• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi

Dalam dokumen Modul 6 ppst 3 perancangan basis data (Halaman 28-37)

BAB 2 PERANCANGAN BASIS DATA

2.4 Implementasi

Implementasi merupakan tahap terakhir dari perancangan sistem basis data. Tahap ini bersifat programming. Maksudnya adalah membangun aplikasi database menggunakan Database Management System (DBMS). DBMS merupakan perangkat lunak yang secara khusus digunakan untuk membuat, mengakses, mengontrol dan mengelola database. Pada kasus kali ini, digunakan perangkat lunak Microsoft Access.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat sebuah DBMS terutama Microsoft access adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel sebagai tampat penyimpanan data beserta primary key masing-masing tabel, dan relasi antar tabelnya

2. Membuat query yang digunakan untuk memanipulasi data

3. Membuat form yang digunakan untuk frontend aplikasi, secara umum untuk menampilkan data, menambah data, dll.

4. Membuat report yang digunakan untuk membuat laporan

5. Membuat macro yang digunakan untuk melakukan satu atau beberapa fungsi 6. Membuat switchboard yang digunakan untuk membangun aplikasi user interface

Hal pertama yang dilakukan adalah membuat tabel. Tabel dibuat berdasarkan Entity Relationship Diagram (ERD) yang telah dibuat sebelumnya. ERD tersebut ditunjukkan pada gambar berikut:

13412007 – 13412037 – 13412067 - 13412094 29 Gambar 4 ERD Sistem Logistik PT KKM Jaya

MODUL 6 PPST 3 : PERANCANGAN BASIS DATA

Ahmad Ibrahim Fahmi / 13411051

13412007 – 13412037 – 13412067 - 13412094 30

Setiap entitas dalam ERD kemudian digambarkan lebih lanjut dalam bentuk tabel, maka setiap entitas tersebut dipastikan merupakan sebuat tabel. Setiap entitas terdiri dari atribut yang kemudian digambarkan menjadi kolom-kolom yang ada di tabel. Pada ERD, terlihat bahwa terdapat 14 entitas, maka terdapat pula 14 tabel dibuktikan pada gambar berikut:

Gambar 5 Daftar Tabel Microsoft Access Misalnya pada entitas Staf seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Staf

Jabatan Nama_petugas

ID_staf

1

Gambar 6 Entitas Staf dan Atributnya

Pada gambar di atas dapat terlihat bahwa entitas Staf terdiri dari tiga atribut, yaitu ID_Staf, Nama_petugas, dan Jabatan. Maka, tabel Staf terdiri dari kolom-kolom tersebut. Pada Microsoft Access dibuat sebuah tabel Staf, dengan terlebih dahulu menentukan jenis data dari setiap kolom tersebut. pada microsoft access field name terdiri dari ID_staf, Nama_petugasm dan Jabatan dengan jenis data masing masing atau Data Type secara berurut adalah Auto Number karena tergenerate langsung secara otomatis untuk ID_Staf, dan text untuk Nama_Staf dan Jabatan. Hal tersebut dapat dilihat pada design view Tabel_Staf seperti pada gambar berikut ini:

13412007 – 13412037 – 13412067 - 13412094 31

Gambar 7 Field Name dan Data Type (Design View) dari Tabel_Staf di Microsoft Access

Setelah setiap kolom dan jenis data ditentukan, selanjutnya adalah menentukan primary key dari tabel yang bersangkutan. Dipilih ID_Staf sebagai primary key, dari gambar sebelumnya dapat terlihat pada sebelah kiri Field Name, yang terdapat gambar ikon kunci merupakan field name yang menjadi primary key. Kemudian dilakukan pengisian record pada tabel. Hal tersebut dapat dilakukan pada mode Datasheet View. Datasheet View pada Tabel_Staf dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 8 Datasheet View pada Tabel_Staf

Setiap field name Nama_Staf dan Jabatan diisi manual sesuai database perusahaan, sedangkan field name ID_Staf akan otomatis terisi atau muncul ketika field name lain diisi. Setelah didapatkan tabel dengan record-nya, langkah selanjutnya adalah menentukan relasi dalam tabel. Relasi tabel ditentukan dengan merujuk pada ERD. Pada ERD dapat terlihat bahwa entitas Staf berhubungan langsung dengan entitas Gudang dan entitas Barang Pesanan seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Staf Gudang ID_barang_pesanan ID_produk_jadi ID_staf Jumlah_barang_dipesan Tanggal_pemesanan Barang Pesanan Kapasitas_gudang ID_gudang Lokasi_gudang PJ_gudang Jabatan Nama_petugas ID_staf M 1 1 M

MODUL 6 PPST 3 : PERANCANGAN BASIS DATA

Ahmad Ibrahim Fahmi / 13411051

13412007 – 13412037 – 13412067 - 13412094 32

Dari hubungan dalam ERD, diketahui bahwa hubungan kardinalitas antara entitas Staf ke entitas Gudang adalah one-to-many yang mana berarti entitas Staf memberikan Primary Key-nya sebagai Foreign Key pada entitas Gudang. Begitu juga pada hubungan kardinalitas entitas Staf ke entitas Barang Pesanan, yaitu one-to-many. Berarti entitas Staf juga memberikan Primary Key-nya sebagai Foreign Key pada entitas Barang Pesanan. Selanjutnya adalah menentukan foreign key mana pada entitas Barang Pesanan dan Gudang. Hal ini dapat dilakukan pada tahap penentuan relasi tabel. Relationship antara ketiga tabel dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 10 Relationship antara Tabel_Staf dengan Tabel_Barang_Pesanan dan Tabel_Gudang

Gambar di atas menunjukkan relationship antara Tabel_Staf dengan Tabel_Gudang dan Tabel_Barang_Pesanan dan secara jelas atribut mana yang dijadikan Foreign Key dari Tabel_Gudang dan Tabel_Barang_Pesanan. Pada Tabel_Barang_Pesanan ID_Petugas merupakan Foreign Key yang merujuk pada Primary Key (ID_Staf) Tabel_Staf. Sedangkan pada Tabel_Gudang PJ_Gudang merupakan Foreign Key yang merujuk pada Primary Key Tabel_Staf.

Setelah didapatkan relasi seperti di atas, langkah selanjutnya adalah membuat Query. Query merupakan tampilan yang diinginkan dari sebuah database. Pada pembuatan query ini ditentukan field name apa saja yang ditunjukkan pada user interface nantinya. Selain itu ada pilihan tambahan jika ingin mengurutkan record berdasarkan salah satu field name. Pada kasus kali ini, jabatan diurutkan sesuai abjad. Aturan tersebut dapat dilihat pada Design Grid di Query.

Gambar 11 Design Grid pada Design View Query_Staf

Kemudian setelah dipilih aturan untuk mengurutkan record sesuai jabatan berdasarkan abjad, hasilnya tampak pada Datasheet View pada gambar di bawah ini:

13412007 – 13412037 – 13412067 - 13412094 33

Gambar 12 Datasheet View Query_Staf

Setelah didapatkan query dengan relasinya, kemudian langkah selanjutnya adalah membuat form yang digunakan untuk frontend aplikasi khususnya untuk menampilkan data, menambah data, dll. Pembuatan form ini dilakukan untuk dapat melakukan fungsi tambahan pada tabel dan setiap recordya. Hal ini memudahkan user untuk dapat mengolah data. Pada praktikum kali ini digunakan cara pembuatan form dengan metode blank form, sehingga praktikan dapat mendesain dan membuat sesuai kebutuhan yang dirasa user friendly. Pada kasus kali ini dibuat form untuk staf sehingga terlihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 13 Tampilan Form Staf

Gambar di atas adalah bentuk tampilan gambar ketika pertama kali Form Staf dibuka. Pada bagian sebelah kanan terdapat berbagai macam button yang dapat digunakan untuk mengolah data. Pada button add data, user dapat mengisi data baru apabila terdapat staf baru. Jika ingin melihat seluruh data, dapat dilihat dengan cara menekan button Lihat Data. Sedangkan jika terdapat data yang salah, dapat memilih berbagai record dengan pilihan button first record, previous record, next record, dan last record kemudian mengganti data yang ada di bagiannya masing masing sesuai fieldnya. Pada form staf di atas, dapat membuka first record, kemudian

MODUL 6 PPST 3 : PERANCANGAN BASIS DATA

Ahmad Ibrahim Fahmi / 13411051

13412007 – 13412037 – 13412067 - 13412094 34

jika ingin mengganti nama, hanya dengan mengganti nama “Anung” menjadi nama yang diinginkan, kemudian tinggal menekan button “Save”. Setelah itu, seluruh data dapat dilihat kembali pada “Lihat Data”.

Gambar 14 Command Button Wizard 1

Gambar 15 Command Button Wizard 2

Pembuatan button pada form dapat dilakukan dengan memilih berbagai command yang terdapat di command button wizard. Misalkan pada Button Save. Button tersebut digunakan untuk melakukan penyimpanan data atas record yang telah diedit. Jadi, dapat dipilih categories record operation, kemudian dipilih save record. Kemudian tampilan button yang muncul dapat dipilih antara berupa gambar atau berupa tulisan (text). Pada kasus kali ini dipilih berupa tulisan (text). Sedangkan untuk button lainnya mengikuti berdasarkan proses atau perintah apa yang diinginkan. Untuk empat tombol arah panah ke kanan dan ke kiri antara exit form dan lihat data, dipilih dari categories record navigation.

13412007 – 13412037 – 13412067 - 13412094 35 Setelah didapatkan form dengan berbagai proses, navigasi, dan lain lain, dibuat report. Report merupakan keluaran dari data-data yang sebelumnya telah dimasukkan pada form, serta digunakan untuk merepresentasikan hasil olahan data menjadi informasi yang siap dicetak. Pada kasus kali ini, dipilih metode pembuatan report dengan blank report. Sehingga report dari pengolahan data staf adalah sebagai berikut:

Gambar 16 Report Laporan_Staf

Bentuk laporan yang diinginkan harus terdapat cara agar langsung menuju menu utama, maka pada laporan di atas, terdapat button home. Setelah laporan staf didapatkan, kemudian dibuat switchboard. Switchboard yang dibuat memiliki tampilan seperti dua gambar di bawah ini:

MODUL 6 PPST 3 : PERANCANGAN BASIS DATA

Ahmad Ibrahim Fahmi / 13411051

13412007 – 13412037 – 13412067 - 13412094 36

Setelah menu utama dibuat, kemudian dibuat switchboard lanjutan agar dari menu tersebut pengguna dapat menuju atau membuka laporan ataupun form yang dapat digunakan untuk mengolah data lebih lanjut, seperti menambahkan data ataupun mengedit data. Maka pada menu utama ditampilkan pilihan untuk dapat membuka form dan membuka report (laporan). Kemudian bentuk tampilan ketika yang dipilih adalah daftar form untuk dapat membuka form, sebagai berikut:

13412007 – 13412037 – 13412067 - 13412094 37

Dalam dokumen Modul 6 ppst 3 perancangan basis data (Halaman 28-37)

Dokumen terkait