Program aplikasisistem aplikasi scan kontur mata ini terdapat beberapa perangkat untuk mendukung kinerja sistem ini, yaitu:
1. Hadware :
• Laptop dengan spesifikasi Intel Core 2 Duo 2,26 Ghz, RAM 1,87 GB
• Harddisk 320GB, VGA Onboard Intel 128MB. 2. Sofware :
• Windows XP Profesional edition Service Pack 3 • Visual Basic 6.0
• Crystal Ryport 8.5
• Microsoft Accsess 2003 – 2007
4.1.1 Tampilan Mensetting DataBase ( ODBC )
Gambar 4.1Tampilan Menu
Gambar 4.2Tampilan Contr ol Panel
Dalamtampilan control panel iniPilih ->klik -> Data Sources ( ODBC )
Gambar 4.3 Tampilan Sub-Menu ODBC Setelahklik data sources pilih -> Add ->klik Microsoft Access Driver ( *.mdb,*.accdb ) ->klik -> Finish
Gambar 4.4 Tampilan Setup ODBC
Tampilan Setup OdbcKlik -> data source Name :isinamaodbcabsenmata -> Klik Select mencari database yang akan di setup
Klik Drives -> d: ->pilihSkripsi saya klik ->pilih database name Absen.mdb ->klik Ok -> finish
Gambar 4.6 Tampilan Berhasil MenSetting 4.1.2 Tampilan Sistem Deteksi Scan Kontur Mata
Gambar dibawah ini merupakan tampilan awal pada saat aplikasi dipanggil :
Gambar 4.7 Tampilan Awal Sistem Scan Kontur Mata
Pada tampilan awal sistem scan kontur mata ini, terdapat dua menu yaitu File dan Operation. Menu File merupakan serangkaian huruf yang didalamnya
terdapat sebuah menu exit. Menu Exit sendiri berfungsi untuk keluar dari program. Sedangkan pada menu Operation di gunakan pada saat akan memproses sebuah data atau foto citra. Menu Operation sendiri terdapat dua macam menu pilihan yaitu input dan output. Untuk menu input digunakan sebagai proses pengambilan data dan foto citra. Sedangkan menu output digunakan untuk laporan dari hasil data dan foto citra tersebut.
4.1.3 Halaman Utama Menu Input
Halaman ini berfungsi untuk mengkases semua sub-menu dalam program ini.
Gambar 4.8 Halaman Utama Menu Input
Halaman ini terdapat dua bagian menu yaitu Data dan Foto/Absensi. Menu ini berfungsi untuk menginput data karyawan/pegawai. Dimana ada beberapa tahapan dalam pengambilan data karyawan/pegawai. Terlebih dahulu memasukkan kode, nama, dan nip masing-masing karyawan/pegawai. Sehingga dapat di tentukan tombol-tombol untuk halaman menu utama input pada sistem absensi mata ini.
4.1.4 Halaman Utama Menu Input Data
Pada halaman ini berfungsi untuk mengakses sebuah data pegawai/karyawan berupa kode, nama pegawai/karyawan, dan nip.
Gambar 4.9 Halaman Menu Input Data
Pada halaman menu input data ini digunakan untuk proses penyimpanan kode, nama pegawai/karyawan, dan nip ke dalam sistem database. Sehingga dapat mempermudah pegawai/karyawan dalam melakukan absensi. Adapun cara penggunaan menu input data yaitu masukkan terlebih dahulu kode, nama pegawai/karyawan, dan nip yang telah disediakan. Setelah itu tekan tombol simpan agar data yang telah diisi dapat langsung tersimpan kedalam database. Untuk menghapus data yang salah/valid dengan tombol hapus. Untuk menambahkan data yang lain dengan tombol tambah.
4.15 Halaman Utama Menu Input foto/absensi
Pada halaman menu input terdapat beberapa fungsi tombol yang digunakan untuk mengambil, mengolah, dan memproses sebuah hasil foto/citra ke dalam sebuah kode yang dapat dikenali oleh sebuah sistem absensi ini. Berikut fungsi tombol adalah sebagai berikut:
a) Proses training data grid kode data orang : merupakan sebuah data grid dimana untuk menyimpan sebuah data yaitu kode orang, nama, dan nip. Proses penyimpanan data ini berasal dari sebuah form halaman utama menu input data. b) Proses training data grid citra : merupakan sebuah data grid dimana untuk
menyimpan dan menampilkan sebuah proses input data citra dari proses pengolahan data trainning citra .
c) Proses testing/absensi pengenalan data citra : merupakan sebuah pengenalan data citra dimana berfungsi untuk mencocokan nilai dari sebuah citra yang terkecil. Sehingga di peroleh sebuah data pencocokan.
4.1.6 Halaman utama menu Input pencarian data gambar
4.11 Halaman Utama Menu Input Pencarian Data Gambar
Pada halaman utama menu pencarian gambar ini untuk mempermudah dalam proses pencocokan nilai citra yaitu dengan menggunakan browse. Setelah data yang sudah masuk proses selanjutnya adalah mencocokan kembali foto dengan identitas yang sudah tersimpan agar absensi yang masuk lebih akurat dengan data sudah masuk dan kesimpan maka untuk
4.1.7 Halaman utama menu input pr oses data gambar/foto menjadi grayscale
4.12 Halaman Utama Menu Input Proses Data Menjadi Grayscale Untuk halaman utama menu input pencarian data gambar ini selanjutnya adalah setelah data di ambil melalui webcam maka proses input data citra akan mengubah gambar menjadi grayscale. Dengan menentukan nilaikeabu - abuanya agar bias memprosesnilai – nilaimatriknya.
4.1.8 Halaman utama menu input pr oses menentukan nilai matr ik
4.13 Halaman Menu Input Proses Nilai Matrik
Di dalam form diatas proses training absensipegawai, mula–mula pegawaimengambil data citra terlebih dahulu ke webcam kemudian data citra tampil dalam citra gambar. Setelah proses mengambil foto/gambar selesai maka selanjutnya adalah menekan tombol proses input data citra untuk menentukan grayscale. Kemudian tekan tombol proses pengolahan data
training citra sehingga akan muncul angka berwarna hijau yaitu nilai matirk dan eigenface dari tip-tipa data yang diambil.
4.1.9 Halaman utama menu input pencocokan/pengenalan data citra
4.14 Halaman Menu Input Pencocokan/Pengenalan Data Citra
Pada halaman utama menu input pencocokan/pengenalan data citra ini adalah cari gamabar/foto ke dalam tombol browse setelah itu cocokan kode dari kode yang telah di buat sebelumnya. Setelah itu tekan tombol pengenalan data citra maka hasil dari pencocokan akan di ketahui oleh sistem absensi mata ini.
4.1.10 Halaman utama menu output
Pada halaman menu output terdapat beberapa fungsi tombol yang digunakan untuk hasil sebuah akhir dari proses pengambilan foto ke dalam sebuah citra yaitu crystal report. Prosean ini menampilkan sedikitnya 4 bagian yaitu nama, tanggal, jam masuk dan jam pulang.
4.2 Uji coba nilai ke akurasian data
Perbandingan nilai keakurasian dari sample uji coba Jumlah keseluruhan nilai akurasi : Salah : Salah : salah : benar : benar : benar : benar : salah : benar : benar : benar : benar : salah : salah : Salah
∑ nilai akur asi dari hasil uji coba=J mlh data benar/jmlh keseluruhan data*100= 53,3%
Gambar 4.16 Uji Coba Keakurasian Data 4.3 Cara Kerja Sistem Infor masi
Sistem ini bekerja seperti halnya dengan proses absensi pada umumnya dimana masih membutuhkan petugas operator untuk memantau apakah benar mata dari orang yang melakukan absensi ini sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sistem. Pertama-tama karyawan atau pegawai datang ke kantor, ketika ke kantor petugas absensi memanggil karyawan atau pegawai kemudian petugas absensi login ke sistem lalu petugas operator melakukan sebuah operasi absensi dengan karyawan atau pegawai yang sudah siap untuk
diambil gambarnya, jika nama dan foto sesuai maka absensi sudah berhasil. Berikut merupakan diagram alur sebuah sistem absensi pengenalan mata.
4.4 Kebutuhan Perangkat Keras
Sistem absensi karyawan atau pegawai ini sudah dirancang menggunakan media input yaitu berupa webcam, tetapi jika dilihat dari segi harga harga webcam terlihat murah daripada alat biometrik dan merupakan media capture murah saat ini dengan fungsionalitas yang mempuni. Hadware webcame yang digunakan untuk sebuah aplikasi ini, saya menggunakan
webcam dari laptop Toshiba C600 dengan spesifikasi prosesor 2,26GHZ, memory 2 GB dan
kamera webcam 0,3 Megapixel, karena driver kamera ini mudah dicari dan bisa diimplementasikan dengan mudah meskipun resolusi kamera ini sangat kecil. Untuk resolusinya sendiri menggunakan 160 x 120 piksel karena lebih cepat untuk merubah ukuran menjadi 80 x 80 piksel. Driver webcam harus sudah terinstal terlebih dahulu supaya kamera dapat terdeteksi saat sistem memulai log in. Dan printer sudah terinstal di dalam laptop supaya pada saat melakukan sebuah perintah print data report dan langsung mencetak laporannya.
4.5 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk sebuah absensi ini adalah program dapat dengan sendiri OS Windows XP Professional Service Pack 3. Alasan mengapa memakai OS ini adalah karena dengan menggunakan seri yang terbaru maka kinerja sistem akan lebih cepat di bandingkan dengan seri yang lama. Untuk bahasa pemrogramannya yang digunakan yaitu Microsoft Visual Basic 6.0. Seiring dengan penggunaan bahasa pemrogramannya ini tentunya database yang dipakai adalah Microsoft Acces 2007, dikarenakan data pada karyawan atau pegawai tidak terlalu banyak mengambil suatu sample yaitu 10 orang.
4.6 Cara Kerja Algoritma Eigenface
Data pegawai/karyawan yang dimasukkan akan disimpan kedalam sebuah tabel pegawai/karyawan, dan terdapat 2 buah metode untu mendapatkan citra dari seseorang yaitu dengan foto langsung atau menggunakan browse dari foto/gambar yang telah ada. Foto pegawai/karyawan akan disimpan dalam sebuah folder images dengan format *JPG dengan ukuran 80x80 piksel. Berikut algoritmanya yang akan diterapkan pada program ini :
data maka diperlukan database guna menyimpan nama-nama pegawai/karyawan. Berikut kode halaman untuk menyimpan data-data pegawai/karyawan :
Gambar 4.17 Kode Penyimpanan Data Pegawai / Karyawan
b) Citra mata akan di ambil foto/gambar nya dengan menggunakan webcam, hasil dari citra mata ini berformat warna RGB, dengan resolusi yang sesuai dengan aturan kamera. Semua gambar harus dinormalisasi menajdi 80x80 piksel agar seragam. Jika resolusi kamera tidak memenuhi sarat maka hasil tidak maksimal.
c) Berikut kode sumber untuk proses pengambilan oleh webcam :
Gambar 4.18 Kode Sumber Cropping Image
Setelah dihasilkan gambar dengan ukuran 80 x 80 piksel maka gambar RGB tadi diubah kedalam format grayscale (8bit), dengan tujuan agar mempunyai matriks yang
Privat e Sub dgdat a_Click()
t xtkode.Text = dgdata.Columns(0).Text t xtnama.Text = dgdata.Columns(1).Text t xtnip.Text = dgdat a.Columns(2).Text End Sub
berkorespondensi dengan 1 image saja. Adapun kode sumber untuk dapat merubah RGB menjadi grayscale :
Gambar 4.19 Proses RGB
Program ini menjelaskan tentang proses perhitungan citra warna menjadi RGB ( Red , Green , Blue )
Gambar 4.20 Proses Grayscale
Gambar 4.21 Fungsi Menyimpan Data Kode Orang
Dalam fungsi source code ini untuk penyimpanan data pegawai/karyawan proses data yang harus di input adalah kode orang ( NIP) dan Nama pegawai/karyawan setelah proses data input selesai langsung simpan.
Gambar 4.22 Pencocokan Data Citr a Fungsi program ini adalah pencocokan data citra gambar
Gambar 4.24 Pengenalan Citr a Test Terhadap Training
Gambar 4.25 Citr a gambar Test Ter hadap Training
Di dalam fungsi program ini menghitung nilai yang paling mendekati dengan nilai citra tersebut, maka pengenalan citra test ini yang diambil adalah nilai paling kecil dan paling mendekati dengan citra gambar.
Gambar 4.26 Proses Browse Berfungsi untuk merubah format image menjadi *JPG
KESIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat di tarik kesimpulan Tentang perancangan, pembuatan dan uji coba aplikasi sebagai berikut :
a . Dalam Pembuatan sistem aplikasi absensi ini dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu dengan adanya sistem absensi berbasis scanning secara langsung dapat mempermudah dalam suatu absensi di sebuah lembaga instansi-instansi terkait dan dapat mempersingkat waktu pelaksanaan sehingga pada saat pegawai/karyawan melakukan kecurangan dengan kata lain tidak masuk kerja (membolos) maka yang bersangkutan tidak dapa melakukan absensi secara langsung, maka pegawai/karyawan akan ditindak tegas oleh masing-masing instansi terkait.
b. Didalam perkembangan dunia yang serba canggih dan modern ini, penulis mencoba membuat dan mengikuti perkembangan tekhnologi yaitu dengan membuat sistem aplikasi scanning kontur mata. Metode yang dihunakan tidak jauh berbeda dengan yang lain yaitu menggunakan eigenface. Eigenface sendiri merupakan sekumpulan citra digital dari sebuah gambar/foto yang diambil pada saat kondisi pencahayaan,bentuk, dan sample yang sama kemudian gambar/foto tersebut dinormalisasikan dan diproses pada resolusi yang sama (misal m x n), kemudian citra tersebut diperlukan sebagai vector dimensi m x n dimana komponenya diambil dari nilai piksel dari citra tersebut.
c. Proses untuk menentukan hasil dari scanning kontur mata ini terlebih pada nilai pada setiap bagian citra mata yang telah tersimpan. Jadi pada saat citra yang diperoleh harus memiliki nilai eigenvaluenya 100, sedangkan untuk mendapatkan gambar/foto yang sesuai dari mata nya adalah 90 maka hasil dari nilai yang paling mendekati yaitu 100. Nilai ini lah yang merupakan output hasil scanning mata.Proses yang dilakukan untuk penentuan hasil scanning mata. Hasil dari proses ini menggunaka algoritma eigenface dengan kata lain algoritma ini sangat teruji dikarenakan banyak
d. Dari data uji coba keseluruhan memiliki nilai akurasi sebesar 53,3%. Dikarenakan pada saat dibandingkan dengan sample gambar/foto satu dengan yang lain memiliki tingkat kesalahan pada saat melakukan testing data citra, sehingga scanning tersebut akan mengalami kesalahan disaat sistem absensi membaca nilai dari kode masing-masinggambar/foto.
5.2 Saran
Dalam hal tekhnologi, tidak sedikit orang banyak melakukan suatu perubahan-perubahan demi meraih masa depan aplikasi scanning mata dapat mendeteksi berbagai macam dan jenis penyakit sehingga dalam penerapnya akan sangat membantu dimasyarakat sekitar. Adapun algoritma lain yang menjadi pendukung yaitu algoritma
fisherface, dimana dalam proses penerjaannya sangat akurat karena sample citra yang
tinggi sehingga mendapatkan suatu nilai akurasi yang maksimal. Dan jika perlu ditambahkan sensor agar lebih detail dan akurat dalam proses pengrjaannya.yang diinginkannya. Dengan kata lain sistem aplikasi yang telah saya buat dimasa yang akan datang harus ada perkembangan misal sistem aplikasi scanning kontur mata dilengkapi dengan suatu aksi yaitu dengan ada nya sms gateway pada sistem aplikasi tersebut.