• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pelaksanaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Anak Usia Dini Dalam Memajukan Pendidikan di Raudhatul

Athfal An-Nur Prima Kota Medan

a. Strategi Mengajar Guru Raudhatul Athfal

Kata “strategi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu kata strategy yang

berarti “siasat atau taktik”.10

Untuk lebih memahami apa itu strategi pembelajaran, berikut pendapat para ahli tentang istilah tersebut:

Zakky Fuad mengatakan, strategi pembelajaran adalah suatu pola umum perbuatan guru di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.11 Menurut Ahmad Rohani, strategi pembelajaran (pengajaran) adalah pola umum tindakan guru-murid dalam manifestasi pengajaran.12 Senada dengan pendapat itu, Syaiful Bahri dan Aswan Zain berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah merupakan pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.13

Selain itu, J. J. Hasibuan dan Moedjiono berpendapat bahwa strategi pembelajaran merupakan pola umum untuk mewujudkan guru-murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.14 Menurut Oemar Hamalik, strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses belajar mengajar dan guru maupun anak didik terlibat di dalamnya secara aktif.15 Nana Sudjana dalam Ahmad Rohani menyatakan, bahwasanya strategi pembelajaran (pengajaran) merupakan taktik yang digunakan pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran), agar dapat mempengaruhi anak didik mencapai tujuan pembelajaran (taktik) secara efektif dan efisien.16

10

J. M. Echol dan Hasan Sadili, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia, , cet. XV 1987), h. 560.

11Zakky Fuad, Konsep Strategi Belajar Mengajar Qur’ani (Surabaya: Nizamia, Jurnal Pendidikan IAIN Sunan Ampel, 2002), h. 51.

12Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta:PT.Rineka Cipta, 2004), h. 32. 13Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : PT. Rineka Cipta,

1996) h. 5.

14

Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Rosyda Karya, 1996), h. 5.

15Oemar Hamalik, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Trigenda Karya, 2000), h. 79.

16

Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat memahami bahwasannya strategi pembelajaran merupakan pola-pola tindakan yang digunakan pendidik pada berbagai ragam event pengajaran dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan instruksional (tujuan pengajaran yang telah ditentukan). Dengan kata lain konsep strategi pembelajaran dalam pandangan (pendapat) para ahli tersebut di atas mengandung pengertian yakni berbagai kemungkinan terhadap apa yang akan direncanakan dan dilaksanakan seorang pendidik pada proses kegiatan pengajaran tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.

Metode (Yunani: methodos, Inggris: method, Arab: thariqah) secara bahasa berarti cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud, atau cara mengajar dan lain sebagainya.17 Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.18

Metode pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan pada murid untuk menerima, mengelola, dan menyimpan/menguasai bahan pelajaran.Ada juga yang mengatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.19

Dari beberapa pendapat itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat dicapai secara optimal.

Berdasarkan pengertian di atas, maka strategi yang digunakan dalam pembelajaran di Raudhatul Athfal ini adalah strategi bermain dan bergembira. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan kepala Raudhatul

17

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, …h.62.

18 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 75. 19Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan; Suatu Pendekatan Baru (Bandung: Remaja

Athfal An-Nur Prima Kota Medan, bahwa usaha pelaksanaan yang telah dilakukan dalam memajukan pendidikan dilembaga Pendidik dan Kependidikan ini, sebagai kepala Raudhatul Athfal, ia telah menjalankan tugasnya dengan baik, baik itu di bidang administrasi maupun supervisi sebagai tenaga kependidikan dan pengawas serta menerapkan inovasi tenaga kependidikannya dengan baik.

Berdasarkan wawancara dengan kepala Raudhatul Athfal, dia mengatakan: Sebagai kepala Raudhatul Athfal, saya berupaya semaksimal mungkin untuk memajukan pendidikan, terutama di Raudhatul Athfal An-Nur ini yang saya pimpin ini, disamping saya harus menjalankan tugas dengan baik dan benar. Berbagai upaya telah saya lakukan, salah satunya adalah dengan mengikut sertakan santriwan/ti untuk mengikuti berbagai kompetisi, salah satunya perlombaaan sains dan kompetisi musik shalawat badr. Anak-anak kelihatan antusias dalam mengikuti event tersebut, sehingga ia memperoleh juara.20

Dari hasil penelitian yang penulis laksanakan, memang sudah terlihat bahwa dalam tenaga kependidikan ini, kepala Raudhatul Athfal melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kependidikan dan melaksanakan langkah-langkah tenaga kependidikan yang mencakup :

1. Mengetahui tugas pokoknya sendiri, staf, BP dan tenaga pendidik -tenaga pendidik

2. Melakukan penilaian/Evaluasi diri, evaluasi terhadap staff dan tenaga pendidik 3. Menciptakan suasana akrab positif dalam lingkungan Raudhatul Athfal

4. Melakukan Inovasi baru pada metode pembelajaran

5. Melaksanakan Ekstra kurikuler yang menambah kreativitas santriwan/ti 6. Dan lain-lain.

Dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan, menurut kepala Raudhatul Athfal, disiplin diterapkan pada berbagai unsur dan komponen dan tiap komponen mempunyai sub-sub, misalnya disiplin belajar yang didalamnya ada menerapkan disiplin terhadap waktu, disiplin berpakaian dan sebagainya. Pada prinsipnya, hal ini dilakukan dengan menciptakan ketertiban dan keteraturan di Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan.

20

Kepala Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan mengatakan bahwa seorang pendidik harus mempunyai kesabaran yang tinggi dalam mendidik, ia juga menekankan kepada para tenaga pendidik agar mereka menjadi seorang pendidik, bukan menjadi seorang pengajar. Karena tanggung jawab seorang pendidik lebih besar dari pada seorang pengajar, begitu juga dengan hasil atau pengorbanan yang diberikannya. Seorang pendidik harus terbiasa dengan bahasa yang santun dan jangan pernah mengeluarkan bahasa-bahasa yang kasar atau bahasa yang bukan datangnya dari jiwa seorang pendidik.

Hasil wawancara selanjutnya dengan tenaga pendidik, menurut beliau usaha-usaha yang dilaksanakan dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan penerapan disiplin.

Dalam hal ini, tenaga pendidik tersebut mengatakan:

Untuk tercapainya kualitas pendidikan, maka kita harus menerapkan disiplin, yang mana harus terlebih dahulu dimulai dari seorang tenaga pendidik. Tenaga pendidik yang baik berpikir bahwa mengajar adalah sebuah tugas menjadi orang tua santriwan/ti yakni bahwa tenaga pendidik punya tanggung jawab terhadap santriwan/ti sama dengan tanggung jawab orang tua terhadap putra-putrinya sendiri dalam batas-batas kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, yakni tenaga pendidik punya otoritas untuk mengarahkan santriwan/ti sesuai basis kemampuannnya. 21

Beberapa kreativitas yang di lakukan di Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan :

1. Menerapkan metode klassikal

2. Menjadikan musik dan seni sebagai pemacu dalam membangun kreativitas santriwan/ti

3. Melatih santriwan/ti wan/ti supaya berkreativitas

4. Melakukan Olahraga bersama yang berorientasi kepada pembentukan motorik kasar dan halus

5. Pembelajaran di alam terbuka untuk membangkitkan rasa ingin tahu yang lebih mendalam dan motivasi yang tinggi tentang lingkungan sekitar

21

6. Media pembelajaran dengan Audio Visual seperti Komputer anak, TV, DVD, Lap Top, LCD Proyektor.

Kepala Raudhatul Athfal dituntut untuk mengetahui visi Raudhatul Athfal yang di pimpinnya. Jika visi Raudhatul Athfal belum ada, maka kepala Raudhatul Athfal harus merumuskan dengan melibatkan seluruh warga Raudhatul Athfal (tenaga pendidik, pegawai, santriwan/ti dan orang tua). Setelah itu, visi di sosialisasikan agar warga Raudhatul Athfal mengetahui dan memahaminya sebagai cita-cita bersama.

Oleh karena itu, tugas utama dari seorang kepala Raudhatul Athfal adalah menyisihkan waktunya agar dapat mengkomunikasikan visi tersebut ke seluruh jajarannya dan tingkat manajemen. Dalam penelitian ini terungkap bahwa Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan telah memiliki visi, misi dan strategi sesuai dengan ciri khas Raudhatul Athfalnya. Namun, dari hasil analisis pada lembaga pendidikan ini ditemukan bahwa gambaran Raudhatul Athfal yang baik adalah: visi, misi dan strategi Raudhatul Athfal yang jelas dan terarah dalam meningkatkan perencanaan pendidikan masa depan Raudhatul Athfal dan kepala Raudhatul Athfal mengkomunikasikan visi Raudhatul Athfalnya secara efektif.

Berkaitan dengan peran kepala Raudhatul Athfal terhadap visi Raudhatul Athfal nya, maka dapat dinyatakan bahwa kepala Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan telah memahami visi, misi dan strategi Raudhatul Athfalnya. Adanya pemahaman kepala Raudhatul Athfal terhadap visi dan misi Raudhatul Athfalnya ditandai dengan adanya sosialisasi melalui pemajangan pada majalah dinding Raudhatul Athfal dan diruangan kepala Raudhatul Athfal. Hal ini menunjukkan bahwa kepala Raudhatul Athfal telah mengkomunikasikan visi Raudhatul Athfal nya dengan baik. Usaha-usaha yang dilakukan kepala Raudhatul Athfal telah menunjukkan upaya peningkatan perencanaan yang mengarah pencapaian misi. Visi Raudhatul Athfal adalah pandangan jauh ke mana arah Raudhatul Athfal akan di bawa dimasa depan. Oleh karena itu, tugas utama kepala Raudhatul Athfal adalah menyediakan waktu agar dapat mengkomunikasikan visi Raudhatul Athfal nya ke seluruh jajaran dan tingkat manajemen.

Visi adalah gambaran Raudhatul Athfal yang diinginkan dimasa depan. Gambaran tersebut harus didasarkan pada UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sesuai dengan jenjang dan ciri Raudhatul Athfal tersebut. Raudhatul Athfal yang akan menerapkan manajemen harus memiliki visi. Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi Raudhatul Athfal, dan digunakan untuk memandu perumusan misi Raudhatul Athfal. Artinya, visi adalah pandangan jauh ke mana arah Raudhatul Athfal akan dibawa. Sedangkan misi adalah tindakan untuk merealisasikan atau mewujudkan visi tersebut.

Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan ini merupakan salah satu lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Pendidik dan Kependidikan Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan yang berdiri sejak tahun 2008 dan mendapat jenjang akreditasi B pada tanggal 2008 dengan SK No. 356.405.1.2008.

Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan yang di pimpin oleh Siti Nurhidayah S.Pd. M.Sc. ini dikembangkan dengan visi Raudhatul Athfalnya

“Menyiapkan santriwan/ti yang berilmu pengetahuan agama dan umum yang seimbang, terampil, beriman, bertaqwa, dan berakhlakul karimah dan dapat menjadi contoh teladan di tengah-tengah keluarga, teman-teman dan masyarakat serta memiliki daya saing untuk memasuki lembaga pendidikan umum dan agama melalui pembelajaran yang baik.

Adapun Misi Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan ini adalah: 1. Memberikan pelajaran umum yang bernuansa islami.

2. Menumbuh kembangkan minat belajar yang tinggi dikalangan tenaga pendidik dan santriwan/ti agar lebih berwawasan ke depan dan berilmu pengetahuan yang seimbang anatara umum dan agama.

3. Menyiapkan santriwan/ti agar bebas dari buta huruf, baca dan tulis Alquran serta dapat memasuki jenjang pendidikan negeri baik umum maupun agama.

4. Mengupayakan peningkatan perencanaan santriwan/ti sehingga menguasai IMTAQ dan IPTEK melalui peoses belajar mengajar yang optimal terutama mewujudkan santriwan/ti yang berakhlak kulkarimah.

5. Menetapkan prinsip-prinsip keteladanan, kasih saying, rendah hati, keberanian, dan kesabaran yang proposional dalam semua aspek kehidupan.

6. Membina santriwan/ti agar menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab, cakap, kreatif, sehat, dan berilmu pengetahuan.

Uraian diatas menjelaskan bahwa visi Raudhatul Athfal cukup singkat dan sederhana sehingga tidak akan membingungkan bagi warga Raudhatul Athfal dan orang tua santriwan/ti dan masyarakat sekitarnya. Visi tersebut dituangkan dalam misi yang menunjukkan adanya standar perencanaan yang jelas dan memungkinkan untuk dicapai sesuai dengan sumber daya yang ada. Standar perencanaan yang ditawarkan Raudhatul Athfal ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, serta membina santriwan/ti tumbuh menjadi manusia yang sehat mental, berbudi pekerti luhur dan bertanggungjawab sesuai dengan ajaran Islam.

Berdasarkan wawancara dengan kepala Raudhatul Athfal, ia mengatakan bahwa:

Visi Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan adalah untuk menyiapkan santriwan/ti yang berilmu pengetahuan agama dan umum yang seimbang, terampil, beriman, bertaqwa,dan berakhlak kulkarimahdan dapat menjadi contoh teladan ditengah-tengah keluarga, teman-teman dan masyarakat serta memiliki daya saing untuk memasuki lembaga pendidikan umum dan agama melalui pembelajaran yang baik. Disamping itu, Raudhatul Athfal juga memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, serta membina santriwan/ti tumbuh menjadi manusia yang sehat mental, berbudi pekerti luhur dan bertanggungjawab sesuai dengan ajaran Islam.22 Upaya pencapaian visi tersebut didukung sumber daya yang dimiliki yakni 99 % tenaga pendidik sudah berijazah S1 dengan rata-rata pengalaman mengajar 7-9 tahun dan fasilitas yang dimiliki Raudhatul Athfal sudah hampir memadai.

Agar visi Raudhatul Athfal dapat diketahui oleh warga Raudhatul Athfal (tenaga pendidik, pegawai, santriwan/ti dan orang tua santriwan/ti) maka kepala

22

Raudhatul Athfal mensosialisasikan visi Raudhatul Athfal melalui pemajangan visi Raudhatul Athfal melalui spanduk digital, majalah dinding, ruangan kepala Raudhatul Athfal dengan tujuannya agar warga Raudhatul Athfal dapat dengan mudah mengetahui dan memahami visi dan misi Raudhatul Athfal nya.

Dari hasil pengamatan dapat dinayatakan bahwa visi dan misi Raudhatul Athfal telah disosialisasikan dengan baik melalui pemajangan visi di ruangan kepala Raudhatul Athfal dan di luar gedung Raudhatul Athfal (cetak digital) yang berukuran 2mx2m. Sosialisasi tersebut berimplikasi positif karena tenaga pendidik-tenaga pendidik, pegawai dan santriwan/ti maupun orang tua santriwan/ti dapat dengan mudah mengetahui visi dan misi Raudhatul Athfal. Dengan demikian, warga Raudhatul Athfal (tenaga pendidik, pegawai, santriwan/ti dan orang tua santriwan/ti) mengetahui ke mana arah masa depan Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan tersebut.

Berdasarkan hasil analisis diatas ditemukan visi Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan dalam meningkatkan perencanaan pendidikan masa depan diarahkan pada pembentukan karakter santriwan/ti yang berilmu (berpengetahuan) dan beriman secara baik dan mantap. Hal ini dapat dinyatakan karena standar perencanaan yang ditawarkan Raudhatul Athfal adalah memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang berkualitas, serta membina santriwan/ti agar tumbuh menjadi manusia yang sehat mental, berbudi pekerti luhur dan bertanggungjawab sesuai ajaran Alquran dan Hadis.

Hal ini dikatakan melalui wawancara dengan salah seorang orang tua santriwan/ti mengatakan:

Salah satu hal yang mendasari anak saya untuk masuk ke Raudhatul Athfal An-Nur ini adalah karena saya yakin saya akan dibina, di didik di bimbing oleh tenaga pendidik-tenaga pendidik yang berpengatahuan dalam bidangnya, dan harapan saya agar saya kelak bisa menjadi manusia yang berkualitas agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sehat mental, berbudi pekerti yang luhur sesuai dengan petunjuk Alquran dan Hadis. Kemudian disamping itu, saya juga tertarik dengan berbagai pelajaran ekstrakulikuer salah satunya adalah seni musik, dengan adanya

seni musik itu saya dapat menyalurkan bakat saya sebagai vokalis dalam shalawat badr.23

Upaya tersebut didukung berbagai fasilitas kegiatan belajar mengajar yang memadai, kualifikasi tenaga pendidik yang rata-rata sarjana S1 dan adanya kegiatan pembinaan mental melalui outbond dan permainan. Visi Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan dalam meningkatkan perencanaan pendidikan masa depan adalah pembentukan karakter santriwan/ti berilmu dan beriman secara baik dan benar. Sedangkan peran kepala Raudhatul Athfal terhadap visi Raudhatul Athfalnya adalah mengkomunikasikan visi Raudhatul Athfal kepada warga Raudhatul Athfal (tenaga pendidik, pegawai, santriwan/ti dan orang tua santriwan/ti) melalui pemajangan pada spanduk digital dan diruangan kepala Raudhatul Athfal.

Berdasarkan deskripsi data diatas dapat dinyatakan bahwa visi Raudhatul Athfal dalam meningkatkan perencanaan pendidikan masa depan kurang jelas atau masih kabur. Hal ini dapat dinyatakan karena upaya pencapaian visi Raudhatul Athfal tidak didukung oleh misi Raudhatul Athfal yang jelas dan terarah. Misi Raudhatul Athfal masih kabur karena tidak tampak adanya tindakan yang jelas yang harus dilakukan dalam mencapai visi tersebut. Namun demikian, dari strategi Raudhatul Athfal tersirat bahwa upaya peningkatan perencanaan diarahkan pada peningkatan fasilitas Raudhatul Athfal. Hal ini dapat dinyatakan karena Raudhatul Athfal ini masih kurang fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar.

Di samping itu, sosialisasi visi dan misi Raudhatul Athfal hanya dalam bentuk wacana. Sosialisasi melalui wacana kuranglah efektif karena faktor kelupaan dapat menjadi kelemahan sosialisasi tersebut. Kelemahan sosialisasi melalui wacana juga menyebabkan warga Raudhatul Athfal, khususnya santriwan/ti dan orang tua/masyarakat tidak dapat mengetahui yang sepatutnya harus diketahui.

23

Wawancara dengan orang tua/wali santri yang bernama Pak Misran tanggal 21 Februari 2014.

Dari hasil analisis pada lembaga pendidikan ini ditemukan bahwa gambaran Raudhatul Athfal yang baik adalah:

a. Memiliki visi, misi dan strategi Raudhatul Athfal yang jelas dan terarah dalam meningkatkan perencanaan pendidikan masa depan Raudhatul Athfal.

b. Kepala Raudhatul Athfal mengkomunikasikan visi Raudhatul Athfalnya secara efektif.

4. Implementasi Pengawasan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Anak