• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implikasi dan Rekomendasi 1.Bagi Pendidikan Sosiologi 1.Bagi Pendidikan Sosiologi

SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

B. Implikasi dan Rekomendasi 1.Bagi Pendidikan Sosiologi 1.Bagi Pendidikan Sosiologi

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi keilmuan dalam bidang studi sosiologi. Kasus yang peneliti angkat dalam penelitian ini, dapat dijadikan bahan ajar dalam materi pembelajaran interaksi sosial, khususnya dalam teori interaksionalisme simbolik, yang membahas mengenai interaksi sosial yang diantarai oleh penafsiran simbol-simbol, tanda-tanda dan makna dari pihak yang saling berinteraksi. Perubahan gaya hidup mahasiswa migran, merupakan hasil dari adaptasi aktif

113

Riza Prianto Wibawa, 2015

PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWA MIGRAN ASAL BELITUNG TIMUR DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mereka terhadap lingkungan baru. Dalam adaptasi ini terjadi interaksi yang bersifat simbolik antara mahasiswa migran terhadap lingkungan baru mereka.

2. Bagi mahasiswa migran asal Belitung Timur

a. Kepada para mahasiswa migran asal Belitung Timur, agar lebih bisa mengontrol pergaulan di Kota Bandung, walaupun berada pada lingkungan yang jauh dari pengawasan orang tua.

b. Jangan larut dalam kesenangan gaya hidup sekarang, hendaknya mulai berhenti menganggap bahwa kebutuhan gaya hidup (fashion) lebih penting dari pada kebutuhan kuliah. Ingatlah kembali bahwa tujuan awal bermigrasi ke Kota Bandung yaitu untuk menuntut ilmu dengan baik dan benar, meraih kesuksesan di masa depan, dan menjadi kebanggan keluarga.

c. Jadikan kegiatan rekreasi hanya sebagai kegiatan mengisi waktu luang di hari libur saja, yang tujuannya untuk menyegarkan kembali jasmani dan rohani dari rutinitas sebagai mahasiswa selama satu pekan. Jangan justru kegiatan rekreasi dilakukan pada hari-hari kerja, karena akan berdampak buruk terhadap kegiatan perkuliahan.

d. Bijaklah dalam memanfaatkan biaya yang dikirimkan oleh orang tua. Pergunakan biaya tersebut lebih utama untuk memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan kuliah. Jangan menghabiskan biaya hidup untuk bersenang-senang semanta, dan membeli pakaian serta aksesoris secara berlebihan. Jika memiliki uang lebih, tidak ada salahnya untuk di tabung, karena suatu saat pasti uang tersebut akan bermanfaat untuk digunakan pada keadaan mendesak yang membutuhkan biaya besar.

3. Bagi pihak asrama

a. Sebaiknya pihak asrama membuat aturan dan sanksi yang tegas untuk menerapkan kedisiplinan mahasiswa, dan menegakkan kembali aturan-aturan yang sudah ada.

114

Riza Prianto Wibawa, 2015

PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWA MIGRAN ASAL BELITUNG TIMUR DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sebaiknya pihak asrama mengadakan suatu kegiatan yang bermanfaat untuk perkuliahan mahasiswa, minimal satu minggu sekali. Hal ini supaya waktu luang yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak selalu digunakan untuk bersenang-senang saja, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat.

4. Bagi orang tua

a. Perlu adanya komunikasi yang lebih intens antara orang tua dan anaknya yang berada jauh dari pengawan orang tua ini. Orang tua perlu menanyakan langsung atau melalui pihak asrama atau pun ibu kos, mengenai aktifias yang dilakukan oleh anaknya sehari-hari, sehingga orang tua dapat mengetahui apakah aktifitas anaknya tersebut bermanfaat ataukah tidak terhadap kegiatan perkuliahan. Dengan demikian orang tua dapat mengambil tindakan lebih lanjut, berhubungan dengan hal tersebut.

b. Orang tua perlu menyebutkan harapan serta cita-citanya yang dibebankan kepada sang anak. Ini supaya anaknya memiliki rasa tanggung jawab untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan dan mengikuti kegiatan perkuliahan.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya, dengan pembahasan yang terkait. Peneliti selanjutnya diharapakan dapat mengkaji aspek-aspek lebih mendalam lagi menyangkut gaya hidup mahasiswa migran yang belum terungkap dalam penelitian ini, seperti motif-motif yang belum terngkap mengenai gaya hidup mahasiswa migran dalam penelitian ini, serta dampak dari gaya hidup terhadap potensi diri mahasiswa migran.

Riza Prianto Wibawa, 2015

PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWA MIGRAN ASAL BELITUNG TIMUR DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Amirin, T. M. (2009). Subjek penelitian, responden penelitian, dan informan (narasumber) penelitian. Diakses dari http://tatangmanguny.wordpress.com /2009/04/21/subjek-responden-dan-informan-penelitian/.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung Timur (2014). Laporan pertanggungjawaban Bupati Belitung Timur 2014. Manggar: Bapppeda.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung Timur (2014). Statistik deskriptif Kabupaten Belitung Timur 2014. Manggar: Bapppeda. Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Chaney, D. (2003). Lifestyles sebuah pengantar komprehensif. Bandung : Jalasutra. Creswell, J.W. (2009). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed.

yogyakarta: Pustaka Belajar.

Dewi, L. S. (2007). Salon sebagai tren gaya hidup kaum muda. (Skripsi). FISIPOL, Universitas Gajah Mada,Yogyakarta.

Effendi, R. & Malihah, E. (2007). Pendidikan lingkungan sosial, budaya, dan teknologi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Faujian, A. (2009). Distro dan gaya hidup. (Skirpsi). Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Febriansyah, Y. S. (2015) Pola adaptasi sosial budaya kehidupan santri pondok pesantren nurul barokah

.

(Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Harahap, R. (2010). Analisis ( teoritis dan empiris ) perubahan tata guna lahan terhadap ketersediaan lahan dan terhadap migrasi penduduk. Diakses dari http://ahmadroyhan31.wordpress.com/2010/04/.

116

Riza Prianto Wibawa, 2015

PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWA MIGRAN ASAL BELITUNG TIMUR DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ibrahim. I.S. (1997). Lifestyle ecstasy kebudayaan pop dalam masyarakat komoditas Indoneisa. Yogyakarta: Jalasutra.

Lembaga dmografi FEUI. (2007). Dasar-dasar demografi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indinesia.

Moleong, L.J. (2012). Metodelogi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muin, I. (2014). Sosiologi SMA/MA. Jakarta: Erlangga.

Murdaningsih, S. (2008). Gaya hidup konsumtif dan pencitraan diri pelajar pengguna handphone di SMA negeri 1 sambi Boyolali. (Skripsi). Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Ritzer, G. (2013). Sosiologi ilmu pengetahuan berparadigma ganda. Jakarta: Rajawali Pers.

Siahaan, T. H. N. (2004). Hukum lingkungan dan ekologi pembangunan. Jakarta: Erlangga.

Siregar, A. H. (2014). Pola asuh pada keluarga migran asal Sumatra Utara (Studi kasus pada keluarga migran asal Sumatra Utara yang berprofesi sebagai supir angkot). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sjamsu. Migrasi. Diakses dari http://demografi.bps.go.id/parameter2/ index.php/ migrasi.

Soekanto, S. (2007). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Somarya, R dan Nuryani, P. (2011). Landasan pendidikan. Badung: SUB Kordinator

MKDP Landasan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugihartati, R. (2010). Membaca, gaya hidup dan kapitalisme kajian tentang reading for pleasue dari prespektif cultural studies. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. S. (2013). Membuat segmentasi berdasarkan life style (gaya Hidup). Jurnal Jibeka, 7 (2), hlm. 2-3.

117

Riza Prianto Wibawa, 2015

PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWA MIGRAN ASAL BELITUNG TIMUR DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suparlan, P. (2004). Masyarakat dan kebudayaan perkotaan: perspektif antropologi perkotaan: Yayasan Pengembangan Ilmu Kepolisisan.

Piliang, Y. A. (2003). Hipersemiotika: tafsir cultural studies atas matinya makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Piliang, Y. A. (2010). Dunia yang dilipat. Yogyakarta: Jalasutra.

Pratiwi, S. S. (2014). Migran PKL dan dampaknya terhadap ketertiban sosial (Studi kasus di Pasar Anyar Kota Bogor). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Purba, J. ( 2005). Pengelolaan lingkungan sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Winata, A. (2014). Adaptasi sosial mahasiswa rantau dalam mencapai prestasi akademik. (Skripsi). Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Dokumen terkait