• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Alternatif Strategi yang dipilih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

5. Implementasi Alternatif Strategi yang dipilih

Berdasarkan matrik SWOT yang sudah dibuat, alternatif

startegi pemasaran yang digunakan adalah strategi SO. Berikut ini

merupakan implementasi alternatif strategi pemasaran SO yang

digunakan dalam pemasaran es krim kacang merah:

1. Strategi SO (Strength Opportunities)

Strategi ini merupakan strategi yang menguntungkan

karena dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

yang ada. Strategi yang dilakukan yaitu:

a. Mempromosikan produk melalui brosur dan lisan

Media promosi yang digunakan untuk memberikan

informasi tentang produk adalah brosur dan lisan. Dalam brosur

diuliskan mengenai sinopsis dari es krim kacang merah dan

keunggulan-keunggulannya serta CP (Contact Person), yang

bisa digunakan oleh konsumen jika ingin memesan produk es

krim kacang merah.

b. Menawarkan produk ke semua kalangan

Secara khusus produk es krim kacang merah ditujukan

untuk remaja dan anak-anak karena karakteristiknya yang

bersifat dingin, tetapi pada umumnya banyak juga orang

dewasa yang menyukai produk ini, sehingga ditawarkan ke

c. Menitipkan produk di warung-warung dan toko

Untuk mempermudah dalam pemasarannya, es krim

kacang merah dititipkan di warung-warung dan toko, selain itu

jangkauan dalam memasarkan produk ini juga lebih luas

sehingga lebih memudahkan konsumen untuk membelinya.

d. Menerima pesanan dan mengantarkannya (pembelian minimal Rp 25.000, jarak maksimal 2 km)

Kepada konsumen yang berminat memesan dengan

jumlah yang cukup banyak, usaha ini menyediakan layanan jasa

antar secara gratis, namun pembelian minimal Rp 25.000,- dan

jarak pengiriman maksimal 2 km dari tempat produksi yaitu di

daerah Nologaten, Depok, Sleman, Yogyakarta. Ini merupakan

salah satu strategi yang digunakan agar konsumen tertarik dan

membeli es krim kacang merah.

Berikut ini merupakan hasil dari implementasi strategi pemasaran

es krim kacang merah yang telah diterapkan :

1) Hasil penjualan es krim kacang merah

Pada Tabel 12 adalah data hasil penjualan es krim kacang merah

Tabel 12 . Daftar Penjualan Produk Es Krim Kacang Merah

No. Tanggal (2010)

Jumlah

(kemasan) Jumlah Harga

Prosentase terhadap BEP Prosentase Komulatif 1 14 Juni 29 Rp 58.000 4,35% 4,35% 2 15 Juni 32 Rp 64.000 4,80% 9,15% 3 16 Juni 30 Rp 60.000 4,50% 1,65% 4 17 Juni 32 Rp 64.000 4,80% 1,44% 5 18 Juni 33 Rp 66.000 4,95% 23,39% 6 19 Juni 30 Rp 60.000 4,50% 27,89% 7 20 Juni 28 Rp 56.000 4,20% 32,09% 8 21 Juni 33 Rp 66.000 4,95% 37,03% 9 22 Juni 32 Rp 64.000 4,80% 41,83% 10 23 Juni 30 Rp 60.000 4,50% 46,33% 11 24 Juni 29 Rp 58.000 4,35% 50,68% 12 25 Juni 27 Rp 54.000 4,05% 54,72% 13 26 Juni 24 Rp 48.000 3,60% 58,32% 14 27 Juni 29 Rp 58.000 4,35% 62,67% 15 28 Juni 24 Rp 48.000 3,60% 66,27% 16 29 Juni 26 Rp 52.000 3,90% 70,17% 17 30 Juni 25 Rp 50.000 3,75% 73,92% 18 01 Juli 20 Rp 40.000 3,00% 76,91% 19 02 Juli 30 Rp 60.000 4,50% 81,41% 20 03 Juli 28 Rp 56.000 4,20% 85,61% 21 04 Juli 24 Rp 48.000 3,60% 89,21% 22 05 Juli 23 Rp 46.000 3,45% 92,66% 23 06 Juli 22 Rp 44.000 3,30% 95,95% 24 07 Juli 24 Rp 48.000 3,60% 99,55% 25 08 Juli 20 Rp 40.000 3,00% 102,55% 26 09 Juli 26 Rp 52.000 3,90% 106,45% 27 10 Juli 20 Rp 40.000 3,00% 109,45% 28 11 Juli 21 Rp 42.000 3,15% 112,60% 29 12 Juli 25 Rp 50.000 3,75% 116,34% 30 13 Juli 24 Rp 48.000 3,60% 119,94% Jumlah 800 Rp 1.600.000 BEP = 677

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pemasaran es krim kacang

merah selama 30 hari atau satu bulan bisa mencapai 800 kemasan (@50

ml) dengan persentase 119,94% dan total penjualan Rp 1.600.000,-.

2) Penilaian konsumen terhadap es krim kacang merah

Penilaian konsumen terhadap “Es Krim Kacang Merah”

dilakukan dengan cara memberikan angket pemasaran secara

langsung kepada konsumen pada saat pameran Proyek Akhir di

Benteng Vredeburg, Malioboro, Yogyakarta. Pameran Proyek

Akhir dilaksanakan dari tanggal 14-27 Juni 2010.

Dari hasil perhitungan penilaian konsumen terhadap produk Es Krim Kacang Merah dapat diketahui bahwa:

Nilai maksimum = 1 x 30 = 30 Nilai maksimum = 4 x 30 = 120 Nilai rata – rata ideal Æ ½

½ 1

= ½ (150) = 75

Standar deviasi ideal (SDi) Æ SDi = 1 6 SDi = 1 6 1

= 1 6 (90) = 15

Pengkategorian variabel pernyataan kuisioner pemasaran, sebagai

berikut:

Baik/tinggi = > ( SDi)

= > (75 + 15)

Cukup/sedang = ( SDi) sampai dengan ( SDi) = (75 – 15) sampai dengan (75 + 15) = 60 sampai dengan 90 Buruk/rendah = < ( SDi) = < (75 – 15) = <60

Tabel 13. Frekuensi kecenderungan presepsi konsumen terhadap pemasaran es krim kacang merah

Keterangan Nilai n %

Baik/tinggi >90 14 58,3

Cukup/sedang 60 – 90 10 41,7

Buruk/rendah <60 - -

Jumlah 24 100%

Dari data diatas dapat diketahui bahwa skor tertinggi menurut

tanggapan konsumen pada waktu Pameran Tugas Akhir adalah pada

pernyataan harga relatif murah, sedangkan skor terendah dengan

pernyataan pemberian potongan harga untuk pembelian >Rp 25.000.

Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah keterangan tanggapan konsumen

tentang pernyataan produk es krim kacang merah, yaitu :

Produk inovatif memperoleh skor 104 dengan rerata 3,47 dan

persentase 4,61%, hal ini menunjukkan bahwa produk es krim kacang

merah merupakan produk es krim yang masih jarang ditemukan di pasaran

oleh konsumen sehingga konsumen beranggapan es krim kacang merah

Kualitas produk bagus memperoleh skor 88 dengan rerata 2,93 dan

persentase 3,90%, hal ini menunjukkan bahwa produk yang dijual telah

memiliki kualitas yang bagus. Dengan kualitas yang bagus maka produk

es krim kacang merah berani bersaing dengan produk-produk sejenis

dipasaran.

Penampilan produk secara keseluruhan menarik memperoleh skor

87 dengan rerata 2,90 dan persentase 3,85%, hal ini menunjukkan bahwa

produk es krim kacang merah memiliki karakteristik yang baik.

Penampilan secara keseluruhan dilihat dari penampilan produknya sampai

aroma, tekstur, dan warna es krim kacang merah.

Rasa produk dapat diterima memperoleh skor 92 dengan rerata

3,07 dan persentase 4,07%, hal ni menunjukkan bahwa produk es krim

memiliki rasa yang enak dan khas. Konsumen dapat menerima rasa dari es

krim kacang merah, padahal masyarakat beranggapan bahwa kacang

merah beraroma langu. Pada pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa rasa

langu yang dikhawatirkan dapat teratasi dan tidak berlaku pada produk es

krim kacang merah ini.

Ukuran kemasan produk beragam memperoleh skor 88 dengan

rerata 2,93 dan persentase 3,90%, hal ini menunjukkan bahwa es krim

kacang merah dengan berbagai pilihan ukuran kemasan sesuai dengan

keinginan konsumen. Ukuran yang bervariasi membuat konsumen bisa

Kemasan produk menarik memperoleh skor 90 dengan rerata 3,00

dan persentase 3,99%, hal ini menunjukkan bahwa kemasan produk es

krim kacang merah sudah baik dan sesuai dengan keinginan konsumen.

Kemasan es krim kacang merah berupa cup plastik dengan kode 5 yang

artinya tahan terhadap bahan kimia, juga disertai sendok es krim yang

terbuat dari kayu, selain cup untuk kemasannya es krim kacang merah

yang dijual juga menggunakan cone es krim yang terbuat dari wafer

sehingga bisa dikonsumsi, tergantung keinginan konsumen ingin

menggunakan cup atau cone.

Harga jual sesuai dengan produknya memperoleh skor 102 dengan

rerata 3,40 dan persentase 4,52%, hal ini menunjukkan bahwa harga sudah

sesuai dengan kualitas produk yang diberikan. Es krim kacang merah

diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan resep

standar sehingga rasa yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik produk

yang ditetapkan.

Harga relatif murah memperoleh skor 105 dengan rerata 3,50 dan

persentase 4,65%, hal ini menunjukkan bahwa harga es krim kacang

merah Rp 2.000,- per cup dengan netto 50 ml sudah sesuai dengan

sebagian besar keinginan konsumen. Penetapan harga es krim kacang

merah telah dihitung berdasarkan biaya produksi, penyusutan alat, dan gaji

karyawan. Penetapan harga menggunakan metode mark up 34%, karena

harga jual yang diinginkan Rp 2.000,- /kemasan dan menyesuaikan harga

relatif terjangkau oleh konsumen sehingga dapat memperoleh jumlah

penjualan yang banyak dan melebihi BEP.

Pemberian potongan harga untuk pembelian >Rp 25.000,-

memperoleh skor 82 dengan rerata 2,73 dan persentase 3,63%, hal ini

menunjukkan bahwa pemberian potongan harga tidak sesuai dengan

keinginan konsumen. Karena untuk mendapatkan potongan harga

pembelian es krim kacang merah harus > Rp 25.000.

Memberikan contoh produk untuk dicoba memperoleh skor 93

dengan rerata 3,10 dan persentase 4,12%, hal ini menunjukkan bahwa

konsumen antusias dengan sampel yang diberikan saat Pameran Proyek

Akhir. Pengujung yang mencicipi sampel menjadi yakin dengan produk

yang akan dibeli, karena telah mencicipi sebelumnya.

Memperkenalkan produk dengan brosur memperoleh skor 88

dengan rerata 2,93 dan persentase 3,90%, hal ini menunjukkan bahwa

konsumen membutuhkan informasi mengenai produk secara tertulis.

Memperkenalkan produk tidak hanya melalui lisan tetapi juga melalui

tulisan, karena tidak semua konsumen bersedia dan memiliki waktu untuk

mendengarkan saat penjual memperkenalkan produknya.

Mengiklankan melalui sms, facebook, dan twitter memperoleh skor

83 dengan rerata 2,77 dan persentase 3,68%, hal ini menunjukkan bahwa

media iklan dengan menggunakan teknologi yang ada sesuai dengan

keinginan konsumen yang datang saat pameran karena pada dasarnya tidak

memperoleh sms dan membaca status yang bersifat iklan di facebook dan

twitter.

Bentuk promosi menarik memperoleh skor 96 dengan rerata 3,20

dan persentase 4,25%, hal ini menunjukkan bahwa promosi yang

dilakukan sudah sesuai dengan keinginan konsumen. Promosi dilakukan

dengan memberikan contoh produk untuk dicoba, potongan harga dengan

ketentuan, dan memberikan sticker sebagai souvenir untuk konsumen.

Penjualan langsung pada konsumen memperoleh skor 100 dengan

rerata 3,33 dan persentase 4,43%, hal ini menunjukkan bahwa penjualan es

krim kacang merah secara langsung kepada konsumen sudah sesuai

dengan keinginan konsumen.

Lokasi penjualan strategis memperoleh skor 104 dengan rerata

3,47 dan persentase 4,61%, hal ini menunjukkan bahwa lokasi penjualan

strategis sesuai dengan keinginan konsumen. Lokasi yang strategis sangat

menguntungkan karena akan mendatangkan calon konsumen diluar

perkiraan.

Produk tersedia dan mudah diperoleh memperoleh skor 88 dengan

rerata 2,93 dan persentase 3,90%, menunjukkan bahwa persediaan produk

yang dijual kurang sesuai dengan keinginan konsumen. Persediaan produk

es krim kacang merah disesuaikan dengan besarnya permintaan pasar

sedangkan pengunjung Pameran Proyek Akhir setiap harinya sulit diduga

Tempat penjualan representatif dan menarik memperoleh skor 87

dengan rerata 2,90 dan persentase 3,85%, hal ini menunjukkan bahwa

tempat penjualan kurang sesuai dengan keinginan konsumen. Tempat

yang digunakan saat Pameran Proyek Akhir terbatas dan digunakan

bersama-sama maka ketika pengunjung datang secara bersamaan tempat

penjualan menjadi terkesan sempit.

Penataan tempat penjualan menarik memperoleh skor 99 dengan

rerata 3,30 dan persentase 4,38%, hal ini menunjukkan bahwa penataan

tempat sesuai dengan keinginan konsumen. Penataan diatur sedemikian

supaya calon konsumen tertarik untuk mampir kemudian berminat

membeli produk.

Suasana tempat penjualan nyaman dan bersih memperoleh skor 83

dengan rerata 2,77 dan persentase 3,63%, hal ini menunjukkan bahwa

suasana tempat penjualan kurang sesuai dengan keinginan konsumen.

Tempat yang terbatas membuat konsumen kurang nyaman karena harus

berdesak-desakkan atau bahkan bergantian dengan konsumen lain.

Pelayanan penjual cepat memperoleh skor 91 dengan rerata 3,03

dan persentase 4,03%, hal ini menunjukkan bahwa pelayanan penjual

sesuai dengan keinginan konsumen. Dengan produk yang telah disiapkan

maka penjual bisa dengan cepat melayani konsumen.

Komunikasi interaktif kepada pembeli memperoleh skor 102

dengan rerata 3,40 dan persentase 4,52%, hal ini menunjukkan bahwa

akan merasa dihargai ketika penjual menegurnya terlebih dahulu sehingga

bisa menciptakan situasi komunikasi yang interaktif.

Penampilan penjual menarik memperoleh skor 103 dengan rerata

3,43 dan persentase 4,56%, hal ini menunjukkan bahwa penampilan

penjual sesuai dengan keinginan konsumen. Penjual menggunakan

seragam, pakaian yang rapi, bersih dan sopan sehingga menarik perhatian

konsumen.

Penjual ramah dan tanggap memperoleh skor 102 dengan rerata

3,40 dan persentase 4,52%, hal ini menunjukkan bahwa penjual yang

ramah dan tanggap sesuai dengan keinginan konsumen. Antusiasme

konsumen akan nampak ketika penjual bersikap ramah dan tanggap

terhadap konsumen.

Penjual komunikatif memperoleh skor 101 dengan rerata 3,37 dan

persentase 4,47%, hal ini menunjukkan bahwa konsumen merasa penjual

berkomunikasi baik dengannya. Sewajarnya bila calon pembeli bertanya-

tanya dan berkomunikasi dengan penjual, maka penjual harus

mengimbanginya dengan sikap komunikatif.

Dokumen terkait