• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 4.5 Activity Diagram Login Admin yang diajukan

5. Sequence Diagram Cetak Jadwal

4.3 Implementasi Sistem

Header Logo Footer Cetak Jadwal

Filter Data Pilih Smt

DATA JADWAL HARI INI (HARI/TGL/BLN/THN) JADWAL PENGGUNAAN LAB UIN SYAHID JKT

Tanggal Bulan Tahun Smtr

No. Jam Sesi Lab Dosen Smtr Kelas Jumlah Sks Mata Kuliah

Gambar 4.24 Rancangan Halaman Output Jadwal Penggunaan Lab Untuk Mahasiswa

4.3 Implementasi Sistem

Setelah membuat tahap analisa dan perancangan selesai, maka tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan tersebut ke dalam bahasa pemrograman agar dapat dibaca oleh system. Adapun bahasa pemrograman yang penulis gunakan yaitu PHP sedangkan untuk database, penulis menggunakan MySQL

4.3.1 Pengujian

Setiap program menjalani pengujian secara pribadi untuk memastikan bahwa program yang telah kita buat bisa bebas dari kesalahan (bug), walaupun tidak menutup kemungkinan masih terjadi sedikit bug atau tidak 100% bebas dari bug, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi.

Pengujian secara black box, yaitu suatu pendekatan untuk menguji apakah setiap fungsi di dalam program dapat berjalan dengan benar. Berikut beberapa proses yang dilakukan penulisan dalam pengujian ini, yaitu:

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input maupun output b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam strukturdata atau akses database

Tabel 4.19 merupakan hasil pengujian dari aplikasi penjadwalan perkuliahan praktikum berbasis web :

Tabel 4.19 List Hasil Pengujian dengan pendekatan Black-Box Testing

No. Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan

1.

Mulai jalankan program dengan meng-klik icon aplikasi

Masuk halaman utama Sistem Informasi penjadwalan

Sesuai

2. Login Masuk ke halaman utama

Admin Sesuai

3. Pilih menu struktur data

Masuk ke halaman struktur

data Sesuai

4. Klik input struktur data

Masuk halaman Input

struktur data Sesuai

5. Mengisi field input

struktur data Data telah tersimpan Sesuai input valid

6. Pilih menu jadwal Masuk ke halaman jadwal Sesuai

7. Klik input jadwal Masuk halaman Input jadwal Sesuai

8. Mengisi field input

jadwal Data telah tersimpan Sesuai input valid

9. Menjalankan jadwal penggunaan lab

Masuk halaman utama

Menampilkan pilihan menu menampilkan semester dan tanggal

Pilih menu jadwal yang ingin dilihat

10 sesuai

Pilih menu jadwal tampilan persemester

Menampilkan jadwal satu semester

11. Sesuai

Pilih menu jadwal tampilan pertanggal

Menampilkan jadwal pertanggal yang dilihat

12. sesuai

Menampilkan halaman cetak yang telah dipilh

13. Pilih menu cetak Sesuai

BAB V PENUTUP

Berdasarkan uraian yang telah dikemukaka pada bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini berisikan kesimpulan dari penulisan skripsi serta berisikan saran-saran yang bermanfaat guna pengembangan selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan maka penulis mencoba membuat kesimpulan seperti berikut ini:

1. Dengan sistem informasi penjadwalan penggunaan laboratorium berbasis web yang dikembangkan dapat mengolah data jadwal penggunaan ruang lab dengan mengurangi tingkat kesalahan mengatur penggunaan ruang lab tersebut dan menambah efektifitas dan efisiensi sehingga membantu dalam meningkatkan kinerja dalam pengelolaan jadwal penggunaan ruang laboratorium pada Pusat Laboratorium Terpadu.

2. Dengan adanya Sistem Informasi jadwal penggunaan laboratorium berbasis Web dapat mempermudah mahasiswa untuk mengetahui informasi jadwal penggunaan ruang laboratorium.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan yang penulis utarakan diatas program sistem informasi penjadwalan penggunaan laboratoriun terpadu berbasis web memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih lengkap lagi oleh karena itu penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat berguna bagi pihak Pusat Laboratorium Terpadu, saran-saran tersebut antara lain:

1. Sistem penjadwalan diharapkan nantinya dapat dikembangkan dengan melibatkan aktor yang lebih luas seperti dekan, prodi, dosen untuk dapat berpartisipasi dalam sistem penjadwalan praktikum.

2. Untuk menghindari masalah pada sistem penjadwalan, maka pengguna dianjurkan untuk memperbaharui sebagian program sistem yang ada atau melengkapi kelemahan dari program secara bertahap.

3. Sistem atau aplikasi ini diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak lainnya yang lebih baik dari perangkat lunak yang digunakan penulis dalam penelitian ini.

A’ang Subiyakto, M.Kom., Nia Kumaladewi, MMSI dan Agus Tri Laksono

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tel : (021) 92565344

e-mail : agus_tray@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Seiring perkembangan zaman, kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat cepat, bukanlah hal yang sulit untuk mendapatkan informasi. Demi menunjangnya sebuah sistem informasi diperlukan tools-tools yang mampu menganalisa prospek di masa yang akan datang. Salah satu contohnya adalah pada bidang pendidikan yaitu sistem informasi Penjadwalan Laboratorium Terpadu. Dalam melakukan proses penjadwalan ruang laboratorium memiliki beberapa kesulitan yaitu mengatur ruang dengan mata kuliah peraktek serta pengguna laboratorium yang semakin bertambah, sehingga dalam melakukan proses penjadwalan diperlukan konsentrasi agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan terjadinya bentrok dalam penggunaan ruang laboratorium. Pembuatan jadwal yang masih manual dapat memperlambat penerimaan informasi jadwal penggunaan ruang lab. Oleh karena itu, dalam skripsi ini dibuat suatu perancangan aplikasi penjadwalan yang dapat digunakan dalam melakukan proses penjadwalan penggunaan Pusat Laboratoriun Terpadu. Dimana setiap mahasiswa dapat melihat jadwal penggunaan Laboratorium. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu dalam proses penjadwalan terhadap laboratorium terutama memberikan informasi penggunaan laboratorium. Dalam membuat Aplikasi programnya menggunakan Personal Home Page (PHP) dan MySQL sebagai basis datanya. Metodologi dalam pengembangan sistem yaitu metode berorientasi objek (OOAD) yang meliput fase analisis, perancangan, implementasi sistem. Penulis hanya mengembangkan sesuai dengan kebutuhan dalam Sistem Informasi Penjadwalan Pusat Laboratorium Terpadu. Dengan hasil Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak labroratorium dalam melakukan penjadwalan penggunaan Laboratorium Terpadu.

Kata kunci : Aplikasi, penjadwalan, metode berorientasi objek, PHP, MySQL.

V Bab + xix Halaman + 78 Halaman + 22 Gambar + 20 Tabel + 2 Lampiran + Daftar Pustaka 23 (2002-2009).

informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya (Maharsi, 2000). Saat ini hampir semua institusi telah memanfaatkan pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan manajemen dan kinerja institusi, yaitu dengan mengembangkan sistem informasi dari institusi tersebut.

Teknologi informasi yang sangat luas penggunaannya adalah jaringan internet. Internet saat ini telah menjadi salah satu bagian dari budaya manusia, sebab internet merupakan sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia (Syafrizal, 2005).

Universitas adalah institusi perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik juga dapat menyelenggarakan pendidikan professional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu. Universitas merupakan salah satu jenis dari berbagai bidang pendidikan yang ada. Berbagai macam siklus informasi baik seputar kampus, Mahasiswa, Dosen maupun lingkungan sekitar bergulir setiap harinya. Sistem informasi menjadi hal yang sangat penting demi menunjang kelancaran proses belajar mengajar khususnya bagi suatu Universitas (Tamsir, 2005).

Pemanfaatan sistem informasi di Universitas antara lain adalah sebagai alat bantu untuk proses administrasi dan pendidikan (Raharjo, 2004). Sistem ini tidak hanya berfungsi mengelola administrasi Dosen dan Mahasiswa saja, namun lebih jauh untuk membantu berbagai proses dan aktivitas belajar mengajar dari mulai mengatur (penjadwalan) kelas, pencatatan nilai, absensi, materi kurikulim, kegiatan ekstra kurikuler, sampai dengan pencatatan dan rekam jejak alumni (Indrajit, 2009).

(Prodi SI dan TI). Sistem Informasi diharapkan dapat terus digunakan menyeluruh di berbagai aktivitas dalam penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan belajar mengajar yang merupakan aktivitas utama di institusi tersebut salah satunya adalah dalam hal aktivitas pembuatan jadwal kuliah.

Saat ini dalam proses pembuatan jadwal masih membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan masih menggunakan sistem lama yaitu sistem manual sehingga hasil informasi jadwal yang diterima mahasiswa terkadang terlambat itu yang menyebabkan proses kegiatan belajar mengajar agak terlambat. Sistem manual tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena proses delam melakukan pencocokan ruang atau local yang terbatas, waktu maupun mahasiswa yang tiap tahun terus bertambah membuat rumit dalam proses pembuatan jadwal yang akhirnya dapat memperlambat proses kegiatan belajar mengajar. Seiring waktu berjalan dibutuhkan sistem baru untuk dapat melihat jadwal kuliah dan sistem yang bisa menentukan pembagian jadwal dan ruang kuliah yang lebih efektif dan efisien, mengingat semakin banyaknya mahasiswa dari tahun ke tahun.

Sistem baru tersebut diharapkan dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar khususnya pada ruang laboratorium. Dibuatkannya sistem tersebut untuk mempermudah bagian akademik laboratorium dalam mengatur jadwal dan mengefisienkan waktu pembuatan jadwal sehingga mahasiswa dapat dengan cepat mengetahui jadwal-jadwal pengunaan ruang kelas laboratorium yang sedang di isi ataupun tidak di pergunakan karena laboratuorium tersebut merupakan fasilitas yang digunakan untuk para Mahasiswa

berjudul “Aplikasi Penjadwalan Perkuliahan Praktikum Berbasis Web (Studi Kasus: Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)“. Alasan penulis membuat sistem ini agar tertata dengan baik sistem pengelolaan informasi penjadwalan penggunaan Laboratorium. Dan untuk itu penulis berharap dengan adanya sistem ini dapat mempermudah pembuatan jadwal dan mengefisienkan waktu dengan seefektif mungkin.

2.1 Aplikasi

2.1.1 Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media (Jhonsen, 2004).

2.2 Penjadwalan

Penjadwalan dapat didefinisikan sebagai pengalokasian sumber daya dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan serangkaian tugas. Penjadwalan adalah proses pengorganisasian, pemilihan, dan penentuan waktu penggunaan sumber-sumber untuk mengerjakan semua aktivitas yang diperlikan yang memenuhi kendala aktivitas dan sumberdaya (Wahyuni, 2002).

Aktivitas Penjadwalan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi lima tingkatan, yaitu:

Minggu)

e. Penjadwalan Reaktif/ kontrol

(waktu 1-3 hari) 2.2.1 Performasi Penjadwalan

Terdapat tiga tujuan pembuatan keputusan yang umum dalam penjadwalan dan ketiganya menunjukkan ukuran dasar performasi jadwal, yaitu:

a. Pemanfaatan sumber daya yang

efisien: minimum maksimun saat selesai, (makespan).

b. Respon yang cepat terhadap

permintaan konsumen: minimum rata-rata saat selesai

(Completion Time), minimum rata-rata waktu tinggal (flow time), atau minimum rata-rata waktu tunggu (waiting time) c. Sesuai dengan batas waktu yang

ditentukan: minimum rata-rata keterlambatan (tardiness),

minimum maksimum keterlambatan, dan minimum

jumlah job yang terlambat, (the number of tardy jobs)

Definisi ukuran-ukuran performasi tersebut adalah:

a. Saat selesai (Completion time): menunjukkan saat selesai pemrosesan

b. Waktu tinggal (flow time): menunjukkan lamanya job berada dalam sistem

c. Lateness: menunjukkan perbedaan antara saat selesai

dengan due date (mengatur kesesuaian antara jadwal dengan

due date yang diberikan)

2.3 Metode Penelitian 2.3.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data/penemuan fakta adalah sebuah teknik yang di kembangkan

yang sangat penting dalam siklus pengembangan sistem.

1. Studi pustaka

Cara penelitian yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku pustaka, dan website tertentu yang dijadikan pendukung dalam penelitian yang dilakukan (Jogiyanto, 2005).

2. Studi lapangan

a. Observasi/Pengamatan

Observasi adalah tenik penemuan fakta dimana analis sistem turut berpartisipasi atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktifitas untuk mempelajari sistem. (Whitten, 2004).

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik penelusuran fakta dimana analis sistem mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui interaksi face-to face.

tujuan dari wawancara adalah menemukan fakta, validasi fakta, kejelasan fakta, antusiasme, mengidentifikasi persyaratan, menyatukan ide dan persyaratan (Whitten ,

2004).

2.3.2 Metodologi Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi adalah menyusun suatu sistem yang benar-benar baru atau yang sering terjadi menyempurnakan sistem yang telah ada (Nugroho, 2005). Pada penulisan ini peneliti mengunakan metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and Design/OOAD).

Pengembangan berorientasi objek merupakan cara berpikir baru tentang perangkat lunak berdasarkan abstraksi yang terdapat dalam dunia nyata (Sutopo, 2002).

Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama, (Sutopo, 2002) yaitu:

prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.

2. Pewarisan Sifat(Inheritance)

Inheritance (pewarisan) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data atau atribut dan metoda dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti bahwa atribut operasi yang dimiliki bersama diantara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.

3. Polymorphism

Polymorphism(polymorphisme) yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku yang berbeda. Polymorphisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang

berbeda. Operasi move mungkin

mempunyai perbedaan dalam kelas windows atau kendaraan bermotor.

Dalam hal ini, penulis menggunakan salah satu alat bantu yang sangat handal didunia perkembangan sistem yang

berorientasi objek yakni UML. Hal ini

disebabkan karen UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Adapun aktivitas-aktivitas yang mencakup Pengembangan sistem berorientasi objek di bawah ini :

1. Jelasnya informasi dalam konteks sistem.

2. Sangat dekatnya hubungan antara OO Analisis, OO Design, OO

userInterface dan OO

Programming .

B. Keterbatasan Object Oriented

Ada dua aplikasi yang tidak cocok

dikembangkan dengan metode Object

Oriented yaitu (Munawar, 2005) :

1. Aplikasi yang sangat berorientasi pada database

2. Aplikasi yang banyak

membutuhkan banyak algoritma untuk mendokumentasikan

2.4 Unified Modelling Laguage (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah adalah bahasa grafis Untuk mendokumentasikan, mensfesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak (Hariyanto, 2004).

(UML) Unified Modelling Laguage

menyediakan sejumlah diagram untuk mengekspresikan pemodelan berorientasi objek yang dilakukan.adapun diagram UML

kelompokan menjadi 2 group diagram, yaitu (Hariyanto, 2004):

A. Diagram Struktur

Diagram ini menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan aspek statik dari sistem. Diagram struktur di UML terdiri dari :

1. Digram kelas (class diagram )

2. Diagram objek (sequence

diagram) 3. Diagram komponen (collaboration diagram) 4. Diagram deployment (deployment diagram) B. Diagram Perilaku

Diagram ini menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan

diagram)

3. Digram kolaborasi

(Collaboration diagram ) 4. Diagram state chart (State chart

diagram)

5. Diagram aktivitas (Activity diagram)

Meskipun UML banyak menyediakan diagram yang bisa membantu mendefinisikan sebuah aplikasi, tidak berarti bahwa semua diagram tersebut akan dapat menjawab persoalan yang ada. Oleh karena itu jangan ragu untuk menggunakan diagram lain selain UML apabila diagram UML tidak cocok untuk tujuan tersebut.

2.4.1 Use case Diagram

Use case adalah interaksi antara aktor ekstrenal dan sistem hasil yang dapat diamati oleh aktor, berorientasi pada tujuan dideskripsikan di diagram use-case dan teks (Hariyanto, 2004).

Diagram Use Case (Use Case

Diagram) merupakan salah satu diagram

untuk memodelkan aspek perilaku sistem.

Masing-masing diagram Use case

menunjukan sekumplulan Use case, aktor dan hubunganya. Diagram Use case adalah penting untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem, subsistem, dan kelas (Hariyanto, 2004).

Adapun elemen-elemen yang

dimiliki Use Case Diagram yakni

(Hariyanto, 2004) :

1. Aktor

Aktor adalah pemakai sistem, dapat berupa manusia atau sistem terotomatisasi lain. Aktor adalah sesuatu atau seseorang yang berinteraksi dengan sistem, yaitu siapa atau apa yang menggunakan

sistem. Dalam use case diagram

terdapat satu actor pemulai atau initiator actor yang membangkitkan

a. Pola perilaku yang harus dipenuhi oleh sistem

b. Sekuen transaksi terhubung

yang dilakukan aktor dan sistem

c. Memberikan sesuatu yang

berharga bagi aktor

Use case menspesifikasikan perilaku sistem atau bagian sistem dan merupakan deskripasi sekumpulan sekuen aksi termasuk varian-varian yang dilakukan sistem untuk memproduksi hasil atau nilai ke aktor. Kita dapat menggunakan

us-ecase untuk menangkap perilaku sistem yang ingin dikembangkan tanpa perlu menspesifikasikan cara implementasi perilaku itu

3. Hubungan ketergantungan,

generalisasi, dan asosiasi

Keterhubungan antar use-case

dengan Use case lain berupa generalisasi antara, use-case yaitu :

a. Include, perilaku Use case

merupakan bagian dari Use case

yang lain.

b. Extend, perilaku Use case

memperluas perilaku Use case

yag lain. 2.4.2 Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja (Fowler, 2005).

Activity Diagram menunjukan tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk menunjukan operasi sebuah objek dan proses bisnis.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar

state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

Aktivitas menggambarkan proses yang

berjalan, sementara use case

menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

2.4.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk memodelkan skenario penggunaan. skenario penggunaan adalah barisan kejadian yang terjadi selama satu eksekusi sistem. Cakupan skenario dapat beragam, dari mulai semua kejadian di sistem atau hanya kejadian pada objek-objek tertentu. Skenario menjadi rekaman historis eksekusi sistem atau gagasan eksperimen eksekusi sistem yang di usulkan (Hariyanto, 2004).

Komponen utama sequence diagram

terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama Message, diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical. 2.4.4 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi

objek. Class menggambarkan keadaan

(atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi) (Dharwiyanti, 2003).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

siapa saja

Terdapat beberapa hubungan antara satu class dengan class

lainnya, yaitu :

1. Asosiasi, yaitu hubungan

statis antar class. Umumnya

menggambarkan class yang

memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui

eksistensi class lain. Panah

navigability menunjukkan arah

query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan

yang menyatakan bagian.

3. Pewarisan, yaitu hubungan

hirarkis antar class. Class dapat

diturunkan dari class lain dan

mewarisi semua atribut dan metoda

class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia

disebut anak dari class yang

diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4. Hubungan dinamis, yaitu

rangkaian pesan (message) yang

di-passing dari satu class kepada class

lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan

sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

2.4.5 Langkah-Langkah Penggunaan UML

Berikut ini adalah tips pengembangan piranti lunak dengan menggunakan UML (Munawar, 2005).

1. Buatlah daftar business process

dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul. 2. Petakan use case untuk tiap

business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem.

sistem.

4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram,

mulailah membuat activity

diagram.

6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan

buatlah sequence dan/atau

collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah

use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user

interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang

sudah ada, buatlah class

diagram. Setiap package atau

domain dipecah menjadi hirarki

class lengkap dengan atribut dan metodanya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat

unit test untuk menguji

fungsionalitas class dan

interaksi dengan class lain. 9. Setelah class diagram dibuat,

kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram

yang sudah dibuat. Detilkan

dengan meng-assign setiap

use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code

yang lengkap dengan tes.

b. Pendekatan komponen,

yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

13. Piranti lunak siap dirilis. 2.5 Basisdata

Basisdata (database) adalah

kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi (Hariyanto, 2004).

Basisdata merupakan komponen utama sistem informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basisdata. Pengelolaan basisdata yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.

Untuk mengelola database

diperlukan suatu perangkat lunak yang

disebut DBMS (database management

system). DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basisdata (Hariyanto, 2004).

Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas, DBMS memilki empat keunggulan, yaitu :

1. Kepraktisan : sistem yang

berbasis kertas akan mengggunakan kertas yang

mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat daripada manusia

3. Mengurangi kejemuan : orang

cenderung menjadi bosan kalau melakukan tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan (misal harus mengganti suatu informasi )

4. Kekinian : informasi yang

tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan

Akurat setiap saat.

Di dalam database, semua data diintegrasikan dengan menghindari duplikasi data. web database (basisdata berbasis web) pada dasarnya sama dengan

Dokumen terkait