• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Implementasi Financial Inclusion (Keuangan Inklusif) Bag

D. Implementasi Financial Inclusion (Keuangan Inklusif) bag

Pada bagian implementasifinancial inclusion (keuangan inklusif) bagi masyarakat Karah Surabaya ini dengan menjelaskan akses/ketersediaan yang mana mengukur kemampuan penggunaan jasa keuangan dalam keterjangkauan fisik dan harga. Serta penggunaan aktual produk dan jasa keuangan.

Akses dalam keterjangkauan fisik yakni kantor KJKS BMT Amanah Ummah tidak jauh dari pasar atau sentral ekonomi, sehingga masyarakat mudah mengakses ketika melakukan transaksi-transaksi. Adapaun letak geografis kantor KJKS Amanah Ummah Surabaya adalah sebagai berikut: 1. Sebelah selatan berbatasan dengan kantor BRI

2. Sebelah utara berbatasan dengan Koperasi Mitra Abadi Sentosa 3. Sebelah barat berbatasan dengan Pasar Karah Agung

✄5

58

4. Sebelah timur berbatasan dengan Perumahan Karah Indah

Bagi anggota Karah kantor KJKS BMT Amanah Ummah juga mudah dijangkau dengan jarak yang tidak jauh, karena letak yang strategis, dimana letak ditengah-tengah kecamatan Karah, depan pasar Karah, sehingga bagi anggota yang ada dipasar Karah menabung maupun melakukan pembiayaan bisa dilakukan sewaktu-waktu sampai jam tutup.16

Sedangkan persyaratan untuk membuka rekening baru tidak menyusahkan, namun untuk mengajukan pembiayaan masih kurang diminati karena faktor agunan dirasa terlalu beresiko dan persyaratan yang begitu banyak.17

Penerapan biaya-biaya pada produk tabungan tanpa ada pembebanan biaya bulanan atau minimal biaya bulanan yang ringan. Hanya ada setoran awal minimal 20.000,- harga yang tidak terlalu membebani yang masih bisa dijangkau bagi para pedagang atau calon anggota.18

KJKS BMT Amanah Ummah memberikan layanan yang sopan, sapa, senyum, sikap yang ramah baik di kantor maupun di luar kantor. Selain itu ada kemudahan yang didapat anggota baik anggota simpanan ataupun pembiayaan adalah ketika anggota ingin menabung atau membayar angsuran pembiayaan tidak perlu datang kekantor karena bagian marketing bersedia mendatangi kerumah anggota atau stand pasar. Karena sistem pemasaran yang diterapkan

16

Hj Murofiah,Wawancara, Karah Surabaya 21 Juni 2016

☎7

Farida,Wawancara, Karah Surabaya 21 Juni 2016

☎8

59

di KJKS BMT Amanah Ummah adalah sistem jemput bola satu minggu sekali setiap hari jumat.19

Mayoritas anggota menggunakan produk simpanan, dengan jangka waktu yang fleksibel yang bisa diambil kapan saja, setiap menjelang lebaran anggota mengambil hasil tabungannya, KJKS BMT Amanah Ummah Karah memberikan keuntungan untuk anggota dari hasil menabung, tiap tahunnya anggota mendapatkan keuntungan seperti souvenir atau cindera mata yang berbeda-beda dengan ketentuan jumlah saldo tabungan, sedangkan bagi anggota anggota pembiayaan yaitu bebas dari denda ketelatan serta tidak ada penyitaan barang jaminan, selain itu juga mendapatkan keuntungan souvenir atau cindera mata.20

Untuk mengetahui perkembangan kegiatan keuangan inklusif dalam penggunaan produk pembiayaan yang mana mengukur kemampuan lama penggunaan jasa keuangan, dapat dilihat dari data yang terdaftar pada tahun 2013 sampai tahun 2015 diantaranya budi santoso 2 kali pembiayaan. siti aminah 2 kali pembiayaan, khumairah 2 kali pembiayaan, suliswati 2 kali pembiayaan, khadijah 2 kali pembiayaan, zumaroh 3 kali pembiayaan, emi kurnia 3 kali pembiayaan, ummu kulsum 3 kali pembiayaan, sumarlina 3 kali pembiayaan, maslikha 3 kali pembiayaan, sumiati 3 kali pembiayaan, khasanah 3 kali pembiayaan, abdul malik 3 kali pembiayaan, wiwik 3 kali pembiayaan, ali imron 3 kali pembiayaan, zubaidah 3 kali pembiayaan, nur sholikha 3 kali pembiayaan.

✆9

Shenja Nursela (Teller). Wawancara,Karah Surabaya 22 Juni 2016

20

60

Dapat dilihat data di atas telah menjadi bukti bahwa keuangan inklusif memiliki peran peningkatan pembiayaan tiap perorangan dalam jangka waktu tahun tiga terakhir, KJKS BMT Amanah Ummah memiliki andil dalam meningkatkan kualitas anggota agar semakin nyaman dan antusias dalam mempercayakan aktvitas keuangan mereka, Serta menarik minat masyarakat yang belum melakukan aktivitas keuangan.

Sedangkan dari jumlah laporan penggunaan produk simpanan dan pinjaman yang telah terdaftar di KJKS BMT Amanah Ummah pada tahun 2015 bulan januari 2902 orang, bulan februari sebanyak 2919 orang, bulan maret sebanyak 2937 orang, bulan april sebanyak 2961 orang, bulan mei sebanyak 2977 orang, bulan juni sebanyak 2993 orang, bulan juli sebanyak 3015 orang, bulan agustus sebanyak 3095 orang, bulan sepetember sebanyak 3176 orang, bulan oktober sebanyak 3227 orang, bulan November sebanyak 3259 orang, bulan desember sebanyak 3274 orang.

Dari hasil jumlah laporan penggunaan produk simpanan dan pinjaman menunjukan terlihat bahwa pada tahun 2015 mengalami perubahan jumlah kenaikan anggota tiap bulannya.

BAB IV

ANALISIS IMPLEMENTASIFINANCIAL INCLUSION(KEUANGAN

INKLUSIF) BAGI MASYARAKAT KARAH KECAMATAN JAMBANGAN KOTA SURABAYA

(Kasus di KJKS BMT Amanah Ummah Surabaya)

A. Upaya KJKS BMT Amanah Ummah dalam melaksanakan Financial

Inclusion (keuangan inklusif) bagi masyarakat kelurahan Karah kecamatan Jambangan kota Surabaya

KJKS BMT Amanah Ummah merupakan salah satu dari sekian KJKS yang beroperasi di Surabaya dan Jawa Timur. Sebagai lembaga keuangan KJKS BMT Amanah Ummah memiliki peranan penting yang signifikan dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Kelahirannya yang semula hanya bermodalkan semangat dan keprihatinan, kini telah melengkap diri dengan profesionalitas. Hal ini tidak terlepas dari kemudahannya akses oleh masyarakat, melaksanakan akses bagi masyarakat untuk bersentuhan langsung dengan lembaga keuangan khususnya masyarakat Karah dalam melakukan transaksi-transaksi baik simpanan maupun pembiayaan.

Dalam program keuangan inklusif merupakan salah satu wahana untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia serta meningkatkan kedalaman sistem keuangan nasional. KJKS BMT Amanah Ummah memiliki peranan penting dalam pemberian akses.

Untuk mendorong pengembangan keuangan inklusif KJKS BMT Amanah Ummah diharapkan menyediakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan anggota. Memberikan inovasi-inovasi baru dalam menciptakan kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan anggota. Karena

62

kurangnya inovasi produk, anggota sering memilih produk yang umum yang mudah dilakukan dalam bertransaksi. sehingga tidak ada kemajuan untuk melakukan transaksi-transaksi pada produk-produk lainnya. Dalam menciptakan produk harus dapat memenuhi semua kebutuhan anggota yang berbeda dan menyeluruh. Dalam penggunan keuangan inklusif, jika semakin banyak penggunanya maka semakin baik, maka sistem keuangan diharapkan menjangkau secara luas diantara penggunanya.

Karena di KJKS BMT produk masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, kurangnya inovasi membuat masyarakat enggan menggunakan produk KJKS, meskipun sebagian masyarakat puas dengan produk yang ada dan menggunakannya, sebaiknya KJKS meningkatkan kualitas produk serta membuat inovasi produk-produk yang baru.

Selain kualitas produk, dukungan kualitas pelayanan juga di utamakan dalam mendorong anggota untuk giat melakukan transaksi-transaksi menabung serta membayar angsuran pembiayaan. Karena kualitas pelayanan dapat menentukan minat anggota. Sesuai dengan tujuan keuangan inklusif layanan keuangan harus nyaman.

Adapun upaya pelaksanaan keuangan inklusif KJKS BMT Amanah Ummah yakni memberikan kemudahan dalam bertransaksi seperti halnya syarat dan ketentuan serta harga, baik dalam simpanannya maupun dalam pembiayaan yang diberlakukan seperti syarat tabungan hanya menyetorkan fotocopy KTP calon anggota, dan setoran awal minimal 20.000,-.

63

Sesuai dengan syarat dan ketentuan produk tabungan KJKS BMT Amanah Ummah sejauh ini tidak ada hambatan masih bisa dijangkau oleh anggota atau calon anggota dengan mudah. Namun syarat pembiayaan, anggota kalangan bawah masih merasa terlalu sulit dan persyaratan yang diajukan terlalu banyak, sehingga memberatkan anggota atau calon anggota. Jika syarat dan ketentuan yang mudah, maka akan memancing calon anggota yang kemudian menjadi anggota untuk terus berinteraksi dan melakukan transaksi dengan perusahaan dalam jangka panjang.

Pengetahuan jasa dan produk sebagian anggota belum pernah menerima pesan singkat dari KJKS BMT Amanah Ummah baik dari selebaran brosur atau edukasi pengenalan jasa dan produk-produk KJKS, sebagian anggota hanya mengetahui dari mulut ke mulut saja. Terbatasnya pengetahuan tentang jasa dan produk-produk serta pengelolaan sumber pendapatan yang baik, minimnya akses terhadap informasi maupun layanan keuangan dan kurangnya pengetahuan tersebut, membatasi kemampuan individu untuk mengelola penghasilan, memilih jasa dan produk keuangan, edukasi pengenalan produk sangatlah dibutuhkan. Keadaan ini memperkuat perlunya edukasi keuangan diberikan kepada masyarakat kelompok bawah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai layanan keuangan. Pengetahuan ini penting agar anggota merasa lebih aman berinteraksi dengan lembaga keuangan. Dengan adanya edukasi tersebut mereka diajak dan diarahkan kepada bagaimana menggunakan uang secara rasional. Dengan adanya sistem informasi yang baik pada anggota maka akan dapat ditingkatkan mutu

64

pengelolaan anggota. Untuk mewujudkan keuangan inklusif tidaklah mudah. Namun upaya dan strategi yang sudah dilakukan harus bisa dengan tepat merealisasikan indikator keuangan inklusif.

B. Implementasi Financial Inclusion (keuangan inklusif) bagi masyarakat Karah kecamatan Jambangan kota Surabaya

Implementasi keuangan inklusif diharapkan semakin meningkatkan anggota untuk bertransaksi baik menabung maupun melakukan pembiayaan. Karena jasa keuangan tersedia untuk semua pengguna, dalam suatu sistem keuangan yang inklusif, ukuran ketersediaan kantor dapat dilihat dari jumlah cabang lembaga keuangan.

Lokasi kantor KJKS BMT Amanah Ummah sangat strategis dari jangkauan manapun. Adapun letak geografis kantor KJKS Amanah Ummah Surabaya adalah sebagai berikut:

1. Sebelah selatan berbatasan dengan kantor BRI

2. Sebelah utara berbatasan dengan Koperasi Mitra Abadi Sentosa 3. Sebelah barat berbatasan dengan Pasar Karah Agung

4. Sebelah timur berbatasan dengan Perumahan Karah Indah

Sebagian anggota mengatakan jarak pasar dan kantor sangat dekat, jangkauan yang hemat baik hemat tenaga maupun hemat waktu.

Selain itu KJKS memberikan kesejahteraan dengan berupa keuntungan dalam menabung maupun melakukan angsuran pembiayan, sistem pemasaran yang diterapkan KJKS yaitu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi anggota, karena anggota tidak perlu datang ke kantor untuk melakukan

65

transaksi secara langsung. Melainkan marketing menggunakan sistem jemput bola, sistem jemput bola, marketing langsung mendatangi anggota. Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan yang maksimal akan menumbuhkan sikap kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh KJKS. Hal ini merupakan hubungan saling menguntungkan antara anggota dengan petugasmarketing.

Sistem jemput bola bukan hanya dilakukan untuk menambah jumlah anggota sehingga mampu meningkatkan pendapatan operasinal suatu lembaga keuangan namun juga dilakukan untuk membuat anggota setia dengan memberikan pelayanan yang baik serta maksimal. Keloyalan petugas

marketing menjadi ujung terwujudnya kesetiaan anggota. Karena ketika anggota merasa dihormati dan dihargai maka mereka akan memberikan perlakuan yang sama.

Untuk mengetahui perkembangan kegiatan keuangan inklusif dalam penggunaan produk pembiayaan yang mana mengukur kemampuan lama penggunaan jasa keuangan, dapat dilihat dari data yang terdaftar pada tahun 2013 sampai tahun 2015 diantaranya budi santoso 2 kali pembiayaan. siti aminah 2 kali pembiayaan, khumairah 2 kali pembiayaan, suliswati 2 kali pembiayaan, khadijah 2 kali pembiayaan, zumaroh 3 kali pembiayaan, emi kurnia 3 kali pembiayaan, ummu kulsum 3 kali pembiayaan, sumarlina 3 kali pembiayaan, maslikha 3 kali pembiayaan, sumiati 3 kali pembiayaan, khasanah 3 kali pembiayaan, abdul malik 3 kali pembiayaan, wiwik 3 kali

66

pembiayaan, ali imron 3 kali pembiayaan, zubaidah 3 kali pembiayaan, nur sholikha 3 kali pembiayaan.

Dari hasil data pembiayaan diatas pada tahun 2013 hingga 2015 jumlah lama penggunaan jasa keuangan, menunjukan bahwa sejak tahun dimulainya keuangan inklusif, terdapat perubahan positif dan hasilnya memuaskan serta menunjukan bahwa perubahan paling menonjol terutama di tiga tahun terakhir. Disisi lain meskipun laporan pembiayaan sudah menunjukan hasil yang memuaskan namun kualitas segala aspek harus ditingkatkan menjadi lebiah baik guna menambah minat anggota untuk melakukan pembiayaan selanjutnya.

Sedangkan dari jumlah laporan penggunaan produk simpanan dan pinjaman bisa dilihat dari jumlah laporan yang telah terdaftar di KJKS BMT Amanah Ummah pada tahun 2015 bulan januari 2902 orang, bulan februari sebanyak 2919 orang, bulan maret sebanyak 2937 orang, bulan april sebanyak 2961 orang, bulan mei sebanyak 2977 orang, bulan juni sebanyak 2993 orang, bulan juli sebanyak 3015 orang, bulan agustus sebanyak 3095 orang, bulan sepetember sebanyak 3176 orang, bulan oktober sebanyak 3227 orang, bulan November sebanyak 3259 orang, bulan desember sebanyak 3274 orang.

Dapat dilihat pada laporan bulanan tahun 2015, laporan jumlah anggota pembiayaan dan simpanan menunjukan perubahan yang baik, meskipun hanya terjadi pada bulan tertentu. Akan tetapi apabila diamati secara teliti dan dibandingkan dengan bulan lainnya ada kalanya terlihat hampir tidak ada perbedaan. Disisi lain, meskipun laporan jumlah anggota sudah mampu

67

menunjukan hasil yang diharapkan, perlu diperhatikan juga keluhan yang disampaikan anggota. Karena dengan keluhan anggota bisa menjadi bahan evaluasi dalam meningkatkan keuangan inklusif yang lebih baik lagi.

Dalam pengembangan keuangan inklusif tidak dipungkiri pasti akan ditemui banyak kendala di sana sini. Hal tersebut yang mendasari perlunya penguatan regulasi dari penggunaan strategi yang efektif, karena implementasi yang menjadi faktor berikutnya yang akan menentukan dalam pelaksanaan suatu strategi secara efektif.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan dan dianalisis, maka dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan yang menjadi jawaban atas beberapa masalah yang telah dirumuskan. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Adapun upaya pelaksanaan keuangan inklusif KJKS BMT Amanah Ummah sudah memberikan kemudahan dalam bertransaksi seperti syarat dan ketentuan simpanan dan pembiayaannya.

2. Dalam implementasi, lokasi kantor KJKS BMT Amanah Ummah mudah dijangkau oleh masyarakat Karah Surabaya, sedangkan komunikasi pemasaran dengan menggunakan sistem jemput bola. Dari semua usaha yang dilakukan KJKS BMT Amanah Ummah juga terbukti berperan besar dalam pelaksanaan program inklusi keuangan di Indonesia. KJKS BMT Amanah Ummah merupakan sumber pembiayaan utama kedua terbesar untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dan merupakan pelaku ketiga terbesar yang memberikan akses bagi masyarakat untuk menabung atau memperoleh pinjaman secara nasional. Peran BMT jauh lebih besar dengan jangkauan layanan yang lebih luas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah daripada lembaga keuangan formal lainnya, seperti: BPD, BPR, bank umum syariah dan sejenisnya.

69

B. SARAN

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis memiliki beberapa saran yang dapat diajukan berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:

1. Sebaiknya KJKS BMT Amanah Ummah mempermudah atau menyederhanakan syarat pembiayaan.

2. Sebaiknya KJKS BMT Amanah Ummah mengembangkan kegiatan edukasi keseluruh wilayah Karah Surabaya. Kegiatan edukasi diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jasa dan fasilitas lembaga keuangan serta keuntungan yang dapat diperoleh sehingga meningkatkan minat menabung masyarakat.

3. Sebaiknya perlu dilakukan studi lebih lanjut tentang indikator keuangan inklusif karena terdapat indikasi ketidakmerataan penggunaan informasi jasa dan produk keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah Halim, Pentingnya Keuangan Inklusif dalam Meningkatkan Akses Masyarakat dan UMKM terhadap Fasilitas Jasa Keuangan Syariah,t. tp., t. p., 2014.

Amalia Euis,Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia,Jakarta: Rajawali Press, 2009.

Aries Mufti dan Muhammad Syakir Sula, Amanah bagi Bangsa: Konsep Sistem Ekonomi Syariah,Jakarta: Masyarakat Ekonomi Syariah, t.t.,

Arikunto Suharsimi,MenejemenPenelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Financial

Inclusion Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), Jurnal, 2013

Djazuli DKK, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat: Sebuah Pengenalan,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis,2014

Fitriastuti Triana, et . al, Implementasi Keuangan Inklusif Bagi Masyarakat Perbatasan (Studi Kasus Pada Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara Dan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia),2015 Group Pengembangan Keuangan Inklusif Departemen Pengembangan Akses

Keuangan dan UMKM,Nasional Strategy for Financial Inclusion

Fastering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction”,2012 Hermansyah. Bank Syariah: Lokomotif Inklusif Keuangan.Kompasiana, 2014 Kementerian Keuangan, Strategi Nasional Keuangan Inklusif. Diambil dari

Kementerian Keuangan RI. t.tp., t.p., 2015.

Kementrian Agama RI, Mushaf Madinah: Al-Qur’an, Terjemahan dan Tafsir.

Bandung: Jabal Rodhotul Jannah 2010.

Lubis Suhrawardi,Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2002.

Miraza, Bahctiar Hassan, Membangun Keuangan Inklusif, Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi, vol. 23, no 2, 2014

Nengsih Novia, Peran Perbankan Syariah dalam Mengimplementasikan Keuangan Inklusif di Indonesia,Etikonomi, Vol 14 No 2, 2015

Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia), [Skripsi], Universitas Bina Nusantara, 2014

Peraturan Dasar dan Contoh AD-ART BMT, Jakarta: PINBUK, 2000.

Pinbuk pusat, Pedoman dan cara Pembentukan BMT Balai Usaha Mandiri Terpadu, Jakarta, t.p., t. t,.

Rosyidah, Analisis SWOT Strategi Baitul Mal Wat Tamwil dalam peningkatan

usaha kecil dan menengah, skripsi fakultas syariah dan hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta 2005

Salim Meilisa et.al, Analisis Implementasi Program Financial Inclusion Di Wilayah Jakarta Barat Dan Jakarta Selatan (Studi pada Pedagang Golongan Mikro, Instansi Perbankan.

Satunnisa Lilis, BMT sebagai Mitra Pengusaha Kecil dan Menengah. Skripsi Kosentrasi Perbankan Syariah. Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta 2004 Shodikin,Financial Inclusion Solusi Baru Kemiskinan,t. tp., Kompasiana.2013 Soeratno dan Lincoln Arsyad, “Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis,

Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2003.

Subagyo Ahmad, “Strategi Nasional Kebijakan Keungan Inklusif”,2016 Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta. 2010.

Sukmadinata, Nana, 2007, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. Cet. III, .2007

Sukudin dan Mundir,Metode Penelitian: Menimbang dan Mengantar Kesuksesan Anda dalam Dunia Penelitian. Surabaya: Insan Cendekia, 2005.

Sumitra, Andri,Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,Jakarta: Kencana. 2009 Surachmad Winarmo,Dasar dan Teknik Research,Bandung: CV. Tarsito, 1972. Taufik Mohammad, Membangun Sistem Pembiayaan Bagi Usaha Kecil,

Menengah Dan Koperasi, Jakarta: Deputi Pengembangan Dan Retruturisasi Usaha, 2003.

Data BPS 2014 www.bps.go.id. Maret 2014.

Keikutsertaan Indonesia sebagai Anggota Better han Cash Alliance (BTCA). Kementerian Keuangan. www. Kemenkeu.go.id. diakses pada 22 maret

2016

Kementerian Keuangan, Strategi Nasional Keuangan Inklusif,

www.fiskal.depkeu.go.id. 2013 KeuanganInklusif,www.bi.go.id, 2015

KJKS BMT Amanah Ummah, Sejarah Singkat KJKS BMT Amanah Ummah. www. kjksbmtamanahummah.blogspot.com. 2016

Maulani Farhan, Pengertian Financial inclusion, http://handuk- qu.blogspot.com/2013/12/pengertian-financial-inclusion.html#. 2013 Setiawan Moh A, “Implikasi Program Financial Inclusion terhadap Financial

Literacy Masyarakat dalam Pengelolaan Keuangan Personal melalui Unit

Perantara Layanan Keuangan (UPLK) atau Branchless Banking”,

http//:Moh-angscorp2.blogspot.com/2014/08/financial-inclusion- banchless-banking.html?m=1,” 2015

StrategiNasional Keuangan Inklusif. www.fiskal.depkeu.go.id, 2015 www.bi.go.id 2016

Dokumen terkait