KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan temuan dan pembahasan penelitian, peneliti memiliki beberapa implikasi dan rekomendasi yang ingin disampaikan kepada beberapa pihak, yaitu:
1. Bagi Orang Tua
Remaja merupakan masa transisi dimana orang tua masih berperan penting dalam mendampingi remaja menghadapi setiap perubahan dalam dirinya. Dalam hal ini, berarti orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan keterampilan sosial remaja dan mengawasi remaja dalam menggunakan media sosial.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat keterampilan sosial remaja berada pada tingkat sedang, artinya remaja masih perlu mengembangkan lagi keterampilan sosialnya. Salah satu faktor yang memengaruhi keterampilan sosial remaja adalah lingkungan sekitar. Untuk
54
Yahdiyani Ra’fahannisaa, 2015
HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
mengembangkan keterampilan sosial remaja, orang tua dapat meluangkan waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan remaja, serta melibatkan remaja dalam situasi sosial tertentu yang membuat remaja akan berinteraksi dengan orang lain secara langsung. Sebagai contoh orang tua dapat mengadakan family time dimana seluruh anggota keluarga berinteraksi secara langsung, selain itu orang tua juga dapat mengarahkan remaja untuk terlibat dan aktif dalam kegiatan kelompok seperti mengikuti organisasi, komunitas dan sebagainya.
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan intensitas penggunaan twitter remaja berada pada tingkat sedang cenderung tinggi. Untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan twitter, sebaiknya orang tua turut mengawasi dan membimbing remaja dalam menggunakan twitter. Orang tua dapat membuat perjanjian mengenai penggunaan gadget dengan remaja, atau turut memiliki akun twitter (maupun akun jejaring sosial lainnya) dan melakukan pertemanan dengan remaja di jejaring sosial tersebut.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna twitter didominasi oleh remaja berusia 14-16 tahun, dimana usia tersebut merupakan usia sekolah. Dalam hal ini, berarti guru juga memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan keterampilan sosial remaja dan membimbing remaja dalam menggunakan media sosial.
Untuk mengembangkan keterampilan sosial remaja, guru dapat melibatkan remaja dalam situasi sosial tertentu di sekolah. Sebagai contoh, guru dapat melakukan kegiatan di kelas yang melibatkan interaksi antar siswa seperti kegiatan presentasi atau diskusi. Guru juga dapat mendorong siswa untuk aktif dalam organisasi sekolah atau mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
Dalam membimbing remaja menggunakan twitter dan media sosial lainnya, guru serta pihak sekolah dapat membuat kebijakan mengenai penggunaan gadget di sekolah. Selain itu pihak sekolah juga dapat mengadakan seminar atau penyuluhan mengenai internet serta
dampak-55
Yahdiyani Ra’fahannisaa, 2015
HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
dampak yang ditimbulkan internet, serta mengarahkan remaja agar dapat memanfaatkan internet untuk hal-hal yang positif.
3. Bagi Remaja Pengguna Twitter
Remaja pengguna twitter sebagai subjek penelitian ini disarankan untuk lebih bijak dalam menggunakan twitter, meskipun twitter adalah media sosial yang bersifat bebas, sebaiknya pengguna lebih berhati-hati dalam mengunggah atau menulis tweet di akun twitter.
Para remaja pengguna twitter juga harus tetap mengingat bahwa berinteraksi secara langsung akan lebih baik dibandingkan dengan berinteraksi via dunia maya. Keterampilan sosial remaja akan berkembang sesuai pengalaman dalam berinteraksi dengan orang lain, sehingga berinteraksi secara langsung akan lebih baik dibandingkan via dunia maya. Remaja dapat mengikuti berbagai macam kegiatan kelompok seperti bergabung dalam organisasi atau komunitas untuk terus mengembangkan keterampilan sosial.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan keterbatasan penelitian pada BAB IV, peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang hasilnya dapat digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas. Selain itu, peneliti juga memberikan rekomendasi lain, diantaranya:
a. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai intensitas penggunaan twitter sebaiknya membuat kembali alat ukur intensitas penggunaan twitter yang lebih dapat menggali aspek psikologis yang berkaitan dengan intensitas itu sendiri.
b. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor demografi lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lama subjek memiliki twitter.
c. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian terhadap media sosial lain yang lebih up-to-date seperti path dan instagram.
56
Yahdiyani Ra’fahannisaa, 2015
HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A. (2012). Welcome to Twitterland: Manfaatkan Twitter untuk Mengeruk
Rezeki. Bandung: Kaifa Entrepreneurship
Ali, M. & Asrori, M. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Andarwati, S. R. & Sankarto, B. S. (2005). Pemenuhan Kepuasan Penggunaan Internet Oleh Peneliti Badan Litbang Penelitian Bogor. Jurnal Perpustakaan
Pertanian, 14 (1).
Azwar, S. (2011a). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2011b). Reliabilitas dan Validitas (Edisi 3). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bambang. (2013). Infografis: Indonesia peringkat kelima pengguna Twitter
terbanyak. Diakses tanggal 4 November 2013, dari:
http://gadgetan.com/infografis-indonesia-peringkat-kelima-pengguna-twitter-terbanyak/42052
Beheshtifar, M. & Norozy, T. (2013). Social Skills: A Factor to Employees’ Success. International Journal of Academic Research in Business and
Social Sciences, 3 (3), pp. 74-79
Cartledge, G. & Milburn, J. F. (1986). Teaching Social Skills to Children (2nd ed.). New York: Pergamon Press
Chairunnisa. (2010). Hubungan Intensitas Mengakses Facebook dengan Motivasi
Belajar Siswa MAN 13 Jakarta. (Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, 2010 Tidak diterbitkan)
Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Kartini Kartono, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Clark-Carter, D. (2004). Quantitative Psychological Research. New York: Psychology Press
Common Sense Media. (2012). Social Media, Social Life: How Teens View Their
Digital Lives. Retrieved October 20, 2013, from:
http://www.commonsensemedia.org/teen-social- media- infographic
Dewi, N. (2011). Hubungan antara Kecanduan Internet dan Kecemasan dengan
Insomnia pada Mahasiswa S1 FK UNS yang Sedang Skripsi. (Skripsi,
Universitas Sebelas Maret, 2011 Tidak diterbitkan)
Diina, N. (2013). Persepsi Remaja dan Orang Tua terhadap Penggunaan Facebook. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2 (2), pp. 1-20
57
Yahdiyani Ra’fahannisaa, 2015
HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Hanjani, F. A. (2013). Peningkatan Kebutuhan akan Media Sosial pada Remaja,
Salah Siapa?. Diakses 4 November 2013 dari:
http://www.personalgrowth.co.id/en/journal- viewarticle.php?id=91
Hurlock, E. B. (2003). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan (Edisi 5). Terjemahan Istiwidayanti dan Soedjarwo,
Jakarta: Erlangga
Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga Ihsan, H. (2013). Metode Skala Psikologi. Bandung
Inioke.com. Media Sosial Diakses 95 Persen Pengguna Internet di Indonesia. Berita. (2013, November 15). Diakses 25 Januari 2014 dari:
http://inioke.com/Berita/6592-Media-Sosial-Diakses-95-Persen-Pengguna-Internet-di-Indonesia.html November 15, 2013
Jansen, B. J., Zhang, M., Sobel, K. & Chowdury, A. (2009). Twitter Power: Tweets as Electronical Word of Mouth. Journal of The American Society for
Information Science and Technology, 60 (11), pp. 2169-2188
Junco, R., Helbergert, G. & Loken E. (2010). The Effect of Twitter on College Student Engagement and Grades. Journal of Computer Assisted Learning, pp. 1-13. DOI 10.1111/j.1365-2729.2010.00387.x
Juditha, C. (2011). Hubungan Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook terhadap Perilaku Remaja di Kota Makassar. Peneliti Muda Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Makassar, 13
(1), pp. 20
Juju, D. (2009). Twitter. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Kaplan, A. M. & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons, 53 (1), pp. 59-68 Kirana, E. (2013, Agustus 21). Pengaruh Media Sosial bagi Remaja. Message
posted to http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/08/ 21/234195/Pengaruh-Media-Sosial-bagi-Remaja
Kusumadewi, T. N. (2009). Hubungan antara Kecanduan Internet Game Online
dan Keterampilan Sosial pada Remaja. (Skripsi, Universitas Indonesia,
2009 Tidak diterbitkan)
Loton, D. (2007). Problem Video Game Playing, Self Esteem, and Social Skills:
An Online Study. (Thesis, Victoria University, 2007). Retrieved from:
http://eprints.vu.edu.au/687/1/Problemvideogameplaying.pdf
Majorsy U., Kinasih A. D., Andriani, I., & Lisa W. (2013). Hubungan antara Keterampilan Sosial dan Kecanduan Jejaring Sosial pada Masa Dewasa Awal. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik
58
Yahdiyani Ra’fahannisaa, 2015
HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Marketeers. (2013). MarkPlus Insight: Pengguna Internet Indonesia 74 Juta di
Tahun 2013. Diakses 25 Januari 2014 dari: http://www.the-marketeers.com/archives/Indonesia%20Internet%20Users.html#.Uu3rKT2S z7M
Merrell, K. W. & Gimpel G. A. (1998). Social Skills of Children and Adolescents:
Conceptualization, Assessment, Treatment. London: L. Erlbaum Associates,
Inc.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (11th ed.). New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Peerreach. (2013). 4 Ways How Twitter Can Keep Growing. Diakses 13 Juni 2014 dari: http://blog.peerreach.com/2013/11/4-ways-how-twitter-can-keep-growing/
Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Riggio, R. E. (1986). Assesment of Basic Social Skills. Journal of Personality
and Social Psychology, 51 (03), pp. 649-660
Rinjani, H. & Firmanto, A. (2013). Hubungan antara Kebutuhan Afiliasi dengan Intensitas Mengakses Facebook pada Remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan, 01 (01), pp. 75-83
Santrock, J. W. (2007). Remaja (Edisi 11). Terjemahan Benedictine Widyasinta, Jakarta: Erlangga
Sarwono, S. W. (2005). Internet dalam Tinjauan Psikologi Anak dan Remaja: Studi Pustaka di AS dan Beberapa Negara Industri. Jurnal Psikologi Sosial, 11 (03), pp. 67-73
Sergin, C. (2001). Social Skills and Negative Live Events: Testing The Deficit Stress Generation Hypothesis. Current Psychology: Developmental,
Learning, Personality, Social, 20 (01), pp. 19-35
Spence, S. H. (2003). Social Skills Training with Children and Young People: Theory, Evidence and Practice. Child and Adolescent Mental Health, 08 (02), pp. 84-96
Silalahi, U. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Susetyo, B. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama
59
Yahdiyani Ra’fahannisaa, 2015
HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Usman, H. & Akbar, P. S. (2006). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
Usman, H. & Akbar, P. S. (2012). Pengantar Statistika (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara
Wahyudi, R. Jakarta Juara “Tweet” Sedunia, Bandung Peringkat Ke-6. Tekno.
(2012, Juli 31). Diakses 2 Januari 2014 dari:
http://tekno.kompas.com/read/2012/07/31/17362175/jakarta.juara.quottweet quot.sedunia.bandung.peringkat.ke-6 Juli 31, 2012
Yuniar, G. S. & Nurwidawati, D. (2013). Hubungan antara Intensitas Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook dengan Pengungkapan Diri (Self Disclosure) pada Siswa-siswi Kelas VIII SMP Negeri 26 Surabaya. Character, 02, pp. 78-84