• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 3.7. Topologi 2 jaringan router pada PC 1

Router Core 1 dihubungkan pada Ethernet Card PC 1 melalui Cloud 1 dan Cloud 2

- Cloud 1 untuk menghubungkan interface FastEthernet0/0 router Core1 dengan interface LAN pada PC 1.

- Cloud 2 untuk menghubungkan interface FastEthernet0/1 router Core1 dengan interface LAN 2 pada PC 1.

3.4.1.2. Router Core2 pada PC 2

Gambar 3.8. Topologi 2 jaringan router pada PC 2

Router Core2 dihubungkan pada Ethernet Card PC 2 melalui Cloud 2 dan Cloud 3.

Router CE2 dihubungkan dengan PC Server melalui Cloud 6 - Cloud 2 untuk menghubungkan interface FastEthernet0/0 router Core2 dengan interface LAN pada PC 2.

- Cloud 3 untuk menghubungkan interface FastEthernet0/1 router Core2 dengan interface LAN 2 pada PC 2.

- Cloud 6 untuk menghubungkan interface FastEthetnet0/1 router CE1 dengan interface LAN 3 pada PC 2.

3.4.1.3. Router Core3 pada PC 3

Gambar 3.9. Topologi 2 jaringan router pada PC 3

Router Core3 dihubungkan pada Ethernet Card PC 3 melalui Cloud 3 dan Cloud 4

- Cloud 3 untuk menghubungkan interface FastEthernet0/0 router Core3 dengan interface LAN pada PC 3.

- Cloud 4 untuk menghubungkan interface FastEthernet0/1 router Core3 dengan interface LAN 2 pada PC 3.

3.4.1.4. Router Core4 pada PC 4

Gambar 3.10. Topologi 2 jaringan router pada PC 4

Router Core4 dihubungkan pada Ethernet Card PC4 melalui Cloud 3 dan Cloud 4

Router CE1 dihubungkan dengan PC Client melalui Cloud 5 - Cloud 1 untuk menghubungkan interface

FastEthernet0/0 router Core4 dengan interface LAN pada PC4.

- Cloud 4 untuk menghubungkan interface FastEthernet0/1 router Core4 dengan interface LAN 2 pada PC4.

- Cloud 5 untuk menghubungkan interface FastEthernet0/1 router CE1 dengan interface LAN 3 pada PC4

3.5. Konfigurasi IP Address 3.5.1. Topologi 1

FastEthernet0/0 FastEthernet0/1 FastEthernet1/0 Gateway Core1 10.10.1.2/29 10.10.2.2/29 172.16.1.2/29 - Core2 10.10.1.3/29 10.10.3.2/29 172.16.2.2/29 - Core3 10.10.2.3/29 10.10.3.3/29 - PE1 172.16.1.3/29 172.23.1.2/29 - - PE2 172.16.2.3/29 172.23.2.2/29 - - CE1 172.23.1.3/29 192.168.1.2/24 - - CE2 172.23.2.3/29 192.168.2.2/24 - - Client 192.168.1.3/24 - - 192.168.1.2/24 Server 192.168.2.3/24 - - 192.168.2.2/24

Tabel 3.1. Konfigurasi IP Address pada topologi 1

3.5.2. Topologi 2

FastEthernet0/0 FastEthernet0/1 FastEthernet1/0 Gateway

Core1 10.10.4.3/29 10.10.1.2/29 - - Core2 10.10.1.3/29 10.10.2.2/29 172.16.2.2/29 - Core3 10.10.2.3/29 10.10.3.2/29 - - Core4 10.10.3.3/29 10.10.4.2/29 172.16.4.2/29 - PE2 172.16.2.3/29 172.23.2.2/30 - - PE1 172.16.4.3/29 172.23.1.2/30 - - CE2 172.23.2.3/30 192.168.2.2/24 - - CE1 172.23.1.3/30 192.168.1.2/24 - - Server 192.168.2.3/24 - - 192.168.2.2/24 Client 192.168.1.3/24 - - 192.168.1.2/24

3.6. Skenario Pengujian

Skenario pengujian dilakukan karena dalam sumber-sumber artikel yang diperoleh, disebutkan bahwa jumlah LSP semakin banyak, maka mengakibatkan penurunan bandwidth, karena pembagian bandwidth yang proporsional pada masing-masing LSP. Pengujian pada Tugas Akhir ini, dilakukan dengan menguji jaringan OSPF tanpa MPLS dan OSPF yang menggunakan MPLS. Oleh karena itu, agar dapat mendapatkan perbandingan unjuk kerja pada 2 topologi yang berbeda, maka dilakukan 2 skenario pengujian :

3.6.1. Skenario Pengujian 1

Skenrio Pengujian 1 menggunakan 2 topologi yang berbeda dan dilakukan pengujian jaringan menggunakan protokol routing OSPF tanpa MPLS.

Pengujian meliputi pengujian performa transfer paket-paket TCP dan UDP menggunakan Iperf. TCP dengan ukuran window size 2, 4, 8, 16, 32, 64 Kbyte. Ukuran datagram UDP 32, 64, 128, 256, 512, 1024 Byte. Ukuran bandwidth diberikan variasi mulai dari 100 Kbps sampai dengan 600 Kbps.

Pengujian transfer file FTP menggunakan aplikasi FileZilla dengan ukuran file yang ditransfer 10, 20, 30 dan 40 MB.

3.6.2. Skenario Pengujian 2

Skenrio Pengujian 2 menggunakan 2 topologi yang berbeda dan dilakukan pengujian jaringan menggunakan protokol routing OSPF dengan MPLS.

Pengujian meliputi pengujian performa transfer paket-paket TCP dan UDP menggunakan Iperf. TCP dengan ukuran window size 2, 4, 8, 16, 32, 64 Kbyte. Ukuran datagram UDP 32, 64, 128, 256, 512, 1024

Byte. Ukuran bandwidth diberikan variasi mulai dari 100 Kbps sampai dengan 600 Kbps.

Pengujian transfer file FTP menggunakan aplikasi FileZilla dengan ukuran file yang ditransfer 10, 20, 30 dan 40 MB.

3.7. Pemilihan Hardware dan Software 3.7.1.Hardware yang digunakan

3.7.1.1. Spesifikasi Hardware PC untuk emulator router : - Processor Intel Pentium Dual Core

- Harddisk 500 GB

- RAM 4 GB DDR3

- VGA onboard

- 1 buah Ethernet on board 100Mbps - 2 buah Ethernet Card 100Mbps

3.7.1.2. Spesifikasi Hardware PC untuk Server : - Processor Intel Pentium Dual Core - Harddisk 500 GB

- RAM 4 GB DDR3

- VGA onboard

- 1 buah Ethernet on board 100Mbps

3.7.1.3. Spesifikasi Hardware PC untuk Client : - Processor Intel Core i3

- Harddisk 640 GB

- RAM 3 GB DDR3

3.7.2. Software yang digunakan

3.7.2.1. Software PC untuk emulasi router Cisco : - Operating System Windows XP SP2

- Simulator GNS3-0.8.2-all-in-one.exe untuk mengemulasikan router.

- OS Cisco pada GNS3 : c2691-advipservicesk9-mz124-15.image

3.7.2.2. Software PC untuk FTP Server - Operating System Windows XP SP2 - Iperf

- FileZilla Server untuk server FTP

3.7.2.3. Software PC untuk Client

- Operating System Windows 7 Ultimate - Iperf

- Wireshark

- Browser untuk download FTP Server atau FileZilla Client untuk download data dari FTP Server

3.8.Tahap Instalasi

Kegiatan ini dilakukan untuk mencoba dan menguji sistem yang telah dirancang dan digambarkan sebelumnya.

Pada tahap ini, implmentasi teknologi MPLS dan OSPF dilakukan dengan membuat konfigurasi pada router-router yang terhubung dengan host-host.

Pertama, implementasi awal ip address pada interface di masing-masing router.

Kedua, aktifkan OSPF, untuk bertukar informasi tabel routing semua router pada scenario.

Ketiga, aktifkan MPLS-nya, agar MPLS aktif di router – router. Keempat, tambahkan routing static pada PC Server dan PC Client.

Kelima, aktifkan semua router dan uji coba dari ujung ke ujung jaringan. Cara sederhana yaitu dengan ping ujung ke ujung jaringan, untuk meyakinkan bahwa paket dibalas, bisa menggunakan telnet.

3.9.Pengujian

Pada tahap pengujian dilakukan bila konfigurasi hardware dan software harus sudah jadi, sedangkan tabel routing untuk tiap router harus sudah terbentuk. Ada 2 tahap pengujian : Pengujian Unjuk Kerja Jaringan OSPF tanpa MPLS dan Pengujian Unjuk Kerja Jaringan OSPF dengan MPLS.

3.9.1. Capture menggunakan Wireshark

Wireshark untuk mengambil hasil/capture pertukaran paket-paket antar 2 perangkat jaringan computer atau lebih. Pada pengujian dalam Tugas Akhir, Wireshark digunakan untuk capture transfer paket-paket TCP, UDP dan FTP di sisi client.

3.9.2. Uji performa jaringan menggunakan Iperf

Iperf digunakan untuk menguji performa unjuk kerja jaringan dengan membangkitkan layanan komunikasi TCP dan UDP client-server.

3.9.3. Traceroute

Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Massage Protokokl (ICMP) Echo Request ke tujuan. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan

#traceroute [ip tujuan]

3.9.4. Ping

Ping digunakan untuk memeriksa konektivitas antar jaringan melalui sebuah protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) dengan cara mengirim sebuah paket Internet Control Message Protocol (ICMP) kepada alamat IP yang hendak diuji coba konektivitasnya.

3.9.5.

Show IP route untuk menunjukkan jalur/rute ip tetangga yang dilalui jika ingin mengirim paket data, didapatkan dari tabel routing.

Contoh pada salah satu router : #show ip route

BAB IV

IMPLEMENTASI dan ANALISA

Pada bab 4 ini, membahas tentang langkah-langkah implmentasi dan analisa terhadap hasil pengujian TCP, FTP dan UDP. Pengujian dilakukan untuk membandingkan unjuk kerja jaringan OSPF dengan MPLS dan OSPF tanpa MPLS.

4.1. Implementasi

Hal pertama yang dilakukan sebelum melakukan pengujian yaitu melakukan implementasi, membangun topologi jaringan terlebih dahulu. Untuk langkah awal persiapkan router-router yang berada dalam simulator GNS3.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Buka simulator GNS3 yang telah terinstal di PC yang akan digunakan sebagai PC router.

2. Muncul tampilan untuk membuat proyek baru, new project, seperti gambar seperti ini.

Project name, untuk member nama pada proyek yang baru.

Project directory, untuk memilih proyek baru disimpan di direktori tertentu.

Gambar 4.1. Menu membuat proyek baru pada GNS3

Pilih ios images yang akan dijalankan sebagai mesin router Cisco untuk simulator. IOS image yang dipilih oleh penulis adalah seri c2691 yang mendukung fitur MPLS.

Gambar 4.2. Menu untuk menjalankan IOS image Cisco c2691

4. Tarik emulated devices router Cisco 2691 yang ada pada simulator GNS3 ke bagian tengah area.

Gambar 4.3. Router Cisco 2691 pada simulator GNS3

5. Klik kanan pada emulator router Cisco 2691 pilih configure lalu pilih menu slot untuk menambah jumlah slot FastEthernet yang akan digunakan.

Gambar 4.4. Menu penambahan jumlah slot FastEthernet router Cisco

6. Lalu hidupkan router, klik kanan pada emulator router Cisco 2691 pilih menu Start.

Untuk mengimplementasikan FastEthernet pada emulator router Cisco dengan Ethernet Card yang ada pada computer PC, maka kita dapat menggunakan emulated devices berupa Cloud.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Tarik emulated devices yang berupa Cloud pada simulator Cisco ke tengah area.

2. Klik kanan pilih menu configure pilih menu NIO Ethernet lalu pilih Local Area Network yang akan digunakan sebagai interface.

Gambar 4.6. Menu konfigurasi Ethernet pada Cloud

3. Klik add lalu Apply

4. Hubungkan router Cisco 2691 dengan Cloud menggunakan kabel yang telah sesuai dengan interface, penulis menggunakan kabel FastEthernet.

5. Tambah kabel melalui menu add a link, tarik dan hubungkan ke kedua emulator.

Gambar 4.7. Koneksi kedua emulator, router Cisco dan Cloud dengan kabel FastEthernet

Untuk sisi server kita konfigurasi aplikasi FileZilla untuk sharing file FTP yang di download oleh client.

Gambar 4.8. Tampilan aplikasi FileZilla server

Dengan aplikasi ini dengan mudah dapat ditentukan letak directory atau folder yang akan disharing untuk didownload dari client.

Gambar 4.9. Tampilan pengaturan admin dan shared folder aplikasi FileZilla server

Konfigurasi Iperf untuk transfer filedatagram pada sisi client dan server Perintah iperf dijalankan di dalam cmd atau command prompt Windowds, adapun perintah konfigurasinya sebagai berikut :

1. Konfigurasi window size pada sisi client

C: \ > iperf –c [ip address server] –w [ukuran window size]

2. Konfigurasi window size pada sisi server C: \ > iperf –s –w [ukuran window size]

3. Konfigurasi pengiriman paket datagram sisi client

C: \ > iperf –c [ip address server] –u –l [ukuran paket datagram] –b [bandwidth]

4. Konfigurasi pengiriman paket datagram sisi client C: \ > iperf –s –u –l [ukuran paket datagram]

Dokumen terkait