Level 1 IS dan 3 (bit 1 dan 2 diset) untuk level 2 IS
2.4.3 Implementasi Arsitektur
Arsitektur network pada Linux menggunakan model
Dengan model ini, sistem komunikasi dikembangkan sebagai
berlapis dimana setiap lapisan memiliki tugas spesifik dan mengerjakan tugas tersebut dalam bentuk pemberian layanan. Gambar 2.
based communication.
Mengacu pada gambar 2.19
yang sama pada mesin yang berbeda diatur melalui seperangkat aturan yang ditentukan sebelumnya. Aturan
Seperangkat fungsi juga diatur untuk memberikan keterhubungan antara tiap l dalam satu mesin. Fungsi
Model ISO/OSI dan TCP/IP menggunakan arsitektur
.
Gambar
Dengan demikian, setiap data dalam sebuah
modifikasi baik secara horizontal pada suatu lapisan maupun secara vertikal antara satu lapisan dengan lapisan lainnya. Abstraksi proses i
2.20.
Implementasi Arsitektur Network pada Linux
Arsitektur network pada Linux menggunakan model layer-based communication Dengan model ini, sistem komunikasi dikembangkan sebagai sebuah arsitektur berlapis dimana setiap lapisan memiliki tugas spesifik dan mengerjakan tugas tersebut dalam bentuk pemberian layanan. Gambar 2.18 menunjukkan sebuah model
2.19, komunikasi antara dua instansiasi dari lapisan
yang sama pada mesin yang berbeda diatur melalui seperangkat aturan yang ditentukan sebelumnya. Aturan – aturan ini disebut sebagai protocol
Seperangkat fungsi juga diatur untuk memberikan keterhubungan antara tiap l dalam satu mesin. Fungsi – fungsi ini diberikan dalam bentuk service Model ISO/OSI dan TCP/IP menggunakan arsitektur layer-based communication
Gambar 2.19. Model Layer-Based Communication
Dengan demikian, setiap data dalam sebuah layer-based communication
modifikasi baik secara horizontal pada suatu lapisan maupun secara vertikal antara satu lapisan dengan lapisan lainnya. Abstraksi proses ini dapat dilihat pada
based communication.
sebuah arsitektur berlapis dimana setiap lapisan memiliki tugas spesifik dan mengerjakan tugas tersebut menunjukkan sebuah model
layer-iasi dari lapisan – lapisan yang sama pada mesin yang berbeda diatur melalui seperangkat aturan yang
protocol (protokol).
Seperangkat fungsi juga diatur untuk memberikan keterhubungan antara tiap lapisan
service (layanan). based communication ini.
based communication mendapatkan
modifikasi baik secara horizontal pada suatu lapisan maupun secara vertikal antara i dapat dilihat pada Gambar
Gambar 2.20. Unit Data dalam Komunikasi Vertikal dan Horizontal
1
2 Berikut adalah penjelasan dari gambar diatas:
1. Protocol Data Unit (PDU) merupakan pesan yang dipertukarkan antara dua instansiasi lapisan untuk mengkoordinasikan perilaku kedua instasiasi tersebut. PDU terdiri dari dua elemen yakni:
a. Protocol Control Information (PCI)
Mengandung informasi kontrol yang digunakan untuk mengkoordinir dua instansiasi protokol. Disebut juga sebagai header paket.
b. Service Data Unit (SDU)
SDU mengandung informasi payload yang harus ditransmisikan atas perintah lapisan yang berada lebih tinggi daripada lapisan protokol yang sedang bekerja. SDU pada lapisan N terdiri dari SDU pada lapisan N+1 ditambah dengan PCI pada lapisan N+1, dengan kata lain SDU pada lapisan N adalah PDU dari lapisan N+1.
2. Interface Control Information (ICI)
ICI dibuat oleh sebuah instansiasi pada layer N dan kemudian diteruskan ke lapisan yang lebih bawah (N-1). Informasi pada ICI dibutuhkan oleh layanan
rendering pada layer N-1.
3. Interface Data Unit (IDU)
kemudian diberikan kepada lapisan N membentuk basis bagi komunikasi horizontal. 2.4.4 Socket Buffer
Salah satu tugas terpenting dari sub
untuk memproses paket data sesuai dengan protokol yang digunakan. [WEH04], dalam merancang
memfasilitasi berbagai protokol
Salah satu alasan utama mengapa implementasi jaringan didalam Linux sangat fleksibel adalah arsitektur dari
dengan socket buffer. Socket buffer jaringan dalam Linux ini
diproses didalam kernel baik itu paket yang diterima maupun paket yang dikirim. 2.4.4.1 Struktur Socket Buffer
Socket buffer terdiri dari dua bagian
dimana paket data disimpan dan
yang dibutuhkan oleh kernel untuk memproses struktur sebuah socket buffer
kemudian diberikan kepada lapisan N-1 pada layanan akses poin dan membentuk basis bagi komunikasi horizontal.
Salah satu tugas terpenting dari sub sistem network dalam suatu sistem operasi adalah untuk memproses paket data sesuai dengan protokol yang digunakan.
[WEH04], dalam merancang sistem yang seperti ini, fleksibilitas memfasilitasi berbagai protokol memerankan peranan yang sangat penting.
utama mengapa implementasi jaringan didalam Linux sangat fleksibel adalah arsitektur dari buffer yang mengelola paket jaringan yang disebut
Socket buffer yang merupakan struktur utama dari implementasi
jaringan dalam Linux ini merepresentasikan sebuah paket selama paket tersebut diproses didalam kernel baik itu paket yang diterima maupun paket yang dikirim.
Socket Buffer
terdiri dari dua bagian, yakni packet data yang merupaka disimpan dan management data yang merupakan yang dibutuhkan oleh kernel untuk memproses paket data. Gambar 2.21
socket buffer.
Gambar 2.21 Stuktur Socket Buffer
1 pada layanan akses poin dan
istem operasi adalah untuk memproses paket data sesuai dengan protokol yang digunakan. Menurut sistem yang seperti ini, fleksibilitas sistem untuk
an peranan yang sangat penting.
utama mengapa implementasi jaringan didalam Linux sangat yang mengelola paket jaringan yang disebut yang merupakan struktur utama dari implementasi merepresentasikan sebuah paket selama paket tersebut diproses didalam kernel baik itu paket yang diterima maupun paket yang dikirim.
merupakan lokasi yang merupakan data tambahan Gambar 2.21 menunjukkan
Berikut penjelasan beberapa parameter penting dari socket buffer:
1. Parameter next dan prev digunakan untuk menyambungkan socket buffer dalam bentuk antrian.
2. Parameter listmenunjuk ke antrian dimana socket buffer berada. Bernilai null
jika buffer tidak berada dalam antrian
3. Parameter sk menunjuk ke socket yang menciptakan paket terkait. Pada perangkat lunak di dalam router, parameter ini seharusnya mengacu kepada
network adapter driver.
4. Parameter stamp menunjukkan waktu tiba paket ke dalam sistem Linux.
5. Parameter dev dan rx_dev menunjuk ke network device, dev menyatakan network device tempat socket buffer sedang bekerja. Ketika keputusan ruoting sudah diambil, dev akan menunjuk ke network adapter yang akan digunakan untuk meninggalkan komputer. Selama output adapter belum diketahui, devakan menunjuk ke input adapter dan rx_devselalu menunjuk ke notwork device yang menerima paket.
6. Parameter h, nh, dan mac merepresentasikan layer-layer dalam jaringan. h
menunjuk ke paket header untuk transport layer, nhuntuk network layer dan mac
untuk MAC layer.
7. Parameter cloned mengindikasikan apakah suatu struktur socket buffer sebuah klon atau bukan. Perbedaan antara hasil klon dengan bukan terdapat pada bagian paket data. Pada struktur socket buffer hasil klon, paket data menunjuk ke alokasi memori yang sama dengan paket data dari socket buffer sumber klon sementara dalam struktur socket buffer hasil operasi salin memiliki alokasi memori tersendiri untuk paket datanya.
8. Parameter pkt_type menunjukkan tipe dari paket, di antaranya:
- PACKET_HOST,merupakan paket untuk localhost.
- PACKET_BROADCAST, merupakan paket broadcast.
- PACKET_MULTICAST, merupakan paket multicast.
- PACKET_OTHERHOST, merupakan paket untuk host lain.
- PACKET_OUTGOING, merupakan paket yang meninggalkan host.
9. Parameter len menunjukkan panjang dari paket data yang direpresentasikan oleh socket buffer.
10. Parameter data dan tail menunjuk ke awal dan akhir dari paket data yang valid saat itu. Sedangkan head dan end menunjuk ke awal dan akhir lokasi yang bisa digunakan untuk menyimpan paket data dalam struktur ini.
Parameter - parameter lain tidak dijelaskan merupakan parameter yang tidak terlalu signifikan. Lebih jelas mengenai operasi-operasi pada socket buffer, dipaparkan pada lampiran A.