Wa>ridah fi

al-Aha>di>s| al-Nabawiyyah oleh ’Ali ibn ’Umar al-Daruqut}ni (306-385 H.).35

*****

34 Muhammad ‘Ajjaj al-Khat}ib, Us}u>l al-Hadi>s|, 291 35 Ibid., 295-296

140 | Cabang-cabang Ilmu Hadis

Rangkuman Materi

1. Ilmu Rija>l al-Hadi>s| membahas keadaan para perawi hadis

semenjak masa sahabat, ta>bi’i>n, ta>bi’ al-ta>bi’i>n, dan

generasi-generasi berikutnya yang terlibat dalam

periwayatan hadis. Di dalamnya diterangkan sejarah ringkas tentang riwayat hidup para periwayat, guru-guru dan murid-murid mereka, tahun lahir dan wafat, dan keadaan-keadaan serta sifat-sifat mereka.

2. Ilmu Rija>l al-Hadi>s| mempunyai beberapa cabang, di

antaranya ilmu Ta>ri>kh al-Ruwa>h, yaitu ilmu yang

mempelajari para periwayat hadis dari segi yang berkaitan

dengan periwayatan hadis dan ilmu ilmu Jarh wa

al-Ta’di>l, yaitu ilmu yang menerangkan tentang cacat dan keadilan para periwayat hadis menggunakan redaksi khusus dan mem-bahas pula tingkatan-tingkatan redaksi itu.

3. Ilmu Ghari>b al-Hadi>s| adalah ilmu yang menerangkan

makna kalimat yang terdapat dalam matan hadis yang sukar diketahui dan yang jarang dipakai oleh umum. Ilmu ini menjelaskan suatu hadis yang samar maknanya.

4. Ilmu Asbab Wuru>d al-Hadi>s| adalah ilmu yang menerangkan sebab-sebab Nabi menyampaikan sabdanya dan masa-masa Nabi menuturkannya. Ilmu ini mempunyai kaedah-kaedah yang menerangkan tentang latarbelakang dan sebab-sebab adanya hadis. Mengetahui peristiwa yang menjadi latarbelakang disampaikannya suatu hadis sangat penting untuk membantu mendapatkan pemahaman hadis secara sempurna.

5. Ilmu al-Na>sikh wa al-Mansu>kh adalah ilmu yang membahas tentang hadis-hadis yang kontradiktif yang tidak mungkin dikompromikan antara keduanya dengan menjadikan yang

Studi Hadis | 141

satu sebagai na>sikh (penghapus) dan yang lainnya sebagai

mansu>kh (yang dihapus).

6. Ilmu Mukhtalaf Hadi>|s adalah ilmu yang membahas

hadis-hadis yang menurut lahirnya saling bertentangan, karena adanya kemungkinan dapat dikompromikan, baik dengan cara taqyi>d terhadap hadis yang mutlak atau men-takhs}i>s} terhadap yang umum atau dengan cara membawanya kepada beberapa kejadian, dan lain-lain.

7. Ilmu ’Ilal al-Hadi>s| adalah ilmu yang menerangkan

sebab-sebab yang ter-sembunyi, tidak nyata yang dapat mencacatkan hadis yang berupa menyambungkan (meng-ittis}al-kan) hadis yang munqat}i’, me-marfu>’-kan hadis yang mawqu>f, atau memasukkan suatu hadis ke dalam hadis lain dan yang serupa dengan itu.

Latihan

1. Jelaskan pengertian dan macam-macam ilmu Rija>l

al-Hadi>s|!

2. Jelaskan pengertian dan manfaat ilmu Asba>b Wuru>d al-Hadi>s|!

3. Jelaskan beragam kitab tentang Ta>ri>kh al-Ruwa>h!

4. Jelaskan pengertian dan manfaat ilmu Na>sik wa

al-Mansu>kh fi al-Hadi>s| serta kitab-kitab yang disusun para ulama berkenaan dengan ilmu ini!

5. Jelaskan cara mengetahui ’illat hadis dan kitab apa saja yang memuat tentang hadis-hadis yang mengandung ’illat.

142 | Cabang-cabang Ilmu Hadis Daftar Pustaka

‘Abd al-Fattah Mahmud Idris, al-Mawsu>’ah al-Isla>miyyah,

Kairo: Majlis al-A’la, 2001

Abu ‘Abd Allah Muhammad al-Hakim al-Naysaburi, Ma’rifah ‘Ulu>m al-Hadi>s|, Madinah: al-Maktabah al-‘Ilmiyyah, 1997

Abu Hafsh ibn Ahmad ibn ‘Us|man ibn S}ahih, Na>sikh wa Mansu>kh min Hadi>s|, Beirut: Dar Kutub al-‘Ilmiyyah, 1992

Idri, Studi Hadis, Jakarta: Prenada Media Group, 2013

M. Syhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis, Jakarta:

Bulan Bintang, 1995

Mahmud T}ahhan, Taysir Mus}t}alah Hadi>s|, Beirut: Dar al-Qur’an al-Karim, 1979 M.

Manna’ Qat}t}an, Maba>his| fi ‘Ulu>m Qur’a>n, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Arabi, 1988

Muhammad ‘Ajjaj al-Khat}ib, Us}u>l al-Hadi>s| ‘Ulu>muh wa

Must}alahuh, Beirut: Dar al-Fikr, 1989

S}ubhi S}alih, ‘Ulu>m Hadi>s| wa Must}alahuh, Beirut: Dar al-‘Ilm li al-Malayin, 1988 M.

Syams al-Din Muhammad ibn ‘Abd al-Rahman al-Sakhawi, Fath Mughi>s| Syarh Alfiyah Hadi>s| li ‘Ira>qi>, al-Madinah al-Munawwarah: al-Maktabah al-Salafiyah, 1968

B A B V I

Dalam dokumen Studi Hadis (Halaman 149-155)