• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sistem Informasi Keperawatan (bag 3)

DAFTAR PUSTAKA

5. Implementasi Sistem Informasi Keperawatan (bag 3)

Implementasi Sistem Infrastruktur Langkah yang dilakukan meliputi :

Checking Network Operational Center / Data Server. Network Operational Center / Data center sebagai pusat data dan aplikasi SI Keperawatan yang sudah ada. Checking server Network Operational Center / Data center hanya untuk memastikan bahwa computer server dikonfigurasi sesuai dengan peruntukannya, sebagai server aplikasi, server basisdata, server backup dan sebagainya.

Checking sistem jaringan LAN di lingkungan Rumah Sakit. Konfigurasi sistem perkabelan jaringan yang ada, perlu diperhatikan sebagai perhitungan kebutuhan aplikasi di lapangan. Penambahan dan membangun sistem perkabelan jaringan yang baru sangat dimungkinkan apabila kebutuhan aplikasi masih kurang.

Segmentasi terhadap kelompok komputer disetiap unit kerja akan memproteksi network Operational Center / Data Server dari akses pengguna ilegal yang tidak bertanggung jawab. Setiap Komputer yang ada disetup dengan konfigurasi IP yang telah ditetapkan sesuai dengan segmentasinya.

Implementasi sistem aplikasi Langkah yang dilakukan meliputi :

Pemasangan sistem basis data pada komputer server. Untuk dapat mengintegrasikan dengan system yang sudah ada sebelumnya (billing), maka diperlukan open source data basis.

Pemasangan sistem aplikasi SI Keperawatan sesuai dengan alokasi komputer servernya.

Setup komputer client / workstation Training

Langkah yang dilakukan meliputi :

Analisa kompetensi Sumber Daya Manusia – SDM yang dimiliki ditiap unit kerja, untuk penanganan pelayanan.

Persiapan pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kompetesi dan kemampuan sumber daya manusia calon pengguna SI Keperawatan.

Pelaksanakan pelatihan secara bertahap sesuai dengan rencana pelaksanaan dan implementasi SI Keperawatan yang direncanakan Persiapan data master dan data awal

Langkah yang dilakukan meliputi :

Mengumpulkan dan menyiapkan kebutuhan data master untuk pelaksanaan dan implementasi SI Keperawatan. Data master merupakan data pokok rumah sakit. Setiap rumah sakit akan memiliki data master yang berbeda beda. Nama perawat, nama pelayanan, nama ruangan, diagnosa perawatan, tindakan yang populer dan lain lain merupakan data master yang perlu disiapkan sebalum SI Keperawatan di jalankan.

Menginput data master. Data master yang telah disiapkan, diinputkan ke dalam SI Keperawatan, sehingga SI Keperawatan dapat segera dipakai dan dimanfaatkan.

Perubahan yang akan terjadi pada data master akan diupdate ketika data tersebut ditetapkan.

Input data awal. Input awal merupakan langkah awal dalam menjalankan SI Keperawatan. Input awal ini dilakukan berdampingan dengan SI Keperawatan yang eksisting (bila ada) selama beberapa waktu. Hasil perbandingan dari palarel running (menjalankan bersama) akan menjadi referensi untuk melihat kesiapan SI Keperawatan yang akan menggantikan kondisi yang eksisting

Proses cut off. Proses cut off merupakan proses untuk menghentikan pemakaian sistem aplikasi yang lama, dan berpindah

dengan menggunakan sistem aplikasi yang baru. Proses paralel perlu dilakukan sebelum dilakukan cut off ini. Selama periode tertentu data dan aplikasi pada sistem yang lama tidak boleh dimatikan untuk kebutuhan analisa dan pencarian data lama. Sedangkan sistem aplikasi baru masih belum mempunyai banyak data dan informasi.

Dukungan Implementasi SI Keperawatan Pemeliharaan Sistem Infrastuktur

Selama SI Keperawatan dijalankan, perlu ada nya teknisi yang akan memelihara system infrastruktur. Network Operational Center / Data Center, Sistem jaringan LAN dan WLAn, Sistem komputer client / workstation perlu dipelihara setiap waktu. Memonitor pengguna yang mengakses jaringan, memonitor pengguna yang mengakses Network Operational Center / Data Center, melakukan pemeriksaan terhadap virus dll.

Pendampingan dan pemeliharaan Sistem aplikasi

Pendampingan sistem aplikasi dilakukan selama operator masih belum lancar dalam menggunakan sistem aplikasi. Kesalahan dalam memasukkan data perlu dikoreksi dan diubah sesuai data yang benar. Kebutuhan format laporan dan kebutuhan penyesuaian data perlu terus dijaga. Perkembangan organisasi, perubahan data, dapat menimbulkan adanya perubahan kebijakan dan bisnis proses. Perubahan tersebut tetap dapat diikuti dan diimplementasikan kedalam sistem aplikasi

Verifikasi dan pemeliharaan data

Pemeriksaan data dilakukan secara periodik. Semua data yang telah dimasukkan perlu diperiksa. Data yang masuk ke dalam sistem aplikasi adalah data yang valid dan relevan. Data yang tidak valid perlu dilakukan koreksi dan koreksi dilakukan secara periodik.

Setiap periode tertentu data yang ada perlu dipelihara. Pemeliharaan data dapat dilakukan dengan mem-backup data tersebut ke suatu media tertentu dan disimpan di tempat tertentu. Backup data perlu dilakukan untuk menyelamatkan data maupun untuk mengarsip data.

Standar Sistem Informasi Manajemen Keperawatan

Keinginan kuat Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI tentang pemanfaatan Teknologi Informasi terlihat jelas saat memberikan arahan dalam pembukaan Konsinyasi Penyusunan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan 20 Juni 2011 di Braja Mustika Hotel & Convention Centre Bogor. Selama 4 hari, peserta yang terdiri dari jajaran Direktorat Pelayanan Keperawatan, Perwakilan PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), Akademisi dari Universitas Indonesia dan perwakilan beberapa rumah sakit, menyusun pedoman SIM Keperawatan yang akan dijadikan standar nasional.

Tentu ini sebuah kemajuan dari Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan, mengingat selama ini sistem informasi keperawatan berkembang sesuai dengan kondisi masing-masing rumah sakit dan sedikit sekali mendapatkan dukungan manajemen rumah sakit. Banyaknya variasi dari aplikasi yang dibuat, memang perlu kiranya dibuat sebuah standar agar bisa dijadikan acuan rumah sakit dalam pengembangan SIM Keperawatan yang terintegrasi dengan SIM RS.

Saya tidak tahu pasti kesiapan Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dalam rencana uji coba dan evaluasi SIM Keperawatan yang akan diujicobakan di 4 propinsi (Bali, DIY, Jawa Barat dan Sumatra Utara). Karena saya tahu persis, penerapan SIM Keperawatan tidak akan bisa terealisasi dengan baik manakala belum menggunakan standar bahasa keperawatan (SNL). Sementara SNL masih merupakan makhluk asing

Bila melihat schedule yang sudah dibuat, bulan September harus sudah ada hasil evaluasi dari penerapan sistem itu yang telah diujicobakan pada bulan Agustus 2011. Konsekuensinya team harus berjibaku untuk sosialisasi SNL dulu sebelum SIM diterapkan. Tapi tentu Direktorat Keperawatan memiliki pertimbangan lain, kemungkinan yang akan diujicobakan adalah content dari SIM Keperawatan itu.

Tapi ini adalah kemajuan yang patut diapresiasi oleh kita semua, karena tidak ada gading yang tak retak. Kemauan itu yang mesti diapresiasi, dan mudah-mudahan kita segera mempunyai Sistem Informasi Manajemen Keperawatan yang standar.

Beberapa aplikasi yang akan diujicobakan dalam SIM Keperawatan antara lain:

1. Manajemen Asuhan Keperawatan

1. Dokumen Proses Keperawatan yang terdiri dari Pengkajian; Diagnosa, Perencanaan, Implemetasi dan Evaluasi

2. Dokumentasi Keselamatan Pasien (patient safety) yang terdiri dari Ketepatan identifikasi pasien; Peningkatan komunikasi yang efektif; Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai; Ketepatan pasien yang di operasi; Pengurangan resiko infeksi; Pengurangan resiko pasien jatuh. Aplikasi ini memfasilitasi dalam pengkajian pasien resiko jatuh, menampilkan dalam dashdoard monitoring pasien yang beresiko sekaligus memfasilitasi form KTD/KNC yang dikeluarkan oleh KKPRS

3. Dokumentasi indikator mutu pelayanan keperawatan klinik. Poin- poin indikator mutu pelayanan keperawatan adalah Keselamatan pasien (patient safety); Perawatan diri; Kepuasan pasien; Kecemasan; Kenyamanan; Pengetahuan. Agar pelaporan indikator mutu pelayanan keperawatan menjadi valid, maka sistem didesain agar data yang ditampilkan oleh sistem dapat diklarifikasi mengenai sumber data dasarnya (nama pasien, ruang, tanggal kejadian dll).

Dokumen terkait