• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Implementasi Kebijakan

Patton dan Savichi dalam Tangkilisan (2003: 29) menyebutkan bahwa implementasi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan untuk merealisasikan program, dimana pada posisi ini eksekutif mengatur cara untuk mengorganisir, menginterpretasikan, dan menerapkan kebijakan yang telah diseleksi.

Implementasi kebijakan adalah bagian dari rangkaian proses kebijakan publik. Proses yang perlu ditekankan disini adalah bahwa tahap implementasi

16 kebijakan tidak akan dimulai sebelum tujuan dan saran-saran ditetapkan atau diidentifikasi oleh keputusan-keputusan kebijakan. Dengan demikian, tahap implementasi terjadi hanya setelah undang-undang ditetapkan dan dana disediakan untuk membiayai implementasi kebijakan tersebut (Winarno, 2002: 102).

Ketika telah masuk di dalam tahapan implementasi dan terjadi interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi kebijakan, barulah keberhasilan maupun ketidakberhasilan dari suatu kebijakan publik akan diketahui. Suatu kebijakan publik dikatakan berhasil bila dalam implementasinya mampu menyentuh kebutuhan kepentingan publik. Menurut Tangkilisan (2003: 18), ada 3 (tiga) kegiatan utama yang paling penting dalam implementasi keputusan yaitu : a. Penafsiran, yaitu : merupakan yang menerjemahkan makna program ke dalam

pengaturan yang dapat diterima dan dapat dijalankan

b. Organisasi, yaitu merupakan unit atau wadah untuk menempatkan program kedalam tujuan kebijakan.

c. Penerapan, yang berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan, upah dan lain- lainnya.

2.2.1 Teori Implementasi Kebijakan

Berikut teori yang menjelaskan implementasi kebijakan (Subarsono, 2005: 89), yaitu :

1. Teori George C. Edwards III (1980)

George C. Edwards menyatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan:

17 1) Komunikasi

Pemerintah sebagai pihak yang berperan langsung dalam mengimplementasi kebijakan/program telah mentransmisikan (mengirimkan) perintah-perintah implementasi sesuai dengan keputusan yang telah dibuat kepada kelompok sasaran sehingga akan mengurangi distorsi implementasi. Perintah yang diterima harus jelas, apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas, atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok sasaran, maka kemungkinan akan terjadi resistensi dari kelompok sasaran.

2) Sumberdaya

Sumberdaya dapat berwujud, Sumber Daya Manusia yang sangat diperlukan dalam menjalankan kebijakan, pentingnya ketrampilan SDM itu untuk menjalankan sebuah kebijakan. Sumberdaya manusia tersebut membutuhkan informasi yang berkenaan dengan berupa petunjuk dalam melaksanakan kebijakan dan data untuk menyesuaikan antara implementasi dengan kebijakan pemerintah.

Kemudian, selain sumberdaya manusia, diperlukan juga sumberdaya financial, yang dapat berupa kewenangan atau otoritas yaitu hak untuk mengeluarkan jaminan, mengeluarkan perintah untuk pejabat lain, menarik dana dari sebuah program, memberikan dana, bantuan teknik, membeli barang dan jasa, pengawasan serta mengeluarkan cek untuk para warga, atau bisa juga disebut dengan adanya fasilitas fisik, yang disediakan oleh implementator sebagai persediaan yang esensial, yang bisa menunjang implementasi kebijakan atau program.

18 3) Disposisi

Disposisi adalah watak dan karakteristik yang harus dimiliki oleh implementator, seperti, komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis. Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Ketika implementor memiliki sikap atau perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif.

4) Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi yang standard (SOP) yang menjadi pedoman bagi setiap implementator dalam bertindak.

19 Gambar 2.2 Model Implementasi George C. Edwards III

Sumber : Subarsono, 2005

2. Teori Donald S. van Meter dan Carl E. van Horn (1975)

Van Meter dan Van Horn (Subarsono, 2005: 99) menerapkan model implementasi dengan lebih memfokuskan ke sisi teknisnya. Menurut Meter dan Horn, ada enam variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi, yaitu:

1) Standar dan sasaran kebijakan

Standar dan sasaran kebijakan pada dasarnya adalah apa yang hendak dicapai oleh program atau kebijakan, maka dari itu harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisir. Apabila terjadi kekaburan, maka yang akan terjadi adalah multiinterpretasi dan memudahkan timbulnya konflik diantara para agen implementasi. 2) Sumber daya Komunikasi Sumberdaya Implementasi Disposisi Struktur Birokrasi

20 Sumber daya menunjuk kepada seberapa besar dukungan finansial atau non-manusia dan sumber daya non-manusia untuk melaksanakan program atau kebijakan.

3) Hubungan antar organisasi

Dalam banyak program implementasi sebuah program perlu dukungan dan kordinasi dengan instansi lain.

4) Karakterisktik agen pelaksana

Birokrasi, norma-norma dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi yang semuanya itu akan mempengaruhi implementasi suatu program.

5) Kondisi sosial, ekonomi, dan politik

Variabel ini mencakup sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasillam implementasi kebijakan, sejauhmana kelompok-kelompok kepentingan memberikan dukungan bagi impelementasi kebijakan, kharakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak, bagaimana sifat opini publik yang ada dilingkungan, dan apakah elit politik mendukung implementasi kebijakan.

6) Disposisi implementor

Disposisi impelementor mencakup tiga hal yang penting, yakni :

a. Respon impelementor terhadap kebijakan, yang akan mempengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan,

21 c. Intensitas disposisi impelementor, yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh

implementor.

Gambar 2.3 Model Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn

Sumber : Subarsono, 2005

3. Teori Merilee S. Grindle (1980)

Keberhasilan implementasi menurut Grindle (Subarsono, 2005: 93) dipengaruhi oleh dua variabel besar, yaitu isi kebijakan (content of policy) dan konteks implementasi (context of implementation). Isi kebijakan mencakup tentang:

a. Sejauhmana kepentingan kelompok sasaran yang termuat dalam isi kebijakan. b. Jenis manfaat yang akan dihasilkan dan diterima oleh kelompok sasaran. c. Derajat perubahan yang diinginkan, suatu program yang bertujuan mengubah

22 program yang sekedar memberikan bantuan kredit atau bantuan beras kepada kelompok masyarakat miskin.

d. Apakah letak sebuah program sudah tepat.

e. Apakah sebuah kebijakan telah menyebutkan implementornya dengan rinci. f. Apakah sebuah program didukung oleh sumberdaya yang memadai.

Sedangkan variabel konteks lingkungan mencakup :

a. Seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dna strategi yang dimiliki oleh para aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan.

b. Karakteristik institusi dan rezim yang sedang berkuasa. c. Tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran.

23 Gambar 2.4 Implementasi kebijakan Menurut Grindle

Sumber : Subarsono, 2005 2.2.2 Model Implementasi Yang Digunakan

Dalam penelitian ini penulis memilih menggunakan model teori implementasi George C.Edward (Subarsono, 2005: 89) yang dipengaruhi oleh empat variabel, yakni:

a. Komunikasi

Komunikasi adalah syarat utama dalam organisasi. Komunikasi mencakup hubungan antar organisasi pelaksana implementasi. Komunikasi yang baik meliputi proses penyampaian informasi yang akurat, jelas, konsisten, menyeluruh

Tujuan Kebijakan

Tujuan yang ingin dicapai

Program aksi dan proyek individu yang didesain dan dibiayai

Program yang dijalankan seperti direncanakan?

Mengukur Keberhasilan Melaksanakan kegiatan

Dipengaruhi oleh: (a) Isi kebijakan

1. Kepentingan yang dipengaruhi 2. Tipe manfaat

3. Derajat perubahan yang diharapkan 4. Letak pengambilan keputusan 5. Pelaksana program

6. Sumber daya yang dilibatkan (b) Konteks kebijakan

1. Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibats 2. Karakteristik lembaga & penguasa 3. Kepatuhan dan daya tanggap

Hasil kebijakan a. Dampak pada masyarakat individu dan kelompok b. Perubahan dan penerimaan oleh masayarakat

Dokumen terkait