BAB II KAJIAN PUSTAKA
3.2. Implementasi
Adapun beberapa tahapan dari implementasi sistem yang telah dirancang adalah:
1. Pemasangan komponen dan modul pada PCB double sided proto board;
Komponen dan modul yang telah terpasang dapat dilihat pada Gambar 3.5 dan Gambar 3.6.
27
Gambar 3.5 Pemasangan Komponen dan Modul pada PCB (Bagian 1)
Gambar 3.6 Pemasangan Komponen dan Modul pada PCB (Bagian 2)
2. Pengerjaan program;
Untuk program lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.
3. Pemasangan alat pada sepeda motor;
Pemasangan sistem pada sepeda motor dapat dilihat pada Gambar 3.7 dan Gambar 3.8.
Gambar 3.7 Pemasangan Sistem pada Sepeda Motor (Bagian 1)
Gambar 3.8 Pemasangan Sistem pada Sepeda Motor (Bagian 2)
29
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
4.1. Pengujian Sistem Anti Begal Terhadap Kecepatan
4.1.1. Pengujian
Pengujian sistem anti begal terhadap kecepatan bertujuan untuk mengetahui batasan kecepatan dari sistem agar dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Pengujian dilakukan oleh dua orang, remote dipakai oleh pengendara sepeda motor, dipasang di pergelangan tangan pengendara sepeda motor, ilustrasi dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2, satu orang lagi melakukan pengambilan data, ilustrasi dapat dilihat pada Gambar 4.2. Pengujian dilakukan dengan mengendarai sepeda motor sampai kecepatan 90 km/jam.
Gambar 4.1 Ilustrasi Remote di Pergelangan Tangan Pengendara Sepeda Motor
Gambar 4.2 Ilustrasi Pengendara Sepeda Motor dan Orang yang Akan Mengambil Data Hasil Pengujian
Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.3.
Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Sistem Anti Begal Terhadap Kecepatan NO KECEPATAN (km/jam) STATUS SISTEM
1 5 Tidak Aktif
2 14 Tidak Aktif
3 26 Tidak Aktif
4 32 Tidak Aktif
5 44 Tidak Aktif
6 54 Tidak Aktif
7 64 Tidak Aktif
8 71 Tidak Aktif
9 82 Tidak Aktif
10 90 Tidak Aktif
31
Gambar 4.3 Pengujian Sistem Anti Begal Terhadap Kecepatan
4.1.2. Analisis
Jika melihat data hasil pengujian Tabel 4.1 pada sub sub bab 4.1.1 dapat disimpulkan bahwa kecepatan sampai dengan 90 km/jam tidak mempengaruhi konektivitas dari bluetooth 4.0 untuk percobaan penelitian ini, karena kondisi sistem tetap tidak berubah keadaannya.
Pada Tabel 4.1 maksud dari kondisi sistem yang tidak aktif adalah mesin pada sepeda motor masih bekerja dengan sebagaimana mestinya, artinya mesin sepeda motor masih hidup. Jika sistem anti begal aktif, maka mesin sepeda motor akan mati dan klakson pada sepeda motor akan hidup.
4.2. Pengujian Jarak Konektivitas Antara Sisem Anti Begal dengan Remote
4.2.1. Pengujian
Pengujian konektivitas antara sistem anti begal dengan remote bertujuan untuk mengetahui batasan jarak dari sistem agar dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Remote yang digunakan adalah OEM M4 Smartband, OEM M4 Smartband dapat dilihat pada Gambar 4.4. Pengujian dilakukan oleh dua orang, orang pertama berada di depan sepeda motor untuk melihat apakah sistem aktif atau tidak dengan ditandai mesin dan lampu utama sepeda motor hidup atau tidak, orang kedua bertugas untuk mengukur jarak antara remote dengan sepeda motor, sehingga remote dibawa oleh orang kedua.
Untuk melihat sistem dalam keadaan tidak aktif ditandai dengan mesin dan lampu utama pada sepeda motor hidup dapat dilihat pada Gambar 4.5. Untuk melihat sistem dalam keadaan aktif ditandai dengan mesin dan lampu utama pada sepeda motor mati dapat dilihat pada Gambar 4.6.
33
Gambar 4.4 OEM M4 Smartband
Gambar 4.5 Sistem Anti Begal dalam Keadaan Tidak Aktif
Gambar 4.6 Sistem Anti Begal dalam Keadaan Aktif
Pengujian dilakukan dengan beberapa kali percobaan. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Hasil Pengujian Konektifitas Antara Sistem Anti Begal dengan Remote
NO JARAK (m) STATUS SISTEM
1 4 Tidak Aktif
2 8 Tidak Aktif
3 12 Tidak Aktif
4 16 Tidak Aktif
5 20 Tidak Aktif
6 22 Tidak Aktif
7 23 Aktif
8 24 Aktif
35
4.2.2. Analisis
Berdasarkan data hasil pengujian pada Tabel 4.3 pada sub sub bab 4.2.1 bahwa jarak maksimal remote dengan sistem dapat terkoneksi adalah 22 m, jarak konektivitas dengan penelitian sejenisnya yaitu 5 m sampai 330 m untuk penggunaan bluetooth di dalam ruangan [31], adanya perbedaan dengan data hasil pengujian pada Tabel 4.3 disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi jarak konektifitas pada bluetooh, yaitu halangan kap sepeda motor dan lainnya, dapat dilihat pada sub sub bab 2.1.1, sehingga jarak konektifitas sistem hanya mencapai 22 m ,jika jarak remote dengan sistem lebih dari 22 m maka sistem anti begal akan aktif sehingga klakson akan hidup dan mesin pada sepeda motor akan mati.
4.3. Pengujian Sensitivitas Sistem Anti Maling Terhadap Getaran
4.3.1. Pengujian
Pengujian sensitivitas sistem anti maling terhadap getaran bertujuan untuk mengetahui batasan kondisi sistem berfungsi atau tidaknya. Pengujian dilakukan dengan 4 teknik percobaan dengan kondisi tertentu. Pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.7, Gambar 4.8, Gambar 4.9 dan Gambar 4.10.
Gambar 4.7 Pengujian dengan Menggerakkan Stang Sepeda Motor
Gambar 4.8 Pengujian dengan Menggeser Kendaraan
37
Gambar 4.9 Pengujian dengan Memukul Kap Depan Sepeda Motor
Gambar 4.10 Pengujian dengan Memukul Jok Sepeda Motor
Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Data Hasil Pengujian Sensitivitas Sistem Anti Maling Terhadap Getaran
NO KEADAAN STATUS SISTEM
1 Stang digerakkan Aktif
2 Kendaraan digeser Aktif
3 Kap dipukul Aktif
4 Jok dipukul Tidak Aktif
4.3.2. Analisis
Berdasarkan data hasil pengujian pada Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa sensitivitas sistem anti maling dipengaruhi dengan besarnya intensitas getaran yang dihasilkan oleh pergerakan sepeda motor, seperti bebarapa keadaan yang ada pada Tabel 4.4 pada sub sub bab 4.3.1. Untuk besaran frekuensi yang dihasilkan oleh beberapa keadaan pada pengujian pada sub sub bab 4.3.1 tidak dihiraukan karena termasuk batasan masalah pada sub bab 1.3 poin ke 4.
Besar intensitas getaran yang diterima oleh sistem dipengaruhi oleh sensitivitas sensor getar yang dipakai oleh sistem. Beberapa faktor yang mempengaruhi akurasi pengukuran getaran salah satunya adalah faktor lingkungan, adapun beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi akurasi pengukuran dapat dilihat pada sub sub bab 2.1.2.
39
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Kecepatan tidak mempengaruhi kinerja dari sistem;
2. Jarak mempengaruhi kinerja dari sistem sehingga sistem dapat aktif pada jarak 23 m;
3. Getaran mempengaruhi kinerja dari sistem sehingga sistem aktif pada saat sepeda motor, stang, dan kap dari sepeda motor digerakkan, namun sistem tidak aktif pada saat bagian jok dipukul;
4. Jika bekerja secara ideal, sistem yang telah dibuat akan meningkatkan keamanan pada sepeda motor karena akan menambah waktu dan kesulitan bagi pencuri dan pembegal untuk mencuri dan membegal sepeda motor.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan sistem dengan membuat tambahan keamanan pada rem depan sepeda motor yang dapat aktif secara otomatis pada saat sepeda motor dibegal atau dicuri.
5.3. Penutup
Tak lupa saya mengucapkan puji dan syukur kepada Allah Subhanawata’ala Rabb Yang Maha Esa, karena telah memberikan kemudahan urusan untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini, ucapan terimakasih kepada Bapak Soeharwinto, M.T., karena telah membimbing dan memberikan banyak ilmu untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini, ucapan terimakasih kepada kedua orang tua karena selalu memberikan do’a, dukungan penuh dan nasehat, dan yang terakhir ucapan terimaksih kepada teman-teman seperjuangan karena telah memberikan semangat. Demikianlah hasil dari proposal penelitian skripsi tentang “Rancang Bangun Sistem Keamanan Anti Pencurian dan Anti Pembegalan Otomatis Menggunakan Bluetooth 4.0 Berbasis Mikrokontroler”, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
41
DAFTAR PUSTAKA
[1] “Domestic Distribution and Export,” Asosisasi Industri Sepeda Motor Indonesia, [Online]. Available: https://www.aisi.or.id/statistic/. [Diakses Agustus 2019].
[2] “85% Penduduk Dewasa Indonesia Memiliki Kekayaan Di Bawah Rp 150 Juta,” Databoks, Oktober 2018. [Online]. Available:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/10/25/85-penduduk-dewasa-indonesia-memiliki-kekayaan-di-bawah-rp-150-juta. [Diakses Agustus 2019].
[3] “Indonesia,” Wikipedia, [Online]. Available:
https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia. [Diakses Agustus 2019].
[4] “Polri Akui Jumlah Personel Polisi Belum Ideal,” Kompas, 21 Februari 2017.
[Online]. Available:
https://nasional.kompas.com/read/2017/02/21/16592601/polri.akui.jumlah.p ersonel.polisi.belum.ideal. [Diakses Agustus 2019].
[5] Tim Detikcom, “305 Begal Beraksi di Medan Sepanjang 2018,” Detik News, 31 Desember 2018. [Online]. Available: https://news.detik.com/berita/d-4365055/305-begal-beraksi-di-medan-sepanjang-2018. [Diakses Agustus 2019].
[6] H. D. Priyanto dan dkk, “Perancangan dan Implementasi Sistem Keamanan Pada Sepeda Motor Menggunakan Teknologi RFID,” Telkom Univercity, vol.
I, pp. 1-8, 2011.
[7] P. Jarupunphol dan dkk, “The MTAS for Addressing Motorcycle Theft,”
Institute of Electrical and Electronics Engineers, vol. I, pp. 1-4, 2006.
[8] C. Gao dan dkk, “Electric motorcycle control system based on GPS and CAN technology,” dalam Sixth International Conference on Instrumentation &
Measurement, Computer, Communication and Control, HangZhou, China , 2006.
[9] W. Koodtalang dan T. Sangsuwan, “Improving Motorcycle Anti-Theft System with the use of Bluetooth Low Energy 4.0,” Institute of Electrical and Electronics Engineers, vol. I, pp. 1-5, 2006.
[10] Bluetooth, Bluetooth, [Online]. Available: https://www.bluetooth.com/learn-about-bluetooth/bluetooth-technology/range/. [Diakses September 2020].
[11] S. Viswanathan dan S. Srinivasan, “Improved Path Loss Prediction Model for Short Range Indoor Positioning using Bluetooth Low Energy,” vol. I, pp. 1-4, 2015.
[12] S. Hanly, “8 Environmental Factors affecting Vibration Measurement Accuracy,” Machine Design, 30 Agustus 2018. [Online]. Available:
https://www.machinedesign.com/mechanical-motion-systems/press- release/21837096/8-environmental-factors-affecting-vibration-measurement-accuracy. [Diakses September 2020].
[13] “nRF24L01 Wireless RF Module,” COMPONENTS 101, 30 April 2018.
[Online]. Available: https://components101.com/wireless/nrf24l01-pinout-features-datasheet. [Diakses Agustus 2019].
[14] Arduino, “ESP Range,” Arduino, Januari 2017. [Online]. Available:
https://forum.arduino.cc/index.php?topic=450222.0. [Diakses September 2020].
[15] Components 101, “ESP8266 - WiFi Module,” Components 101, 20 Maret 2018. [Online]. Available: https://components101.com/wireless/esp8266-pinout-configuration-features-datasheet. [Diakses September 2020].
[16] Components 101, “HM-10 Bluetooth Module,” COMPONENTS 101, 25
September 2018. [Online]. Available:
https://components101.com/wireless/hm-10-bluetooth-module. [Diakses Agustus 2019].
[17] Tokopedia, “Saklar switch on off 4 kaki indikator cahaya merah ac dc,”
Omron, [Online]. Available: https://www.tokopedia.com/electronice/saklar-switch-on-off-4-kaki-indikator-cahaya-merah-ac-dc. [Diakses September 2020].
[18] Components 101, “5V 5-Pin Relay,” Componenets 101, 26 September 2017.
[Online]. Available: https://components101.com/5v-relay-pinout-working-datasheet. [Diakses September 2020].
43 [19] Chewett, “SW-18010P Motion Vibration Sensor review and code examples,”
6 Desember 2017. [Online]. Available: https://chewett.co.uk/blog/721/sw-18010p-motion-vibration-sensor-review-code-examples/. [Diakses September 2020].
[20] Chewett, “SW-420 Motion Vibration Sensor Review and code examples,” 25 Oktober 2017. [Online]. Available: https://chewett.co.uk/blog/724/sw-420-motion-vibration-sensor-review-code-examples/. [Diakses September 2020].
[21] Components 101, “Arduino Pro Mini,” COMPONENTS 101, 19 Maret 2018.
[Online]. Available: https://components101.com/microcontrollers/arduino-pro-mini. [Diakses Juni 2020].
[22] Components 101, “Arduino Nano,” Components, 12 Maret 2018. [Online].
Available: https://components101.com/microcontrollers/arduino-nano.
[Diakses Juni 2020].
[23] Components 101, “Arduino Uno,” Arduino, 28 Februari 2018. [Online].
Available: https://components101.com/microcontrollers/arduino-uno.
[Diakses Juni 2020].
[24] Components 101, “NodeMCU ESP8266,” ESPRESSIF, 22 April 2020.
[Online]. Available: https://components101.com/development-boards/nodemcu-esp8266-pinout-features-and-datasheet. [Diakses September 2020].
[25] Components 101, “ESP 32,” ESPRESSIF, 19 Oktober 2018. [Online].
Available: https://components101.com/microcontrollers/esp32-devkitc.
[Diakses Juni 2020].
[26] blibli, “Xiaomi Mi Band 4 Smart Band,” Xiaomi, [Online]. Available:
https://www.blibli.com/p/xiaomi-mi-band-4-smart-band/pc--MTA-
4562975?ds=ASS-60074-00711-00001&source=SEARCH&sid=07dbaac9c0e26591&cnc=false&pickupPoin tCode=PP-3087157. [Diakses Juni 2020].
[27] blibli, “Huawei Band 4 Smartband,” Huawei, [Online]. Available:
https://www.blibli.com/p/huawei-band-4-smartband/pc--MTA-
5868263?ds=TOM-60049-00630-00001&source=SEARCH&sid=1877c55ad7bb4af9&cnc=false&pickupPoin tCode=PP-3035723. [Diakses Juni 2020].
[28] blibli, “OEM M4 Smartband,” OEM, [Online]. Available:
https://www.blibli.com/p/oem-m4-smartband/pc--MTA-4017861?ds=JAR-
60036-00232-00001&source=SEARCH&sid=1317803e6cb43b9d&cnc=false&pickupPoi ntCode=PP-3119108&trending=true&tag=trending. [Diakses Juni 2020].
[29] Tokopedia, “XL4016 Step Down 8A Power Supply Volt Ampere DC LED
Aki Solar Tegangan,” [Online]. Available:
https://www.tokopedia.com/goldendream/xl4016-step-down-8a-power-supply-volt-ampere-dc-led-aki-solar-tegangan. [Diakses Juni 2020].
[30] Tokopedia, “USB Power LM7805 dgn Saklar Step Down Buck in 7-15v out
5v Charger Cas,” [Online]. Available:
https://www.tokopedia.com/goldendream/usb-power-lm7805-dgn-saklar-step-down-buck-in-7-15v-out-5v-charger-cas. [Diakses Juni 2020].
[31] Tokopedia, “LM2596 adjustable DC-DC step down module penurun tegangan DC Buck - LED INDICATOR,” [Online]. Available:
https://www.tokopedia.com/goldendream/lm2596-adjustable-dc-dc-step-down-module-penurun-tegangan-dc-buck-led-indicator?whid=271867.
[Diakses Juni 2020].
45
#define EEPROM_SIZE 8
#define notifikasi 4
#define onMaling 22
#define offMaling 21
#define onBegal 19
#define offBegal 18
#define sensorGetar 34
#define inputKunci 13
#define relayMesin 27
#define relayKlakson 33
#define SCAN_TIME 2
#define INTERVAL_TIME 200
#define WINDOW_TIME 100
uint8_t count_stable = 0;
uint8_t proses = 0;
boolean dataReset = false;
boolean dataTombolOn = false;
boolean prosesB = false;
boolean prosesBMulai = false;
boolean dataStop = false;
boolean dataBaca = false;
uint8_t antiMalingCounter = 0;
uint8_t inputMaling = 0;
uint8_t inputBegal = 0;
uint8_t dataAntiMaling = 0;
uint8_t dataAntiBegal = 0;
unsigned long waktu;
unsigned long pembanding = 0;
unsigned int interval = 10000;
bool kondisiSekarang = 0;
bool kondisiSebelum = 0;
class MyAdvertisedDeviceCallbacks: public BLEAdvertisedDeviceCallbacks { void onResult(BLEAdvertisedDevice advertisedDevice) {
} };
void setup() {
EEPROM.begin(EEPROM_SIZE);
pinMode(notifikasi, OUTPUT);
pinMode(onMaling, INPUT_PULLUP);
pinMode(offMaling, INPUT_PULLUP);
pinMode(onBegal, INPUT_PULLUP);
pinMode(offBegal, INPUT_PULLUP);
pinMode(sensorGetar, INPUT);
pinMode(inputKunci, INPUT);
pinMode(relayMesin, OUTPUT);
pinMode(relayKlakson, OUTPUT);
digitalWrite(notifikasi, LOW);
digitalWrite(relayMesin, LOW);
digitalWrite(relayKlakson, LOW);
dataAntiMaling = EEPROM.read(2);
dataAntiBegal = EEPROM.read(3);
BLEDevice::init("");
pBLEScan = BLEDevice::getScan();
pBLEScan->setAdvertisedDeviceCallbacks(new MyAdvertisedDeviceCallbacks());
47
bool keadaanKunci = digitalRead(inputKunci);
if (dataBaca == true) {
dataAntiMaling = EEPROM.read(2);
dataAntiBegal = EEPROM.read(3);
dataBaca = false;
bool dataOnMaling = digitalRead(onMaling);
bool dataOffMaling = digitalRead(offMaling);
bool dataOnBegal = digitalRead(onBegal);
bool dataOffBegal = digitalRead(offBegal);
if (dataTombolOn == true) {
if (dataAntiBegal == 1) { digitalWrite(relayKlakson, LOW);
digitalWrite(relayMesin, LOW);
49 delay(10);
}
void loopBleMulai() {
BLEScanResults foundDevices = pBLEScan->start(SCAN_TIME);
int count = foundDevices.getCount();
for (int i = 0; i < count; i++) {
BLEAdvertisedDevice d = foundDevices.getDevice(i);
if (d.getAddress().toString() == "c2:7b:b0:b2:97:6a") { check = true;
count_stable = 0;
digitalWrite(notifikasi, LOW);
digitalWrite(relayKlakson, LOW);
digitalWrite(relayMesin, HIGH);
digitalWrite(relayKlakson, HIGH);
dataTombolOn = false;
}
void loopBleCek () {
BLEScanResults foundDevices = pBLEScan->start(SCAN_TIME);
int count = foundDevices.getCount();
for (int i = 0; i < count; i++) {
BLEAdvertisedDevice d = foundDevices.getDevice(i);
if (d.getAddress().toString() == "c2:7b:b0:b2:97:6a") { check = true;
BLEScanResults foundDevices = pBLEScan->start(SCAN_TIME);
int count = foundDevices.getCount();
for (int i = 0; i < count; i++) {
BLEAdvertisedDevice d = foundDevices.getDevice(i);
if (d.getAddress().toString() == "c2:7b:b0:b2:97:6a") { check = true;
51
digitalWrite(relayKlakson, HIGH);
dataTombolOn = false;
void loopBleBegal () {
BLEScanResults foundDevices = pBLEScan->start(SCAN_TIME);
int count = foundDevices.getCount();
for (int i = 0; i < count; i++) {
BLEAdvertisedDevice d = foundDevices.getDevice(i);
if (d.getAddress().toString() == "c2:7b:b0:b2:97:6a") { check = true;
count_stable = 0;
digitalWrite(relayKlakson, LOW);
digitalWrite(relayMesin, LOW);
else if (i == count - 1 && check == false) {
digitalWrite(relayKlakson, HIGH);
dataReset = false;
if (inputMaling != dataAntiMaling) {
if (inputMaling == 1 || inputMaling == 2) {
if (inputBegal != dataAntiBegal) {
if (inputBegal == 1 || inputBegal == 2) {
53 }
}
void antiMaling() {
kondisiSebelum = kondisiSekarang;
bool kondisiSekarang = digitalRead(sensorGetar);
if (kondisiSebelum != kondisiSekarang) { antiMalingCounter++;
digitalWrite(notifikasi, HIGH);
delay(250);
digitalWrite(notifikasi, LOW);
}